Setiap pekerjaan tidak mungkin dilaksanakan dengan baik jika kita tidak fokus untuk melaksanakannya (Jemy Confido)
Saya meninggalkan kota Singapura dengan flight malam karena banyak yang harus dikerjakan pada hari berikutnya. Di atas pesawat saya membaca tulisan sahabat saya, tapi tulisan yang sama sudah pernah saya tulis, tetapi ingin saya tulis dari sisi pandangan yang lain.
Masih ingat kisah Mahabarata yang mengkisahkan Pandawa dan Kurawa? Suatu hari Resi Dorna melatih mereka memanah di suatu lapangan luas, dengan sasaran sebuah burung kayu. Dursasana mendapat giliran pertama dengan semangat dia menarik busurnya tetapi Dorna menahannya dan bertanya : “Hai Raden apa yang sedang engkau lihat?”
“Burung goreng yang sedap!”, jawab Dursana
Kata Dorna : “Jangan lepaskan panahmu Raden!”
Giliran Bima memanah. Dia menarik busurnya, sekali lagi Dorna bertanya : “Apakah yang engkau lihat Bima?”
Jawab Bima :”Burung kayu!”
Kata Dorna :”Tahan busurmu Raden!”
Bima kecewa tetapi dia menuruti perintah gurunya.
Kini giliran Arjuna dimana dia sudah siap dengan busurnya sekali lagi Dorna bertanya
“Apakah yang engkau lihat Raden?”
Jawab Arjuna : “Saya melihat anak panah saya nenancap dengan tepat di leher burung!”
Kata Dorna :” Silahkan lepaskan anak panah mu Raden ”
Dan ternyata anak panah Arjuna tepat mengenai sasaran.
Resi Dorna seorang guru yang sangat ahli dan bisa membaca pikiran murid-muridnya yang mana yang sudah focus dan yang mana yang belum siap dan muridnya mengerti apa yang harus mereka kerjakan. Saya melihat bahwa kekuatan fokus ibarat kaca pembesar (surya kanca) yang akan membakar kertas di bawahnya saat ditaruh dibawah sinar matahari.
Sekarang mari kita coba kembali ke kehidupan rohani kita. Bagaimana saat kita berdoa atau bagaimana saat kita merencanakan sebuah kehidupan rohani? Bayangkan kesemuaannya kita lakukan dengan tanpa fokus akhirnya semua sia-sia belaka.
Pada sebuah pertemuan pendalaman iman, di sebuah lingkungan yang dipimpin oleh seorang pemandu yang kurang persiapan dan sama sekali tidak focus. Peserta yang hadir cukup banyak ada 12 orang dan kelihatannya semua saling bicara sendiri-sendiri dan tidak ada yang fokus. Giliran akan tutup dengan doa, seorang anak kecil tiba-tiba menangis tanpa ada sebab. Orang tuanya malu lalu cepat-cepat membawa anaknya keluar dan sedikit memarahi anaknya terus pulang tanpa pamit. Saat itu semua hadirin baru sadar dan sang Pemandu sangat terkejut sehingga dia sadar bahwa ternyata dia tidak fiokus membawakanya sampai anak kecil tersebut menangis karena jenuh menyaksikan acara yang membosankan buatnya.
Demikian pula dengan pekerjaan kita sehari-hari apabila kita tidak fokus mengerjakannya maka hasilnya tidak akan maksimal, lebih baik kita mundur sedikit lalu mulai konsentrasi dan fokus pada pekerjaan kita. Mind set kita juga harus dipersiapkan secara matang.
Semoga Tuhan memberikan kita kuasa untuk bisa memfokuskan diri kita, pada apa saja yang kita lakukan sehari hari, termasuk saat kita berdoa dan memohon kepada-Nya. Salam dan doa.