Kecantikan merubah Dunia

Kecantikan merobah Dunia

Oleh : Adharta
Ketua Umum
KRIS

Jakarta
Selasa
9 April 2024

Dalam perjalanan pulang dari Pyongyang
Ibu Kota Korea Utara (DPRK)
Awal tahun 1992
Saya mendapat hadiah 4 buah lukisan Wanita yang cantik sekali
Hadiah tersebut di berikan oleh Mr O Ryong Chol
Menteri Luar Negeri Korea Utara dan merupakan teman baik saya

Hubungan baik saya dengan Korea Utara membuat saya suka mendapat Koleksi baik lukisan maupun banyak barang antik yang fi berikan oleh Negara yang sangat tertutup

Lukisan 4 Wanita tersebut di lukis oleh seorang pelukis korea terkenal di tahun 1945
Mr Park Cho Jun
Lukisan ini memberikan cerita mistis bagi kami sekeluarga
Pertama Lukisan ini bisa mengeluarkan wangi wangian di malam hari
Bahkan beberapa teman saya bisa melihat bahwa Lukisan ini hidup
Memang benar adanya Lukisan yang sangat hidup dan benar benar bisa berkomunikasi
Pada tahun 2005
Ke empat lukisan ini saya hafiahkan kepada ayah angkat saya
Bapak Handoko Suratmin (Laksma TNI Purn)
Sebagai hadiah buat beliau

Keempat lukisan ajaib ini adalah Lukisan Legenda 4 Wanita Tercantik di Tiongkok

Lukisan Pertama
Adalah lukisan
Xi Shi

Beliau punya kisah sendiri lahir di Hang Zhou
Dekat kota Shang Hai
Kisah nya anda bisa baca di google

Dalam Ungkapan kuno Tiongkok untuk menggambarkan kecantikan Xi Shi,
“Sangat cantik sehingga ketika ikan melihat bayangannya di air, mereka akan lupa cara berenang dan tenggelam ke dasar danau.” Kecantikannya disebut sangat ekstrim, sehingga sambil bersandar di balkon untuk melihat ikan di kolam, ikan itu akan sangat terpesona sehingga mereka lupa berenang dan perlahan-lahan tenggelam dari permukaan.

Xi Shi disebutkan hidup dari 506 SM di Zhuji, ibu kota negara Yue kuno (dekat Shang hai)

Lukisan kedua
Lukisan
Wang Zhao Jun

Ungkapan kuno untuk menggambarkan kecantikan Wang Zhaojun,
“Sangat cantik sehingga burung burung yang terbang saat memandangnya akan lupa mengepakkan sayapnya dan jatuh dari langit.”

Dalam sebuah legenda, Wang Zhaojun meninggalkan kampung halamannya dengan menunggang kuda dan memulai perjalanan ke utara.
Sepanjang jalan, kudanya meringkik, membuat Zhaojun sangat sedih dan tidak bisa mengendalikan emosinya. Saat dia duduk di pelana, dia mulai memainkan melodi sedih pada alat musik petik. Sekawanan angsa terbang ke selatan mendengar musik, melihat wanita muda yang cantik menunggang kuda, seketika mereka lupa mengepakkan sayapnya, dan jatuh ke tanah. Sejak saat itu, Zhaojun mendapat julukan
“angsa jatuh” atau
“burung jatuh.” Wang Zhaojun diceritakan hidup pada 50 SM, lahir dari keluarga terpandang di Zigui, Nan county (sekarang Xingshan county, Hubei) di selatan kekaisaran Han Barat. Ia memiliki nama lahir Wang Qiang

Lukisan ketiga
Lukisan
DiaoChan

Legenda Tiongkok mengatakan bahwa ketika Diaochan melakukan ritual membayar persembahan kepada Dewi bulan pada suatu tengah malam, Chang’e
(Dewi Bulan Tiongkok)
Maka Bulan bergegas bersembunyi di awan, karena wanita cantik ini membuatnya merasa rendah diri dan malu Ungkapan kuno terkenal

“mengalahkan bulan”
dalam idiom yang menggambarkan “Keindahan yang mengalahkan bulan dan mempermalukan bunga”

ditujukan untuk sosok Diao Chan.

Dalam catatan sejarah, Diao Chan hidup pada 160-an sebelum Maaehi.
Dalam novel klasik “Romance of the Three Kingdoms”, ia muncul dalam plot yang melibatkan prajurit Lu Bu dan panglima perang Dong Zhuo. Wang Yun, kasim di bawah Kaisar Xian, menikahkan Diao Chan dengan Lu Bu, dan kemudian dengan Dong Zhuo.

Hal ini menimbulkan kecemburuan antara keduanya yang merupakan ayah dan anak.

Akhirnya Lu Bu membunuh ayah angkatnya, sesuai rencana Wang Yun untuk meredam tirani Dong Zhuo. Sehingga, disebutkan bahwa Diao Chan adalah kunci untuk memecah aliansi tak terkalahkan antara tirani Dong Zhuo dan pejuang ahli dan putra angkatnya, Lü Bu. Ada berbagai cerita tentang kematian Diaochan. Ada veris cerita bahwa Diao Chan diperkenalkan kepada Guan Yu oleh saudara angkatnya Zhang Fei setelah kematian Lu Bu.

Lukisan keempat
Lukisan
Yang Guifei

Suatu hari ketika dia sedang berjalan-jalan di istana kekaisaran Dinasti Tang, Yang Guifei melihat mawar dan peony China sambil menangis karena dilarang meninggalkan istana dan dikurung seperti burung.

Begitu air matanya jatuh di kelopak bunga Mawar
kelopak bunga itu menyusut, yang diartikan bunga terkejut dengan kecantikannya dan menyembunyikan diri.

Yang Guifei atau Yang Yuhuan disebut dia adalah selir kekaisaran Kaisar Xuanzong dan biasa disebut Selir Kekaisaran Yang.

Dia juga dikenal secara singkat dengan nama biarawati Taizhen.

Yang Yuhuan lahir di keluarga pejabat yang terkenal. Dia memiliki kecantikan alami dan karakter yang lembut.
Dia berbakat dalam musik, menyanyi, menari dan bermain kecapi.

Dia pun memiliki pendidikan yang baik, sehingga membuatnya menonjol di antara selir kekaisaran dan memenangkan hati kaisar. Kaisar Xuanzong, seorang penggemar musik, memerintahkan para pemusiknya untuk memainkan musik

Song of Rainbow Skirt & Feathered Dress

yang digubah olehnya untuk mengekspresikan perasaan cerianya melihat Selir Kekaisaran Yang.

Yang Guifei mempromosikan seluruh keluarganya ke jabatan tinggi untuk menunjukkan cintanya pada kaisar, tetapi mereka salah mengatur kekuasaan mereka, menyebabkan pemberontakan yang hampir membuat kaisar kehilangan tahtanya. Pada tahun 755 M ketika pemberontakan militer “Pemberontakan Anshi (Anshizhiluan)” diluncurkan oleh pasukan lokal Dinasti Tang, Kaisar Tang Xuanzong, bersama dengan para selir melarikan diri dari Chang’an.

Ini adalah kisah 4 Buah Lukisan yang saya terima
4 wanita ini juga menggunakan busana mewakili 4 musim

Ada sebuah Kisah
Lukisan ini di pajang di ruang tamu rumah saya
Seorang sahabat saat berkunjung membawa putrinya
Kami memperhatikan putrinya bermain didepan Lukisan sambil bernyanyi
Dalam penjelasan nya
Putrinya menjelaskan bahwa Tante dalam lukisan itu keluar
Menari dan bernyanyi (merinding)

Untuk itulah Tuhan menciptakan Kecantikan seorang Wanita dengan lekukan sempurna untuk merobah dunia

Adharta

Www.kris.or.id

Adharta.Com

Leave a comment