Keinginan seseorang adalah bagian dari hiburan, dimana jika terkabul akan menjadikan kebahagiaan tersendiri, semakin banyak keingingan hatinya maka sukacita semakin besar karena ada pengharapan (Adh)
Saya punya hobby makan dan tentu saja mau cari makan yang enak. Keinginan untuk makan bersama sahabat sungguh menjadi bagian dari suka cita saya, tetapi pada saat saya kurang sehat maka seluruh keinginan makan atau saya sebut nafsu makan hilang dan tentu saya sangat sedih. Dari seluruh makhluk hidup di bumi pasti membutuhkan hiburan. Ada suatu hari saya kedatangan seorang keluarga juga sahabat baik. Di depan rumah saya ada pohon mangga, yang sudah setahun lebih tidak berbuah, padahal sudah dikasih pupuk dan disiram air, tetapi ia tetap saja tidak berbuah. Lalu, kata sahabat saya bahwa pohon pun perlu disapa dan dihibur karena dia lagi sedih. Saya tertawa tetapi saya coba juga. Saya buatkan pot melingkar dan setiap pagi saya suruh siram dan lebih lucu lagi saya ajak bicara supaya dia berbuah. Ternyata benar juga dalam seminggu saja pohon mangga saya berbunga dan berbuah banyak juga manis lagi. Sekarang musim hujan terus menerus, bunganya juga banyak sekali tapi banyak yang rontok karena hujan dan angin. Mungkin pohon manggaku lagi sedih juga di musim banjir.
Suatu hari ada temanku, anjingnya sudah seminggu tidak mau makan. Aku juga punya teman lain dengan julukan BA (bakul asu) padahal nama akhirnya Budiman Asmadi, lucu sekali orangnya. Anjing sahabatku sudah seminggu bolak balik dokter dan tidak bisa terus saat ketemu sama temanku BA. Dia bilang anjing ini ingin kawin. Lalu, dia membelai anjing tersebut dan langsung anjingnya lahap sekali makannya dan keesokannya dicari pejantan supaya bisa kawin.
Jadi hiburan bukan hanya milik manusia saja, tetapi Tuhan ingin menghibur seluruh makhluk ciptaan-Nya, tetapi kita kurang menyadarinya. Kita lebih memilih hiburan duniawi dan hiburan tidak sehat daripada hiburan dari Tuhan yang penuh dengan suka cita besar. Sahabat baik adalah hiburan yang sangat indah. Doa adalah penghiburan abadi, karena kita berbicara langsung dengan Tuhan.
Mengunjungi orang sakit, menghadiri pemakaman, memberikan penghiburan yang berduka adalah pesan Tuhan yang disampaikan melalui kita.
Maria (nama samaran) adalah seorang janda muda yang menderita pendarahan. Sudah setahun lebih karena penyakitnya ini dia kehilangan segalanya. Harta benda sudah dijual semua, anak satu-satunya ikut orang tuanya, suaminya sudah menikah lagi dan tidak diketahui dimana rimbanya. Ia bekerja sebagai operator telepon di sebuah perusahaan swasta. Gajinya hanya cukup untuk makan, dan transport serta biaya kos. Sebagai seorang Katolik yang rajin dia tidak pernah absen dalam doa dan ke gereja, tetapi katanya, dia sudah kehilangan segalanya, yang paling berharga : cinta, suami, anak, kesehatan dan mungkin keinginan hidup. Satu-satunya alasan ia bertahan hidup hanya untuk membiayai anaknya, yang sekarang ikut ibunya.
Pengharapan akan masa depan cerah musnahlah sudah, karena memang sudah tidak ada yang diharapkan. Dalam perjalanan hidup yang menderita, Maria punya seorang sahabat wanita di SMA. Entah apa yang membuatnya tiba-tiba teringat, tetapi malu untuk telepon karena sahabatnya itu orang kaya raya. Cuma kerinduan dan keinginannya terus berada dalam hatinya. Ada beberapa kali reuni tapi dia tidak berani hadir karena kondisi yang melarat dan sakit-sakitan.
Suatu hari di kendaraan umum Maria melihat penumpang di sebelahnya seorang ibu. Ia kelihatannya sakit dan menderita. Maria bingung ingin dia membantu ibu ini ke rumah sakit tetapi dia sendiri tidak ada uang. Akhirnya dia mengajak turun dan ganti taxi dan mengantar ibu ini, dan berhentilah mereka di sebuah rumah mewah karena ibu ini adalah pembantu rumah tangga di sana. Dia membayar taxinya lalu Maria mengantarnya masuk. Sungguh luar biasa, ternyata pemilik rumah mewah adalah Astuti (nama samaran) sahabat karibnya di SMA. (Kisah pertemuan dua sahabat lama ini dibacakan saat aku reuni di Surabaya bagian dari acara dan semua sahabat yang hadir mengucurkan airmata karena Maria hadir dalam acara itu)
Tuhan menyediakan penghiburan menurut caranya sendiri dan sungguh luar biasa. Pertemuan adalah hiburan yang menyembuhkan dan tidak ada pertemuan yang kebetulan atau disengaja semua Tuhan yang mengaturnya.
Semoga kita semua bisa merasakan penghiburan yang diberikan Tuhan kepada kita termasuk kehangatan pagi hari ini. Tinggalkan semua kesedihan, galau, kekecewaan, kemarahan, dan kebencian, tetapi sambutlah hiburan yang diberikan Tuhan kepada kita terutama melalui sahabat kita, keluarga, anak istri, suami dan orang tua. Salam dan doa.