Monthly Archives: May 2013

Keluarga

Keluarga berasal dari kata : “kulawarga”, yang berarti “anggota” lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah.

family smilingKeluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu yang memiliki hubungan antar individu dan terdapat ikatan, kewajiban, dan tanggung jawab di antara individu tersebut. Menunggu adalah suatu pekerjaan yang cukup menjemukan, namun kadang menunggu memberikan kebahagiaan. Demikian kami sekeluarga sedang menunggu kelahiran cucu kami yang ke-5 di Rumah Sakit Family Jakarta. Dengan perasaan was-was juga kami berkumpul semua satu dalam doa menanti saat-saat kedatangan anggota baru keluarga kami melalui proses operasi sesar.
Akhirnya datang juga seorang putra, lahir dalam keadaan sehat walafiat, dan penuh semangat. Ia tertawa manis sekali dan wajahnya bagus sekali. Kami semua memuji nama Tuhan, bersuka cita dan bersyukur karena Tuhan begitu baik sekali kepada KELUARGA kami semua.
Dalam sebuah topik pembicaraan dalam seminar yang diselenggarakan oleh majalah keluarga “Femina”, dengan pembicara tokoh-tokoh wanita. Ada Ibu Menteri dan pemerhati Lingkungan hidup, yang hadir di Hotel Kempinski. Hadirin sebagian besar ibu-ibu. Tema yang dibicarakan adalah peran wanita dalam keluarga. Saya mendapat pesan singkat Ibu Erna Witoelar bahwa di bagian penutup diperlukan pandangan seorang peninjau dari pihak bapak-bapak yang bicara atau paling tidak bertanya masalah keluarga. Akhirnya saya hadir dalam sesi kedua sudah mendekati coffee break.
Topik sangat menarik sekali berbicara tentang keluarga yang dipandang dari sisi wanita. Mulai dari mendidik anak sekolah, mengawalnya, mengajarinya, membimbingnya, mengantar dan menjemputnya sekolah. Wanita juga memasak untuk mempersiapkan makanan buat suami dan anak-anak, membersihkan rumah dan mengatur jadwal rumah tangga sampai ke urusan kamar.
Hadirin tidak terlalu penuh tetapi cukup serius mengikuti acara. Tiba-tiba saya sudah disodori kertas 3 atau 4 lembar suruh baca nanti habis coffee break. Saya disuruh membawakan sedikit pandangan sebagai juru bicara ibu-ibu ini. Ternyata tulisan ini bagus sekali, hampir semua naskah ditulis dalam pandangan positif, tanpa memandang sisi negatif sama sekali dari pihak bapak-bapak.
Ada 3 (tiga) hal pokok seorang ayah membawa keluarganya melintasi samudra yang penuh gelombang :
Pertama, adalah menjadi panduan keluarga. Seorang ayah memiliki kewajiban mencari uang untuk menafkahi keluarga, tetapi caranya memberi nafkah keluarga harus memberikan suka cita besar bagi keluarga itu sendiri, bagaimana membagi secara baik, membuat kehidupan yang serasi dan sepadan, serta mengajak istri bersama-sama mengelola keuangan keluarga,
Kedua, membawa damai walaupun tidak selalu berada di rumah atau kebersamaan. Ini merupakan bagian yang cukup sulit juga. Bagaimana caranya tidak selalu berada di rumah tetapi istri dan anak selalu merasa bahwa ayah mereka selalu berada dekat dengan mereka. Ketiga, hubungan keluarga dalam spiritual dan religious. Relasi ini merupakan fondasi kekuatan berdirinya sebuah keluarga.
Salam dan doa.

Daging

Roh itu penurut, tetapi daging itu lemah

imagesMalam ini hampir 4 jam lebih saya duduk di depan TVOne untuk menyaksikan acara Indonesian Lawyer Clubs (ILC) dengan topik Uang Daging, yang mana telah menyeret para tokoh parpol tertentu. Dari tahun 1960-an sampai 1998 keluarga saya bekerja di bidang transportasi sapi, baik dalam negeri maupun export, bahkan antara 1980 sampai 1990 Indonesia menjadi primadona pembibitan sapi sehingga Indonesia menjadi pengekspor sapi terbesar di Asia, tapi kini negara kita terseok-seok menjadi pengimpor sapi terbesar di Asia.

Daging sapi memang membuat masalah. Tahun 2010 di Inggris memusnahkan seluruh sapi di negaranya karena penyakit Madcow. Australia juga mengalami masalah yang sama tahun 2009, Amerika lebih jeli menyelamatkan sapi-sapinya, namun kejatuhan dan ambruknya ekonomi Amerika memicu kematian ternak besar-besaran karena peternak tidak mampu memberi makan ternaknya. Daging memang dilema yang cukup serius. Apalagi menjadi harkat orang banyak dan kepentingan negara. Sebenarnya pengaturan semua sudah baik, termasuk hukum-hukumnya juga semua sudah baik, sayangnya oknum-okknum yang terlibat di dalamnya memporak-poranda hukum yang ada, apalagi pelaku-pelakunya semua adalah pakar hukum.
Daging dalam ilustrasi alkitabiah dikatakan daging itu lemah, tapi roh itu penurut. Padahal daging tanpa roh adalah mati. Permasalahannya bagaimana sekarang membuat daging itu jadi penurut, mau menuruti p perintah roh kita atau menuruti perintah kenikmatan dunia? Jujur saja, sulit-sulit gampang, kalau di bilang gampang ya, ikutin saja, mati raga, bertapa selesai, atau main paksa! Dengan rambu-rambu seperti yang dilakukan KPK itu, Nah sekarang kalau sudah diawasi dengan ketat masih juga tidak menurut lalu apa lagi? Sama halnya dengan kita, pengajaran religius, buku-buku, dibaptis, terima komuni, ke gereja, pendalaman iman, rosario dan segala macam doa, tetapi tetap saja daging. Daging tidak mau menuruti hati nurani, Daging lebih suka menuruti kebutuhan duniawi.
Saya rasa bahwa jalan terbaik agar daging itu menurut, baiknya ya jangan jadi daging! Lucu! Kata cucu saya, tapi ok juga, mau coba jangan jadi daging, pilihlah mau jadi apa saja! Mau jadi pohon budeg dan cuek. Mau jadi roti, tapi empuk dilempar sana-sini macam-macam ya? Cuma kalau mau lepas dari DAGING harus mengenal 4 (empat) “TAHU”

– Tahu Diri
– Tahu Malu
– Tahu Aturan
– Tahu Budi

Semoga daging kita bisa menuruti hati nurani kita, dengan pertolongan Tuhan.

Kebenaran

Sebenarnya ruang-ruang komunikasi itu dibangun untuk kebenaran dan iman.

rambu2surgaHari sudah mulai sore, sinar matahari meredup, saya siap-siap meninggalkan kantor, walaupun pekerjaan masih banyak sekali, tetapi harus buru-buru jalan karena akan mengikuti misa Jumat Pertama di rumah seorang sahabat. Karena takut akan kemacetan saya jalan lebih awal, soalnya Jumaat biasanya macet sekali, tapi ternyata jalannya sepi sehingga saya sampai kepagian. Syukurlah di sana ternyata pastornya sudah datang, jadi akhirnya saya menjadi pendamping ngobrol dengan pastor karena tuan nyonya rumah sedang sibuk mempersiapkan acara, Saya menyapa pastor dengan salam damai, lalu memperkenalkan nama saya, jawaban beliau salam bahagia (salam yang suka saya pakai)
Dalam candanya beliau katakan, ini sudah magrib jadi tidak ada lagi sarapan rohani, saya suka sekali baca sarapan rohani di http://www.adharta.com selama ini.
Saya tertawa lebar, romo ini suka ngledeg, tapi kami berbicara tanpa terasa tamu-tamu sudah mulai berdatangan. Saya sedikit terkejut, karena beliau membeberkan khotbahnya nanti tentang arti kebenaran dan bertanya kepada saya, apa arti kebenaran menurut pendapatmu? Saya agak bingung juga mau menjawab karena terpintas juga pertanyaan Pontius Pilatus tentang apa itu kebenaran, Tetapi saya bilang kepada beliau bahwa pendapat saya tentang kebenaran, yaitu ada 2 hal yang utama.
Pertama, bahwa kebenaran itu sudah ada sebelum saya ada, kebenaran itu ibarat ruang-ruang yang dibangun, dan ruangan itu adalah komunikasi, jadi erat sekali hubungan antara kebenaran dan komunikasi. Kedua, kebenaran itu adalah kehidupan sosial dan kelengkapanya, dia diatur supaya manusia bisa saling berinteraksi menghadapinya.
Kebenaran memang tidak terlepas dari kehidupan, karena orang mati, sesalah apapun sudah tidak ada gunanya lagi, justru selama kita hidup itulah kebenaran dipertahankan, Seringkali kita memperdebatkan kebenaran, tetapi kita lupa bahwa kebenaran itu adalah ruang-ruang komunikasi yang dibangun untuk menyatakan kebenaran dan iman, jadi kita sendiri sudah berada dalam ruang tersebut.
Contohnya, terjadi perpecahan dalam suatu keluarga karena mempertahankan “kebenaran” katanya. Coba kita perhatikan bahwa suami istri ini berada di ruang berbeda, sehingga tidak memungkinkan mereka menemukan kebenaran, sebaliknya yang mereka temukan adalah ketidakbenaran yang dibenarkan. Demikian pentingnya peran komunikasi dalam kebenaran. Semoga kita semua diberkati. Tuhan bersamamu

Catatan : Tulisan ini saya buat untuk menyambut hari komunikasi sedunia

JIMAT

Untuk melindungi, menjaga dan memberikan kekuatan spiritual, jimat tidak terlepas dari kehidupan manusia (MTD)

more-prayer1Pagi ini saya bangun kesiangan, karena semalam jalan-jalan keliling Kota Jakarta sampai larut malam. Sambil menikmati pemandangan malam kota Jakarta, beberapa jalan utama kami lalui, hampir sepanjang jalan ada rombongan kaki lima yang menulis “Dijual Obat Kuat”. Lucu sekali! Mungkin karena kita sudah tidak kuat lagi jadi harus membeli obat kuat, tapi untuk apa?
Beberapa tahun lalu saya mengunjungi Beijing, Ibu kota Cina RRC. Dalam kesempatan itu kami diajak mengunjungi Bataling, melihat Tembok Besar. Dalam perjalanan kami mampir di sebuah pabrik “Sebutnya alat kesehatan”. Besar sekali pabriknya, yang diproduksi oleh mereka adalah “gelang”. “kalung”, “cincin” ada juga ikat rambut, sampai Cream dan Oil. Luar biasa sekali karena omset penjualannya sampai miliaran dollar,
Ini sedikit kisah saya. Begitu masuk pintu gerbang, dari luar kelihatan ratusan bus pariwisata parkir dan banyak sekali pengunjungnya. Saya disambut oleh gadis-gadis cantik dengan minuman selamat datang, seperti hotel bintang lima saja, Pertama-tama dipamerkan oleh mereka adalah Cream Obat Kuat ( karena rombongan kami sebagian pemain Golf). Mereka mendemonstrasikan melalui Video Clips yang dibuat bagus sekali, diamana seorang pemain Golf disuruh memukul sekuat tenaga, lalu diukur jarak pukulnya, yang memukul orang seusia 60-an, saya lihat jarak pukul sekitar 160 meter, lalu seorang anak muda usia 30-an memukul dan bisa menjangkau 200 meter lebih. Lalu orang tua tersebut mengambil cream obat kuat, memoles tangannya, dalam beberapa menit lalu menaruh bola Golf dan memukulnya, luar biasa . . .jaraknya hampir 190 meter lebih. Video ini ingin memberikan reason kemampuan obat kuat, lalu gadis-gadis cantik itu bertanya kepada kami ” believe it or not ” ada seorang gadis mendatanga saya lalu memberi saya barbel seberat hampir sepuluh kg, dan meminta saya mengangkat tapi dengan arah angkat dari belakang, saya mencoba tetapi tidak berhasil mengangkatnya, lalu tangan saya dioles Cream Obat Kuat, ternyata saya coba angkat… ajaib luar biasa ternyata ” Bisa ” Cream seharga RMB 1000 seperti odol kecil Pepsodent jadi laku keras karena saya jadi bintang, lalu ada 4 Camera besar CCNN menyorot saya dan wawancara life ( busyet beneran atau boongan neee)
Acara selanjutnya kami dibawa ke tempat produksi Kalung Magnet. Kalung yang bisa mencegah diabites, darah tinggi, asam urat dan kolesterol,. Harganya mulai dari RMB 1,000 sampai dengan RMB 10,000 atau sekitar Rp. 1,000,000 sampai Rp. 10.000.000, tetapi kalau beli disana dapat diskon sampai 70 persen, dan saya menyaksikan penjualan laku keras sekali, hati saya tergerak untuk membeli, toh nothing to loose, berhasil atau tidak kata mereka itu terserah Tuhan (Padahal negara komunis tidak kenal Tuhan, aneh kan, tetapi saya lihat di beberapa tempat ada di gantung beberapa salib yang membuat penasaran saya. Jangan jangan untuk pembanding gelang dengan salib). Hampir 4 jam kami di sana, lalu disuguhi tari-tarian dan music tradisional. saya melihat teman-teman saya borong banyak sekali baik untuk diri sendiri, juga oleh-oleh untuk keluarga, orang tua atau keluarga yang sakit.
Dalam perjalanan pulang saya sedih juga, karena teman-teman saya marah kepada saya, mengapa kesempatan ini saya sia-siakan, bayangkan beli gelang yang magnetis di Jakarta bisa seharga Rp. 5 juta, di sini seharga Rp. 500,000,- saya cukup beli satu kalau dijual di Jakarta untungnya berlipat ganda. Belum lagi keuntungan bisa menyembuhkan segala penyakit, dan sudah melalui test, bahkan diakui badan dunia research di Berlin Jerman barat ada sertifikatnya, masa kamu tidak percaya. Sedih juga hatiku, karena tadinya ada rasa ingin beli, tetapi ada juga kawan baik hati dia memberi saya beberapa potong “JIMAT” kepada saya, katanya mungkin kamu sayang uang, tapi harus sayang kesehatan, karena pemberian jadi saya terima dengan senang hati, tapi saya tidak pernah pakai.”JIMAT” baik dari suku Asmat, suku Amungmae, atau suku Jawa semua biasa memakainya, termasuk di Cina, sayang Jimat di Indonesia sudah hampir punah, diganti dengan “JIMAT” dari Cina yang begitu banyak di jual di Jakarta.Bagaimana dengan kita sehari-hari, apakah yang kita punyai untuk mencegah pengaruh jahat, jimat saya Rosario dan Salib,hahahahah, tetapi jujur saja saya jarang pakai Rosario, jadi dalam Doa Rosario sering salah hitung, sudah itu memang perlu konsentrasi, tetapi saya percaya kekuatan Rosario, walaupun tidak bisa disamakan dengan Jimat, atau Obat Kuat atau Gelang Magnit, buat saya rosario memiliki nilai khusus buat saya yang percaya akan penyertaan Bunda Maria dalam kehidupan kami sekeluarga. Jadi, maaf saya tidak percaya jimat yang dari Cina, karena sebagian besar hanya memandang nilai komesial dengan merengut kepercayaan orang, mulai dari level bawah sampai orangorang penting, termasuk menteri-menteri, pejabat negara, dan nilainya waaowww. Mungkin sahabat-sahabat juga sudah mencobanya.Penting-tidak penting terlepas dari pendangan kita, benar-tidak benar itu urusan kedua, tetapi sugesti “Jimat” telah banyak menolong orang dan terlepas dari sakit-penyakit. Terlepas dari trauma pengaruh roh jahat, sehingga bisa hidup layak dan normal. Pendapat saya apa saja yang bisa merobah kehidupan manusia dari tidak baik menjadi baik? Itu baik saja dan sah sah saja, tetapi kita perlu juga memikirkan dampaknya, sembuh secara fisik tetapi belum tentu sembuh secara rohani, dan dampak dari jimat ini, banyak membuat orang meninggalkan iman kepercayaannya, untuk itu saya memandangnya dari sisi lain lebih baik tinggalkan Jimat, lebih baik sakit badan daripada sakit rohaniSungguh indah hari ini. Mari saya mengajak semua sahabat untuk memiliki “JIMAT” untuk menyelamatkan kita semua dari segala sakit-penyakit, segala kesusahan, segala kepenatan, segala kebencian, dan segala macam penyakit sakit hati. Pasanglah “JIMAT” ini, yaitu sahabat kita sendiri Yesus Kristus. Dia menyertai kita sepanjang perjalanan kita. Tuhan memberkati, Salam dan doa.

Lalu Lintas

Berbahagialah kita yang diberi kesempatan berlalu-lintas, di sanalah ada suka-cita karena kita akan memberikan apa yang Dia butuhkan (Adh)

spiral-clockSetiap hari pulang kantor saya selalu mengeluh perihal macet, kapan ya jalan tidak macet, tetapi kadang kala ada isu demo, jalan tol sepi, saya bertanya aneh, kenapa jalan begini sepi ! Beberapa kebiasaan saya di atas mobil, kalau tidak tidur, ya menulis, buka note book, main game, kadang-kadang melamun atau bercerita dengan sopir atau mendengar musik ringan dan instrumental. Suatu hari, Jumat sore saya pulang kantor menjelang magrib Begitu keluar kantor macetnya sudah tidak ketolongan Padahal hari itu capai sekali, pinginnya tidur, tapi tiba-tiba telepon saya bordering. Yang telpon orang penting, yaitu wakil gubernur. Beliau adik kelas saya, kami ngobrol asyik, lupa kalau sedang kena macet. Di penutupan pembicaraan saya bilang sedang bermacet ria di Tol Tanjung Priok. Beliau menyahut “sama donk” kami berdua tertawa. Ternyata saya juga sudah lepas dari kemacetan, jadi artinya kami berbicara lama sekali.
Beberapa menit berlalu saya ingin tidur, masuklah telepon lagi dari Pastor Gabriel Maing, OFM. Beliau setelah pensiun dari Dirut Vincentius Putra, sekarang beliau Direktur Panti Asuhan Santo Yusuf di Puncak. Dia lagi komplain karena kena macet di daerah Cawang. Kata beliau suruh lapor Gubernur, kalau jalan macet karena beliau sudah 3 jam kejebak. Saya tertawa terus saya bilang bahwa itulah Malaikat Gabriel, yang selalu kalah sama Malaikat Michael (Malaikat bahagia dalam Film The Legion). Beliau tertawa, katanya benar sekali itu akan jadi kotbah beliau hari Sabtu dan Minggu ( beliau merangkap Kepala Paroki Hati Kudus ). Karena ingat kata-kata saya tentang Malaikat Michael bahwa : “Engkau memberikan apa yang Tuhan inginkan, tetapi aku memberikan apa yang Dia butuhkan” demikianlah aku disebut bahagia. Kami tertawa riang sekali. Kami mengakiri pembicaraan dengan agenda besar pada Jumat, 11 Oktober 2013 jam 18.00 saya dan 230 anak panti akan buat acara di MGK, Kemayoran, Jakarta Pusat. Gabung ya bagi anda yang sayang anak!
Lalu lintas ini sama dengan kehidupan kita, karena kalau terlalu padat apapun terjadi pasti macet komunikasinya. Lalu, saya memperhatikan telepon saya, ternyata ada lebih 15 missed call. Salah satunya dari istri saya, pasti kena marah deh, lalu saya telepon kembali dan atur acara akhir pekan. Bagaimana kalau Jakarta tidak macet? Katanya kalau tidak macet tanda ekonomi tidak bergerak, tetapi saya merasa bahagia berada di jalan, karena banyak memberi inspirasi dalam hidup saya, Berbahagialah kita yang diberi kesempatan berlalu-lintas, karena disanalah ada suka-cita bersama. Kita bersyukur, karena ada jalan keluar walau semacet apapun dan sampai ketujuan dengan selamat. Inilah sumber suka cita yang saya maksudkan. Kemacetan parah memang menjengkelkan, sedih bagi supir taxi yang tidak berpenumpang, habis bensin tapi tidak narik penumpang. Dalam kemacetan komunikasi seharusnya kita ibaratkan jadi Sopir taxi yang ada penumpangnya, karena tidak ada kesedihan, tidak ada kekhawatiran, dan tidak ada kekecewaan.
Semoga kita diberikan kekuatan dalam menghadapi kemacetan lalu lintas komunikasi kehidupan. Demikian halnya dalam keluarga, dimana suami-istri, anak-anak dan saudara-saudara mustinya saat kemacetan lalu lintas komunikasi pasti ada suka cita. Cerita diatas memberikan kita kekuatan. Lakukanlah itu. Tuhan memberkati dan melindungi sahabatku semua. di mana ada masalah disana pasti ada peluang untuk berbahagia, karena kita bisa memberikan apa yang Da butuhkan dari kita, hanya pada saat kemacetan parah dalam lalu lintas komunikasi. Sebagai contoh saja, kalau saya macet bicara dengan istri, disanalah kesempatan saya berbuat sesuatu buat dia, dan upah saya adalah bahagia bersamanya. Salam dan doa.

BATIK

UNESCO designated Indonesian batik as a Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity on October 2, 2009.As part of the acknowledgment, UNESCO insisted that Indonesia preserve their heritage. Sebagai harta kekayaan bangsa, herritage Batik sangat bernilai.

202193_batik-air_663_382Setiap Jumat, saya menyiapkan batik untuk seragam kantor. Aku mengangkat seragamku hari ini yang usiannya sudah setahun lebih. Ternyata robek. Aduh, sedih juga hari ini harus pakai batik tidak seragam, ya malu juga tapi tak apalah, maklum dan bisa dimaklumi, mudah-mudahan segera dapat ganti yang baru. Minggu lalu, saya menikmati penerbangan khusus percobaan BATIK Air. Saya rasa BATIK Air mengembang sebuah misi yang luar biasa, mulia dan anggun untuk memperkenalkan BATIK kepada dunia luar. Hal itu saya bandingkan dengan nama besar penerbangan lain yang lebih mengutamakan nilai komersial saja.
Batik berasal dari kata ’’amba’’ dalam Bahasa Jawa yang artinya menulis, dan kata ’’nitik’’ yang artinya titik. Amba itu juga bisa berarti menorehkan sejarah, seperti program ATT (Alkitab Tulis Tangan) Kitab Deuterokanonika, yang kelak akan menjadi Herritage Gereja Katolik di Indonesia dan menjadi kebanggaan bangsa Indonesia, khususnya umat Katolik.
Saya sendiri termasuk penggemar BATIK. “Biar Aku Terus Ikuti Karya-NYA”. Kata ini jadi menarik buat kita semua dengan harapan bisa mencintai BATIK, karena dalam arti kata luas sebenarnya kita mengibarkan bendera untuk menuju damai sejahtera. Demikian saat kita memakai BATIK, kita selalu ingat bahwa kita sedang menyandang misi khusus bagi kebanggaan suatu bangsa dan negara.
Ada kisah menarik tentang BATIK. Suatu saat saya mengunjungi Jogja. Ketika itu saya masih mahasiswa. Kami menuju suatu tempat pembuatan batik. Di sana ada 10 orang membatik dan satu diantaranya gadis bule bernama Irene (19th saat itu), yang masih muda. Dia orang Polandia. Dari negaranya, ia jauh-jauh hanya mau belajar batik. Teman-teman saya agak gusar karena janjian kita cuma sebentar, tapi sudah lebih satu jam. Saya masih duduk dekatnya dan memandang hasil karyanya. Akhirnya teman-teman saya semua ikut duduk. Saat jam makan kami disuguhi Gudeg (tok) dan Krupuk melarat, tapi karena lapar kita makan lahap. Saat makan saya coba membuat lelucon (sebagai imbalan makan). Apa bedanya batik dan tenun? Kata saya kalau batik dibuat dulu baru diwarnai, kalau tenun itu diwarnai baru dibuat! Apa bedanya gadis Jawa dan gadis Bule? Hahahaha….. Semua tertawa mengerti apa yang saya maksudkan (sensor ya)
Tetapi buat saya, BATIK memang harus kita lestarikan sebagai kekayaan bangsa dan negara, sekaligus juga buat kita semua bisa mengerti apa itu BATIK. ” Biar Aku Terus Ingat Karya-NYA “. Jangan lupa, doaku bersamamu.

DISERSI

Disersi merupakan suatu penyakit dalam tubuh TNI/Militer atau kepolisian atau suatu organisasi politik, yang perlu diatasi atau diberantas karena dampak dari disersi dapat menjadikan anggota TNI/Militer atau kepolisian atau anggota organisasi untuk berbuat kriminal sehingga menghambat Pembangunan Nasional bahkan aparat sebagai subjek hukum. Disersi mengabaikan sebagian atau seluruh tugas yang diperintahkan kepadanya sehingga menyebabkan disorganisasi sosial dalam kesatuan. Disersi merupakan penghianatan terhadap TNI, kepolisian, organisasi dan bahkan kepada negara, karena mengabaikan sebuah utusan tugas (Istilah dikutip).

pecat-prajurit-dalamHari Rabu, 8 Mei lalu, saya menyempatkan diri menonton Film ” Hummingbirds “yang aktor wataknya di perankan oleh JASON STATHAM sebagai Joy. Pemain watak yang kita kenal melalui beberapa filmnya : The Transporter, Snatch, dan Crank. Aktor muda (45) yang sangat berbakat itu membuat para penonton terpukau dalam permainannya. Ia bermain bersama aktris Rusia Agatha Buzek, yang memerankan Suster Biarawati Christina. Sebagai suster biarawati yang melayani para pengemis dan gembel dengan membagi ransum makan setiap malamnya dan membersihkan piring mangkok sampai dini hari. Joy seorang perwira tentara yang tidak tahan melihat kekerasan perang harus meninggalkan medan perang dan menjadi incaran pencarian polisi militer. Ia hidup dalam kekerasan karena ditinggalkan anak istrinya. Ia harus mengalami dilema hidup. Film yang bagus sekali dan patut ditonton, khususnya oleh para pastor dan suster. Nobar yuk!
Hari Kamis, 9 Mei lalu, umat Kristiani merayakan Hari Raya Kenaikan Tuhan Yesus Kristus. Kita semua sebagai laskar atau tentara pembela kebenaran di “UTUS” oleh Kristus, yang diulang-ulang dalam setiap misa selesai. “Pergilah, Anda diutus!” Apa yang terjadi ternyata kita banyak yang tidak menjalankan perutusan-Nya. Sebaliknya kita telah melakukan “Disersi”, bukan saja tidak melakukan tugas yang diberikan kepada kita, melainkan kita malah bertolak belakang dengan apa yang seharusnya kita lakukan.
Kita semua diutus untuk melakukan tugas-tugas penting, tetapi disisi lain kita tidak atau tidak mau tahu apa yang kita harus kerjakan dan diutus untuk apa? Bagaimana? Mau apa? Disuruh ngapain? Tugas apa? Jujur saja saya sendiri juga kabur karena cuma terdengar kata mari kita pulang kita “diutus”. Terjemahan saya bisa saja diutus pulang jangan kemana-mana ya!! Kalau saya biasa pulang mampir dulu makan MIE ALOY atau nasi Padang, tetapi apa bila kita mau memperdalam sedikit makna bahwa sebenarnya kita ini diutus untuk pergi.
Pertama sekali adalah untuk memerangi suatu kebatilan, kejahatan, kekeliruan, ketidak benaran. Cuma pertama dimana medan perangnya? Paling awal adalah diri kita sendiri. Artinya kita harus melawan diri kita sendiri dan kemauan diri kita sendiri, baru kita bisa banyak bicara mengalahkan kejahatan diluar diri kita.
Kedua, kita diutus untuk mengabarkan kabar gembira, agar semakin banyak orang bertobat, sehingga kerajaan sorga bersorak sorai. Di mana satu orang bertobat maka langit dan bumi ikut bersuk cita.
Ketiga, kita diutus menjadi juru damai, artinya dalam hidup kita harus jadi contoh agar damai sejahtera selalu berada di sekitar kita, di dalam rumah tangga keluarga dan juga dengan teman-teman sekantor. Kita diutus menjadi CONTOH atau PROTOTYPE wajah Tuhan sendiri dan memberikan terang bagi jalan sahabat-sahabat kita semua.
Terakhir, kita diutus untuk menjadikan semua umat di bumi dari ujung barat ke ujung timur, dimana saja untuk menjadi murid Kristus dan baptislah mereka dalam nama Bapa, dan Putra dan Roh Kudus. “AKU menertai kamu sampai akhir jaman,” kata Yesus.
Waduh berat banget ya perutusan ini. Lalu, kalau kalau kita tidak jalankan artinya kita “disersi” dong? Saya belum mampu menjawabnya tetapi ada beberapa ungkapan manis yang bisa saya tulis : “Bahwasannya ada khabar buruk dan khabar baik yang kita terima saat kita lahir. Kabar buruknya, kita dilahirkan untuk berperang dan tidak bisa melarikan diri dari sana. Kabar baiknya, kita akan memenangkan peperangan tersebut, jika kita memiliki kekuatan Iman, pengharapan dan kasih!!
Ketika fajar sudah mulai menyingsing, aku ingin kita semua membuka hari dengan senyuman dan menyongsong semua kemenangan kita, terutama bisa mengalahkan diri kita sendiri, paling tidak tangan kita ada gunanya. Semoga kita semua diberkati oleh Rahmat, Cinta Kasih Allah, yang melindungi semua sahabat-sahabatku. Mari kita semua bergandengan tangan karena di sanalah ada kekuatan. Salam dan doa.

Panic Disorder

Suatu Syndrome ketakutan yang dialami, serangan panic sisorder sangat berbahaya (Adh)

panic24 tahun lalu saya mengalami suatu serangan penyakit yang aneh, yaitu Panic Disorder Syndrome cukup parah. Ia juga menyerang pendengaran dan keseimbangan, selain mengakibatkaan vertigo berat juga shocking, yang bisa muntah-muntah seperti gegar otak.
Saya sedang berada di sebuah food court di bilangan Grogol bersama istri saya yang mau menghibur dan ajak saya makan malam. Dalam suasana yang ramai sekali dan tiba-tiba hal itu terjadi. Dalam hitungan detik saya menjadi seperti seorang gila. Seperti mimpi buruk, hanya saja saya dalam keadaan bangun dan sadar. Semua menjadi gelap dan keringat bercucuran keluar tubuh saya, tangan saya, dan bahkan rambut saya menjadi basah kuyup. Punggung dan kaki saya sangat lemah dan saya merasa seperti tidak mampu bergerak. Lalu saya duduk jongkok, kemudian istri saya mengangkat saya untuk berdiri.
Seakan-akan saya telah diambil alih oleh kekuatan yang lebih besar. Saya merasa semua orang melihat saya, tapi hanya wajah-wajah mereka saja. Semua bercampur aduk menjadi satu. Jantung saya mulai berdetak keras. Badan serasa diguncang-guncang seperti orang naik mobil lewat jalan berlobang-lobang. Di kepala dan di telinga seperti penuh dengan suara-suara yang mengganggu sekali. Saya pikir jantung saya akan berhenti. Saya melihat sinar hitam dan kuning. Saya bisa mendengar suara-suara tetapi seperti dari kejuhan. Saya tak dapat berpikir jernih apapun juga, kecuali apa yang saya rasakan dan bagaimana saya harus keluar atau saya akan mati. Saya harus keluar dan mendapatkan udara segar. Kejadian ini bagi saya seperti berlangsung sesaat. Saya sangat lelah ketika istri saya mengajak pulang dan saya menangis dan menangis dalam hati. Mengapa ini bisa terjadi dan baru keesokan harinya saya merasa normal kembali.
Berat badan saya turun drastis lebih 20 kg. Saya sudah ke dokter tapi tidah bisa menemukan apa sakitnya. Bapak Stefanus Gunadi juga membantu dengan mendatangkan pendoa Bapak Benyamin Ratu. Lalu, beberapa lingkungan membuat Doa Rosario berantai. Doa-doa juga dipanjatkan oleh para pastor dan suster yang berdatangan ke rumah. Saya tidak tahu bagaimana mengakhiri sakit saya ini. Melalui perawatan intensif dokter, sampai setahun lamanya, berkat Tuhan melindungi, maka saya sembuh total tetapi mengalami kelumpuhan pendengaran alias budeg.
Ketakutan memberikan banyak kerugian dalam kehidupan kita. Walau sebenarnya ketakutan itu sendiri adalah bagian dari mental spiritual, sehingga kita harusnya bisa mengatasinya dengan baik. Bagian yang paling berbahaya adalah PANIK. Bagaimana kita bisa berpikir jernih untuk mencari jalan keluar kalau kita panik? Dalam hal ini kita memang perlu ketenangan dengan dukungan doa dan bantuan spiritual yang tinggi.
Mudah-mudahan kita bisa hidup dalam ketenangan. Semoga Tuhan memberikan kita kekuatan. Semoga Tuhan menjauhkan kita dari ketakutan berlebihan apalagi keadaan panik dalam keluarga kita. Terima kasih Tuhan telah menyembuhkan saya sekaligus membawa saya ke air yang tenang. Tuhan memberkati.

Serasa 5 Menit

Penerbangan selama 1 jam serasa 5 menit saja.

images (1)Saya mendadak harus menemani tamu di Surabaya. Sejak pagi sekretaris saya sudah bingung karena hampir semua flight full, sehingga akhirnya mau naik Garuda saja, tapi tanpa disengaja ada signal dari Lion Air kalau ada seat untuk terbang ke Surabaya di business class. Saya pikir nasib memang mujur sekali, tapi ternyata penerbangan ini dialihkan ke penerbangan trial dengan pesawat baru, yang baru pertama masuk Indonesia, dan akan dipakai untuk penerbangan komersial dengan brand baru.
Di atas pesawat business class ada beberapa undangan ikut hadir sehingga suasana ramai sekali. Kami bisa berbicang-bincang dan saling berkenalan. Makanan pun disuguhkan bermacam-macam dan buah-buahan. Biasanya saya selalu menyempatkan diri tidur di pesawat, karena paling enak dalam perjalanan adalah berdoa dan tidur. Kali ini belum sempat tidur, bahkan makanan penutup belum tiba, ternyata pesawat siap-siap mendarat. Saya memang sempat menyapa pramugri apakah waktu terbang bisa diperpanjang karena makanan saya belum habis, rasanya baru 5 menit saja neh. Semua tertawa ceria. Memang ini penerbangan tercepat yang pernah saya alami.
Saya menutup dengan doa buat cucu-cucu, anak-anak, sahabat, dan teman-teman kantor seperti biasanya dengan ujud pribadi. Saya selalu ingat katanya berdoa paling diterima Tuhan salah satunya saat kita berada di tempat tinggi. Ini saatnya saya ada di tempat tinggi.
Padahal sebenarnya itu ada dalam maksud lain, tapi okelah anggap saya berada di tempat paling tinggi sekarang.
Yang membuat saya berpikir kembali adalah saya tadi terbang 1 jam lebih, tetapi sungguh tidak terasa. Bagaimana waktu bisa berjalan begitu cepat? Timbul pertanyaan dalam hati saya. Kadang penerbangan serasa lama sekali, demikian juga saat di kantor kadang kita rasa cepat sekali, kadang terasa lama sekali. Apa lagi kalau kita menunggu seseorang atau antre. Waktu serasa jalan di tempat saja. Di sini memang benar bahwa waktu cepat atau lambat tergantung mind kita. Serasa tidak cukup waktu 24 jam buat kita.
Perputaran waktu berbanding terbalik dengan kebutuhannya dan apa bila diisi dengan suka cita maka hukum diatas tidak berlaku. Bagaimana sikap kita mengatasi waktu memang haruslah bijaksana. Buat seorang workaholic 24 jam bisa tidak cukup, tetapi buat seorang pengangguran, waduh sehari bisa serasa bertahun tahun.
Kebijaksanaan waktu adalah meminta kita agar bisa memberi kesempatan kepada diri kita sendiri sedemikian rupa sehingga keselarasan waktu bisa terjadi. Ini perlu pembelajaran khusus terutama dalam kehidupan sehari-hari seperti dalam rumah tangga dan tempat kerja,
Mari kita menghargai waktu sedemikian rupa supaya jangan terjadi 1 jam seperti 5 menita. Atau sebaliknya, melainkan waktu akan menjadi simbol kehidupan kita dan kita adalah waktu itu sendiri. Semoga kita semua diberkati oleh Tuhan untuk bisa menghargai waktu kita sendiri. Jangan sia-siakan waktu kita masing-masing.

Wi Fi

Menyapa siapa saja, bisa melalui Wi Fi, seakan dunia tanpa batas. Jadi, sesungguhnya ada korelasi antara komunikasi dan kebersamaan,. Di mana semakin cepat komunikasi semakin cepat pula kebersamaan dijangkau itulah makna Wifi.

images (3)Wi-Fi atau Wireless Fidelity memiliki pengertian adanya sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks – WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.16g atau yang paling baru adalah 802.11n. Spesifikasi terbaru ini juga menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya.
Saya menginap di Bumi Surabaya, sebuah hotel tua tapi cantik dengan makanan yang enak-enak sekali. Saya suka hotel ini karena seluruh hotel dilengkapi oleh Wi Fi seperti kamar, lobby, restaurant, BC, dengan satu wadah, sehinga kita tidak perlu ganti-ganti user name atau password. Komunikasi yang bagus sekali menggunakan Wi Fi membuat saya feel convinient. Semua peralatan komunikasi saya menggunakan Wi Fi, sehingga kalau tidak ada Wi Fi maka saya merasa kesepian. Padahal beberapa tahun lalu, masih mengharapkan saluran telepon yang dirubah dalam hot spot. Kuatnya signal Wi Fi memberikan kemudahan kita meluncur tanpa harus menunggu dan menunggu. Apa lagi saat kita ingin bekerja cepat, ya semakin lama kita masuk dalam dunia komunikasi kita semakin ingin suatu kecepatan.
Buat orang biasa yang tidak menggunakan sarana komunikasi, atau hanya menggunakan komunukasi verbal, adalah hal biasa, tapi coba bayangkan tahun 80-an handphone saya menggunakan saluran FM dan digunakan oleh 10 orang. Untuk masuk tidak masalah tapi untuk keluar kita harus gantian antri dulu, sampai teknologi Dancall dan Ericson masuk disebut AMPS, yang diikuti Motorola. Hanya beberapa tahun saja masuklah GSM istilah saat itu Goyang Sedikit Mati, tapi saat sekarang kita semua sudah bisa menikmati komunikasi yang baik.
Saya percaya bahwa sebenarnya semua komunikasi apa saja semua tidak terlepas dari komunikasi kita dengan Tuhan. Jadi seharusnya semakin cepat suatu komunikasi, seharusnya juga memberi kesempatan kita semakin dekat komunikasi kita dengan Tuhan, bukan sebaliknya dengan menyalah gunakan fasilitas komunikasi.
Seperti jaman dulu, kalau kita dari Jakarta ke Surabaya tercepat adalah naik perahu selama 20 hari, kalau jalan darat 30 hari, tidak ada telepon hanya bisa via Radiogram Telex atau SSB. Kalau di gereja mau doa, kita ada selisih waktu lebih kurang 60 hari. Saat kini kita bisa melaksanakan misa serempak sama di seluruh dunia. Bayangkan saja, kata Bapa Suci Yohanes Paulus II, bahwa doa yang sama, yang dinaikkan bersama akan lebih bermanfaat berlipat ganda. Demikian kita manfaatkan bulan Mei sebagai bulan Maria, tentu kebersamaan membuat doa kita lebih bermanfaat. Jadi, ada korelasi antara komunikasi dan kebersamaan. Di mana semakin cepat komunikasi semakin cepat pula kebersamaan dijangkau. Semoga kita semua bisa memanfaatkan komunikasi sebagai suatu sumber suka cita besar, yang menjadikan kita semakin dekat dan semakin mengerti betapa besarnya Cinta Tuhan kepada kita.