Monthly Archives: March 2020

Mimpi Berbingkai Mimpi

Mimpi itu sudah biasa,
tapi mimpi di dalam mimpi mungkin jarang anda alami.
Rumahku besar sekali dan panjang.
Dari jalan raya sampai laut perkiraan lebih 300 meter.
Di ujung rumah dibuat bendungan seperti Kolam renang jadi bisa dipakai untuk berenang.
Di samping rumah keluarga kami, ada orang yang rumahnya lebih besar lagi.
saya kira 5 kali lebih besar karena tanahnya luas sekali kurang lebih 5HA.
Pemiliknya orang baik dan sosial sekali. Ia suka memperhatikan orang susah.
Saya sulit memastikan di mana lokasi ini, tetapi perkiraannya di daerah Sulawesi Selatan,
karena logat para pelayan dan penjaga tamannya.Ada suatu hal yang aneh bahwa saya merasa ini sebuah mimpi.
Padahal saya sedang bermimpi bahkan dalam beberapa dialog saya merasa sepertinya saya sudah kenal lokasi ini.
Dalam mimpi ini nama saya Henki tanpa G dan tetangga saya namanya Hengky dengan G.
Teringat celotehan keluarga saya. Ada orang ditanya siapa namamu?
Jawabnya Uding tanpa Gkarena nama sebenarnya UDIN tapi Orang Makasar tidak bisa menyebut UDIN tapi UDING.
Sore hari saya berenang di kolam rumah saya, tapi datang dari laut bahkan ada beberapa perempuan yang sedang hamil. Beberapa pria mereka minta ijin mandi dan saya persilahkan, tetapi saya seperti bermimpi bahwa saya kenal semua dengan mereka bahkan saya bisa menyebut nama mereka satu persatu. Saya juga tahu asal usul mereka
tetapi saya pikir karena ini hanya mimpi saja jadi saya usaha sadar dan bangun. Dan berharap itu hanyalah sebuah mimpi.Dalam hati saya berdialog darimana saya bisa mengenal mereka?
Mata saya memandang jauh ke kolam ternyata sudah kosong.
Tiba tiba pintu samping diketok orang dan aneh saya tahu siapa yang datang suami istri bapak Hengky. Saya sudah menebak kalau mereka bawa buah Durian. Lalu, Kami makan bersama sambil bercerita. Dan lebih aneh lagi kalau saya tahu apa yang akan diceritakan dan apa yang akan saya katakan.
Kami bercerita ngalor ngidul lalu saya teringat dan saya katakan bahwa ada sebuah jam di rumah dia yang ada di ruang teras belakang rusak lalu saya tawarkan untuk perbaikan.
Kata pak Hengky itu tidak bisa diperbaiki karena bukan rusak melainkan kunci putarnya hilang.
Kami pergi lihat jam tersebut. Saya buka jamnya dan bisa menemukan kunci kecil yang dipaku di bagian atas jam. Orang lain sulit bisa menemukannya. Saya merasa jam ini adalah milik saya. Dan sayalah yang menyembunyikan kuncinya tapi saya simpan dalam hati saja. Kami melanjutkan makan durian yang enak dan ada simbol MK di bungkusnys artinya Musang King. Saya tanya kenapa dia mesti beli yang mahal? Dia bilang hanya untuk menyenangkan hati saya.
saya pun bisa menebak jawaban beliau.
Saya sepertinya tahu persis siapa keluarga Hengky dan darimana mereka datang.
Aneh sekali seperti saya bisa membaca mereka punya keadaan dan nasib mereka.
Tapi saya takut sekali karena saya bisa melihat nasib mereka tidak bagus jadi saya selalu berusaha bangun dari mimpi agar tidak melihat nasib buruk mereka. Kembali sore itu saya berenang . Teman-teman itu hadir berenang bersama tapi wanita hamil sudah tidak ada karena mereka sudah melahirkan semua. Dan saya tahu berapa anak laki-laki dan berapa anak perempuan. Dan mereka juga hadir saya tahu maksud mereka hanya untuk menyenangkan hati saya
Pada malam hari saya dan anak-anak makan malam bersama. Ada ketukan di pintu lagi.
Nah saya tahu Pak Hengky dan istri bawa makanan kesenangan kami juga kue-kue. Akhirnya saya menawarkan makan bersama Dan mereka setuju.
Pembicaraan malam ini saya berdoa agar keluarga ini diberikan nasib baik selalu. Keesokan harinya saya jatuh sakit karena mungkin kelelahan. Saya ingin sekali makan buah-buahan. Dan tidak berselang lama Pak Hengky datang membawa buah-buahan Dan dia katakan bahwa seakan-akan saya minta dia untuk beli buah. Dia juga merasa heran bahwa saya bisa membaca pikiran dia. Dalam mimpi ini saya bermimpi bahwa keluarga ini akan ditimpa musibah lalu menderita sakit berat suami dan istri. Saya takut melihatnya dan berusaha bangun dari mimpi supaya mimpi saya tidak jadi kenyataan.
Keesokan pagi-pagi saya mengajak istri dan anak saya keluar Kota cari angin segar karena badan saya sakit mungkin karena stress. Dalam perjalanan itu saya mendengar berita buruk kalau Pak Hengky Dan istrinya kena penyakit. Dan akhirnya harus meninggal dunia karena serangan Virus tak di kenal. Saya pikir Virus apa
ini karena dalam mimpi saya pikir lebih baik saya bangun Dan mudah mudahan kejadian ini tidak terjadi
Dan saya benar benar terbangun dari mimpi di dalam mimpi.
Hari ini Minggu saya bangun terlambat tapi dikarenakan saya kena pilek flu batuk cukup berat dan dipengaruhi oleh obat.Saya sempat merenung sebentar saja mengenang mimpi saya. Dan mimpi dalam mimpi saya
dalam pertanyaan saya. Mengapa orang baik baik selalu bernasib kurang baik?
Mengapa Tuhan tidak adil? Seperti Tuhan Yesus meninggal di usia 33 tahun dengan nasib yang begitu menderita sampai mati di kayu salib? Dalam masa prapaskah ini mungkin perlu kita renungkan.
Bagaimana pun kita harus berbuat baik seribu Kali walaupun seribu kali pun kita akan menderita susah.
Karena sesungguhnya ada kebahagiaan dalam kesulitan dan penderitaan. Ada cinta di balik semua itu, sehingga seberat apapun salib yang kita pikul akan menjadi seringan kapas.
Jika kita tahu bahwa Tuhanlah yang memberi kita mimpi. Maka, mimpi di dalam mimpi pun, Dia sudah menentukannya.

Awal Maret 2020
Doaku Menyertai selalu.

Adharta