Monthly Archives: April 2013

Reciprocal

Done by Each to the other, Interchanging or interchanged, Given and Received, due from each to each, mutual advantages

Dalam abstrak yang ditulis oleh Agus David, 2008 tentang penerapan Strategi Pembelajaran Timbal Balik (Reciprocal Teaching) dimana beliau sampaikan bahwa dengan aplikasinya maka prestasi belajar siswa bisa ditingkatkan.

Pendidikan selain sebagai proses mengasah otak agar manusia menjadi pintar, tetapi juga sebagai proses MENYEMAI nilai-nilai dasar kehidupan guna menggapai masa depan dan hidup bermasyarakat, juga secara sistematis merupakan integral dari kehidupan modern.
Penerapan strategi pembelajaran reciprokal atau timbal balik dalam pembelajaran dimaksud agar kita bisa memenuhi semua pengharapan kita.
Demikian juga dapat meningkatkan kerja sama kelompok, komunikasi dan pola berpikir kritis, terhadap tanggap cepat dan kemampuan analitis yang tinggi.
Selanjutnya dapat dilakukan refleksi dan umpan balik supaya bisa dilakukan pembelajaran lanjut.

Maksudnya, agar kita bisa belajar bukan saja dari masukan guru atau buku-buku referensi, atau pelajaran yang didapat, melainkan kita mempelajari sesuatu dari orang di dekat kita, baik istri, suami dan anak-anak atau orang tua. Sering kita yang mendidik anak-anak merasa kita lebih pintar, tetapi kita tidak sadar kalau anak kita lebih tanggap dan lebih cepat terima.
Saya belajar kesabaran banyak dari istri saya, saya banyak belajar mengerti dari anak-anak saya, dan belajar bijaksana dari orang tua saya, saya juga belajar melayani dari lingkungan saya.

Pagi tadi saya menerima beberapa BBM dari teman, yang menarik adalah Curhat dari seorang ibu di Lingkungannya. Dia kesel, marah, dan kecewa karena ada temannya tidak mau mengerti kalau membuatnya kesel. Pulangnya dia berantem sama suaminya, tetapi kok yang membuat aura marahnya ga mau mengerti sih!
Saya katakan bahwa kita sungguh bersyukur dan berterima kasih, karena sebenarnya sebuah kekecewaan itu berjalan paralel dengan kebahagiaan. Kalau di sana ada cinta maka kekecewaan bisa berubah menjadi sumber suka cita. Cinta bukan mengajarkan kita yang manis manis, tetapi cinta justru mengajarkan reciprocal teaching atau timbal balik. Misalnya kalau kita mau melayani, kita harus berkorban perasaan. Kalau kita mau istri atau suami kita bahagia, kita harus menyangkal diri, mengalahkan ego kita. Cinta itu tidak pernah menjanjikan hanya yang indah-indah tetapi cinta itu menjanjikan kebahagiaan. Jika dan hanya jika kita mau menyangkal diri dan memberikan kesempatan orang yang kita cintai hidup nyaman dalam hati kita.

Contohnya seorang anak membenci ibunya karena memaksanya terus belajar, tanpa memberi kesempatan main dan kecewa berat. Sang ibu pun kecewa karena anaknya malas. Suatu ketika anaknya menderita sakit dan dokter tidak bisa menemukan penyakitnya, bahkan perut sang anak sudah diendoskopi hasilnya nihil.
Melalui beberapa pendekatan ibunya bisa meyakinkan anaknya bahwa kekecewaan dirinya buat anaknya sakit, sejak saat itu sakit sang anak sembuh, luar biasa bahagianya.

Mari kita belajar dari persahabatan, kekeluargaan dan mengerti betapa besar potensi belajar yang kita dapat dari mereka, terutama orang-orang yang kita cintai. Tuhan memberkati

Hari Baik

Keterkaitannya dengan acara yang kita rayakan, kita sebut hari baik (Adh)

Ramalan-Zodiak-September-2012Menghadiri sebuah pesta perkawinan menjadi agenda rutin saya dan istri setiap akhir pekan. Semalam saya datang sendiri karena istri ada acara lain, Dalam pertemuan dengan sahabat, pengantin, apalagi teman-teman kemudian menikmati makanan enak, tentu luar biasa senangnya. Saya selalu menyempatkan diri hadir ke pesta perkawinan karena ini istilahnya bayar hutang karena waktu saya ada acara, banyak teman-teman hadir. Kini giliran saya diundang rasanya wajib saya harus hadir. Walaupun kadang-kadang berbenturan apa lagi kalau bertepatan hari baik misalnya 08 08 08 atau 12 12 12.
Ada juga yang harus melihat atau memilih hari baik, bulan baik atau tahun baik, percaya atau tidak itu wajar wajar saja. Sebenarnya bukan saja untuk perkawinan yang dicari hari baik, melainkan acara syukuran, peresmian kantor, bangun rumah dan sebagainya. Yang menjadi sungguh indah kalau hari yang kita pilih menjadikan suasana indah. Anak kedua saya menikah bulan Februari 2007, waduh saat itu seluruh kota Jakarta dipenuhi air. Ada keluarga keluar dari airport 24 jam baru sampai rumah saya. Saya bisa merasakan kesedihan pengantin, tapi ternyata pestanya ramai sekali, sehingga kami sungguh terhibur. Para tamu berjuang sekuat tenaga untuk mencapai Hotel Mulia, dengan meninggalkan banyak kisah dan pengalaman.
Kejadian yang sama juga terjadi. suatu hari saya menghadiri pesta seorang kawan tetapi tamunya hanya beberapa orang, karena banjir besar di Jakarta.
Mengenai hari baik, bukan berarti hari lain jelek, mungkin saja bisa lebih baik, saya lebih setuju kalau menyebutnya hari bahagia atau hari harmonis, sehingga tidak mengurangi makna hari lainnya, tetapi saya meminjam dan menyebutnya hari baik, karena sebutan ini sudah generik atau umum.
Ada sebuah pertanyaan disampaikan oleh seorang ibu, yang ingin mencari hari baik! Saya sangat setuju, lalu saya sampaikan ada 3 hal yang perlu diperhatikan, yakni : pertama, pilihlah hari yang indah dan baik bagi keluarga, dimana kebersamaan keluarga dimungkinkan, artinya bisa koordinasi dengan keluarga. Kedua, menyesuaikan dengan kondisi alam, musim hujan atau musim kering, lebih kurang kita bisa prediksi, kalau musim hujan apa yang harus kita persiapkan. Ketiga, minta petunjuk Tuhan dalam kepasrahan sehingga campur tangan Tuhan akan menentukan kehendak-Nya.
Tetapi bagaimana meminta petunjuk Tuhan, saya sampaikan bahwa banyak cara seperti dengan novena, puasa dan yang mudah adalah bawa dalam doa.
Tugas kita sekarang adalah bagaimana merubah hari ini menjadi hari baik bagi kita semua. Bagi sahabat semua dan bagi keluarga yang menjadikan hari baik juga merupakan bagian dari tugas pelayanan kita. Hari ini akan merubah kehidupan kita, jika dimulai dengan niat dan maksud baik, bukalah dengan doa dan salam kebaikan. Kita menyapa setiap sahabat dan keluarga. Ciumlah istri atau suami saat bangun pagi. Belajar membelai anak-anak dan buatlah semua jadi indah, maka hari baik akan menanti kita. Buanglah segala hal-hal yang bisa membuat keburukan. Gantikanlah dengan senyuman yang menawan.
Mari kita rubah hari ini menjadi hari baik, supaya sumber suka cita ada dan hidup bersama kita. Mari kita juga doa buat semua sahabat, keluarga dan saudara yang tidak bisa menyambut hari baik hari ini, supaya mereka segera bisa menyambut kegembiraan dan suka cita dalam tangan Tuhan. Tuhan memberkati. Salam dan doa.

Pencapir

Kelompok pendengar, pembaca dan pemirsa untuk mendukung pembangunan

kelompencapir-masa-kiniSemasa jaman pemerintahan Presiden Soeharto, setiap hari melalui koordinasi menteri penerangan Bapak Harmoko, kita disuguhkan dalam siaran TV wawancara Presiden Soeharta dan para petani. Sedemikian gencarnya akhirnya beliau mendapat gelar Bapak Pembangunan.
PBB melalui FAO sangat terpesona menyaksikan gerakan ini, sehingga secara global sangat membantu negara-negara berkembang lainnya ikut gerakan ini. 20 tahun kemudian negara-negara yang mengikuti gerakan tanam ini menjadi negara swa sembada pangan yang sangat baik. Sebaliknya, kita terus import beras, kedelai, jagung dan panganan lainnya.
Kemauan keras yang disampaikan Presiden Soeharto barangkali dipengaruhi oleh latar belakangnya sebagai anak petani. Akar petani dan hidup bersama petani menjadikan petani sebagai kekuatan pemerintahannya. Di sisi lain, karena kekuatan ekonomi politis semakin besar, perlahan tapi pasti kekuatan ini justru dilumpuhkan.
Kita kenal gerakan umat basis atau gerakan akar rumput yang terus membangun kekuatan agar sebuah organisasi menjadi kuat. Hal itu mengandaikan fasilitator dan katalisator di akar rumput yang bisa bersinergi dengan berbagai pihak. Hal itu berlaku untuk semua organisasi dalam masyarakat.
RA Kartini, dalam buku, yang ditulis oleh Prof. Dr. Harry Darsono, PhD (boleh dibaca), yang telah disadur dalam 8 bahasa (sayang bahasa Indonesia malah susah didapat),
mengatakan bahwa kita harus perbaiki pendengaran, pandangan, penglihatan, dan perasaan kita saat melayani. Di sana kemerdekaan justru akan kita peroleh. Memang selama kesombongan kita tidak kita sadari, sebenarnya kita sedang dijajah oleh diri kita sendiri. Satu-satu satunya jalan untuk memerdekaannya adalah membuka pendengaran dan penglihatan kita.
Bagi kita yang bekerja juga demikian, baik untuk diri sendiri, keluaraga, perusahaan di mana kita kerja. Para aktivitis organisasi keagamaan seperti Gereja pun perlu memerdekakan diri kita seperti ungkapan RA Kartini. Kalau mau merdeka mari kita buka telinga, mata dan hati kita untuk mau merasakan bahwa kita TIDAK BOLEH sombong dan angkuh karena itu sumber kecelakaan kita.
Memang itu adalah hak prerogatif diri kita, karena Tuhan memberikan kebebasan penuh buat kita. Mau jadi apa saja adalah kuasa kita, tapi alangkah indahnya kalau niat hati kita sudah mau maju tetapi tidak diikuti dengan membuka telinga dan mata kita, akhirnya justru yang menikmati kemerdekaan adalah orang yang mendengarnya. Sedangkan kita terus tetap dijajah oleh diri kita sendiri.
Selamat buat RA Kartini karena Ibu berbahagia bisa melihat anak-anak Indonesia sekarang. Sayang masih banyak anak-anak bangsa yang tidak mau membuka telinga dan matanya. Kita berdoa terus agar mereka semua juga bisa merdeka. Bagi yang sedang ada di tempat-tempat hitam agar bisa segera merdeka terutama dari jajahan dirinya sendiri. Yang ingin mengambil jalan pintas untuk hidup mewah dan hidup bukan dalam dirinya juga butuh kemerdekaan. Sedangkan kita sebagai kelompok pencapir apa yang harus kita sumbangkan? Damai Tuhan bersamamu. Dan semoga Tuhan memberkati sahabat semua.

Maju Maju Maju Negeriku
Habis gelap terbitlah terang
Habis malam bergantilah siang
Hanya satu kuinginkan
Negaraku Indonesia Merdeka !

Toilet

Sebuah visi menuju sukses, sebuah misi menuju kebahagiaan, itulah toilet (Adh)

bathroom-toilet_17475_600x450Setiap kali mengunjungi mall atau restaurant, saya selalu menyempatkan diri mampir di toiletnya, tapi begitu melihat toiletnya jorok, maka saya sudah tidak nyaman lagi berjalan-jalan di sana, tetapi kalau toiletnya bersih apa lagi wangi dan terawat, maka rasanya senang sekali.
Sering kali building management tidak memperhatikan masalah toilet, bahkan dianggap sepele. Dalam suatu wawancara singkat oleh sebuah majalah terhadap Bapak Ir. Ciputra, kebetulan saat itu saya ada bersama beliau, komentar beliau yang utama adalah : ”Perhatikan toilet, karena ada istilah sebuah visi menuju sukses, sebuah misi menuju kebahagiaan, itulah toilet.”
Sebagai tokoh dalam properti dan khususnya mall maka saya merasa pendapat beliau benar sekali. Kita sering lupa bahwa orang tidak melihat dari megahnya sebuah gedung, tetapi bersih dan tertatanya toilet gedung itu termasuk kenyamanan dan kerapiannya. Percaya atau tidak akan hong sui bahwa semua akan dimulai dari toilet. Kamar tidur tidak boleh menghadap langsung atau kalau rumah susun jangan WC di atas ruang tidur atau ruang makan. Demikian macam-macam syarat yang diberikan dalam bentuk nasihat saat kita membangun rumah baru.
Dalam suatu pertemuan sebuah organisasi besar dimana hadir juga para tokoh nasional di sebuah gedung pertemuan bagus dan mewah. Sewaktu pimpinan rapat sedang seru-serunya berpidato, tiba-tiba dia harus pamit karena hasrat ini tidak bisa di tunda. Namun, selang beberapa menit beliau tidak balik-balik akhirnya topik diisi dengan dua lagu yang dilantunkan oleh seorang tokoh organisasi tersebut. Sampai akhirnya sang pimpinan kembali, tetapi beliau agak marah. Kemarahannya disampaikan dengan baik dalam bentuk pantunan. Saya lupa pantunnya tapi perihal menyinggung toilet gedung yang sangat jorok. Ia terpaksa ke gedung sebelah. Aneh juga saya pikir, tetapi saat mau pulang saya juga mau buang hajat. Ya ampun ternyata hajatnya tidak mau keluar juga karena kondisi toilet sangat kotor.
Sungguh suatu hal yang menarik karena masalah toilet ini berhubungan dengan visi dan misi baik sebuah perusahaan atau pun secara pribadi. Apalagi pernyataan di atas ada korelasinya dengan kemampuan seseorang memimpin suatu organisasi. Saya juga bertanggung jawab terhadap mati hidupnya sebuah perusahaan, sehingga membuat saya harus berpikir tentang makna termasuk apa yang dimaksud dengan “toilet” yang ada dalam diri saya.
Seperti halnya orang mengunjungi rumah saya, mereka juga akan mengunjungi kamar kecil saya. Demikian orang mengunjungi hati saya, juga akan mengunjungi hati kecil saya. Kalau hati kecil saya punya niat kotor, sempit, berbau dan tidak pernah dirawat apalagi dibersihkan, siapa yang mau datang. Kalau tidak ada yang mau datang bagaimana bisa sukses? Kalau tidak sukses bagaimana kita bisa membuat orang lain bahagia?
Dari sini saya mulai paham bahwa toilet itu sederhana saja. Toilet tidak harus berteknologi tinggi atau bermewah-mewah. Toilet cukup saja bersih teratur semua orang akan nyaman mengunjunginya, bahkan bisa keluar pujian. Wah WC atau toilet di rumah pak A atau ibu B sungguh bagus, bersih dan wangi. Bagaimana dengan kita? Bagaimana dengan kesuksesan yang kita canangkan setinggi langit? Bagaimana kita membawa misi kebahagiaan.
Berbahagialah bagi siapa saja yang mengerti bahwa tempat sekecil apapun dan sesempit apapun bagian dari diri kita, terutama dalam hati kita, selalu harus diperhatikan. Ia harus dirapikan dan dirawat dengan wangi sebagai bagian dari kesuksesan yang akan kita raih. Tuhan memberkati. Salam dan doa.

Otodidak

Otodidak atau autodidak (diambil dari bahasa Yunani) Autodídaktos = belajar sendiri adalah mereka yang mau belajar yang tanpa bantuan guru.

images (20)Semalaman saya gelisah sekali karena habis rapat lingkungan, ternyata masih banyak tugas yang harus saya lakukan, walaupun mata saya hampir tidak kuat lagi. Jam dinding sudah melewati angka 1, tapi saya belum bisa meninggalkan laptop. Karena ada beberapa hal yang harus saya selesaikan dan pikirkan untuk mencari solusi dan jalan keluar. Kadang-kadang saya pikir tugas-tugas ini sebenarnya sudah menjadi tanggung jawab para direksi saya atau pimpinan perusahaan saya, sehingga saya tak gelisah dan memaksa diri. Namun dalam hati saya tersenyum karena berterima kasih kepada Tuhan bahwa saya masih bisa berpikir walau ada rasa iri memandang sahabat-sahabat saya yang sudah tidur nynyak.
Saya teringat semasa saya masih belajar kerja di sebuah BUMN di bilangan Kebayoran. Karena saya terlambat 5 menit hadir sesudah jam 7.30 saya diperintahkan HRD untuk berjemur berdiri di bawah terik matahari pagi di bawah bendera merah putih. Orang sliwar sliwir melihat saya. Saya malu sekali. Lima menit kemudian saya dipanggil manager. Dia memberi tugas kepada saya sambil mengatakan bahwa saya ini otodidak. Dalam hati saya sedih dan kecewa, tapi tetap saya jalankan semua tugas, karena saya bertekad untuk belajar kerja sehingga malu, marah, kecewa dan sentimen harus jauh dari saya.
Sehabis sholat siang saya dipanggil manager saya karena banyak urusan kawan-kawan lain saya yang kurang beres maka dia minta saya yang harus selesaikan hari ini juga. Demikian sampai larut malam saya harus kerja sendiri. Sedangkan yang punya tugas dan tanggung jawab sudah tidur nyenyak.
Dalam hati saya berpikir bahwa kelak suatu hari kalau saya sudah punya usaha sendiri apalagi jadi bos, saya akan leha-leha, tidur sorean, bangun siang dan santai, tetapi apa kata ternyata saya tetap harus bekerja sampai larut malam dan tidak bisa berhenti berpikir.
Suatu hari ada seorang melamar kerja, lalu HRD memberikan kesempatan beliau untuk bertemu saya dalam wawancara. Ternyata yang datang adalah manager yang menghukum saya menjemur saya di terik matahari dan mengatakan saya ini otodidak (saya rasa pemikiran dia itu negatif, tapi saya menanggapinya dengan positif). Kami berpelukan karena lebih 20 tahun tidak jumpa. Di antara kami tidak ada dendam atau rasa kesal, yang ada pelepas rindu, terima kasih dan saya bahagia karena banyak belajar otodidak dari beliau.
Kata otodidak sering berkonotasi negatif, karena sering dikaitkan pada orang yang tak terdidik dalam intelektual tradisional. Namun, ini bukanlah perbandingan yang benar, karena orang dapat dengan mudah memenuhi syarat untuk keahlian dalam bidang tertentu. Walau begitu kata otodidak dapat disalahgunakan.
Pengalaman memang menjadi guru dan teladan. Kalau kita terus dalam pemikiran dan pandangan positif, maka kita akan menerima berkat luar biasa, karena memberikan kita kedewasaan, kemampuan dan kebijaksanaan. Semoga kita diberkati oleh tangan Tuhan, diberi kemampuan untuk bisa mengatasi masalah yang kita hadapi, demikian setiap titik koma yang bisa kita selesaikaan akan menggiring kita menjadi orang yang berkemampuan. Di sanalah anda akan menoreh kesuksesan. Tuhan memberkati. Salam dan doa.

Rejeki

Berilah kami rejeki, pada hari ini, dan ampunilah kesalahan kami

Memudahkan RejekiKenal dengan nama Putut Pudyantoro? Mungkin ada yang tahu, tapi mungkin juga ada yang tidak tahu. Tapi kalau dengar lagu Bapa Kami, pastilah ingat beliau. Sahabat saya satu ini orangnya sangat sederhana, sabar dan murah senyum. Melalui beliau saya dapat rejeki banyak karena punya sahabat banyak bernama Mia Patria (my Country). Sebuah group koor yang unik karena selalu menampilkan gaya daerah.
Suatu saat beberapa tahun lalu mereka tampil di Gereja Kristoforus. Semua peserta menginap di rumah saya supaya mudah menjangkau gereja. Sungguh berkat besar karena malam minggunya kami bercanda dan menyanyi sampai menjelang pagi. Ada yang tidak tidur lanjut misa sampai siang baru tidur. Kenangan manis ini tentu tidak mudah dilupakan. Saat istri beliau meninggal saya hadir. Misa dipimpin bapa Uskup KAJ sendiri. Saat peringatan 7 harinya saya dan istri dan ditemani Ibu Lily Widjaja, kami ke rumah beliau walau kesasar-kesasar tapi sampai juga.
Saya ingat beliau bukan saja karena lagu Bapa Kami, tetapi untuk pemikiran-pemikiran beliau terutama saat-saat harus berjuang untuk menyanyi di hadapan Bapa Suci Paus Benediktus XVI. Saat saat sulit, menurutnya, bahwa Rejeki itu tidak serta merta hadir, tetapi harus berada dalam koridor perjuangan, seperti halnya orang menangkap ikan, bisa pakai pancing, bisa pakai bumbung, bisa pakai Jala dan bisa pakai Trawler pula. Bisa dapat ikan kakap atau ikan teri. Tetapi yang pasti tidak seperti lagu ikan dan udang menghampiri dirimu, itu bukan lautan dan bukan kolam susu,
Tapi kail dan jala menghidupimu !!
Rejeki memang rejeki, tapi alangkah indahnya kalau rejeki itu ada temannya, yaitu pengampunan. Sungguh saya bisa merasakan seandainya kita bisa mendapat rejeki, tetapi di sana tidak ada pengampunan, yakni rejeki yang diperoleh dengan tidak halal seperti merampok dan korupsi, maka saya bisa merasakan bahwa justru di sana akan dirasakan siksaan. Oleh karena itu,
berilah kami rejeki danampunilah kesalahan kami, supaya kami bisa menikmati Rejeki tersebut.
Seorang sahabat saya, Rudy punya pendapat lain, bahwa rejeki diberikan dalam berkat. Ada berkat menerima dan ada berkat menikmati. Ada orang kaya tidak bisa merasakan nikmat kekayaannya,
tapi ada orang miskin yang tiap hari naik BMW, naik Mercedez, dan naik Audi. Ada orang yang bisa menikmati rejeki, tapi tidak punya rejeki. Ada orang punya rejeki, tapi tidak bisa menikmati rejeki. Berbahagialah kita yang bisa mendapatkan sekaligus dua berkat tersebut.
Saya sungguh percaya kita semua anak-anak-Nya mampu mendapatkan rejeki sekaligus menikmati rejeki itu hanya dan hanya bisa melalui penyertaan-Nya dan ungkapan syukur kita diiringi pengampunan, maaf dan berbagi kepada saudara kita yang kurang beruntung. Di kala menyanyikan lagu Bapa Kami, aku selalu merasa sudah mendapat rejeki, terutama dari sahabat-sahabatku yang berbahagia. Tuhan memberkati selalu.

The Power of Thinking

Mengetahui apa yang tidak kita ketahui akan menjadi kekuatan untuk mengetahui apa yang kita sudah tahu (Adh)

images (19)Menelusuri macetnya jalan sehabis pertemuan dengan beberapa partner bisnis dari Cina di World Trade Center, saya menyempatkan mampir di RS Pondok Indah, di kamar Super VVIP, seorang ibu sahabat kental saya Ine. Para tamu yang membesuk belum boleh semuanya masuk, tapi hanya keluarga dekat saja. Berbahagia sekali saya bisa jumpa dengan Ibu Ine, yang divonis menderita CA19-9 atau Pancreatic Cancer. Saya sempat memimpin doa khusus bersama keluarga. Sungguh luar biasa semangat Ibu Ine karena walaupun tahu apa yang dideritanya, tapi tidak ada sedikitpun di wajahnya ada rasa takut atau cemas. Malah yang ada hanya tawa canda boleh dibilang senyum tak pernah hilang dari bibirnya.
Saya sungguh ikut dikuatkan. Walaupun demikian parahnya sakit beliau tapi kekuatan dan kemauan serta perjuangannya seakan-akan tidak ada rasa sakit sedikitpun pada dirinya. Suatu kekuatan yang didasari pikiran batin dan rohani sangat kuat. Inilah yang disajikan The Power of Thinking. Apapun yang kita pikirkan akan menjadi kekuatan tersendiri. Sakit penyakit boleh menggerogoti badan, tetapi tidak bisa melumpuhkan pikiran kita. Boleh saya menyebutnya juga The Power of Perception
Ibu Ine,Memberikan sebuah kekuatan yang luar biasa, karena melalui pemikiran beliau, harapan beliau dan kegiatan yang beliau lakukan, habislah sudah semua sakit yang dialaminya, berganti dengan kemampuan pemikiran yang disalurkan melalui sahabat, organisasi Lions Clubs Indonesia, Yayasan Wulan, Lembaga Alkitab Indonesia, Bank Mata semua kekuatannya bisa kita nikmati dan sekaligus menjadi dasar pemikiran kita.
Saya sendiri masih sering mengeluh kalau datang sakit. Apalagi sakit malas, sakit marah, sakit hati, cemburu, dan iri hati. Apa lagi jenis sakit-sakit yang bukan saja merongrong fisik badan tetapi juga batin dan rohani saya. Tetapi Ibu Ine membuka mata hati saya yang bisa menyaksikan, melihat dan membaca begitu kuatnya daya pikirannya melawan sakitnya. Melalui kekuatan pikirannya
bukan saja menghilangkan sakit yang ada pada dirinya, tetapi juga orang yang hadir dan yang dekat dengan beliau.
The Power of Thinking diberikan oleh salah seorang sahabat motivator terkenal. Ia juga pencetus beberapa ide kekuatan melalui pemikiran kita bahwa memang di bawah alam sadar kita memiliki kekuatan yang besar sekali. Saya pernah bercanda dengan beliau dan bertanya bahwa kuat mana kekuatan positif atau kekuatan negative. Beliau tertawa dan bilang bahwa saya termasuk salah satu spesies yang agak jarang karena bisa-bisanya membaca pikiran orang.
Salah satu kelebihan saya bisa membaca dan menghitung di bawah sadar.
Saya hanya tersenyum atas pujiannya dan memang akhirnya saya dirayu menulis resensi dalam bukunya Golf and Management. Saya menulis bahwa : “Mengetahui apa yang tidak kita ketahui akan menjadi kekuatan untuk mengetahui apa yang kita sudah tahu”.
Inilah kelebihan kita seperti Jokes Mario Teguh yang mengocok-ngocok badan seorang anak sekolah. Ia bertanya apakah anda mendengar bunyi-bunyi? Kalau Anda tidak mendengar itu tanda bukti Anda pintar. Kalau Anda mendengar artinya otaknya kopong. Semoga Tuhan memberkati. Salam dan doa.

Tukang Sapu

Pahlawan kebersihan yang menantang bahaya dan berjuang untuk kebersihan memberi kenyamanan buat kita yang lewat (Adh)

tukang sapu jalan denagn cucunyaSehabis agenda Basar Ramadhan di Lingkungan Keluarga Kudus, biasanya ada kegiatan bagi-bagi amplop kepada para pasukan oranye atau penyapu jalan di wilayah Jakarta Barat.
Pagi jam 4.30 subuh peserta sudah kumpul di rumah saya lalu dibagi dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 7 atau 8 mobil. Ada yang ke ke utara, selatan, timur dan barat. Mata kita harus awas mencari mana itu tukang sapu, karena mereka setiap hari jam 4 masih gelap sudah keluar menyapu jalan. Kalau bisa dapat lalu kami serahkan sebuah amplop berisi uang Rp 50.000,- sebagai ungkapan terima kasih kami karena kami menganggap mereka adalah pahlawan kebersihan, yang tanpa kenal lelah dan bahaya. Apalagi sebelum matahari terbit mereka sudah harus bekerja keras. Kami juga menyaksikan solidaritas mereka dengan mengingatkan kami bahwa ada teman-teman mereka belum dapat. Kadang mereka harus lari-lari untuk memberitahukan teman-teman mereka. Sempat juga kami berfoto bersama. Ada juga yang Katolik, namanya ibu Magdalena, dan kami mengambil gambar bersama beliau. Setelah operasi selesai sekitar 90 menit kami berkumpul untuk makan pagi bersama di Bakmi Agoan, Mangga Besar, sekalian kuliner. Sarapan pagi dengan nuansa luar biasa karena hati sedang penuh suka cita.
Tukang sapu jalan adalah pekerjaan yang kita anggap sangat kurang mendapat perhatian. Sebab bayarannya yang sangat minim, tetapi mereka tidak pantang menyerah. Mereka maju terus untuk berjuang demi kebersihan, dengan moral yang tinggi, tanpa banyak pamrih, yang penting kota Jakarta bersih. Seandainya anda punya waktu, bolehlah jalan pagi hari dan lihatlah mereka bekerja. Jika tergerak hati bolehlah membantu sedikit saja dan hati mereka akan senang sekali. Ibadah pagi ini tentu akan membangkitkan suka cita besar bagi anda dan keluarga.
Sepintas saja
menyapu jalanan sepertinya mudah, karena tidak perlu pengetahuan atau ijasah S1 atau kursus, tetapi buat saya, suruh nyapu rumah saja bisa seminggu sakit pinggang. Apalagi menyapu jalan, lalu kecepatan kendaraan di pagi hari tinggi, yang nyetir juga mungkin belum sadar penuh, mengantuk jadi sangat riskan sekali.
Mereka membersihkan jalan untuk siapa? Tentu saja buat kita semua agar jalan yang kita lalui bersih dari sampah dan sehat. Yang terpenting adalah membangkitkan citra karsa kota kita Jakarta yang terkenal kotor menjadi Bersih dan Sehat.
Setiap hari kita melihat JALAN hidup kita juga banyak kotoran, sampah dan sisa-sisa makanan. Ternyata di sana juga ada penyapu jalanan, yang boleh dianggap kita tidak tahu atau sengaja tidak tahu.
Bahwa mereka berjuang menyapu kotoran di jalan kehidupan kita. Mereka adalah orang-orang yang kita CINTAI. Saya mengajak sahabat semua untuk melihat dan menyaksikan pahlawan-pahlawan yang membersihkan dan menyapu untuk membuat jalan HIDUP kita bersih. Kita disapu dengan kasih sayang, cinta dan perhatian serta nasehat-nasehat. Siapakah aku ini? Sampai mereka rela berpeluh dengan susah payah agar jalanku bersih! Kiranya mereka juga menjadi bagian dari hidup kita yang memerlukan perhatian kita. Tuhan memberkati, Salam dan doa.

Tradisi

Menggali tradisi dan tetap bersama tradisi memberikan kemampuan baru (Adh)

images (12)Sepulang dari sebuah pertemuan yang membicarakan masalah Inkulturisasi dalam gereja Katolik dengan beberapa teman di daerah puncak, kami mampir di rumah teman yang berada di lokasi Sentul. Rumahnya berada dalam bilangan lapangan Golf, yang sangat asri sehingga menarik dan anggun sekali. Ungkapan selamat datang disampaikan tuan rumah dengan singkong goreng, jagung rebus dan kacang rebus juga kopi hangat. Semua dihasilkan oleh kebun sendiri kata bapak Johnny, pemilik rumah.
Yang sangat menarik bagi kami adalah kondisi rumah beliau, yang ditata sangat baik, terutama tradisi Jawa yang melekat benar dengan beliau. Di sudut-sudut dan dinding penuh dengan foto-foto tradisi Jawa. Mulai dari urusan keluarga, perkawinan, kelahiran, dan mitoni lamaran. Semuanya sungguh indah dan menawan. Saya bertanya kepada beliau bagaimana beliau mempertahankan tradisi Jawa demikian baiknya. jawaban beliau bahwa dengan menggali tradisi dan bersama tradisi, maka beliau lebih dimampukan terutama dalam hubungannya dengan rohani.
Bagus sekali pandangan ini, karena siangnya kami baru berbicara masalah Inkulturisasi.
Inkulturasi adalah sebuah istilah yang digunakan di dalam paham Kristiani, terutama dalam Gereja Katolik, yang merujuk pada adaptasi saling mempengaruhi antar kebudayaan-kebudayaan non-Katolik ajaran-ajaran Gereja Katolik.
Saya rasa setiap tradisi pasti baik adanya. Misalnya tradisi Cina tentang Ceng Beng (bersih-bersih kubur orang tua dan keluarga yang meninggal). ini memberikaan wacana ikatan kekeluargaan yang rapat dan beguna dalam kehidupan masing-masing, tradisi menggunting kuku, memotong gigi, dan sunatan semua baik adanya. Sedemikian baiknya sehingga perlu kita lestarikan turun temurun agar anak-cucu kita juga bisa merasakan baiknya suatu tradisi.
Tradisi, baik dalam bentuk fisik, etika, cara berbahasa, cara berpakaian dan cara menghormati tentu masing masing daerah berbeda, tetapi jika dipadukan akan baik sekali. Betapa rindu saya kalau setiap bulan sekali Gereja mengadakan misa dengan tradisi tersendiri, supaya kita semakin kaya akan tata-cara tradisi dunia. Misalnya misa dengan bahasa Mandarin dan tradisi Cina, misa bahasa Jawa, misa ala Batak, misa ala Timor dan Flores, dan misa ala Ambon. Dengan demikian kita ikut berpartisipasi dalam melestarikan kebudayaan kita kepada anak-cucu kita.
Di dalam diri kita tentu tercipta adanya tradisi-tradisi tersendiri. Ada baiknya coba kita sinkronisasi dengan kondisi yang ada, misalnya kebiasaan-kebiasaan baik dijadikan tradisi keluarga seperti cium pipi saat berjumpa, doa pagi bersama, makan malam di meja makan bersama, saling mendoakan, dan saling menyapa.
Jika tradisi keluarga sudah terbentuk, kita juga membiasakan kebiasaan kita menjadi tradisi tersendiri. Senyuman kepada siapa saja yang kita jumpai. Tutur sapa yang sopan, ketelitian, dan hormat menghormati. Dengan demikian saya sepakat kalau nilai tradisi akan memberikaan nilai tambah bagi kehidupan kita. Tuhan memberkati. Salam dan doa.

Hati-hati

Berhati-hatilah dalam mengendarai kendaraan di jalan raya dan anda telah menyelamatkan nyawa sesama (Adh)

images (11)Pagi-pag saya dan istri dan anak kami menikmati ketupat sayur di Petojo Enclek. Selesai makan, kami pulang ke rumah. Di tengah perjalanan daerah Jagal Monyet dekat Cideng, kami menyaksikan sebuah sepeda motor menyalib mobil Avansa, tetapi saat yang sama Avansa tersebut mau menyalib sebuah sedan. Akibatnya sepeda motor yang dikendarai anak muda itu jatuh terguling dan mobil dibelakangnya melindasnya. Kejadian ini sangat singkat terjadi di depan kami dan kelihatannya penumpang sepeda motor itu meninggal dunia di tempat. Hati kami sangat sedih melihat kejadian tersebut.
Beberapa sahabat saya juga harus mengalami hal yang sama. Kejadian yang dialami Bapak Rudy dan Bapak Hansen adalah karena ketidak hati-hatian pengendara sepeda motor, yang mengakibatkan kecelakaan fatal.
Suatu ketika Ibu Kolonel Sardjono sahabat saya, mengantar suaminya ke kantor di Medan Merdeka Barat, karena agak macet sang suami bilang turun di jalan saja lalu menyebarang jalan dari pada muter, tetapi nasib menunjukkan lain. Begitu turun dari mobil ternyata disambar oleh bus di dalam koridor busway dan beliau meninggal di tempat. Pelanggaran lalu lintas juga merupakan bentuk ketidak hati-hatian sehingga mengakibatkan kecelaakaan fatal. Kita semua sepakat dan setuju bahwa memang harus demikian, tetapi mengapa kita di jalan di mobil di mana saja sering lalai dan tidak hati-hati terutama saat berada di jalan raya saat mengendarai sepeda motordan mobil? Sering kita lupa bahwa kita harus waspada dan hati-hati. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kita tidak hati-hati :
Pertama, kebiasaan buruk seperti merokok, meludah, telpon saat mengemudi, minuman keras, narkoba, dan kebiasaan melanggar aturan. Kebiasaan ini penyebab orang akan menurun tingkat ke hati-hatiannya. Kedua, emosional seperti marah, kesel, ketakutan, benci, terlalu gembira, dan dendam. Ini bisa membuat orang lepas kendali sehingga lupa bahwa dia harus bertindak hati-hati. Ketiga, kondisi tubuh kurang sehat seperti lelah, capek, sakit, dan vertigo. Hal ini menyebabkan kita lengah bahkan bisa kehilangan kontrol saat berada di jalan. Keempat, emergency seperti kelahiran, antar orang sakit, buru-buru, ada kecelakaan, dan mau menolong. Dalam keadaan emergency kita sering lupa akan berbuat hati-hati Kelima, suasana keakraban seperti bercanda, kencan, tertawa, dan cerita. Semua suasana ini bisa membuat kita lemah dan kurang berhati-hati.
Masih banyak situasi dan kondisi yang membuat kita itu berkurang tingkat kehati-hatiannya, tetapi beberapa tips untuk meningkatkan kehati-hatian antara lain :
1. Berdoalah sebelum jalan, baik sendirian maupun bersama keluarga atau teman. Ini membangkitkan suasana yang lebih hati-hati.
2. Memasang musik ringan saat mengemudi sendirian atau radio untuk mengurangi ketegangan. Kita bisa pasang gantungan atau salib di atas dashboard atau di spion.
3. Sediakan handuk basah, tissue basah, atau saputangan basah untuk bisa lap muka saat mengantuk lalu istirahat sejenak. Kalau di luar kota ada tempat peristirahatan.
4. Makan permen atau mengunyah sedikit makanan untuk mengalihkan rasa kantuk.
5. Wewangian ringan diatas mobil bisa sangat membantu.

Saya sendiri selalu menyapa sopir saya dengan menanyakan masalah, kondisi, rumah tangga, saat naik dan turun mobil. Selalu saya bertanya apakah sudah aman? Sapaan-sapaan ringan membantu driver mengurangi rasa tegang dan menguatkan karena nasib dan nyawa kita dan keluarga sepenuhnya ada ditangannya.
Saya mengajak semua sahabat. Mari kita semua semakin berhati-hati, baik di jalan raya, maupun dalam kehidupan sehari-hari dengan demikian kita ikut berpartisipasi menyelamatkan dunia. Tuhan memberkati. Salam dan doa.