Monthly Archives: April 2013

Harmonis

Hidup bersama dalam suka cita belum menjamin keharmonisan, tetapi hanya cinta bisa mengatasinya (Kong Fu Tse)

images (13)Yang saya maksud harmonis adalah perpaduan dari berbagai warna karakter yang membentuk kekuatan suatu eksistensi dalam sebuah kehidupan, baik di kantor maupun di dalam rumah tangga. Perpaduan inilah yang membuat warna apa pun bisa cocok menjadi rangkaian yang indah dan serasi.
Warna hitam, misalnya, kalau berdiri sendiri akan menimbulkan kesan suram dan dingin.
Jarang orang menyukai warna hitam secara berdiri sendiri. Tapi, jika berpadu dengan warna putih, akan memberikan corak tersendiri yang bisa menghilangkan kesan suram dan dingin tadi. Perpaduan hitam-putih jika ditata secara apik akan menimbulkan kesan dinamis, gairah, dan hangat sekali dalam sebuah kebersamaan.
Seperti itulah seharusnya rumah tangga dikelola. Rumah tangga merupakan perpaduan antara berbagai warna karakter. Ada karakter pria, wanita, anak-anak, bahkan mertua. Dan tak ada satu pun manusia di dunia ini yang bisa menjamin bahwa semua karakter itu serba sempurna.
Pasti ada kelebihan dan kekurangannya. Justru dalam perpaduan itu kita akan menemukan suatu keharmonisan. Nah, di situlah letak keharmonisan. Tidak akan terbentuk irama yang indah tanpa adanya keharmonisan antara nada rendah dan tinggi. Tinggi rendah nada ternyata mampu melahirkan berjuta-juta lagu yang indah.
Dalam rumah tangga, segala kekurangan dan kelebihan saling berpadu. Kadang pihak suami yang bernada rendah, kadang isteri bernada tinggi. Di sinilah suami-isteri dituntut untuk menciptakan keharmonisan dengan mengisi kekosongan-kekosongan yang ada di antara mereka. Ada empat hal yang mesti diperhatikan untuk menciptakan keharmonisan rumah tangga, yaitu :
1. Jangan melihat ke belakang. Jangan pernah mengungkit-ungkit alasan saat awal menikah. “Kenapa saya waktu itu mau nerima aja, ya? Kenapa nggak saya tolak? Buang jauh-jauh lintasan pikiran ini. Langkah itu sama sekali tidak akan menghasilkan perubahan. Justru ia akan menyeret ketidakharmonisan yang bermula dari masalah sepele menjadi pelik dan kusut. Jika rasa penyesalan berlarut terbuka kemungkinan ketidakharmonisan berujung pada perpecahan dan ketidakakuran. Karena itu, hadapilah kenyataan yang saat ini kita hadapi.
Inilah masalah kita. Jangan lari dari masalah dengan melongok ke belakang.
2. Berpikir objektif. Konflik bisa menyeret hal lain yang sebetulnya tidak terlibat. Ini terjadi karena konflik disikapi dengan emosional. Apalagi sudah melibatkan pihak ketiga yang mengetahui masalah internal rumah tangga tidak secara utuh. Jadi, mari kita coba melokalisir masalah pada pagarnya. Lebih bagus lagi jika dalam memetakan masalah ini dilakukan dengan kerjasama dua belah pihak yang bersengketa. Misalnya, masalah kurang penghasilan dari pihak suami dalam hal ini jangan disikapi dengan emosional sehingga menyeret masalah lain. Misalnya, suami yang tidak becus mencari duit atau suami dituduh sebagai pemalas. Kalau ini terjadi, reaksi balik pun terjadi dimana suami akan berteriak bahwa si isteri bawel, materialistis, dan kurang pengertian. Padahal kalau mau objektif, masalah kurang penghasilan bisa disiasati dengan kerjasama semua pihak dalam rumah tangga. Tidak tertutup kemungkinan, isteri pun ikut mencari penghasilan, bahkan bisa sekaligus melatih kemandirian pada diri anak-anak.
3. Melihat kelebihan pasangan, jangan sebaliknya. Untuk menumbuhkan rasa optimistis, lihatlah kelebihan pasangan kita. Jangan sebaliknya, kita mengungkit-ungkit kekurangan yang dimiliki. Imajinasi dari sebuah benda bergantung pada bagaimana kita meletakkan sudut pandangnya.
Mungkin secara materi dan fisik, pasangan kita mempunyai banyak kekurangan.
Rasanya sulit sekali mencari kelebihannya. Tapi, di sinilah uniknya berumah tangga. Bagaimana mungkin sebuah pasangan suami isteri yang tidak saling cinta bisa punya anak lebih dari satu.
Berarti, ada satu atau dua kelebihan yang kita sembunyikan dari pasangan kita. Misalnya, niat ikhlas dia dalam mendampingi kita karena Tuhan. Itu sudah merupakan kelebihan yang tiada taranya. Luar biasa nilainya di sisi Allah Bapa. Dari situlah kita bisa memandang.
Segala kekurangan pasangan kita itu dilengkapi dengan kelebihan yang kita miliki. Bukan malah menjatuhkan atau melemahkan semangat untuk berubah.
4. Sertakan sakralitas berumah tangga. Salah satu pijakan yang paling utama bagi seorang dan pasangannya rela berkorban dalam berumah tangga adalah karena adanya ketaatan pada Tuhan dan ungkapan. syukur secara bersama. Padahal kalau kita menurut hitung-hitungan materi, maka berumah tangga itu sangat melelahkan. Justru di situlah nilai pahala yang Allah bapa janjikan karena kita ikut membangun dunia. Ketika masalah nyaris tidak menemui ujung pangkalnya, maka mari kita kembalikan semuanya itu kepada Tuhan. Allah bapa kita adalah pemilik masalah dan penyelesaiannya.

Mari kita melakukan pendekatan kepada Tuhan dan jangan bosan-bosan dengan doa.
Ketika kita meletakkan harapan pada Allah Bapa, maka masalah yang berat bisa terlihat ringan secara otomatis. Solusi akan terlihat di depan mata kita dengan ungkapan syukur maka berbahagialah kita dalam tangan-Nya.
Dalam kehidupan di kantor pun kita bisa mengikuti pandangan ini, sehingga kita sesama karyawan, pimpinan, dan staff bisa menjalin kerja sama dengan harmonis. Tuhan memberkati. Salam dan doa.

Pagar

Rumah akan serasa aman kalau ada pagar, tetapi pagar itu simbol rasa ketidaknyamanan (Sutiyoso)

pagar-rumah-design-gate-house-11Mantan Gubernur DKI Bapak Sutiyoso pernah melontarkan ide agar setiap rumah di wilayah DKI Jakarta tidak memasang pagar lebih tinggi dari dua meter, malah dalam kelakarnya, beliau katakan ngapain harus bikin pagar? Kalau di Australia atau di Eropa banyak rumah malah tidak ada pagarnya.
Pertanyaannya siapa yang hidup di Jakarta rumahnya tanpa pagar? Jawabannya ada juga sih! Beberapa teman saya di BSD dan beberapa rumah di Jakarta Selatan dibuat tanpa pagar.
Memang rumah di Jakarta rata-rata memiliki pagar demi perlindungan terhadap maling atau orang jahat. Ada benarnya juga ya kalau pagar itu justru simbol ketakutan dan ketidaknyamanan. Sebaliknya rumah tanpa pagar memang lebih ramah, welcome dan sejuk, damai serta tidak ada ketakutannya.
Setiap orang memang perlu bersikap waspada terhadap segala sesuatu yang dapat membahayakan diri maupun keluarganya. Saya lihat nantinya suatu saat rumah-rumah tidak memerlukan pagar lagi karena sekalipun ada pagar tetap si jahat punya akal untuk bisa menerobos masuk. Artinya perlu adanya pagar-pagar lain, misalnya jaminan keamanan dari aparat, pemerintahan dan hukum yang ketat. Di Singapura, misalnya, seorang anak menyemprot cat ke mobil dihukum 6 kali cambuk. Ada vandalisme yang tidak ada toleransi, sampai Presiden Amerika minta ampun karena Anak itu warga negara Amerika dan hanya didiskon dua cambuk saja.
Jadi, pagar memang diperlukan untuk melindungi, tapi pagar itu juga jadi dilema tersendiri. Apalagi kalau ada istilah pagar makan tanaman atau pagar yang merusak bukan melindungi.
Kehidupan kita sehari-hari juga perlu dipertimbangkan apakah perlu ada pagar? Kecuali kalau kita betul-betul merasa aman maka pagar tidak diperlukan. Pagar Rohani paling indah untuk melindungi diri kita adalah anak-anak, suami-istri, dan orang tua.
Pada hari Kamis Putih 2013 yang lalu Bapa Suci Paus Fransiskus membuat pagar bagus sekali, yaitu mencuci kaki narapidana. Dalam sambutannya, Paus Fransiskus mengatakan bahwa sudah saatnya sekarang tugas para narapidana mengemban utusan supaya merobah dunia kejahatan menjadi dunia yang penuh damai, sejahtera dan indah. Saya mencoba untuk merenungkan bahwa ada hubungannya antara pagar dan waktu dalam seuntai syair lagu “Masih Ada waktu” dari Ebit G Ade :

Kita mesti bersyukur bahwa kita masih diberi waktu (pagar)
Entah sampai kapan, tak ada yang bakal dapat menghitung (seberapa tinggi dan lebarnya pagar)
Hanya atas Kasih-Nya,
Hanya atas kehendak-Nya,
Kita masih bertemu matahari (melihat pagar)
Kepada rumput ilalang
Kepada bintang gemintang
Kita dapat mencoba meminjam catatannya.

Sampai kapankah gerangan waktu yang masih tersisa?
Semuanya menggeleng, semuanya terdiam,
Semuanya menjawab
“tak mengerti”
Yang terbaik hanyalah (membuat pagar) segera bersujud
Mumpung kita masih diberi waktu.

Pagar terbaik adalah “waktu” di mana kita menorehkan bakti kita buat yang kuasa sambil melakukan hal-hal yang bermakna. Jika masih mungkin kita boleh berbagi rasa kepada sesama sebagai aplikasi cinta kita. Pagar dan waktu yang baik mestinya membuat kita bersyukur. Jadi, waktu bukan saja untuk mengumpulkan harta duniawi dan bekal kehidupan saja, tetapi suatu “Keuntungan” besar karena masih ada waktu untuk berbagi kepada sesama. Demikian ungkapan bahwa dengan adanya pagar, sehingga kita masih bisa melihat matahari. Tuhan memberkati. Salam dan doa.

Tas

Bukan TAS bukan kepribadian, kalau tanpa TAS ibarat lenggang kangkung (Dewi Soekarno)

images (15)Saya menyusuri toko-toko di bilangan Bukit Bintang, Kuala Lumpur, sepanjang Jalan Alor yang malam harinya penuh dengan jualan makanan sampai durian Musang King. Sebagian besar toko-toko jualan tas wanita. Hal yang menarik perhatian saya bahwa ada tulisan kenangan dari Ibu Dewi. Saya tidak tahu apakah tulisan itu benar atau tidak, tapi saya sangat tertarik dengan makna dari tulisan itu, sehingga menarik saya untuk mau memberli tas tangan wanita, yang tentu saja harganya semua aduhai. Tas branded original untuk sebagian besar kalangan ibu-ibu dan wanita akan mempunyai nilai lebih bahkan dipercaya dapat menaikan status sosial sang pengguna. Bahkan banyak orang yang seganja menghabiskan ratusan juta rupiah untuk memiliki sebuah tas branded original tersebut. Tas bermerk seperti Coach, Louis Vuitton, Channel, Gucci, Long Champ, Prada, Hermes dll, tentu saja membuat suasana bisnis tas menjadi ramai sekali. Saat saya dan istri mampir di Woodbury Minnesota, United Stated. Kami menyempatkan diri untuk sedikit shopping, tetapi dari jauh terlihat orang antri panjang sekali. Akhirnya kami mendekat ternyata toko Tas Coach, yang sedang sales obral sampai 70 persen. Luar biasa karena sebagian besar pembelinya ibu-ibu dari Indonesia. Setiap orang beli 10 sampai dengan 20 buah. Entah mau diapakan tas begini banyak, jangan-jangan mau jualan. Tas memang menjadi suatu kebutuhan, bahkan boleh disebut kebutuhan pokok, baik untuk pria maupun wanita untuk melengkapi kegiatan sehari-hari. Bahkan ada yang menyebut bisa mengangkat harkat dan martabat, gengsi, penampilan atau juga kelas tertentu, tetapi yang terang tas itu memberikan rasa aman bagi barang-barang yang dibawa di dalam tas, juga memberikan kemudahan cara membawa barang-barang tersebut. Menarik sekali berbicara tentang tas. Tas menjadi pusat perhatian semua orang (terutama para pencopet ya). Di seluruh dunia perusahaan pembuat tas berlomba-lomba membuat design dan daya tarik tersendiri. Tentu dalam kehidupan rohani, ada hal yang juga menarik bahwa apabila kita membawa “TAS” dalam arti tertentu kita akan menaruh segala harta, perhiasan dan apapun milik kita dan mudah kita bawa kemana-mana, yaitu “Hati” kita sendiri. Sedemikian rupa cantiknya sehingga membuat kehidupan kita akan tampil berbeda. Teman dekat saya bertanya “LHO” kok tas disamakan dengan “Hati” manusia? Saya tertawa juga mendapat pertanyaan tersebut. Saya tahu bahwa setiap orang tahu bahwa kemana-mana segala miliknya dibawa jalan-jalan anatara lain harga diri, kebanggaan, cinta, kerinduan bahkan amarah dan benci. Disimpan di mana? Tentu saja disimpan dalam hati. Tetapi tentu barang siapa menghargai betapa bernilainya barang-barang yang dia bawa, maka dia akan menaruhnya dalam tas yang mahal juga sekaligus ia punya penampilan menarik. Semoga Tuhan memberkati dan melindungi kita bersama. Salam dan doa.

Proses

Witing tresno, jalaran soko kulino. Witing mulyo jalaran wani rekaso.

images (16)Masih ingat ungkapan dalam bahasa Jawa? Buat para tetua atau orang tua Jawa pasti mengerti arti kata di atas, kalau saya boleh terjemahkan : Tumbuhnya cinta, karena terbiasa atau kedekatan. Kemuliaan hidup harus melalui pengorbanan atau penderitaan. Menjalin sebuah hubungan, baik urusan cinta atau persahabatan pasti membutuhkan waktu, keberanian, mau menerima apa adanya, berbagi rasa dengan orang yang kita cintai.
Kita tahu bahwa hidup itu harus memilih, apa yang kita pilih itulah yang harus tumbuh menjadi cinta.
Seiring berjalannya waktu maka setiap hubungan, seperti hubungan suami-istri pasti banyak menemui perbedaan, ketidakcocokan, dan perselisihan. Di sana bisa terjadi keretakan kalau kita tidak mengerti arti cinta. Sebagian orang akan menganggap sebagai nasib buruk, tetapi sebagian orang justru menganggap ini sebagai bumbu, yang bahkan saling mendekatkan diri untuk mengatasi perbedaan sehingga cinta akan semakin indah dan manis. Nah, di sini saya melihat makna kata di atas, karena terbiasa, maka cinta itu tumbuh, pengertian tumbuh artinya berakar jadi kuat, sehingga tahan uji, kuat dan tak tergoyahkan. Seorang sahabat saya bercerai dengan istrinya setelah 10 tahun hidup bersama. Setelah 5 tahun bercerai, mereka sepakat bersatu kembali. Salah satu alasannya adalah karena mereka sudah biasa hidup bersama, begitu berpisah ternyata hidup lebih menderita.
Dalam kehidupan rumah tangga, cinta harus tumbuh dan tumbuhnya itu karena terbiasa. Maksud biasa di sini bisa banyak diartikan :
Biasa ke gereja bersama
Biasa makan bersama
Biasa berdoa bersama
Biasa bergandengan tangan bersama
Biasa berdiskusi bersama
Biasa bercanda bersama
Biasa nonton bersama
Biasa memakai baju kembar bersama
Dan lain-lain kebiasaan
Terciptanya kebiasaan ini menumbuhkan cinta semakin kuat.
Ada sahabat saya bertanya bagaimana kalau keluarga sudah berantakan? Apakah mungkin disatukan lagi? Saya bertanya kembali untuk mewakili jawaban saya bahwa apakah di samping pertengkaran ada hal lain yang bisa di kerjakan bersama? Contohnya, menolong orang susah, mengunjungi orang tua, membantu tuna netra, membantu korban banjir, dan mengunjungi nara pidana di penjara. Jika itu dilakukan bersama, maka cinta akan bersemi kembali. Sejauh kita harus saling memaafkan dan saling berbagi rasa. Kisah Rara Jongrang, dalam filosofi Jawa, mengajarkan kita bahwa cinta tidak bisa dipaksakan, tetapi harus tumbuh. Salam dan hormat saya. Semoga semua sahabat bisa tumbuh dalam cinta melalui kebiasaaan, terbiasa dan mampu untuk tumbuh, demikian kata lanjut “Witing mulyo jalaran wani rekaso”. Tuhan memberkati.

Perseteruan

Setiap perseteruan antara suatu negara dan negara lainnya pasti ada negara lain yang mengambil keuntungan. Seperti mengail di air keruh, demikian kita harus belajar waspada. (Mc Arthur)

Jamane jaman edan, sing penting eling lan waspodo (Soeharto)

images (10)Korea Utara mengumumkan agar semua Duta Besar negara-negara bersahabat agar dalam waktu 14 hari harus meninggalkan PyongYang karena pemerintah DPRK tidak dapat menjamin keselamatan para Duta Besar dan anggota keluargamya jika terjadi peperangan.
Saya rasa ancaman ini cukup serius walaupun negara ini paling suka gertak sambal (kalau sambal pedas lain cerita). Lawannya Amerika dan sekutunya Korea Selatan boleh senyum tapi bisa jadi semuanya akan jadi masalah. Saya kenal benar dengan Pyong Yang dan persiapan perangnya selama hampir 50 tahun. Mereka tahan susah, setia kawan, kompak dan sehidup semati. Beberapa sahabat saya mulai dari duta besar dan berkuasa penuh di Indonesia dan beberapa menteri dan pejabat penting yakin bisa mengalahkan Korea Selatan dalam waktu hitungan jam.
Mengapa dua negara serumpun sebangsa sebahasa ini bisa perang terus (istilah saya adu jangkrik). Pendapat saya kalau dua negara ini bersatu maka negara ini bisa menjadi negara terkuat di dunia. Utara jago berantem, selatan jago dagang, maka habislah negara-negara yang tanggung kaya kita ini. Tapi perseteruan ini yang untung siapa ?
Lona dan Adi sudah menikah 20 tahun, suatu hari karena hujan deras sekali mereka mampir di restoran makan malam disebrang Jalan Tol Tanjung Priok Cawang. Karena naik motor, mereka tidak konvinien kalau melanjutkan perjalanan.
Saat ingin menelpon ternyata HP Adi tidak ada pulsa, lalu pinjam HP Lona, tapi ketika memegang HP itu Adi terkejut luar biasa, karena HP ini bukan milik Lona, tapi di layar tampilan foto Lona, ternyata ini HP milik Girin, sahabat Lona yang juga dikenal Adi. Lona yang tanpa sadar membuka kedok perselingkuhannya, yang sudah dilakukannya dengan Girin. Seribu alasan dikeluarkan Lona, tapi buat Adi setiap kata-kata Lona bagai badai luar biasa. Makan pun sudah tidak bisa ditelan, akhirnya pulanglah mereka berdua. Walaupun masih hujan, bagi Adi rasanya mau menabrakkan motor agar mati berdua. Kini rumah tangga ini berubah menjadi neraka karena perseteruan berkelanjutan.
Baik Negara maupun pribadi perseorangan sama saja kalau terjadi peperangan, maka rakyatlah atau anak-anak yang menderita, tetapi di sisi lain penyebab perseteruan hanya tersenyum saja, bahkan menikmati dan jika perlu mengail di air keruh.
Untuk itu marilah kita menyadari bahwa jika ada perseteruan bisa kita duduk sama-sama. Jangan hitung untung-rugi atau jangan hitung menang -kalah, jangan hitung sakit atau tidak sakit tapi lihatlah berapa besar korban yang akan menanggung penderitaan dan mereka sama sekali tidak bersalah.
Semoga kita semua diberkati dan dilindungi oleh Kasih Tuhan supaya kita mengerti apa yang kita perbuat dan apakah bisa menimbulkan perseteruan! Tuhan memberkati.

Tangan Dingin

Seperti halnya pohon yang tumbuh di tepi sungai, yang daunnya rindang dan menghasilkan buah banyak pada musimnya, apa saja yang diperbuatnya berhasil ini yang disebut tangan dingin (Mazmur)

tangan-dingin130212cDi awal tahun 1990, nama Rudy Maeloa sangat terkenal, beliau dipanggil Tangan Emas dan Tangan Dingin, karena apapun yang dipegangnya semua berhasil. Karismanya luar biasa sampai hampir semua orang pebisnis yakin dia akan menjadi orang nomor satu di Indonesia.
Di dalam jamuan makan di rumah Keluarga Argopura, di rumah Ibunda Merry, saya diundang bersama ada hadir juga Pak Eka Widjaja, ayah mertua beliau, yang sambil bercanda mengatakan bahwa Rudy pasti jadi orang besar kelak.
Gurita bisnis dibawahnya terus berkembang dan besar. Sayangnya beliau harus meninggalkan kita di usia sangat muda sekali.
Saya teringat sekali ucapan beliau bahwa kalau kita ingin berhasil harus ingat Mazmur 1:1-3. Artinya, kalau ingin berhasil pertama sekali kita harus ingat Tuhan kita sebagai Sang Khalik yang mengatur hidup kita dan tidak lupa lingkungan kita karena kita tidak mungkin sukses tanpa didukung. oleh lingkungan kita.
Saya sangat sepakat sekali dengan apa yang beliau sampaikan. Apa lagi ingat kata Mochtar Ryadi bahwa bagaimana kita bisa mengejar kuda kalau kita tidak naik kuda ?
Tangan dingin tidak tergantung kepada apa yang dikerjakan atau siapa yang mengerjakan, tetapi kalau semua itu dikerjakan dengan mengikuti arahan Roh Kudus, maka itulah tangan dingin. Karena sebenarnya kegagalan adalah pondasi kesuksesan atau ada yang mengatakan sukses yang tertunda, karena hampir semua orang berhasil selalu diawali dengan kegagalan, sebab di situ kita dipacu untuk berhasil.
Kita semua dilahirkan untuk jadi pemimpin, paling tidak untuk memimpin diri kita sendiri untuk menjadi baik, benar dan bijaksana. Setiap pemimpin harus bertangan dingin karena siapa saja jadi pemimpin ingin menjadikan organisasi dibawahnya berhasil dan sukses. Tidak ada satupun orang yang mengharapkan kegagalan.
Hidup ibarat sebuah usaha, karena diakhir hidup kita pasti dan sangat pasti ada laporan pertanggungjawaban terhadap setiap apa yang kita perbuat di dunia ini. Siapa saja akan berbahagia jika menghasilkan laporan yang baik dan positif yang juga nantinya dinikmati anak dan cucu serta orang-orang yang kita cintai, sehingga kelak kita disebut orang yang bahagia.
Sampai suatu saat kita semua bersama-sama mengakui bahwa usaha-usaha yang kita kerjakan tidak terlepas dari apa yang juga diharapkan oleh Tuhan. Kata teman saya Pak Rudy Prayatna bahwa Tuhan tidak akan mempermalukan anak-Nya.
Tuhan memberkati, menyayangi dan melindungi kita sekarang, selalu dan selamanya. Salam dan doa.

Audit

Perusahaan atau organisasi yang memiliki audit system biasanya lebih bertahan hidup dan langgeng.

images (17)Audit atau dalam bahasa Indonesia kita sebut Sistim Pemeriksaan dalam arti luas bermakna evaluasi terhadap suatu perusahaan atau organisasi, di mana yang dievaluasi adalah sistemnya seperti proses pelaporan keuangan dan operasionalnya, atau produk dan hasil produksinya. Audit dilaksanakan oleh pihak yang kompeten, objektif, dan tidak memihak, yang biasanya kita sebut Auditor. Tujuannya adalah untuk melakukan verifikasi bahwa subjek dari audit telah diselesaikan atau berjalan sesuai dengan standar, regulasi, dan praktek yang telah disetujui dan diterima.
Dengan adanya audit maka perusahaan atau organisasi akan makin solid dan kuat, sekarang tinggal sampai di mana tingkat transparansinya, sehingga hasil audit bisa dimanfaatkan secara sempurna.
Audit keuangan adalah audit terhadap laporan keuangan suatu entitas (perusahaan atau organisasi), yang akan menghasilkan pendapat (opini) pihak ketiga mengenai relevansi, akurasi, dan kelengkapan laporan-laporan tersebut. Audit keuangan umumnya dilaksanakan oleh kantor akuntan publik atau akuntan publik sebagai auditor independen atau orang yang memiliki kemampuan serta pengetahuan tentang sistim keuangan dengan berpedoman pada standar profesional akuntan publik.
Selain audit keuangan ada beberapa jenis uudit yang harus dikerjakan dan apabila dijalankan dengan baik, niscaya perusahaan atau organisasi ini akan menjadi besar dan kokoh. Audit lainnya seperti : audit operasional, audit ketaatan dan disiplin, audit pemasaran, dan masih banyak lagi termasuk audit Standarisasi ISO, ISM, HSE, dan OSHASS.
Mengapa audit begitu penting? Apakah sudah tidak ada lagi unsur kepercayaan yang dimiliki oleh sebuah perusahaan sedemikian rupa sehingga setiap laporan yang dibuat harus diaudit? Apakah orang yang audit bisa lebih mengerti daripada yang buat, bahkan seperti perusahaan kami audit itu berlapis-lapis. Terlepas dari semuanya itu, sistim audit itu memberikan nuansa tersendiri bagi kita untuk bergerak secara terarah, sistemik dan terorganisir, secara baik, konsekwen dan konsisten.
Kalau saja kehidupan kita sehari-hari memiliki sistim audit yang baik, maka kita juga akan berusia lanjut, langgeng dan bahagia, tinggal apakah kita mau diaudit atau tidak. Soalnya kita biasanya merasa kita paling tahu tentang diri kita. Sedangkan yang berbahaya kalau kita salah dan kita tidak tahu salah. Kalau sakit badan mungkin bisa dirasa, kalau sakit batin kadang kita tidak tahu sampai-sampai tidak tahu apa yang harus diperbuat. Saya rasa di sana kita memerlukan bantuan audit rohani kita !! Tuhan memberkati. Salam dan doa.

P A S T I

Sewaktu di sekolah menengah kita mengenal ilmu pasti, yaitu ilmu ukur, Goneo, Stereo, Aljabar dan Falaq, yang mengajarkan supaya kita tahu secara pasti apa yang harus kita perbuat sekarang dan hasilnya untuk hari nanti (Galileo)

Badai Pasti BerlaluSewaktu memasuki jenjang perguruan tinggi Trisakti, jurusan Teknik Sipil tahun 1977, awalnya kami harus di Posma (mapram) istilah perpeloncoan. Kepala harus digundul sampai kalau ditaruh semut harus bisa kepleset. Wanita harus dikuncir 17. 6 hari berturut-turut setiap hari dicekokin sarapan kacang ijo + brotowali (paitnya minta ampun) + minyak ikan (amisnya minta ampun), tapi yang PASTI makanan ini berenergi, sehat dan bervitamin.
Setiap pagi harus masuk jam 06.00 pulang jam 16.00 waktu Trisakti (suka-suka komandannya, jadi bisa jam 5 atau juga jam 7). Masuk kepagian dihukum, masuk terlambat dihukum pula. Setiap hari harus bawa 3 jenis binatang melata, kasihan tuh cicak sama kadal dan tokek habis diambil. Sampai di sana, cicak sama kadal dan tokek dimasukkan ke dalam baju yang cewek dan celana bagi yang pria. Bisa dibayangkan gelinya gimana, tapi yang pasti kenangan ini indah sekali, sulit dilupakan sepanjang masa.
Pada acara penutupan banyak permainan yang mengajarkan kita tentang kepastian, resiko dan kemampuan mengambil keputusan. Salah satu permainan adalah makan dan minum racun. Makan beracun : disediakan 3 makanan di meja terdiri dari roti, nasi, dan ubi rebus. Lalu semua disiram gula merah, dicampur suwiran ikan goreng. Setiap orang harus memakan 2 dari 3 makanan dan salah satu dari kakanan diisi racun yang bisa buat mencret (broklat kalee). Hampir lebih 50 persen kawan-kawan semua langsung menuju WC. Kejadian lucu banget karena bayangkan hanya disediakan WC hanya 5 box untuk lebih 60 orang karena harus antri. Yang tidak tahan sudah bongkar di celana, khususnya para wanita, tidak ada air, tidak ada tissue dan bisa bayangkan jorok, bauuuu dan wueeeek muntah kiri kanan.
Saya bernasib mujur karena memilih ubi dan nasi yang menurut saya tidak mungkin ada racun. Roti paling mudah diisi racun, tetapi banyak teman-teman berpikiran lain sehingga harus berhadapan dengan masalah besar, tetapi sebenarnya kita diajarkan selama 6 hari bahwa kita harus kreatif dan inovatif sehingga PASTI ada jalan keluar. Misalanya, kita disuruh membawa korek api merk 4 durian (mana ada? Yang ada 3 durian), tapi yang menyerah ya dihukum yang pintar beli korek api 2 lalu dikanibal untuk ditempel. Jadilah korek api cap 4 durian. Yang kasihan suruh cari cicak kaki tiga ? Yang sadis pasti dibuntungi, tapi yang kreatif pasang tulisan ditempel “saya ini kaki tiga” atau diisolasi kaki satunya.
Ilmu pasti diajarkan kepada kita supaya memiliki kemampuan untuk mengetahui secara pasti apa yang akan diperhitungkan sekarang untuk hasilnya kelak kemudian hari. Misalnya kami diajarkan bagaimana membuat mimpi para arsitek menjadi nyata. Jembatan, gedung-gedung indah, monumen bersejarah, jalan kereta api, bendungan-bendungan dan waduk, yang dapat kita saksikan setiap hari di sekeliling kita. Itu gelar lain diberikan untuk insinyur teknik sipil.
Hanya Nasib saja yang tidak pasti kata orang tua, tapi sebenarnya pasti kalau kita mengetahuinya, “Akulah Jalan, kebenaran dan Hidup”. Damai Paskah menyertai. Tuhan memberkati.

Power Bank

Sebagai cadangan energi untuk mobile phone, siapkan selalu power bank.

power-bank-unos-8400-Mah1Pada tahun 2000 Alcatel membuat batery cadangan buat handphone seperti pernah dibuat oleh Dancall dan Erickson pada tahun 1985. Bedanya kalau berat batery dibuat Dancall pada saat itu beratnya 2kg lebih seperti aki mobil dan teleponnya sendiri beratnya 5 kg, tapi karena gengsi, kemana-mana dipikul juga. Alcatel mencoba membuat Accu untuk charger handphone beratnya hampir 1 kg, tetapi hampir tidak ada yang beli karena harganya mahal, orang lebih prefer pakai batery cadangan. Pada tahun 2009 CTS (China technology Selular) mengeluarkan power bank pertama dengan kapasitas 3200mah dengan beratnya 100g. Inovasi ini luar biasa dan sekarang kita bisa beli power bank sampai 16.000mah beratnya cuma 50gr. Modelnya memiliki aneka fiturenya : mulai dari senter, music player, USB memory sampai telepon juga ada. Perkembangannya luar biasa sekali dan harganya murah sekali, tapi tidak tahu daya tahannya sampai berapa lama, yang penting pakai dulu.
Seluruh perusahaan Selular Eropa, Amerika dan Kanada gigit jari, karena penjualan power bank 10 kali lebih besar dari telepon genggam dan juga buat pedagangnya senyum karena untungnya banyak. Di Shang Hai yang kapasitas 3200Mah dijual RMB 100.00 atau Rp. 120.000,- tetapi di Jakarta di jual Rp 250.000 sd Rp.300.000. Untungnya 100 persen lebih belum lagi kalau belinya grosiran saya rasa bisa untung 300 persen. Di Australia tahun 2010 sempat dilarang penjualan power bank ini karena alasan limbahnya berbahaya, demikian juga di Eropa, tapi semua hampir dilupakan demi kebutuhan dan alasan klasik.
Saya sendiri agak anti pakai power bank. Saya lebih baik pakai cadangan batery, tetapi beberapa kali perjalanan saya mengalami kesulitan karena tidak ada charger, tidak ada listrik, buka copot batery juga banyak kendala, akhirnya beli juga. Suatu malam saya jumpa dengan Romo Antara Pr, ternyata beliau juga mau pakai power bank. Saya rasa kebutuhan akan power bank sudah seperti kebutuhan utama, dengan alasan praktis, murah dan bisa ganti-ganti pakai handphone apa saja.
Mengapa power bank menjadi demikian perlunya terutama para eksekutif karena cadangan energi ini sebenarnya adalah penunjang komunikasi. Kita sendiri sering lupa betapa pentingnya sebuah komunikasi. Tanpa komunikasi kita kehilangan segalanya. Bagaimana komunikasi dengan Tuhan? Tentu kita pikirkan apakah juga memerlukan power bank, sehingga kita tidak lemah? Gampangnya kita akan kehilangan Tuhan tanpa doa dan sembahyang. Power bank kita yang paling ringan adalah sahabat, karena bisa ditenteng ke mana-mana.Tentu faktor keluarga juga menentukan bagaimana kita bisa tetap kuat dan saling menguatkan.

Nunut

Swargo nunut, neroko katut.

passionSaya bersama istri pernah ikut sebuah retret di tahun 90-an di Bogor. saya lupa nama pastor yang membawanya, tapi saya tidak bisa melupakan potongan-potongan sharing beliau tentang kehidupan keluarga. Menurut beliau, hubungan suami-istri dan kakak-adik itu, tidak hanya berbentuk hubungan pribadi atau hubungan persahabatan biasa, tetapi ada hubungan batin dan hubungan emosional yang sangat erat sekali.
Kalau saya menendang kaki anak saya paling dia nangis. Kalau saya menendang kaki istri saya paling dia ngomel. Kalau aku menendang kaki guru paling dihukum berdiri satu kaki. Kalau aku menendang pak lurah, wah aku bisa dihukum denda. Kalau aku menendang kaki menteri paling tidak kena hukum penjara
apalagi kalau aku menendang kaki presiden wah bisa gawat.
Artinya semakin tinggi hubungan kita dengan seseorang, maka sanksi dan hukuman kita semakin berat dan ini bertolak belakang jika kita behubungan dengan Tuhan. Kadang kita berbuat dosa dengan mengkhianati-Nya, memukulnya, mencambuk dan mengkoyak-koyak badan-Nya, balasan-Nya justru dosa kita malah diampuni. Demkian hubungan keluarga yang tercipta, kita harus mengikuti apa yang dilakukan Tuhan melalui perumpamaan Anak yang Hilang. Anak bungsu yang begitu bersalah tapi Tuhan begitu sayang kepada anak-anaknya.
Sungguh kalimat “Swargo nunut, neroko katut” baik sekali maknanya”.
Artinya kalau suami menjadi orang baik, maka istri akan ikut menikmatinya dalam surga dunia beserta anak-anak dan seluruh keluarga. Tetapi kalau suami menjadi orang jahat, maka istri bahkan anak-anak semua akan ikut menderita menjadi neraka dunia. Demikian juga kakak berbuat baik, keluarga semua senang, tetapi kalau adik berbuat cela semua ikut malu.
Mengenang orang tua saya khususnya ibu saya, beliau seorang ibu yang sangat sabar, adem dan penuh kasih sayang, demikian juga nasehatnya, kalau kakak adik bertengkar, selesaikanlah di meja makan, karena kalau perut kenyang semuanya baik dan pasti penuh damai.
Dalam kurun waktu beribu tahun lamanya, nasihat-nasihat Kong Fu Cu sangat baik sekali, terutama hubungannya dengan keluarga. Saya sangat kagum kalau orang dulu demikian bijaksana. Kalau kamu tidak bisa merubah dunia jadi baik, paling tidak kamu bisa merubah dirimu jadi baik, sehingga keluargamu jadi baik dan akhirnya dunia jadi baik.
Semoga kita bisa merasakan cinta Tuhan yang begitu indah buat kita, terutama menciptakan keluarga-keluarga yang baik, seperti keluarga kudus di Nasareth. Tuhan memberkati. Salam dan doa.