Monthly Archives: October 2014

Cincin

Segala sesuatu bisa diikat, ada perjanjian tapi apalah arti sebuah cincin

imagesAda sebuah kisah tentang kekuatan ikatan sebuah cincin sebagai ungkapan cinta. Ceritanya juga sudah dibuatkan dalam layar lebar The Corner. Sebuah rumah tangga yang diombang- ambingkan oleh gelombang kehidupan apalagi bahtera rumah tangga ini sudah membuahkan seorang putri kecil yang cantik. Sang suami yang begitu kuat dipengaruhi oleh kelompok meditasi dan doa, sampai melupakaan pekerjaan dan usahanya. Sang istri berusaha sekuat tenaga untuk mengembalikan akal sehat suaminya, melalui kenangan manis masa lalu, melalui anak, foto-foto kenangan, dan baju pengantin. Semua sudah dicoba dan hasilnya nihil. Perpisahan juga sudah tidak bisa dihindari. Segala usaha sang istri sia-sia saja.
Semua sahabat juga ditinggalkan sang suami karena begitu kuat pengaruh kelompok meditasi tersebut, yang dikelola oleh organisasi yang sangat kuat, dan terstruktur. Secara psikologis siapapun masuk hampir tidak mungkin bisa keluar lagi. Kekuatan kelompok ini merasuk dan membuat seolah-olah mereka adalah kekuatan masa depan. Mereka yang bergabung melupakan semua masa lalu. Demikian usaha sang istri sirnalah harapannya. Akhirnya dia mendatangi sang suaminya dan rela suaminya meninggalkannya. Istri itu melepaskan cincin kawinnya. Diserahkannya kembali kepada sang suami sebagai ungkapan perpisahan. Diletakannya cincin tersebut ke tangan suaminya.
“Segala sesuatu bisa diikat, ada perjanjian tapi apalah arti sebuah cincin.” Demikian ungkapan sang istri. Ini hanya sebuah logam yang tak berarti. Tetapi sungguh keajaiban terjadi. Sang suami yang menerima cincin tersebut terguncang dan akhir kisah keluarga ini selamat dari jeratan kelompok meditasi tersebut.
Berbagi kisah kita saksikan bagaimana cincin dikisahkan mulai dari yang kecil dan murah sampai intan berlian yang bertahta mulia, tapi dilihat disini ada sebuah ikatan magis yang lebih dari kekuatan manusia. Sebagai simbolis, cincin merupakan aksesoris mempercantik diri, tetapi juga bisa bermakna bahwa penggunanya sudah berkeluarga kalau ditaruh di jari manis kanan. Sebaliknya di tangan kiri hanya sebagai hiasan belaka.
Menarik sekali untuk dibahas mengenai cincin. Saya tidak jelas apa korelasi cincin dengan kehidupan rohani, tetapi paling tidak cincin sebagai meterai suci yang diberkati di gereja. Sebagai benda suci yang terlibat dalam ibadah perkawinan layaknya kitab suci dan salib suci.
Tetapi saya memandang dari sudut lain mengenai cincin. Arti dan makna secara khususn bagi kehidupan kita. Seperti ungkapan-ungkapan dalam Film Lord of The Ring. Cincin punya nilai tersendiri, yakni kekuatan untuk mengembalikan kepercayaan diri seseorang. Di sisi lain cincin memberikan ilusi bahwa ada kekuatan tersendiri terlepas dari orang yang percaya magis tentang cincin. Tuhan memberikan manusia kehidupan baik, kehidupan yang menghidupkan dan membuat hidup terus hidup. Saya rasa cincin menjadi sarana positif bagi kehidupan, jika ingin hidup dalam kasih-Nya. Tuhan memberkati selalu. Salam dan doa.

Kelemahan

Sesungguhnya setiap kelemahan kita itu sudah memiliki kekuatan yang hanya bisa bermanfaat saat kita mengetahuinya (2 Kor 12 : 8-9)

downloadManusia dilahirkan betul dalam keadaan tiada berdaya, tetapi melalui kuasa Tuhan Manusia itu tumbuh dan bisa berkarya. Di saat kita merasa lemah, sedih dan penuh duka, sesungguhnya di sana ada kekuatan yang luar biasa besarnya. Seorang pengkhotbah terkenal bernama Charles Haddon, mendapat gelar sebagai pahlawan pengkhotbah di London, Inggris. Suatu saat beliau merasa khotbahnya sangat jelek dan tidak bermanfaat. Saat tiba di rumah beliau langsung berlutut dan berdoa mohon kepada Tuhan, bukan menghapuskan khotbahnya yang jelek, tetapi memberkatinya agar berubah menjadi baik. Beberapa bulan kemudian beliau mendapat laporan bahwa ada puluhan orang yang bertobat akibat mendengar khotbahnya yang jelek tersebut. Sungguh ajaib.
Memang kita tidak bisa melihat langsung apa yang menjadi kelemahan kita. Boleh dibilang justru SULIT sekali mengenal kelemahan kita. Kita lebih gampang mengenal kelemahan orang lain daripada diri kita sendiri. Ada istilah tidak ada manusia yang sempurna. Benar sekali, tetapi itu tidak berarti kita harus menerima kelemahan tersebut, justru karena di sana adalah kekuatan manusia. Manusia tidak bisa terbang, tetapi bisa terbang dengan pesawat udara. Manusia tidak bisa lari cepat, tetapi bisa sampai dengan cepat dengan kereta api.
Manusia tidak bisa berenang jauh, tetapi bisa mengarungi samudra biru dengan bahtera.
Jadi, seharusnya kita semua bisa melihat dengan jelas setiap kelemahan manusia. Sudah ada yang menutupinya bahkan melengkapinya sehingga sempurna adanya.
Kelemahan harus bisa kita tutupi. Pertama kita harus berubah. Segalanya mulai dari sikap, kelakuan dan jati diri kita. Kita tidak bisa duduk diam dan meratapi kelemahan kita, melainkan terus bergerak menuju sesuatu yang lebih dan lebih baik lagi.
Kedua mulai bisa mengidentifikasi setiap kelemahan kita untuk mencari solusi dan mengantisipasi dengan baik. Kemalasan, kebodohan dan iri hati adalah suatu kelemahan yang fatal bagi diri kita semua, sehingga kita membutuhkan DISIPLIN untuk merobohkan hambatan dan kelemahan itu sendiri. Ketiga adalah mulai dengan berpikir positif. Kita merubah cara berpikir dengan mulai sesuatu yang bernilai positif dan tingkatkan percaya diri bahwa kita mampu mengatasi kelemahan kita.
Lihatlah bagaimana orang buta bisa membaca, orang bisu bisa berucap dan orang tuli mendengar! Dengan mengenal kelemahan kita dan kita manfaatkan segala kemampuan positif, maka niscaya kelemahan itu bisa kita atasi dengan baik.
Selain kita berusaha untuk menjauhkan dan melepaskan diri dari kelemahan itu, kita tidak terlepas dari kehidupan sosial. Oleh karena itu kita harus pintar-pintar memilih teman. Karena teman adalah bagian dari kelengkapan pemenuhan kelemahan kita bukan sebaliknya. Marilah kita meningkatkan pemahaman tentang kehidupan. Belajar, belajar dan belajar agar pengetahuan kita menjadi sumber kebaikan yang bisa membantu kita.
Terakhir, jangan putus asa dan lepas kendali. Letakkan semua usaha kita dengan pengharapan penuh pada kuasa Tuhan. Melalui Iman dan Kasih, kita bisa menuju pada-Nya.
Semoga kita bisa mengatasi setiap sisi kelemahan kita dan merubahnya menjadi kekuatan. Anda adalah malaikat penyelamat diri Anda sendiri. Tuhan memberkati. Salam dan Doa

Beda

Perbedaan yang diatur dengan benar adalah sumber kebahagiaan (Mother Teresa)

tampil_bedaSemalam saya dan istri mengikuti misa pemberkaatan jenasah dan tutup peti di rumah duka Heaven – Atmajaya. Seorang pastor muda yang memimpin misa dari Ruteng, Flores, NTT. Saya dari Alor. Dalam khotbahnya beliau mengatakan kematian memang bukan dihilangkannya hidup ini, melainkan hidup dirubah. Kisah Betania disitir perikop ini dan diisi dengan sedikit kisah saat Perang Dunia II.
Konon ada seorang pastor muda di belahan Eropa. Suatu malam bermimpi bahwa seorang nenek tua memanggil-manggilnya. Ia minta diberi perminyakan dan dibaptis karena dia akan melakukan persiapan meninggalkan dunia. Mimpi itu begitu jelas termasuk alamat rumahnya. Saat terjaga pastor itu langsung menuju lokasi rumah tersebut, tetapi di sana tidak dijumpai nenek tadi. Di sana hanya ada seorang pemuda ganteng sendirian. Dialog dilakukan di sana. Kesimpulan pastor tersebut ini “beda” dengan mimpinya. Beliau mengambil keputusan pulang ke gereja dimana beliau tinggal, tetapi sang pemuda bertanya agak heran, Mengapa pastor tengah malam datang dan apa tujuannya? Pastor menjelaskan mimpinya dan sang pemuda terkejut dan mengatakan bahwa itu neneknya. Dia sendiri juga menerima mimpi yang sama minta agar dirinya melakukan tobat, mengaku dosa dan menerima perminyakan.
Walaupun aneh karena muda beliau harus menerima perminyakan dan mengaku dosa demi cinta yang melampaui rasa berbeda dan perbedaan pendapat tadi. Sang pemuda melakukan semua prosesi pengakuan dan menerima sakramen perminyakan. Setelah selesai semuanya sang pastor kembali ke kediamannya, tetapi beberapa saat setelah meninggalkan lokasi tersebut, sebuah bom jatuh tepat diatas rumah tersebut dan sang pemuda tentu saja tewas!
Setelah selesai misa saya menyapa pastor tersebut. Ia seorang imam diosesan, Pastor Thomas Pr. Beliau sedang belajar bahasa Jerman di Goethe institute karena akan studi di Austria. Saya memberanikan diri bertanya apakah ada yang antar. Beliau bilang tidak ada tadi datang naik taksi pulang juga naik taksi. Saya menawarkan diri mengantar ke Unio Kramat. Sebelumnya kami mampir makan bubur ayam di Pluit. Sungguh enak disantap karena kami sangat lapar.
Khotbah singkat yang menarik. Itu mengingatkan kita, yang setiap hari selalu menghadapi perbedaan, baik dengan istri, anak, keluarga maupun sahabat. Setiap perbedaan jika disikapi dengan bijaksana maka disana sumber kebahagiaan. Saya dan istri paling sering berbeda pendapat kadang sampai menimbulkan kemarahan dan ingin saling menyalahkan, tetapi setelah selesai sungguh kami merasa perbedaan itu benar-benar indah.
Tuhan memberikan Kasih dengan berbagai jalan termasuk perbedaan. Perbedaan adalah jalan menuju kebahagiaan, Demikian Kasih Tuhan begitu besar mempertemukan kita sebagai sahabat, jadi apa yang dipersatukan Tuhan jangan diceraikan oleh manusia! Semoga perbedaan membuat kita semakin kuat, semakin bersahabat, semakin rindu akan Tuhan Damai bersamamu.

Warisan

Warisan adalah bagian dari sengketa terbesar, tetapi jika diatur dengan baik sungguh indah hasilnya (Rockefeller)

Pembagian Harta WarisanMalam ini saya menerima undangan makan malam dari sebuah Bank terkenal, sebelum menikmati makan malam di Penang Bistro Kelapa Gading, ada presentasi menarik tentang Wealth Management. Materinya cukup menarik. Sayangnya peluang besar seperti perkenalan antara nasabah belum maksimal sehingga kurang kesempatan untuk terjalin bisnis antara nasabah. Malam ini saya jadi teringat dengan kisah William Rockefeller Jr, tentang John Davidson Rockefeller, pendiri Chase Manhattan Bank dan keluarga besar Rockefeller. Saya juga teringat tentang kisah Suksesnya sampai cerita umur panjang,
JDF diusia 53 tahun sudah menerita sakit lambung yang sangat parah dan diperkirakan tidak bertahan lama, padahal penghasilan per bulan saat itu sudah mencapai nilai USD 5.000.000,00. Beliau bisa bertahan hidup sampai 98 tahun.
Memang benar seperti yang disampaikan oleh pembicara tadi bahwa salah satu sengketa dalam keluarga adalah warisan. Dalam bukunya Rockefeller sangat memperhatikan hal ini. Kita semua belum tentu ada jaminan bahwa warisan kita bisa membahagiakan anak cucu kita nantinya.
Warisan menjadi menarik kalau kita menyaksikan kejadian-kejadian yang ada.
Ada kisah tentang seorang ayah dengan tiga anak. Mereka hidup bahagia dan penuh sukacita. Anak yang sulung saat ayahnya meninggal menolak semua warisan ayahnya yang diberikan kepadanya. Si sulung memberikan kepada kedua adiknya yang nota bene masih susah. Sepuluh tahun kemudian sang kakak mengalami kebangkrutan. Hidupnya susah sehingga anak-anaknya terlantar. Si sulung meminta adik-adiknya membantunya. Tetapi, apa pasal, mereka tidak mau membantu sang kakak lagi. Kasus ini akhirnya menuju ke pengadilan dan sang kakak memenangkan kasus ini dan mengambil semua bagiannya kembali beserta bunga dan hasil keuntungannya. Karena kasus warisan itu dimata hukum tidak ada masa habisnya (kalau di Indonesia dipertimbangkan setelah 30 tahun). Akhirnya keluarga tersebut bersengketa menyebabkan kakak adik putus hubungan keluarga karena warisan.
Keluarga merupakan ikatan suci, tetapi hati-hati karena warisan dapat memporak-porandakan kesucian hubungan keluarga. Warisan bisa menimbulkan permusuhan. Siapa yang salah? Sampai ada pepatah lebih baik tidak ada warisan, tetapi apa betul?
Secara rohani ada warisan-warisan lain yang perlu kita perhatikan, bukan saja warisan harta benda, tetapi masih banyak warisan lain, termasuk hak cipta intelektual, tahta, kekuasaan, juga kepribadian baik yang menjadi warisan tidak ternilai bagi anak cucu kita.
Sekarang bagaimana kita mempersiapkan warisan ini bagi keturunan kita? Memang perlu suatu kebijaksanaan yang tinggi bagi kita yang mau menyaksikan anak cucu kita hidup berbahagia. Cinta adalah warisan yang paling mahal bagi saya, anda dan semua keluarga juga sahabat tercinta.

Pembenaran

Dasar kebenaran dimulai dari angka, di luar itu dianggap pembenaran (Issac Newton)

170312Terbang sore hari memang kurang nyaman, karena di saat mengantuk ingin tidur tetapi sadar kalau kebanyakan tidur malam harinya pasti susah tidur. Tetapi sore hari ini, saya dari Singapura ke Jakarta melintas kepulauan nusantara dengan cuaca sangat cerah.
Ada sebuah kisah seorang pemuda. Dia melihat demonstrasi jualan microscope electronic dengan teknologi Cina atau Tiongkok. Dia tertarik membeli dengan harga cukup mahal karena hasil demo tadi bisa melihat keindahan bunga dan berlian yang cantik sekali. Saat pulang ke rumah dia memamerkan kepada sahabat dan keluarga tentang kecanggihan alat microscope electronic ini. Suatu hari saat akan makan nasi dan sambel di rumah, pemuda tadi iseng untuk mengambil sedikit sambel dan dilihat di bawah microscope. Apa yang terjadi? Dia bukan melihat keindahan yang terjadi melainkan cacing-cacing yang bergerak. Sang pemuda kaget terkesima dan ia tidak berani makan. Setiap kali mau makan dia selalu melihat makanannya penuh cacing dan uget-uget. Beberapa minggu kemudian ia akhirnya tidak tahan. Ia membanting microscope itu lalu dibuang ke tempat sampah karena dia menderita tidak bisa makan.

Kebenaran, diluar matematika menjadi kendala saat kita harus membenarkannya. Issac Newton menulisnya “Dasar kebenaran dimulai dari angka, diluar itu dianggap pembenaran”. Dan kita sering lupa, bahwa sering kita mencari kebenaran, tetapi saat kita menemukan kita menjadi jijik, ngeri, marah, benci dan kecewa. Bagaimana bisa menerima kenyataan? Di sini kita mencoba dengan membuat sebuah pembenaran.
Dalam kehidupan nyata, kita sering anggap enteng perihal pembenaran ini. Apalagi dalam sebuah usaha. Perusahaan selalu mengalami kesulitan. Kebenaran yang ada membuat kita kadang putus asa, stress, dan bisa hilang kendali. KIta mencari pekerjaan ke sana ke mari tidak ada lowongan kerja, karena banyak perusahaan yang rugi terus menerus. Di sisi lain perusahaan mencari keuntungan, tetapi para karyawan santai dan tidak berdedikasi atau berjuang untuk menyelamatkan perusahaan. Para karyawan kehilangan rasa memiliki atau (sense of belonging), bahkan mereka lebih banyak menuntut hak daripada kewajibannya Berbagai persoalan kenyataan ini adalah kebenaran adanya. Apakah yang harus kita lakukan dengan sebuah pembenaran?
Melalui sebuah buku dari penulis novel yang saya lupa pengarangnya dengan judul ” Story Love Till Death Do Us Part “. Kalau tidak salah novel ini ditulis oleh Damien dengan peran Utomo dan Liana yang hidup sejak perang terjadi di tahun 45. Cinta yang mengikat mereka bisa bertahan di dalam kesulitan ekonomi dan suasana perang di Surabaya (Novel indah ini boleh dibaca indah sekali).
Saya boleh menyebutkan bahwa kenyataan dalam kebenaran hidup bisa menjadi pembenaran kalau diisi oleh cinta. Cintalah yang menjadi dasar sebuah kesetiaan. Hubungan antara pembenaran dan kebenaran akan menjadi baik saat bahasa cinta menjadikan kesetiaan dalam kehidupan.
Ada lagi kisah lain. Seorang ibu memiliki seorang suami dengan berbagai perilaku buruk seperti pemabok, pemalas, dan suka “jajan”. Suatu senja suaminya pulang ke rumah, tetapi karena mabok dia ke jebur sumur. Sang istri melihatnya segera lari dan ikut jeburkan diri ke sumur yang cukup dalam. Semua tetangga yang menolong mereka terheran-heran. Di luar itu banyak keluarga memaksa sang istri agar lebih baik cerai daripada ia memiliki suami demikian, tapi apa yang menjadi jawaban sang istri?”Biarlah apapun terjadi dengan saya karena dia adalah suami saya, baik-buruk perilakunya dia tetap suami saya, karena Tuhan telah memberikan dia kepada saya maka saya harus melayaninya.” ”
Semua orang melihat pembenaran ibu ini melalui cintanya. Kesetiaan yang murni bisa membuat air mata kita jatuh kalau meresapinya. Apakah kita bisa? Melihat kenyataan ini, jika terjadi pada diri kita, mungkin bukan pembenaran, tetapi yang ada adalah penyalahan, saling menyalahkan (blaming) satu sama lain.
Perjalanan saya sore ini juga diiringi banyak kekecewaan, kesedihan, kekurangan, dan kekuatiran, tetapi saya mencoba melakukan pembenaran dan menghindarkan diri dari penyalahan kepada pihak lain. Saya juga tidak menyalahkan diri sendiri. Saya berpikir bahwa kalau kita membaca tanda-tanda jaman, maka itu merupakan bagian dari cinta, sehingga kita semakin dekat dengan Tuhan.
Berdoa dan bekerja (ora et labora) membuat semua bisa berubah. Kita percaya bahwa DIA menyertai kita sampai akhir jaman. Tuhan memberkati kita semu. Kebenaran akan membuat kita takut, tetapi karena kasih-Nya membuat kita setia dan karena cinta-Nya mebuat kita tabah dan kuat bertahan.