Category Archives: Uncategorized

Hilang

Kalau ada yang hilang dan kehilangan tidak berarti hilang semuanya, yang tersisa adalah pengharapan sebagai kekuatan manusia terakhir. (X-Man).

dont_lose_your_hope_....jpg_480_480_0_64000_0_1_0Seharian saya cukup penat diisi oleh sibuknya pekerjaan kantor dan macam-macam masalah yang membuat saya merasa banyak kehilangan, baik pikiran, tenaga maupun materi. Saya sendiri juga kadang-kadang putus asa, karena begitu sulitnya menghadapi keadaan ini dan memotivasi setiap gerakan di sekitar pekerjaan. Di sela-sela kepenatan dan pulangnya dari kantor dengan jalan macet masih terpikir untuk menghilangkan stress berlebihan dengan mengajak kawan-kawan saya menonton film X-Man di kawasan EX.

Saya heran apakah ini kebetulan atau tidak, soalnya film ini memberikan saya suatu kekuatan. Di dalam buku yang pernah saya tulis dikatakan bahwa hari ini adalah hasil dari masa lalu, sedangkan masa depan adalah hasil dari usaha kita sekarang. Dalam film X-Man memang diungkapkan demikian, walaupun pemikiran saya sedikit berbeda, tetapi diskusi dalam hati saya sangat menarik untuk dibahas. Intisari dari cerita film X-Man adalah apabila suatu keputus-asaan sudah tidak bisa diatasinya, maka masa lalu harus dirubah. Sedangkan saya berpikir bahwa jika ingin masa depan tidak diisi dengan keputus-asaan maka kini saatnya kita harus berubah. Tetapi intinya sama bahwa kita harus berubah. Sikap mental dan spiritual harus siap untuk menghadapi tantangan masa depan, karena tidak ada jalan lain selain berani merubah diri keluar dari cengkraman egosentris yang menjadi kelemahan kita.

Diikuti dengan sebuah contoh bahwa selain manusia ada juga mutan. Mutan adalah sejenis makhluk seperti manusia tetapi memiliki kemampuan lebih dan daya tahan ekstra. Akhirnya mereka harus mengakui bahwa semua kekuatan itu sama sekali tiada artinya atau manfaatnya kalau tidak diikuti pengharapan dan tentu saja Cinta yang dimiliki manusia.

Menonton film X-Man dengan 3-D lebih asyik walaupun durasinya dua jam. Kita lebih dipaksa berpikir untuk membandingkannya dengan kehidupan kita. Sungguh menarik karena biasanya film dibuat hanya satu arah, tetapi film ini mengajak kita masuk ke dalamnya. Apa lagi mengajak kita mundur 50 tahun lalu, diisi dengan suasana tahun 1973 termasuk pakaian, mode, mobil impala, gaya rambut disasak kaya singa, cut brai, lagu-lagu tahun 70-an dengan suasana kota-kota seperti Paris, Beijing, Vietnam dan suasana perang fisik sampai perang dingin. Pembunuhan JFK dan peran presiden Richard Nixon, yang walaupun diisi dengan fiksi untuk anak-anak tetapi kemasannya memang sangat menarik.

Kalau ada yang hilang dan kehilangan tidak berarti hilang semuanya, yang tersisa adalah pengharapan sebagai kekuatan manusia terakhir. Kembali kepada inti pembicaraan kita tentang hilang. Siapa yang tidak pernah merasa kehilangan, baik barang ataupun kepergian keluarga dan orang yang kita cintai. Beberapa hari lalu seorang sahabat dekat saya meninggal dunia secara mendadak. Terus terang saya sangat merasa kehilangan karena kedekatan saya dengan beliau. Di sana saya merasakan bahwa saat usia kita makin tua, setiap saat kita melihat dan menyaksikan sahabat-sahabat kita pergi dan bergantian sampai suatu saat giliran kita juga pergi. Tidak ada sesuatu yang dapat menghalanginya. Justru di sana kita teringat kisah anak yang hilang dari kehidupan keluarga. Kita sering hilang dan pertanyaan kapan kita pulang kepada sumber kebahagiaan kita, yaitu pengharapan dan cinta?

Saya sepakat sekali bahwa saat semuanya hilang, kalau tidak ada cinta, tidak ada sahabat, tidak ada komunikasi maka yang tidak hilang hanyalah pengharapan. Mari kita bisa berbuat sesuatu supaya setiap nilai dalam diri kita berubah menjadi pengharapan untuk masa depan kita tanpa harus mundur ke belakang meratap masa lalu atau menyalahkannya. Cintaku membawaku.

Fokus

Setiap pekerjaan tidak mungkin dilaksanakan dengan baik jika kita tidak fokus untuk melaksanakannya (Jemy Confido)

focus2Saya meninggalkan kota Singapura dengan flight malam karena banyak yang harus dikerjakan pada hari berikutnya. Di atas pesawat saya membaca tulisan sahabat saya, tapi tulisan yang sama sudah pernah saya tulis, tetapi ingin saya tulis dari sisi pandangan yang lain.
Masih ingat kisah Mahabarata yang mengkisahkan Pandawa dan Kurawa? Suatu hari Resi Dorna melatih mereka memanah di suatu lapangan luas, dengan sasaran sebuah burung kayu. Dursasana mendapat giliran pertama dengan semangat dia menarik busurnya tetapi Dorna menahannya dan bertanya : “Hai Raden apa yang sedang engkau lihat?”
“Burung goreng yang sedap!”, jawab Dursana
Kata Dorna : “Jangan lepaskan panahmu Raden!”
Giliran Bima memanah. Dia menarik busurnya, sekali lagi Dorna bertanya : “Apakah yang engkau lihat Bima?”
Jawab Bima :”Burung kayu!”
Kata Dorna :”Tahan busurmu Raden!”
Bima kecewa tetapi dia menuruti perintah gurunya.
Kini giliran Arjuna dimana dia sudah siap dengan busurnya sekali lagi Dorna bertanya
“Apakah yang engkau lihat Raden?”
Jawab Arjuna : “Saya melihat anak panah saya nenancap dengan tepat di leher burung!”
Kata Dorna :” Silahkan lepaskan anak panah mu Raden ”
Dan ternyata anak panah Arjuna tepat mengenai sasaran.
Resi Dorna seorang guru yang sangat ahli dan bisa membaca pikiran murid-muridnya yang mana yang sudah focus dan yang mana yang belum siap dan muridnya mengerti apa yang harus mereka kerjakan. Saya melihat bahwa kekuatan fokus ibarat kaca pembesar (surya kanca) yang akan membakar kertas di bawahnya saat ditaruh dibawah sinar matahari.
Sekarang mari kita coba kembali ke kehidupan rohani kita. Bagaimana saat kita berdoa atau bagaimana saat kita merencanakan sebuah kehidupan rohani? Bayangkan kesemuaannya kita lakukan dengan tanpa fokus akhirnya semua sia-sia belaka.
Pada sebuah pertemuan pendalaman iman, di sebuah lingkungan yang dipimpin oleh seorang pemandu yang kurang persiapan dan sama sekali tidak focus. Peserta yang hadir cukup banyak ada 12 orang dan kelihatannya semua saling bicara sendiri-sendiri dan tidak ada yang fokus. Giliran akan tutup dengan doa, seorang anak kecil tiba-tiba menangis tanpa ada sebab. Orang tuanya malu lalu cepat-cepat membawa anaknya keluar dan sedikit memarahi anaknya terus pulang tanpa pamit. Saat itu semua hadirin baru sadar dan sang Pemandu sangat terkejut sehingga dia sadar bahwa ternyata dia tidak fiokus membawakanya sampai anak kecil tersebut menangis karena jenuh menyaksikan acara yang membosankan buatnya.
Demikian pula dengan pekerjaan kita sehari-hari apabila kita tidak fokus mengerjakannya maka hasilnya tidak akan maksimal, lebih baik kita mundur sedikit lalu mulai konsentrasi dan fokus pada pekerjaan kita. Mind set kita juga harus dipersiapkan secara matang.
Semoga Tuhan memberikan kita kuasa untuk bisa memfokuskan diri kita, pada apa saja yang kita lakukan sehari hari, termasuk saat kita berdoa dan memohon kepada-Nya. Salam dan doa.

Bekerja – Bekerja – Bekerja

Bekerja adalah bagian dari komitmen iman kepercayaan kita (Dahlan Iskan)

work lev2Saya pernah menulis perihal bekerja di beberapa milis, yang saya pandang dari sisi internal kehidupan manusia, tetapi pandangan luar perlu dibahas saat saya membaca motto Pak Dahlan Iskan semasa beliau jadi Direktur Utama PLN dalam catatan saya.
Pagi itu saya ada janji dengan Pak Vikner dan Pak Pamudji (sekarang Dirut PLN). Beliau adalah direktur PLN jam 6.30 pagi. Dalam hati saya pikir aneh juga kok pagi amat. Jam 6.30 tepat saya sudah di kantor PLN. kami datang berlima, saya dan direksi perusahaan.
Sejak duduk di ruang tunggu mata kami melihat banner yang pasang hampir setiap sudut “Bekerja-Bekerja-Bekerja” dan rajin amat bapak-bapak ini mau undang rapat jam 6.30. Saya kira mereka belum datang. Jam 6.40 kami diundang masuk ke ruangan Pak Vickner Sinaga. Beliau minta maaf karena harus rapat dulu dengan Pak Dahlan Iskan dari jam 06.00 pagi.
Sungguh luar biasa fenomena kerja ini. Sepulangnya dari sana saya mencoba di kantor saya untuk mulai rapat koordinasi jam 08.00 ternyata cuma hari pertama saja, selanjutnya semua protes dan datangnya jam 09.00.
Mental yang ditunjukkan Pak Dahlan Iskan luar biasa. Dia hadir di kantor jam 6.00 pulang jam 06.00 (paling cepat). Dia tidak mau terima gaji atau bonus atau hadiah dari perusahaan. Daya tidak mau naik mobil perusaahaan (kata beliau karena mobilnya lebih bagus). Daya tidak mau diiming-iming perusahaan dengan permen-permen supaya dia rajin kerja dan semangat. Menurutnya, itu semua semu. Sebab, hanya mental dan kemauan sendiri baru bisa kuat untuk bekerja. Itu harus dimulai dengan niat kita
Proses perubahan mental kita untuk mau bekerja memang harus dimulai dari luar atau lingkungan. Kalau saja seseorang rajin sekali berada di lingkungan 10 orang malas, maka akhirnya dia malas juga. Demikian juga kalau ada 10 orang rajin dan ada 1 orang malas, maka 10 orang ini akhirnya malas juga! Aneh tapi nyata, sehingga kita perlu membuat komitmen penuh di ruang kantor, di tempat kerja, dan di proyek bahwa tidak boleh ada 1 orang pun yang malas. Kalau ada maka lebih baik di korbankan atau di keluarkan.
Ilustrasi masuk Surga berikut ini tepat sekali : lebih baik masuk surga dengan mata satu daripada dua mata masuk neraka dan lebih baik masuk surga dengan tangan satu, daripada masuk neraka dengan tangan dua
Bekerja adalah bagian dari komitmen iman. Kemalasan adalah musuh nomor satu orang beriman. Karena itu malas harus dilawan. Musuh kedua adalah manipulasi, korupsi dan kecurangan. Semuanya harus kita atasi dengan hati yang putih. Semoga kita semua diberkati dengan berkat Tuhan, terutama kesehatan, kedamaian dan kesuksesan.

Koper

Koper yang seperti ini tidak ada dalam duniamu, dia hanya dalam mimpiku. Mimpi yang mengajakku berjalan-jalan pada dunia tak terjangkau (Adh).

imagesKoper adalah ibarat penjaga mimpi-mimpi dan ekspektasi yang mendorongku untuk melanjutkan perjalanan mencari kebahagiaan. Koper adalah penolong yang diam dalam hidup. (Aristioteles)

Datanglah seseorang dan berjumpa dalam mimpi lalu bertanya dalam tidurku yang penuh keindahan. Apa arti koper bagimu? Kupikir-pikir. Kalau yang suka bepergian, koper itu kotak keras atau lunak untuk tempat membawa pakaian dan peralatanku saat dalam perjalanan. Tangguh dan mampu menampung barang keperluan perjalanan kita.

Kata orang koper itu maskulin. Sanggup bawa tumpukan baju tanpa mengeluh. Kadang dengan seperti perut bergelombung dipaksa dan kencang lalu dibawa-bawa ke tempat tujuan. Koper adalah penjaga mimpi-mimpi dan ekspektasi yang mendorongku untuk melanjutkan perjalanan mencari kebahagiaan. Koper adalah penolong yang diam.

“Hal apa yang paling kau suka saat bepergian?”. “Mengemasi baju-baju dan menatanya ke dalam koper.”
(Buku Motivasi)

Koper adalah Pergi. Koper adalah membawa aku keluar. Mengajakku liburan. Kabur dari jalur. Lupa rumah, lupa memori, lupa rutinitas, lupa kamu. (Sepenggal tulisan profile BBM seorang Sahabat). Aku mengedap-ngedipkan mata dan melihat sekeliling ruangan. Kupikir koper yang seperti ini tidak ada dalam duniamu. Dia hanya dalam mimpiku. Mimpi yang mengajakku berjalan-jalan pada dunia tak terjangkau.(Puisi Rendra).

Besok saya akan meninggalkan Indonesia, menuju beberapa negara di Eropa, dan berakhir di Hamburg-Jerman.
Sampai malam hari, saya masih disibukan dengan packing baju dan barang-barang ke dalam koper. Ada banyak sekali barang yang akan dibawa termasuk makanan. Biasanya orang kita perlu makanan kesayangan dan sambel. Saya sudah membayangkan koper-koper akan banyak sekali. Saya pernah membaca sebuah cerita dengan judul koper tua. Pengarang pun saya sudah lupa, tetapi isinya cerita saya ingat. Kisah tentang keluarga diibaratkan sebagai koper, yang selalu siap di bawa ke mana-mana. Memang saya rasa ada benarnya. Kalau kita sudah tua dan berusia lanjut mungkin sama dengan koper tua. Kadang sudah tidak sanggup lagi menampung masalah, tetapi masih dipaksa, dijejelin dan aduh tidak tahu apa lagi.

Kepada sahabat, saya juga bilang bahwa perusahaan itu juga ibarat koper. Semakin bagus, semakin banyak isinya, kuat, rapi dan indah dengan demikian mudah untuk dibawa kemana-mana. Mungkin saat menonton film the World War Z, ada beberapa dialog. Hidup adalah bergerak dan di sana semua bisa dibawa. Tentu yang dimaksud adalah koper kehidupan. Semakin baik koper itu maka semakin banyak yang bisa ditampung. Semakin baik koper itu hidup, itulah bijaksana. Tuhan memberkati sahabat semua. Salam dan doa.

Bandara

Menanti landasan, melebar sayap, menyusur angin, mendarat dengan santai, bandara itu rinduku (Capt. Pilot Iwan Setiawan)

17082012_bandaraSaya mendarat di bandar udara Changi Singapura kemarin sore hari, cuaca cerah dan pendaratan sangat mulus sekali. Suasana airport sangat ramai sekali, sepintas saya teringat beberapa sahabat saya yang menjadi captain pilot di Garuda, sudah sangat lama tidak jumpa, tetapi saya selalu ingat puisi d irumah Capt Iwan,
“Menanti landasan,
Melebar sayap,
Menyusur angin,
Mendarat dengan santai,
Bandara itu rinduku”

Juga bersama Capt Bobby, Capt Yudho dan Capt Boy. Keempat kawan saya ini yang mempelopori wacana baru penerbangan dalam negeri walau sempat grounded setahun lebih. Sering kami berkumpul berbincang dan bercerita terutama mengenai bandara, sehingga saya juga mengerti sedikit tentang bandara, arah angin bahkan komunikasi, juga strategi bagaimana melakukan approach pendaratan agar penumpang merasa nyaman.
Bercerita tentang Bandar Udara tentu mengingatkan kita terhadap beberapa hal yang juga berguna bagi kita semua, terutama kehidupan kita.
Pertama kalau berbicara tentang bandara, kita akan mengutamakan keselamatan, dan seluruh fasilitasnya. Para insinyur merancang bagaimana keamanan prima, baik konstruksinya, maupun zonningnya, fasilitas gedung dan kenyamanan bagi para penumpang. Kedua, adalah fasilitas komunikasi, baik radio radar sampai ke komunikasai menara saat lepas landas maupun saat mendarat. Ketiga, adalah pengaruh cuaca di lokasi, angin, hujan dan badai, di sini kemampuan atau skill pilot sangat diperlukan, pengalaman dan jam terbang.
Sore hari ini kenangan itu mengingatkan saya saat Tsunami terjadi di Aceh, bantuan dari MSF (Medecins Sans Frontieres – Dokter Lintas Batas atau Doctor without Border). Mereka pertama kali mengirimkan bantuan dengan pesawat Ilusion 76 yang sayapnya sangat lebar bisa 4 kali pesawat Boeing 737. Ternyata landasan yang bisa dipakai hanya Soekarno Hatta dan akhirnya bisa mendarat dan semua kesulitan bisa diatasi. Semua ini dikarenakan kesiapan bandara.
Dalam kehidupan kita, mari kita membangun bandara di hati kita, sehingga siapa saja yang mendarat di hati kita akan merasa nyaman, aman, tentram dan damai sejahtera. Betapa sulitnya membangun suatu instalasi dalam hati yang demikian rumitnya namun dengan ketekunan dalam kasih dan pengharapan saya yakin bahwa kita semua pasti mampu dan bisa.
Semoga kita semua diberkati dengan berkemampuan membangun sebuah bandara di hati kita semua dan membangun dengan cinta dan membangun dengan harapan sampai kita menemukan
bandara adalah rinduku. Salam dan doa.

Lampu (3)

Firman-MU pelita bagi kakiku, Terang bagi jalanku.

indexPagi-pagi buta saya menuju airport Soekarno Hatta, kiri kanan masih gelap gulita, cuma diterangi beberapa lampu kecil. Rupanya lampu jalan sedang tidak beroperasi, tetapi karena begitu banyak mobil, suasana cukup terang juga. Kelihatannya Kota Jakarta seperti tidak ada matinya, jumlah kendaraan semua berlalu lalang hampir tidak kenal waktu.
Teringat sebuah kisah tentang Jendral Qing Fang, yang nantinya menjadi raja sebuah dinasti. Kisah ini diceritakan oleh mama saya semasa kami masih kecil, namun selalu teringat di hati kami semua. Qing kecil dilahirkan sangat miskin dan tidak punya apa-apa. Yang menjadi sengsaranya bahwa “lampu” saja tidak punya sehingga jika malam tiba seluruh rumahnya penuh kegelapan.
Qing sangat rajin dan dia tidak pernah lelah atau mau berhenti belajar. Jika malam tiba dia menuju rumah orang kaya tetangganya dan melalui celah-celah lubang dinding dia bisa memperoleh cahaya untuk bisa membaca dan menulis. Setiap hari dilakukannya hal itu. Yang sungguh menyedihkan adalah tibanya musim dingin. Kebekuan yang terjadi luar biasa. Apa lagi salju sudah menutupi bumi sedang dia hanya memiliki baju di badan saja.
Kehidupan Qing kecil tidak pernah berubah karena kemiskinan melanda negerinya sampai suatu saat di musim dingin karena sangat dinginnya Qing tidak tahan, tetapi semangatnya untuk belajar memaksanya terus untuk belajar. Cuma hari itu perutnya kosong karena kelaparan melanda negerinya. Qing tidak tahan dan pingsan, tetapi nasib mujur segerombolan pasukan tentara lewat dan melihatnya dan akhirnya membawa Qing ikut serta mereka dan mereka merawat Qing.
Qing tumbuh di antara para serdadu barbar dari hari ke hari sampai dewasa dan dia diterima menjadi tentara. Karena sangat pintar akhirnya Qing bisa menjabat sebagai jendral. Dia pulang ke kampung mengajak keluarganya ke kota, tetapi sempat mampir ke rumah orang kaya tetangganya. Ia memberi hormat dan terima kasih karena cahaya lampunya telah menolong dia menjadi orang besar. Kelak Qing Fan menjadi raja dan dia tetap belajar. Dia menjadi pelopor pembuatan lampu bagi rakyat kecil supaya bisa berlajar di malam hari. Di sini pesta lampion dimulai.
Lampu tidak bisa dipisahkan dengan kecerdasan, kemauan dan juga semangat atau spirit. Jadi, bukan saja masalah terang. Demikian sebuah lampu dinyalakan tidak disembunyikan di bawah tempat tidur, melainkan harus ditaruh di atas kaki dian, agar bisa menerangi semua ruangan. Lampu tidak dinyalakan lalu ditaruh di dalam gentong (kisah tentang lampu dinyalakan dalam gentong dikisahkan turun temurun bangsa yahudi saat menyerang kota Sujk, karena di malam hari lampu-lampu ditaruh dalam gentong. Ketika malam hari pasukan menyerang pertama-tama dengan memanah gentong-gentong tersebut dan terjadi terang benderang sehingga mudah buat memanah musuh. Artinya terang itu juga punya arti terselubung).
Dalam kehidupan, kita bukan saja butuh cahaya terang, tetapi kita sendiri harus menjadi terang. Artinya kita harus memiliki kemauan, kecerdasan dan semangat atau spirit. Tanpa itu semua kita ibarat lampu tanpa minyak, atau bolham putus, mungkin akan dibuang orang karena tidak bisa dipakai.
Semoga kita semua bisa memiliki semangat kerja, kecerdasan dan kemauan keras untuk bekerja dan berkarya bagi pembangunan dunia. Salam dan doa.

Toleransi

Jika ada pemancar tanpa antena, itu adalah komunikasi yang salah (Bell)
imagesAda sebuah kisah terpenggal dalam film Romeo dan Juliet karya William Shakespeare, yakni komunikasi antar keluarga hanya berjalan satu arah saja, tetapi ikatan cinta kedua remaja benar-benar kuat sekali. Kalau diibaratkan radio mungkin antenanya nempel sekali. Tetapi ada bagusnya kisahnya begitu indahnya dan sangat menarik sampai jaman modern. Kisah cinta memang tidak terlepas dari komunikasi dan dalam komunikasi yang terpenting adalah transmiter dan responden dan penghubung keduanya adalah antena. Bayangkan saja kalau alat komunikasi tidak ada antena, wah terjadi spleteran amburadul. Gelombangnya akan merusak frequensi dan akhirnya merusak radionya sendiri.
Untuk seorang Marconis atau operator radio, dia sudah mengenal betul dan menguasai ilmu gelombang, jadi kalau memancarkan radionya harus match atau menggunakan alat yang dinamakan antena tuner. Antena menjadi sangat penting bagi kita jaman sekarang. Kalau mau dengar radio, nonton tv atau alat komunikasi apa saja termasuk handphone, namun handphone sekarang antemanya sudah disembunyikan.
Kita memasuki minggu kampanye, masing-masing kontestan dan para caleg memasang pemancar melalui iklan dan promosi, dan juga memasang antena untuk mendengar bagaimana pasar berbicara, lalu dengan hati dakdikduk menanti hasil pemilihan.
Sebagai orang awam dari politik saya melihat bahwa hal yang terbaik dari kontestan justru mencoba mengeliminasi kelemahan-kelemahan. Bagi para pemilih juga demikian, pasang mata telinga baik-baik untuk siapa yang dipilih supaya sesuai hati nuraninya. Pilihlah yang menurut anda terbaik. Bagi orang yang tidak memilih itu ibarat orang menonton TV atau mendengar radio tanpa antenna. Gambarnya burem, suaranya kresek kresek.
Dalam hubungan antar manusia antena yang sangat dibutuhkan adalah toleransi. Toleransi itu ibarat antena, karena jika kita memesan toleransi maka komunikasi itu menjadi jelas, clear dan tidak salah paham atau miskomunikasi. Cuma bedanya memasang antena mudah tetapi memasang toleransi sangat sulit, tetapi kunci memasang toleransi adalah berpikiran positif.
Sebuanh ungkapan yang saya baca dibeberapa profile bb, mengatakan begini : “Jika kita memohon ampun kepada Tuhan, maka Tuhan akan mengirim orang untuk menyakiti kita, dengan demikian jika kita bisa mengampuni orang tersebut maka dosa kita dengan sendirinya dihapuskan”
Sekarang pertanyaannya bagaimana kita bisa menangkap signal tersebut? Orang banyak begitu keluar gereja berantem karena mobil bersrempetan atau macet tidak mau mengalah. Atau sehabis pulang gereja suami istri berantem! Mereka ini memang tepat diibaratkan tidak memiliki antena, karena pemancar gereja begitu kuta tetapi mereka tidak bisa menerima. Mari kita berdoa agar kita semua bisa lebih peka lagi terutama dalam masa prapaska. Toleransi, toleransi dan toleransi.

Hiburan

Keinginan seseorang adalah bagian dari hiburan, dimana jika terkabul akan menjadikan kebahagiaan tersendiri, semakin banyak keingingan hatinya maka sukacita semakin besar karena ada pengharapan (Adh)

hiburanSaya punya hobby makan dan tentu saja mau cari makan yang enak. Keinginan untuk makan bersama sahabat sungguh menjadi bagian dari suka cita saya, tetapi pada saat saya kurang sehat maka seluruh keinginan makan atau saya sebut nafsu makan hilang dan tentu saya sangat sedih. Dari seluruh makhluk hidup di bumi pasti membutuhkan hiburan. Ada suatu hari saya kedatangan seorang keluarga juga sahabat baik. Di depan rumah saya ada pohon mangga, yang sudah setahun lebih tidak berbuah, padahal sudah dikasih pupuk dan disiram air, tetapi ia tetap saja tidak berbuah. Lalu, kata sahabat saya bahwa pohon pun perlu disapa dan dihibur karena dia lagi sedih. Saya tertawa tetapi saya coba juga. Saya buatkan pot melingkar dan setiap pagi saya suruh siram dan lebih lucu lagi saya ajak bicara supaya dia berbuah. Ternyata benar juga dalam seminggu saja pohon mangga saya berbunga dan berbuah banyak juga manis lagi. Sekarang musim hujan terus menerus, bunganya juga banyak sekali tapi banyak yang rontok karena hujan dan angin. Mungkin pohon manggaku lagi sedih juga di musim banjir.
Suatu hari ada temanku, anjingnya sudah seminggu tidak mau makan. Aku juga punya teman lain dengan julukan BA (bakul asu) padahal nama akhirnya Budiman Asmadi, lucu sekali orangnya. Anjing sahabatku sudah seminggu bolak balik dokter dan tidak bisa terus saat ketemu sama temanku BA. Dia bilang anjing ini ingin kawin. Lalu, dia membelai anjing tersebut dan langsung anjingnya lahap sekali makannya dan keesokannya dicari pejantan supaya bisa kawin.
Jadi hiburan bukan hanya milik manusia saja, tetapi Tuhan ingin menghibur seluruh makhluk ciptaan-Nya, tetapi kita kurang menyadarinya. Kita lebih memilih hiburan duniawi dan hiburan tidak sehat daripada hiburan dari Tuhan yang penuh dengan suka cita besar. Sahabat baik adalah hiburan yang sangat indah. Doa adalah penghiburan abadi, karena kita berbicara langsung dengan Tuhan.
Mengunjungi orang sakit, menghadiri pemakaman, memberikan penghiburan yang berduka adalah pesan Tuhan yang disampaikan melalui kita.
Maria (nama samaran) adalah seorang janda muda yang menderita pendarahan. Sudah setahun lebih karena penyakitnya ini dia kehilangan segalanya. Harta benda sudah dijual semua, anak satu-satunya ikut orang tuanya, suaminya sudah menikah lagi dan tidak diketahui dimana rimbanya. Ia bekerja sebagai operator telepon di sebuah perusahaan swasta. Gajinya hanya cukup untuk makan, dan transport serta biaya kos. Sebagai seorang Katolik yang rajin dia tidak pernah absen dalam doa dan ke gereja, tetapi katanya, dia sudah kehilangan segalanya, yang paling berharga : cinta, suami, anak, kesehatan dan mungkin keinginan hidup. Satu-satunya alasan ia bertahan hidup hanya untuk membiayai anaknya, yang sekarang ikut ibunya.
Pengharapan akan masa depan cerah musnahlah sudah, karena memang sudah tidak ada yang diharapkan. Dalam perjalanan hidup yang menderita, Maria punya seorang sahabat wanita di SMA. Entah apa yang membuatnya tiba-tiba teringat, tetapi malu untuk telepon karena sahabatnya itu orang kaya raya. Cuma kerinduan dan keinginannya terus berada dalam hatinya. Ada beberapa kali reuni tapi dia tidak berani hadir karena kondisi yang melarat dan sakit-sakitan.
Suatu hari di kendaraan umum Maria melihat penumpang di sebelahnya seorang ibu. Ia kelihatannya sakit dan menderita. Maria bingung ingin dia membantu ibu ini ke rumah sakit tetapi dia sendiri tidak ada uang. Akhirnya dia mengajak turun dan ganti taxi dan mengantar ibu ini, dan berhentilah mereka di sebuah rumah mewah karena ibu ini adalah pembantu rumah tangga di sana. Dia membayar taxinya lalu Maria mengantarnya masuk. Sungguh luar biasa, ternyata pemilik rumah mewah adalah Astuti (nama samaran) sahabat karibnya di SMA. (Kisah pertemuan dua sahabat lama ini dibacakan saat aku reuni di Surabaya bagian dari acara dan semua sahabat yang hadir mengucurkan airmata karena Maria hadir dalam acara itu)
Tuhan menyediakan penghiburan menurut caranya sendiri dan sungguh luar biasa. Pertemuan adalah hiburan yang menyembuhkan dan tidak ada pertemuan yang kebetulan atau disengaja semua Tuhan yang mengaturnya.
Semoga kita semua bisa merasakan penghiburan yang diberikan Tuhan kepada kita termasuk kehangatan pagi hari ini. Tinggalkan semua kesedihan, galau, kekecewaan, kemarahan, dan kebencian, tetapi sambutlah hiburan yang diberikan Tuhan kepada kita terutama melalui sahabat kita, keluarga, anak istri, suami dan orang tua. Salam dan doa.

Perasaan

Perasaan menciptakan jarak antara kita dengan dosa, tetapi ALLAH mendekatkan jarak-Nya dengan ujian dan cobaan (Hafifah-Malaysia).


how-u-are-feelingHujan turun sejak malam tadi membuat hatiku gundah gulana entah mengapa? Rasanya situasi dan kondisi pengaruh hujan menimbulkan banjir membuat banyak orang susah, terutama teman-teman yang mengalami musibah. Kadang saya merasa sah itu hal yang biasa. Perasaan saja yang membuat jantungku berdetak lebih keras dan menimbulkan kekhawatiran. Aku memiliki seekor anjing yang pintar sekali, sejak semalam juga melolong mungkin menangis karena takut hujan.
Pagi ini saya coba menerawang perasaanku mengapa aku begitu sedih? Memang perasaan manusia itu luar biasa. Dia bisa menimbulkan kasih sayang, cinta, benci, dendam, takut, khawatir, curiga dan gelisah serta macam macam kondisi. Saya mengutip puisi singkat seorang pujangga Malaysia: “Perasaan menciptakan jarak antara kita dengan dosa, tetapi ALLAH mendekatkan jarak-Nya dengan ujian dan cobaan”.
Semalam saya nonton ILC (Indonesian Lawyers Club) Bang Karni mengutip sebuah pepatah, saya lupa dari mana asalnya, katanya : “Sebuah kesalahan manusia menuju kebenaran adalah keluar dari perasaannya”. Dari kenyataan itu memang bisa dilihat ada hubungan antara perasaan dan kebenaran. Memang pada dasarnya manusia memiliki suara hati yang mempengaruhi perasaan manusia, tetapi perlu kita garis bawahi bahwa perasaan manusia bisa menggiring kita untuk lebih dekat dengan DOSA,
tetapi Tuhan yang begitu mengasihi kita mendekatkan kita dengan-Nya dengan cara memberikan cobaan, sehingga DOA kita selalu ditutup dengan”Jangan masukan kami ke dalam percobaan, artinya mengikuti perasaan kita, tetapi bebaskan kami dari yang jahat artinya mendekatkan kita dengan-Nya”.
Dulu saya pernah membaca sebuah buku Novel, ada sebuah tulisan berbunyi : “Sumber dari segala sumber dosa dimulai dari perasaan, saat itu saya kurang sepakat, karena perasaan manusia melalui suara hatinya sepenuhnya adalah baik, karena sejahat-jahatnya seseorang tidak akan memberikan ular kalau anaknya minta roti. Lalu, mengapa perasaan jadi sumber dosa? Misalnya perasaan ingin memiliki sesuatu, membuat seseorang mencuri atau merampok, atau perasaan terharu memaksa seseorang harus menolong orang lain yang susah. Mengapa perasaan harus disalahkan, hanya untuk keluar dari kebenaran? Tetapi ungkapan bahwa suatu kesalahan manusia menuju kebenaran, justru karena keluar dari perasaan, dan mengikuti kehendak duniawi, bukan kehendak-Nya.
Tetapi hujan pagi hari ini memberikan pengertian sendiri, jadi perasaan itu ibarat hujan, sangat menyejukkan, sangat menyuburkan tetapi kalau terlalu banyak bisa menimbulkan banjir. Semoga kita semua bisa mengerti bahwa Tuhan setiap hari berusaha merubah kita menjadi baik, menyayangi dan ingin menyenangkan hati anak-anak-NYA,. Dengan demikian jangan takut. Seberapa besar COBAAN yang kita alami, termasuk banjir yang kita alami hari ini, tidak lain dan tidak bukan karena Tuhan ingin kita dekat dengan-Nya. Salam dan doaku menyertai.

JERUK

Sincia dan jeruk tidak bisa dipisahkan, hampir seluruh dunia merayakan Sincia (tahun baru imlek 2565) dengan jeruk, karena warna kuning orange, seperti warna emas simbol kemakmuran (Adh)

jeruk-lokamBeberapa hari ini menjelang dan setelah Sincia, saya dan keluarga banyak sekali mendapatkan kiriman buah jeruk Lokan dan Shantang. Yah tepatnya sih selain mendapatkan kiriman tetapi juga mendapatkan kelimpahan dari orang yg dikirimi jeruk lokan dan kokan berdus-dus jumlahnya baik, menjelang sincia maupun setelahnya. Sebenarnya saya agak heran sih kenapa sincia atau imlek dihubungkan dengan jeruk? Terlepas mitos dan budaya yang saya tidak tahu tetapi akhirnya saya menemukan sedikit jawabannya. Sincia atau imlek biasanya tidak terlepas dari musim hujan. Pada musim hujan itu biasanya kita cepat sekali daya tahan tubuh lebih cepat tergerogoti, sehingga menyebabkan tubuh rentan terhadap penyakit seperti influenza dan teman-teman virus lainnya.
Jeruk sebagai salah satu buah2an yang mengandung banyak antioksidan dan vitamin C dipercaya dapat meningkatkan daya tahan tubuh secara alamiah. Oleh karena itu pemberian menu makanan jeruk pada waktu menjelang sincia sangatlah tepat. Dengan harapkan orang yg dikirimi jeruk bisa kuat daya tahan tubuhnya sehingga bisa tahan selama menjalani prosesi sincia dimusim hujan yang turun deras dan berkepanjangan.Demikian hasil penerawangan saya entah benar entah tidak tapi saya rasa memang ada benarnya, ungkap Widi sahabatku.
Sincia dan jeruk tidak bisa dipisahkan. Hampir seluruh dunia merayakan Sincia (tahun baru imlek 2565) dengan jeruk. Karena warna kuning orange, seperti warna emas simbol kemakmuran. Nah ini pendapat seorang biksu budha sahabat saya. Sewaktu saya masih kuliah bersama ayahnya, kami diajak menyaksikan turunnya bidadari dewi-dewi saat Sincia. Ratusan orang yang mengikuti ritual tersebut bersuka cita. Mereka makan jeruk lokan bersama bidadari. Saya hanya duduk termenung karena yang saya lihat para biksu dan teman-teman bersuka cita bahkan ada yang menari.
Yang terang “jeruk” itu enak dan manis-manis asam. Saya rasa buah kesukaan saya ini pantas disantap dalam suka cita. Sayangnya di Indonesia tidak ada yang tanam, semua import dari Cina. Entah kapan kita bisa punya tanaman sendiri, padahal di kampung saya ada “lemon cina”. Sebenarnya tidak kalah dengan lokan, tapi sayang ya!! Hanya bisa dinikmati orang lokal saja. Menurut data, Cina mengekspor lokan ke seluruh dunia semasa Sincia sebanyak 21 juta ton ke seluruh dunia, sedangkan ke Indonesia paling puluhan ribu ton.

LEGENDA JERUK
Bumi dipenuhi kekacauan, karena terjadi percekcokan antara dewa angin dan dewa air,
itulah menyebabkan hujan angin rebut. Di sisi lain manusia ketakutan karena ulah para dewa. Dewa bumi sebagai dewa tertua juga pusing memikirkan jalan keluar agar terjadi damai di bumi.
Beberapa sahabat pertapa berunding agar mencari jalan keluar. Akhirnya disepakati menumbuhkan buah yang manis, enak dan berwarna nyorak untuk menarik perhatian dewa-dewa yang bertikai. Dipilihlah Jeruk Lokan, dan benar saja setelah disajikan secara serempak, ternyata setelah makan jeruk kemarahan para dewa yang bertikai reda, mereka malah jadi sahabat sehingga bumi jadi damai dan sejahtera. Cerita ini dikisahkan turun temurun oleh nenek moyang agar semua keturunan menjadi damai sejahtera.
Jeruk memang enak. Tuhan memberikan kita sebuah kenikmatan. Tidak ada suatu yang tidak untuk menyenangkan hati anak manusia. Kita sebagai anak-anaknya bisa menyaksikan secara nyata bagaimana Tuhan menyenangkan hati kita dan mengajarkan bagaimana kita juga harus bisa menyenangkan hati-NYA dan hati sahabat, khususnya keluarga kita. Salam dan doa.