Monthly Archives: March 2014

Toleransi

Jika ada pemancar tanpa antena, itu adalah komunikasi yang salah (Bell)
imagesAda sebuah kisah terpenggal dalam film Romeo dan Juliet karya William Shakespeare, yakni komunikasi antar keluarga hanya berjalan satu arah saja, tetapi ikatan cinta kedua remaja benar-benar kuat sekali. Kalau diibaratkan radio mungkin antenanya nempel sekali. Tetapi ada bagusnya kisahnya begitu indahnya dan sangat menarik sampai jaman modern. Kisah cinta memang tidak terlepas dari komunikasi dan dalam komunikasi yang terpenting adalah transmiter dan responden dan penghubung keduanya adalah antena. Bayangkan saja kalau alat komunikasi tidak ada antena, wah terjadi spleteran amburadul. Gelombangnya akan merusak frequensi dan akhirnya merusak radionya sendiri.
Untuk seorang Marconis atau operator radio, dia sudah mengenal betul dan menguasai ilmu gelombang, jadi kalau memancarkan radionya harus match atau menggunakan alat yang dinamakan antena tuner. Antena menjadi sangat penting bagi kita jaman sekarang. Kalau mau dengar radio, nonton tv atau alat komunikasi apa saja termasuk handphone, namun handphone sekarang antemanya sudah disembunyikan.
Kita memasuki minggu kampanye, masing-masing kontestan dan para caleg memasang pemancar melalui iklan dan promosi, dan juga memasang antena untuk mendengar bagaimana pasar berbicara, lalu dengan hati dakdikduk menanti hasil pemilihan.
Sebagai orang awam dari politik saya melihat bahwa hal yang terbaik dari kontestan justru mencoba mengeliminasi kelemahan-kelemahan. Bagi para pemilih juga demikian, pasang mata telinga baik-baik untuk siapa yang dipilih supaya sesuai hati nuraninya. Pilihlah yang menurut anda terbaik. Bagi orang yang tidak memilih itu ibarat orang menonton TV atau mendengar radio tanpa antenna. Gambarnya burem, suaranya kresek kresek.
Dalam hubungan antar manusia antena yang sangat dibutuhkan adalah toleransi. Toleransi itu ibarat antena, karena jika kita memesan toleransi maka komunikasi itu menjadi jelas, clear dan tidak salah paham atau miskomunikasi. Cuma bedanya memasang antena mudah tetapi memasang toleransi sangat sulit, tetapi kunci memasang toleransi adalah berpikiran positif.
Sebuanh ungkapan yang saya baca dibeberapa profile bb, mengatakan begini : “Jika kita memohon ampun kepada Tuhan, maka Tuhan akan mengirim orang untuk menyakiti kita, dengan demikian jika kita bisa mengampuni orang tersebut maka dosa kita dengan sendirinya dihapuskan”
Sekarang pertanyaannya bagaimana kita bisa menangkap signal tersebut? Orang banyak begitu keluar gereja berantem karena mobil bersrempetan atau macet tidak mau mengalah. Atau sehabis pulang gereja suami istri berantem! Mereka ini memang tepat diibaratkan tidak memiliki antena, karena pemancar gereja begitu kuta tetapi mereka tidak bisa menerima. Mari kita berdoa agar kita semua bisa lebih peka lagi terutama dalam masa prapaska. Toleransi, toleransi dan toleransi.