Sebenarnya ruang-ruang komunikasi itu dibangun untuk kebenaran dan iman.
Hari sudah mulai sore, sinar matahari meredup, saya siap-siap meninggalkan kantor, walaupun pekerjaan masih banyak sekali, tetapi harus buru-buru jalan karena akan mengikuti misa Jumat Pertama di rumah seorang sahabat. Karena takut akan kemacetan saya jalan lebih awal, soalnya Jumaat biasanya macet sekali, tapi ternyata jalannya sepi sehingga saya sampai kepagian. Syukurlah di sana ternyata pastornya sudah datang, jadi akhirnya saya menjadi pendamping ngobrol dengan pastor karena tuan nyonya rumah sedang sibuk mempersiapkan acara, Saya menyapa pastor dengan salam damai, lalu memperkenalkan nama saya, jawaban beliau salam bahagia (salam yang suka saya pakai)
Dalam candanya beliau katakan, ini sudah magrib jadi tidak ada lagi sarapan rohani, saya suka sekali baca sarapan rohani di http://www.adharta.com selama ini.
Saya tertawa lebar, romo ini suka ngledeg, tapi kami berbicara tanpa terasa tamu-tamu sudah mulai berdatangan. Saya sedikit terkejut, karena beliau membeberkan khotbahnya nanti tentang arti kebenaran dan bertanya kepada saya, apa arti kebenaran menurut pendapatmu? Saya agak bingung juga mau menjawab karena terpintas juga pertanyaan Pontius Pilatus tentang apa itu kebenaran, Tetapi saya bilang kepada beliau bahwa pendapat saya tentang kebenaran, yaitu ada 2 hal yang utama.
Pertama, bahwa kebenaran itu sudah ada sebelum saya ada, kebenaran itu ibarat ruang-ruang yang dibangun, dan ruangan itu adalah komunikasi, jadi erat sekali hubungan antara kebenaran dan komunikasi. Kedua, kebenaran itu adalah kehidupan sosial dan kelengkapanya, dia diatur supaya manusia bisa saling berinteraksi menghadapinya.
Kebenaran memang tidak terlepas dari kehidupan, karena orang mati, sesalah apapun sudah tidak ada gunanya lagi, justru selama kita hidup itulah kebenaran dipertahankan, Seringkali kita memperdebatkan kebenaran, tetapi kita lupa bahwa kebenaran itu adalah ruang-ruang komunikasi yang dibangun untuk menyatakan kebenaran dan iman, jadi kita sendiri sudah berada dalam ruang tersebut.
Contohnya, terjadi perpecahan dalam suatu keluarga karena mempertahankan “kebenaran” katanya. Coba kita perhatikan bahwa suami istri ini berada di ruang berbeda, sehingga tidak memungkinkan mereka menemukan kebenaran, sebaliknya yang mereka temukan adalah ketidakbenaran yang dibenarkan. Demikian pentingnya peran komunikasi dalam kebenaran. Semoga kita semua diberkati. Tuhan bersamamu
Catatan : Tulisan ini saya buat untuk menyambut hari komunikasi sedunia
kebenaran merupakan sesuatu yang sulit untuk diungkapkan oleh banyak orang. dan kebenaran tidak semua orang bermakna sama. yang kita anggap dan katakan benar belum tentu orang lain juga mengatakan benar.
kebenaran tidak terlepas dari kehidupan manusia, maka janganlah berbuat bohong
sebenarnya tidak buruk untuk mengatakan kebenaran, karena kebenaran terkadang dapat membuat orang menjadi lebih baik. namun jika kita menutup-nutupi hanya akan membuatnya terpukul saat dia mengetahuinya sendiri.
Kita harus menjunjung tinggi nilai kebenaran,terkadang berkata apa adanya jauh lebih baik dari pada berbohong,karena tidak ada yang namanya berbohong demi kebaikan