Monthly Archives: January 2014

Posisi

Semakin kita memandang rendah seseorang, maka semakin rendah posisi kita. Semakin tinggi kita menghargai seseorang, maka semakin tinggi posisi derajat kita (Confusius)

quote-do-not-worry-about-holding-high-position-worry-rather-about-playing-your-proper-role-confucius-340767Sebuah pesan pendek masuk melalui bbm saya. Bbm itu bercerita sekitar wanita. Ada seorang pria muda berkata kepada seorang kakek, karena kesal sama pacarnya, dia katakan bahwa wanita itu sama seperti sandal jepit. Lalu kakek itu menasehatinya : “Benar sekali kalau menilai seorang wanita itu sandal jepit, karena kamu adalah kakinya atau ceker,” katanya. “Tetapi kalau kamu menilai seorang wanita adalah mahkota, maka sebenarnya kamu adalah rajanya,”lanjutnya. Anak muda itu sadar akan posisinya.
Malam ini udara sejuk sekali apalagi hujan rintik-rintik. Saya dan beberapa teman serta seorang sahabat pastor sedang menikmati minuman ringan di sebuah hotel dan santapan ringan sambil mengobrol dan bercerita panjang lebar, penuh tawa dan canda. Di restoran ini cuma kami berempat dan disebrang kami ada empat orang lainnya yang juga asyik berbincang. Dua diantara mereka adalah orang bule. Kami terperanjat karena salah seorang bule tinggi besar menyapa saya. Katanya tertawa kami sungguh menyenangkan, lalu saya sampaikan bahwa salah satu dari kami adalah pastor. Beliau memegang erat tangan saya dan sekali lagi dia terhibur dengan tawa kami, karena dia sendiri banyak masalah. Lalu beliau bercerita bahwa dia datang dari Swiss dikarenakan barangnya ditahan di Pelabuhan Tanjung Priok, dan sekarang sedih sekali, tapi dia merasa kami bisa menolongnya. Paling tidak dengan tertawa membuat hatinya senang. Saya bersama teman-teman merasa tersanjung karena ungkapan yang sangat polos, lantaran jarang ada bule keepoo (suka campur urusan orang).
Saya teringat sebuah ungkapan Kong Tzu tentang bagaimana menghargai orang,
“Semakin rendah kita memandang rendah seseorang, maka semakin rendah posisi kita di mata Tuhan,
Semakin tinggi kita menghargai seseorang, maka semakin tinggi posisi derajat kita di mata Tuhan”
Sungguh suatu keindahan kalau bisa mengenal posisi di mana keberadaan kita. Coba bayangkan kalau seandainya kita tidak tahu keberadaan dan kondisi kita, maka ibarat kita berlomba lari tapi tidak tahu di mana titik startnya. Di sana kita akan kebingungan karena kita tidak memiliki arah dan pegangan.
Cuma sekarang bagaimana kita mengenal posisi kita? Di sisi lain begitu besar wawasan yang harus kita hadapi. Tentunya sangat sulit apa lagi kita harus mengenal diri kita? Mengenal siapa kita? Tetapi, Tuhan sungguh baik! Barang siapa bisa menghormati sesamanya maka dia akan melihat wajah Tuhan dan sinar kasih-Nya akan menerangi kita, sehingga kita bisa mengenal diri kita. Dari sana kita akan menjadi anak Tuhan yang sejati. Semoga kasih karunia Tuhan selalu bersama kita.

Magnet

Daya tarik menarik magnit diciptakan untuk kutub berbeda (Dalton)images

Dr. Peter Peregrinus de Mericourt adalah orang Perancis yang menemukan bahwa magnet mempunyai dua kutub dan misteri tentang magnet terkuak. Tahun 1600, dokter dari Inggris, Dr. William Gilbert menemukan kemagnetan bumi. Beberapa hewan memiliki magnet yang berfungsi sebagai kompas. Seperti Paus dan lumba-lumba yang menggunakan magnet bumi untuk navigasi. Magnet merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan kita. Bumi yang kita diami adalah suatu magnet yang sangat besar. Bintang-bintang seperti matahari yang memberi kehidupan pada makhluk di bumi juga merupakan suatu magnet yang besar. Sifat magnetik mulai ditemukan pada mineral magnetik (Fe3O4) karena dapat menarik partikel-partikel besi (600SM). Kata magnet sendiri diambil dari Magnesia Deperkirakan orang Cina yang pertama kali memanfaatkannya.
Sifat-sifat magnet terlihat pada suatu bahan bersifat magnet jika partikel-partikelnya tersusun teratur dalam arah yang sama (searah). Sebaliknya jika partikel-partikelnya tersusun acak, maka tidak memiliki sifat magnet. Setiap magnet memiliki 2 kutub magnet, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Kekuatan magnet terbesar berada pada kutub-kutub magnet tersebut. Selain dapat menarik logam tertentu, magnet juga dapat berinteraksi dengan kutub magnet lain (berbeda magnet).
Apa yang terjadi bila sebuah magnet batang dipotong pada bagian tengahnya? Ternyata potongan-potongan magnet tadi akan membentuk kutub-kutub magnet baru. Jadi, sebuah magnet terdiri atas magnet-magnet kecil yang tersusun dari kutub utara yang menghadap ke arah kutub selatan magnet dan sebaliknya.
Magnet-magnet kecil tersebut dinamakan domain atau magnet elementer.
Sifat domain pada baja sukar diatur, berarti baja sukar dimagnetkan. Akan tetapi, bila telah diatur, maka sukar berubah atau dikatakan sifat kemagnetan baja tetap. Pada besi, domainnya mudah diatur atau mudah dimagnetkan, tetapi juga mudah berubah, atau sifat kemagnetannya sementara.
Magnet dan sifat-sifatnya sangat diperlukan oleh kita manusia, karena pada dasarnya manusia memiliki magnet yakni daya pikat atau daya tarik menarik, cuma berbeda magnet itu tetap kalau utara selamanya utara, selatan selamanya selatan, kalau dengan kutub berlainan terjadi tarik menarik.
Tetapi, berbeda dengan manusia, saat memiliki daya tarik, selanjutnya bisa berobah menjadi daya tolak ! Demikian manusia diciptakan pria dan wanita. Katanya apa yang disatukan Tuhan jangan diceraikan oleh manusia, lalu keduanya disatukan dengan magnet CINTA. Sayangnya dalam perjalanan magnetnya berobah dari daya tarik menarik menjadi tolak-menolak bahkan total berobah dari Cinta menjadi Benci.
Bagaimana merawat daya tarik menarik agar benar-benar seperti magnet, yang bersifat kekal?
Di sana ada 3 (tiga) hal yang mempengaruhi daya tarik magnet. Pertama, adalah adanya magnet lain yang lebih kuat daya tariknya, sehingga harus terjadi perebutan, jadi kita harus menjaga magnet kita terutama dalam keluarga agar jangan ada magnet lain yg mempengaruhi daya tarik menarik kita. Kedua, adanya isolator yang menutupi magnet sehingga daya tarik menarik tertutup, sehingga perlu sesering mungkin membersihkan magnet kita. Ketiga, adalah jarak, semakin jauh jaraknya maka semakin lemah daya tariknya, jadi kita perlu perhatikan “jarak” antara magnet kita jangan sampai letaknya terlalu jauh sehingga daya tarik menariknya lemah atau bahkan hilang sama sekali.
Semoga Tuhan selalu mendampingi magnet CINTA yang terukir dalam hati kita. Salam dalam doa.

Nasib

Sebenarnya nasib manusia sudah ditakdirkan, tetapi takdir itu sendiri menjadi bagian dari manusia untuk menjadi dirinya, bukan untuk kepentimgan dirinya.

akinini-dotcom-kutipan-soekarno-tuhan-tidak-merobah-nasib-bangsa-sebelumPenerbangan Jakarta-Surabaya saya kali ini membangun stress luar biasa, karena saya membuat janji makan malam jam 7 di Surabaya, sekaligus janji makan pagi jam 8 di Jakarta sehingga jadual saya adalah terbang jam 3 sore lalu menggunakan night flight Garuda jam 23.00 malam kembali ke Jakarta. Maksud hati merajut nasib tapi kenyataan takdir berkata lain, karena sejak pagi hari saya coba mengambil ticket ternyata tidak bisa. Semua flight fully booked sampai last flight, 8 jam menunggu di airport akhirnya terbang jam 21.30 malam, sehingga saya miss makan malam dan harus di ganti makan siang besok hari, terpaksa dua jadwal saya di Jakarta harus di eliminir, syukur esoknya bisa diwakilkan.

Ada tiga orang anak laki-laki seorang pengusaha. Dia tahu bahwa anaknya semua baik-baik, tetapi dia ingin anaknya mandiri, akhirnya dia memanggil ketiga anaknya dan kepada mereka masing-masing diberikan uang sebagai modal. Lalu katanya : “Anakku sebelum aku tiada, kiranya kalian bisa mengerti arti sebuah kebijaksanaan, kalian semua sudah sekolah tinggi, sudah bisa menguasai keadaan nah marilah kita melihat nasib masing-masing”, katanya. “Carilah usaha sesuai dengan keinginan kalian dan kita akan lihat tahun depan saat musim semi tiba, siapakah diantara kalian yang bernasib baik dan mujur”, lanjutnya.
Anak-anaknya semua gembira mendengar ucapan ayahnya karena mereka bangga mendapatkan kepercayaan yang begitu besar, dan tentu saja timbul rasa persaingan diantara mereka untuk menunjukkan kemampuannya. Sang anak sulung adalah anak yang pemberani berwibawa dan penuh kepercayaan, berani mengambil resiko, lalu setelah menerima uang tersebut dia membeli segala macam hasil bumi yang ada, lalu mengapalkannya menuju kota besar. Perjalanan pertama sukses besar, lalu dia berusaha keras, kedua, ketiga dan selanjutnya dan modalnya berlipat ganda, tetapi menjelang musim semi, hasil bumi berlimpah, tapi harga jatuh. Sang sulung menderita kerugian, bahkan penuh dengan hutang, juga semua kekayaannya habis. Hanya tinggal baju di badan dan niat baik, tetapi dia tidak putus asa. Dia bekerja sendiri membantu pengusaha lain dan pelan-pelan bisa memenuhi kebutuhan hidupnya, serta layak menjadi orang normal.
Anak kedua adalah anak yang sangat pintar. Dia tahu berdagang itu beresiko tinggi, lalu dia pergi ke lahan-lahan murah di desa. Di sana dia membeli sawah dan ladang lalu menanam padi dan kacang-kacangan. Hasilnya pada musim panen bagus sekali, saat musim semi tiba juga mengalami hal yang sama. Hasil bumi berlimpah ruah, walaupun tidak sampai merugi seperti kakaknya, sang adik cukup sulit menghadapi situasi ini.
Sang bungsu anaknya tidak terlalu pintar, dia membawa modal dari ayahnya, dia tahu bahwa seperti di alkitab disebutkan, bahwa dia harus usaha, karena kalau tidak pasti ayahnya kelak akan marah kalau dia tinggal diam, tetapi dia tidak punya keahlian dagang. Dia tidak menguasai cocok tanam seperti kakak-kakaknya, tetapi dia tahu bahwa setiap orang mengusahakan hasil bumi perlu distribusi dan pergudangan yang baik. Akhirnya dia membeli kendaraan angkutan dan membangun gudang. Saat musim semi hasil panenan berlimpah sehingga gudangnya penuh sesak. Kendaraan juga overloaded. Walaupun harga sewa gudang sudah dinaikan sampai berlipat ganda, tetapi orang tetap memohon kepadanya, karena kalau tidak hasil buminya akan rusak. Di sisi lain kelebihan hasil bumi harus dikirim ke pelabuhan dan memerlukan truck untuk membawanya. Sungguh luar biasa penghasilannya bak air bah. Ia menerima rejeki dan tidak bisa menolak. Dalam satu musim saja dia menjadi orang kaya raya
Ketiga kakak adik akhirnya menghadap sang ayahanda dan menceritakan riwayat mereka masing masing. Sang Ayah bangga dan tertawa besar lalu katanya “Sebenarnya nasib manusia sudah ditakdirkan, tetapi takdir itu sendiri menjadi bagian dari manusia untuk menjadi dirinya, bukan untuk kepentimgan dirinya”
Anak-anaknya bingung terutama anak sulung dab adiknya. Mereka malu karena tidak berhasil. Sebaliknya menurut mereka adik bungsu punya nasib yang mujur dan ditakdirkan menjadi orang kaya. Tetapi sekali lagi ayahnya menjelaskan bahwa sekali-kali nasib manusia adalah untuk menjadikan dia dirinya sendiri bukan untuk kepentingannya, sehingga banyak disalahgunakan atau disalahtafsirkan. Jika seorang gagal dia akan mengambil escape clause bahwa dia gagal karena nasib, dia gagal karena sudah ditakdirkan gagal, atau dia tidak berhasil karena garis tangannya. Sama halnya seorang pemimpin atau seorang yang ikut pemilihan menjadi pemimpin dan gagal tentu dia akan berkata bahwa itu adalah nasib dan dia telah ditakdirkan tidak menjadi pemimpin.
Sungguh suatu kebahagiaan besar kalau kita bisa mengerti kebijaksanaan Ilahi, karena Tuhan tidak menginginkan anak-anak-Nya susah, gagal atau menderita, tetapi Dia ingin anak-anak-Nya mengenal Dia dan bisa secara bijaksana menjadi dirinya tanpa harus ada keluhan, tanpa kekecewaan dan tanpa saling menyalahkan termasuk menyalahkan nasibnya.
Semoga Tuhan memberkati kita semua menjadi orang yang mengenal dirinya sendiri. Salam dalam doa.

Koin

Melempar koin membagi undi, mengadu nasib di belahan koin (Pantun tua)

con Gold imitativeSejak uang kertas menggantikan koin, maka citra koin dianggap uang receh. Teringat saya pada suatu hari ada pameran uang kuno, ternyata koin menjadi dominandan harganya aduhai… Ada 1 coin dalam dinasti Chin, dijual ratusan juta. Luar biasa. Ada juga pameran koleksi uang golden yang tadinya menjadi koleksi ratu Juliana dari Belanda dan nilainya tinggi sekali. Sekarang kalau kita melihat koin mungkin tidak dilirik, nilainya tidak ada dan hanya untuk pengemis bahkan pengamen saja tidak mau, tetapi kelak nilainya tinggi sekali. Koin, memang sungguh aneh seperti ungkapan pantun tua : Melempar koin membagi undi, mengadu nasib di belahan koin.
Kalau dalam tradisi Tiong Hoa, sehabis sembahyang lalu bakar uang kertas (Hell notes) lalu pemimpin doa mengambil dua koin lalu melempar apabila gambarnya sama maka artinya para roh belum selesai makan, tetapi kalau gambar berbeda maka upacara dianggap selesai. Ini bagian dari kepercayaan yang indah sekali.
Ada seorang sahabat saya memiliki koleksi koin 1.000 rupiah sebanyak 10.000 buah dan kebiasaannya setiap tahun memanggil 3 orang anaknya dan istri menghitung lalu mencuci dengan cleansing milk. Kebiasaan ini sangat menarik karena dia membagi uang jajan kepada anak-anaknya berdasarkan berapa banyak mereka menghitung koin. Artinya dia harus menyediakan uang 10 juta untuk bagi-bagi uang kepada anak-anak sebagai hadiah Natal. Lucu juga tradisi ini tetapi menarik sekali, sebab tradisi mengumpulkan koin, tetapi menuai cinta dalam keluarga yang benar-benar bahagia sekali.
Saya sendiri jarang mengumpulkan koin, karena memberatkan dompet, jadi selalu ditaruh di mobil untuk biaya parker. Siang ini saya sedang sedih lalu kata teman saya ambil koin coba undi nasibmu. Kami bermain lempar koin tetapi nasib saya selalu mujur dengan dua muka sama, tetapi teman saya kurang bagus. Kami tertawa walaupun hanya bercanda. Saya merasa filosofi koin bagus, untuk kita jadikan sebagai pandangan hidup kita. Ia menjadi berharga di saat tua nanti. Ini sungguh indah buat kita semua. Bagaimana kita sekarang berkarya dengan nilai kecil sekali seperti koin tetapi kelak akan sangat bernilai tinggi. Koin akan menjadi bagian dari seni hidup, ukiran sejarah dan alat tukar orang-orang sederhana.
Ada tulisan teman saya, pendeta besar Nus Rheimas, yang menulis buku “Orang Kecil yang Dipakai Tuhan”. Padahal teman saya ini pendeta besar, orangnya juga besar. Anda bisa membeli buku ini di Gramedia untuk bacaan ringan dalam renungan hidup. Semoga kita selalu menjadi bagian kecil dalam hidup. Itu memang sering tidak bernilai bahkan ada kesan pelecehan, tetapi kelak kita dipuja-puja karena nilai kita menjadi tinggi, terutama karya-karya kecil kita untuk Tuhan yang tidak bernilai. Salam dan doa.

Pencuri

Seperti hal pencuri yang datang di malam hari saat kita tidur atau lengah. Bersiap-siaplah dan berjaga-jagalah (Cerita Yahudi)

ilustrasi-pencuri-di-rumahBeberapa waktu lalu, sehabis makan malam di Hoka-Koka Bento Ciputra Mal, bersama putra-putri dari Panti Asuhan Santo Yusup Sindanglaya-Cipanas yang menginap di rumah saya, kami terperanjat karena pintu pagar maupun rumah terbuka lebar-lebar. Saya langsung berpikir pasti ada maling atau pencuri, dan ternyata benar saja. Sebuah motor Honda Revo milik teman anak saya namanya Iman, sudah amblas disikat pencuri. Kami semua terperanjat dan hanya bisa geleng-geleng kepala. Kenapa sih bisa ada pencuri yang tega hati. Padahal motor milik Iman baru dibeli dengan keringatnya setelah bekerja selama 5 tahun menabung.
Saya tertegun sejenak karena kami semua marah sekali, mengapa pencurinya kok sampai hati? Tetapi, dalam hati saya sungguh merasa diingatkan akan kejadian ini, bahwa pertama kita harus ber-hati-hati, berjaga-jaga dan selalu waspada. Ingat pepatah Jawa dan ungkapan orang Yahudi Sing penting eling lan waspodo. Seperti hal pencuri yang datang di malam hari saat kita tidur atau lengah, maka bersiap-siaplah dan berjaga-jagalah.
Malam ini kami harus lewati dengan rasa kesal, benci, marah dan penuh dendam sama sang pencuri. Di sisi lain, kita juga sadar bahwa penyebab utama kejadian ini dikarenakan kami lalai, kurang hati-hati dan ceroboh, serta tidak siap. Misalnya kami mengasuransikan, mengunci dengan rantai motornya, ya tetapi ada yang mengatakan bahwa itu sudah nasib !
Saya pernah menulis perihal pencuri, terutama yang ada hubungan dengan kehidupan kita bahwasannya kita juga sering menjadi pencuri-pencuri, tanpa kita sadari kita semua adalah pencuri. Coba kita lihat, terutama dengan mata hati kita. Ada suatu cinta kasih yang harus kita berikan kepada orang yang kita cintai, tetapi kita mencurinya. Perhatian dan kasih sayang milik orang yang kita cintai harus kita curi dengan berbagai kesenangan berbahaya. Ada juga tindakan baik untuk orang lain, yang kita curi, dengan tindakan korupsi uang dan waktu. Masih banyak hal yang bukan milik kita, kita ambil dan kita pakai, dan ini juga menjadi suatu pekerjaan pencuri.
Mari kita semua menjaga diri kita, agar terhindar dari pencuri, tetapi juga menjaga diri kita agar tidak menjadi pencuri. Dengan pertolongan Roh Kudus kita harus sadar sepenuhnya bahwa ada korelasi dekat antara cinta dan pencuri. Jika kita tidak memiliki cinta, maka kita adalah pencuri, karena kita akan mencuri cinta orang lain. Lihatlah! Salam dan doaku menyertai sahabat semua.

Mendarat

Tuhan tidak pernah menjanjikan cuaca baik, tetapi Tuhan menjanjikan tempat mendarat yang indah

delta1028-landingPenerbangan saya dan istri menuju Melbourne dengan GA 414 via Denpasar. Jadwal terbang jam 17.00 hari Minggu, jadi jam 14.00 saya sudah tiba di Airport Soetta dan menyelesaikan segala administrasinya. Pukul 17.00 WIB kami disuruh naik ke pesawat, tetapi ternyata pesawat antri di runway hampir 3 jam, dan akhirnya jam 20.00 baru terbang dan diharapkan mendarat di Bandara Ngurah Rai, Bali pada jam 22.30 waktu setempat, tetapi ternyata cuaca sangat buruk dan pilot gagal mendarat. Setelah berputar- putar di udara akhirnya kami mendarat jam 23.45 WITA diiringi tepuk tangan meriah seluruh penumpang yang bersuka cita. Kondisi cuaca hujan lebat sekali dan kami harus berjalan dari terminal domestik ke terminal international, yangcukup jauh. Karena hujan, maka becek dimana-mana dan tidak ada petunjuk jelas, tapi sampai juga dan sudah final call. Kami lari-lari langsung naik lagi dan pada jam 00.45 kami terbang lagi. Hampir sepanjang jalan cuaca buruk sekali, tetapi jam 09.00 waktu setempat kami mendarat di Melbourne. Suka cita besar sekali bisa bertemu anak cucu.
Saya selalu teringat ungkapan dari almarhun Bapak Capten Nayoan semasa hidup beliau katakan, “Bahwa Tuhan tidak pernah menjanjikan cuaca baik, tanpa ombak dan badai, tetapi Tuhan menjanjikan pelabuhan tujuan yang sungguh indah dan penuh suka cita.” Tetapi, saya menulisnnya
Tuhan tidak pernah menjanjikan cuaca baik, tetapi Tuhan menjanjikan tempat mendarat yang indah.
Sahabat saya mengirim bbm curahan hati bahwa dia sedang bertengkar dengan sang suami, yang terlalu manja bahkan suka melibatkan orang tua kalau bertengkar. Bersamaan itu saya ingin mengirim tulisan ini, dan saya forward ke beliau. Pertengkaran, percekcokan bahkan perkelahian semua seumpama cuaca buruk, ombak dan badai, tetapi itu bukan pelabuhan, kita ini ibarat pelaut, harusnya kita harus mampu melewati badai dan ombak, dan menghantar keluarga kita sebagai penumpang bahtera rumah tangga menuju pelabuhan kekal yang penuh suka cita dan kebahagiaan.
Beliau membalas dengan senang hati akan merenung dan berbuat seperti apa yang saya tulis.
Ini tulisan saya yang keempat mengenai perumpamaan cuaca, pelabuhan damai, dan bahtera rumah tangga, tetapi kali ini saya menggaris bawahi tentang “mendarat”, yang berarti kita turun menuju darat. Kalau kita di atas pesawat apa yang terlihat adalah semua siap-siap, pasang sabuk pengaman, menegakkan sandaran kursi, pokoknya semua duduk manis untuk menantikan pendaratan. Saya sendiri isi dengan doa, dan membaca Kitab Suci atau cerita untuk melepas ketegangan.
Memang “mendarat” harus dipersiapkan. Saat kita akan menyambut NATAL itulah pendaratan yang indah, kita isi dengan persiapan-persiapan, seperti ada Novena Kanak-kanak Yesus yang bagus sekali, ada pohon terang, ada goa macam-macam, tetapi yang kita perlukan sekarang adalah pilot yang tangguh untuk mendaratkan kita semua. Siapa dia? Itu adalah “hati kecil” kita sendiri. Kebahagiaan, kesusahan, dan kebencian, serta semua perasaan lainnya hanya ditentukan sang pilot di hati kita. No other one! Selamat mendarat. Salam dan doa.

Proposal

Hal yang paling penting, apapun sulitnya sebuah pekerjaan, sebelum semua perencanaan dibuat, maka proposal menjadi bagian awal perencanaan (The Proposal 2009)

theproposalSelamat pagi baik, saya bersama istri dan anak-anak serta cucu cucu yang cantik-cantik menyempatkan diri mengunjungi suburb di Harbourtown sebelah selatan Melbourne, Australia. Itu sebuah kota pelabuhan yang manis dan cantik. Banyak mainan anak-anak, ada sebuah kincir raksasa, seperti di Dunia Fantasi dipanggil Bianglala, tapi ini raksasa besar sekali seperti di Marina Bay Singapore.
Sambil menikmati makan siang, saya membuka browser dan melihat cerita-cerita film menarik. Saya membuka sebuah novel yang difilmkan tahun 2009 dan diperankan oleh Sandra Bullock dan Ryan Reynold. Saya sudah nonton film komedi romantika ini bagus sekali, dengan judul ” The Proposal” dan pada referensi pertama tertulis : “Hal yang paling penting, apapun sulitnya sebuah pekerjaan, sebelum semua perencanaan dibuat, maka proposal menjadi bagian awal perencanaan”. Film ini juga mempunyai pembelajaran yang harus dipelajari oleh kita semua, “Jangan terlalu membenci boss Anda atau Anda akan jatuh cinta padanya!”
Cerita film The Proposal sangat menarik. Film ini bercerita mengenai masalah seorang eksekutif editor sebuah penerbitan buku yang ternama Colden Books, dia adalah Margaret Tate. Ia terancam dideportasi karena perpanjangan visanya ditolak imigrasi Amerika Serikat. Margaret, yang terkenal dengan keotoriteran dan kejudesannya, tidak rela kalau posisinya digantikan oleh Bob Spaulding, yaitu seorang editor senior yang baru aja dipecat sama Margaret karna kemalasan dalam bekerja.
Berusaha untuk mempertahankan harga dirinya, ia mengatakan bahwa ia akan segera menikah dengan sekretarisnya, Andrew Paxton. Akhirnya Andrew dan Margaret pergi ke Sitka di Alaska, yaitu kampung halaman Andrew.
Selama perjalanan di Sitka, Margaret melihat toko-toko di sana yang bernama Paxton. Kecurigaan dimulai, mengapa ada nama keluarga Andrew di setiap toko? Ternyata setelah mereka sampai ke rumah Andrew, dia adalah orang yang sangat kaya di Alaska! Margaret sempat bertanya, “Kamu tidak bilang kalau kamu itu kaya!” dan dibalas oleh Andrew, “Yang kaya bukan saya, tetapi orangtua saya.”
Selama mereka bertemu keluarga besar Paxton, mereka disuruh bercerita tentang cara melamarnya dengan cerita penuh kebohongan. Keluarga Paxton percaya dengan cerita mereka.
Demikian kira-kira cuplikan cerita film yang menarik ini.
Saya memandang jauh kota Harbourtown dan terinspirasi membuat sebuah proposal tentang bagaimana hidup seseorang dan memang perlu dibuat sebuah proposal. Sungguh bukan hanya cerita, tetapi benar bahwa proposal diisi dengan emosi, cinta, tertawa canda bahkan air mata, dan setiap tulisan akan menghantarkan cinta kehidupan manusia. Bagaimana kita membuat cerita diri kita sendiri dalam sebuah proposal dan kita nikmati drama kehidupan di mana kita sendiri jadi pemainnya, dengan suka-duka dan tawa-tangis akan menjadi hiasan proposal hidup kita itu.
Dan tentu saja proposal yang kita tulis memiliki tujuan yang baik, hasil yang baik, sama halnya dalam pekerjaan kita sehari-hari. Alangkah baiknya setiap langkah pekerjaan kita, selalu kita bawa dalam proposal hidup, lalu kita negosiasi dengan diri kita sendiri dan bertanya, apakah itu diri saya sendiri?
Proposal itu disampaikan kepada siapa? Kalau kita mencari dana maka proposal dibuat disampaikan kepada donatur, supaya dia bisa menyumbang sebanyak-banyaknya sesuai permintaan kita. Tetapi proposal kehidupan kita sampaikan kepada yang menciptakan kita, agar Dia berkenan dan memberikan kehidupan seperti yang kita inginkan. Semoga Tuhan memberikan damai selalu bagi kehidupan kita dan dihiasi kebahagiaan, suka cita, sehat dan sukses. Ini proposal saya buat semua sahabatku kepada-Nya.

Operator

Bagian terpenting dari suatu perhubungan komunikasi adalah operator (XL)

article-2249252-168BDEDF000005DC-797_634x422Mari kita kembali ke masa tahun 60-an di mana telepon semua manual belum otomatis. Kalau kita mau telepon harus mengengkol, yaitu memutar-mutar engkol telepon dan juga harus diperhatikan apakah batery nya tidak swak atau lemah (baterei 5 kg beratnya). Di sudut sana seorang operator menunggu lalu menjawab kita nomor telepon yang akan kita tuju lalu dia mengambil colokan kabel dan menyambungkan ke telepon yang kita tuju. Jumlah pemilik telepon sangat terbatas jadi kantor telepon hanya dilayani 3 atau 4 orang saja. Kita bernasib buruj kalau operator sibuk kita harus menunggu bisa 1 jam lebih.
Bandingkan sekarang dengan telepon genggam yang berjuta-juta di seluruh dunia saat ini. Betapa sibuknya sang operator, yakni komputer dengan kapasitas besar yang melayani kita. Bayangkan suatu saat komputer itu overloaded dan operator terhenti. Saya tidak bisa membayangkan apa yang terjadi kalau kita tidak bisa saling berhubungan. Bisa saja terjadi kekacauan besar-besaran, karena semua komunikasi putus. Ketiadaan perhubungan itu mungkin memicu terjadi kekacauan besar-besaran.
Sungguh Tuhan baik hati menciptakan komputer sebagai pengganti operator, yang menjalin perhunungan dan komunikasi kita semua.
Suatu malam akhir tahun saat hampir subuh jam 24.00, saya menerima telepon dari MSF (Medicine Science Frontier ) atau Persatuan Dokter-dokter Lintas Batas yang berpusat di Belgia, mengatakan bahwa pesawat terbang Illusion 76 mereka sudah meninggalkan Switzerland menuju Pelabuhan Banda Aceh atau Medan. Pesawat I76 buatan Rusia ini adalah VLC raksasa lebih besar dari Boeing 747 dengan sayap lebar sekali. Ia membawa bantuan obat-obatan dan peralatan medis untuk korban Tsunami di Aceh.
Saya sungguh terkejut, tetapi apa boleh buat namanya misi kemanusiaan. Ini hari ketiga setelah Tsunami di Aceh. Di sini saya bingung karena tidak ada operator yang bekerja, sedangkan waktu tinggal 10 jam pesawat akan mendarat. Tengah malam saya menghubungi staf ahli menteri perhubungan dan Direktur Angkasa Pura I dan II, lalu kami membentuk tim Operator dalam dua jam. Saya memimpin langsung operasi pendaratan dan komunikasi.
Landasan Banda Aceh masih penuh lumpur, sedangkan Medan dan Batam juga tidak memungkinkan karena runway terlalu kecil. Akhirnya tidak ada jalan lain harus mendarat di Jakarta. Apa mau dikata pesawat jam 10 pagi mendarat di Jakarta tetapi lebih 5 jam bandara ditutup karena besarnya pesawat membuat runway terhalang oleh sayap pesawat yang sangat lebar. Saya juga seumur hidup baru lihat pesawat sedemikian besar. Untung operasi semua berjalan lancar, dan transhipment menuju Medan dilakukan oleh pesawat Hercules, Angkatan Udara dan Angkatan Laut.
Operator memang sangat penting sebagai kunci komunikasi. Tanpa operator semua komunikasi akan lumpuh total. Bagian terpenting dari suatu perhubungan komunikasi adalah operator
Saya rasa di Indonesia ada beberapa operator telepon sedang bersaing memberikan pelayanan terbaik buat pelanggan.
Menarik sekali berbicara tentang operator. Sebenarnya kadang kita melupakannya, betapa pentingnya operator bagi kehidupan kita. Atau mungkin diri kita sendiri adalah operator bagi kepentingan orang yang kita cintai. Sesorang profesor ahli komunikasi benar sekali ketika mengatakan bahwa sebaiknya sebelum kita berkomunikasi, jadikanlah diri kita sebagai operator komunikasi (Prof. Dr. William Blegberg. PhD – 1933), karena dengan mengenal diri kita sebagai operator komunikasi kita menguasai komunikasi itu sendiri.
Semoga kita semua bisa mengerti arti operator bagi sebuah komunikasi, yang sangat berguna bagi kehidupan sosial kita, supaya jangan terjadi salah sambung, terputus hubungan bahkan tidak bisa menemukan sambungan komunikasi lagi. Salam dan doa.

Percepatan

Suatu perencanaan perkembangan pembangunan sangat memerlukan percepatan pembangunan dan bukan kecepatan pembangunan itu sendiri (Dahlan Iskan)

Papua-Anak-anak-1Selamat pagi baik. Kalau kita bicara percepatan atau acceleration, maka akan berbeda dengan kecepatan atau speed. Tentu saja dalam mengendarai sebuah mobil, maka percepatan sangat menentukan baik tidaknya sebuah mesin mobil itu. Kalau anak muda bilang motornya gak bisa narik, maka bisa lari cepat tapi gak bisa narik. Bagi seorang pemain Golf juga demikian, dalam mengayunkan tongkat golf, maka tingkat acceleration atau percepatan sangat diperlukan karena jarak yang ditempuh memerkan percepatan gerak pukulan. Demikian juga dalam pembangunan, baik pembangunan fisik maupun non fisik diperlukan adanya percepatan pembangunan, karena kalau tidak maka kita akan tertinggal dengan negara-negara lain. Pembangunan ekonomi juga demikian.
Seperti kebutuhan listrik di negara kita sesuai data PLN, kita baru bisa secara menyeluruh 12 persen kebutuhan total listrik. Kalau di Jawa bisa 50 persen, tetapi kalau di Indonesia Timur sangat tertinggal. Di kampung saya listrik PLN hidup seminggu 3 hari saja. Sisanya harus dipenuhi oleh listrik swasta. Itupun harus giliran dan malam hari kadang-kadang mati listrik. Giliran mati listrik juga masih sering kita alami di Jakarta karena tingkat kebutuhan lebih besar dari suply.
Begitu pentingnya suatu percepatan pembangunan fisik bagi negara kita, karena itu kita berada di negara-negara Asia pada posisi paling lemah, dibandingkan dengan Malaysia maupun Singapura. Negara yang lemah lainnya seperti Myanmar dan Laos, tetapi Vietnam melaju dengan pesat melebihi Kamboja dan Thailand. Kalau kita melihat Vietnam yang berkiblat pada Cina, sungguh mengagumkan dimana sektor pertaniannya sangat maju. Kita tidak bisa membandingkan dengan raksasa Cina, tetapi kalau boleh melihat ke belakang dua puluh tahun lalu, kita berada dalam posisi lebih maju dari Cina, tetapi sekarang kita sudah tertinggal sangat jauh. Saya teringat keluarga-keluarga saya dulu, begitu susah hidupnya karena kekurangan makan, tetapi sekarang semua senang sampai bisa memiliki properti pribadi, mobil mewah dan kehidupan berkecukupan.
Bagaimana dengan pembangunan rohani kita? Sama juga rasanya. Kita memerlukan percepatan pembangunan rohani, baik dari fisik maupun non fisik, melalui pendidikan dan kekuatan religious. Hal ini boleh dibilang memerlukan komitmen semua pihak. Dengan membangun kehidupan rohani berarti kita juga membangun kekuatan fisik jasmani termasuk pembangunan secara makro, karena jika kita miskin rohani bagaimana kita bisa membangun fisik dan jasmani kita?
Pembangunan rohani di negara-negara maju boleh dicontoh dengan memperhatikan kebutuhan akan buku-buku, jumlah imam, jumlah program pendidikan, dan multi medianya. Kalau kita lihat umat yang hadir di gereja kita, sungguh mengaggumkan jumlahnya, tetapi dari sisi pembangunan rohani kita boleh beri tanda tanya besar, terutama di negara kita secara keseluruhan. Dalam rangka memberantas korupsi, narkoba, kenakalan remaja, dan pelacuran sangat lemah. Inilah yang saya maksud bahwa pembangunan rohani kita memerlukan percepatan, melalui pendidikan, kerohanian, rumah tangga, lingkungan dan masyarakat secara menyeluruh. Itu membutuhkan peran agama-agama sebaga MOTOR, termasuk Gereja. Jika motor lemah, kata anak muda sekarang gak bisa narik, dan kata muda-mudi perlu diisi bahan bakar non subsidi. Jangan pakai bahan bakar bersubsidi, malu ahhh, tetapi kalau kita bertanya kepada siapa saja, pilih mana premium atau premix maka lebih dari 80 persen pilih premium. Harganya murah meriah tetapi secara makro kita memperlemah negara kita.
Di sini kekuatan pembangungan percepatan rohani sangat diperlukan, mulai dari sekolah, peran para guru, suster, kotbah pastor supaya minta agar semua umat jangan pakai premium bila itu memungkinkan sesuai standar dari negara. Kalau kita semua serempak berani maju, maka kita akan berkata: “Saya menolak menggunakan minyak bersubsidi karena itu artinya kita sudah mencuri hak dari rakyat kecil, sebagai orang kecil yang dibantu oleh pemerintah.”
Baiklah kita mulai dari yang terkecil, yakni batin kita. Mari kita membangun kerohanian kita dengan sebuah percepatan agar kita mampu untuk membangun jiwa dan raga kita, demikian kita juga akan membangun negara kita.
Suatu saat saya mengunjungi Cina, kami memilih beberapa kota lalu berakhir di Beijing. Seminggu di Beijing, kami sungguh menikmati baik pemandangan maupun makanannya. Sayangnya lagi musim panas jadi agak gerah. Belanja juga jadi satu agenda tersendiri. Kami ditemani seorang local guide, yang berbahasa Inggris patah-patah tapi bolehlah denga bahasa isyarat tarsan kami bisa berkomunikasi. Setelah selesai semua acara pariwisata, kami harus kembali ke tanah air. Ada tiga hal menarik yang terjadi saat akan berpisah.
Pertama, local guide itu menolak saat diberi tip. Kata beliau gajinya sudah lebih dari cukup, jadi tip tidak mau (bandingkan kalau kita ke negara Eropa atau Amerika dimana tip adalah wajib bagi tour guide). Hal itu sangat menarik karena menolak tip, lalu saya bilang kalau di luar tip apakah mau terima? Dia bilang bilang boleh dan akhirnya saya kasih oleh-oleh kamera yang kami beli. Walaupun jauh dari nilai tip tersebut, tapi saya belajar banyak.
Kedua, daya tarik para pekerja di totel itu. Seorang room boy mengambil beberapa souvenir dari hotel, ada sabun dan sikat gigi, yang diberikan kepada saya. Lalu, saya bilang nanti kamu dimarahin, tetapi dia bilang dia tidak bisa memberikan sesuatu yang berharga hanya bisa memberi tanda kenangan sebuah sabun, dengan harapan saya akan kembali dan menginap di hotel ini lagi. Sungguh kejadian ini tidak bisa saya lupakan dan setelah itu memang beberapa kali saya kembali ke Beijing dan menginap di hotel tersebut. Seandainya saya punya staf dan karyawan yang memiliki visi seperti pelayan hotel ini sungguh suatu pengalaman tersendiri, bukan saja secara ekonomis, tetapi secara rohani bahwa mengikat persahabatan itu adalah bagian ari percepatan pembangunan rohani.
Ketiga, saat kami akan check in di airport. Suasana airport sangat ramai sehingga sungguh sulit untuk menjangkau counter check in, padahal waktu kami sangat terbatas, karena imigrasi juga akan antri panjang, tetapi melihat kegelisahan kami, beberapa penumpang yang sedang antri mempersilahkan kami maju ke depan, sebab mereka masih cukup waktu. Saya memandang mereka tertegun, karena dalam catatan dan image saya orang Cina ini paling tidak tahu aturan, tidak mau antri dan bahkan suka menyerobot, tetapi justru mereka mempersilahkan kami ke depan. Ini menjadi pengalaman tersendiri. Maukah diri kita berlaku demikian? Kita mempersilahkan orang lain maju mendahului kita dalam situasi khusus untuk membantu mereka?
Pengalaman singkat ini terjadi di negara komunis, yang tidak mengenal Tuhan, tetapi nilai rohani mereka cukup tinggi. Demikianlah para pemimpinnya membangun negara yang tingkat korupsinya terendah dibandingkan dengan negara lain. Di sini pembangunan rohani jauh lebih baik dari kita. Semoga kita bisa sedikit mempelajari percepatan pembangunan rohani kita sehari-hari.

Jadwal

Setiap usaha atau pekerjaan harus dan wajib memiliki jadwal, demikian sebuah prestasi akan dicapai! (Adh)

schedule_iconSeperti halnya pengalaman kurang mengenakkan saat saya terbang ke Melbourne beberapa minggu lalu. Hal yang lebih buruk terjadi saat kami kembali ke tanah air. Penerbangan dengan pesawat Garuda, yang baru menerima “The Best Airline Regional in The World”, ternyata harus menerima umpatan ribuan penumpang yang terlantar di airport Ngurah Rai, Denpasar Bali.
Saya terbang dari Melbourne, Minggu subuh jam 04.00 WIB dan mendarat agak terlambat di Denpasar 13.00 WITA. Penerbangan lanjutan mendapat kendala dan dapat jam 21.00 malam hari.
Di International Airport Ngurah Rai, dari jam 09.00 pagi, lampu listrik mati dan baru bisa dikendalikan setelah jam 14.00. Dampaknya luar biasa. Lebih dari 64 penerbangan mengalami delay, dan yang terburuk justru Garuda. Sementara penerbangan lain terlambat tapi fleksible antara 3 s/d 4 jam. Garuda banyak yang cancel dan ada yang delay sampai tengah malam. Saya transit dengan GA421 paling beruntung karena jadwal 21.00 terbang 23.20 tidak terlalu lama delaynya, tetapi pesawat besar ini A330-200 asal Narita ini delay 8 jam. Banyak penumpang anak-anak dan saya sungguh merasa kasihan karena begitu menderita. Penumang berkeleleran sampai saya beri istilah seperti cendol.
Ada dialog dua anak muda yang saya nguping. Katanya kejadian ini seperti masa penjajahan. Saya tidak mengerti maksudnya, tapi dalam hati saya kira jaman penjajahan belum ada penerbangan, tapi maksudnya dulu tidak teratur, jadwal juga tidak ada. Petugas Garuda juga kasihan karena harus mengalami tekanan karena penumpang yang marah-marah bahkan cenderung sudah mau berkelahi karena jadwal mereka terganggu. Cerita kesusahan ini sirna setelah kami sampai di Jakarta jam 02.30 pagi dan bisa tidur nyenyak.
Siapa saja saya rasa setuju kalau kita bicara pentingnya arti jadwal bagi setiap orang. Tuhan menciptakan dunia (perjanjian lama) pakai jadwal. Dalam perjalanan hidup semua pakai jadwal. Apa yang terjadi bagi orang yang tidak memiliki jadwal? Atau sesuatu yang sudah dijadwalkan harus mengalami perubahan atau karena tidak ada komitment maka jadwal yang dibuat akhirnya tidak bisa diikuti? Dampaknya sangat buruk bagi kepentingan orang banyak.
Buat para pelaku manajemen, di kenal dengan CPM atau Critical Path Method, atau metode pembuatan jadwal dengan memprioritaskan waktu kritis pekerjaan tertentu. Time schedule melalui barchart dlsb. Intinya semua orang mau tepat waktu. Orang Jepang dengan kamban system, yang meletakkan jadwal sebagai prioritas sebuah pekerjaan. Setiap usaha atau pekerjaan harus dan wajib memiliki jadwal, demikian sebuah prestasi akan dicapai.
Kehidupan Rohani juga memerlukan jadwal yang baik untuk perkembangan hidupnya, yakni memberikan prioritas waktu jadwal bagi Tuhan. Jadwal yang kita letakkan dalam doa, dalam ibadah dan ritual. Mari kita melihat saudara-saudara kita yang sembahyang 5 waktu, sangat tepat waktunya, atau puasa dan buka puasa, sampai jadwal dalam hitungan detik. Dampaknya ada perubahan sosial yang luar biasa.
Kita perlu membuat jadwal rohani, dengan meletakkan prioritas tertentu. Silaturahmi, misalnya melalui pendalaman iman dan doa bersama bahkan prioritas dalam keluarga sebagai critical point. Semoga kita semua mampu membuat jadwal, mampu mematuhinya dan mampu membuat prestasi. Tuhan memberkati.