Rabu, 16 Oktober 2019
Oleh : Adharta
Aku lahir nomor 8 dari 10 kakak adik.
Lima laki lima perempuan.
Papa pegawai negeri kecil.
Mama jual kue dan roti.
Sejak kecil kami semua jual roti dan kue.
Baik antar ke toko atau jual dari rumah ke rumah, walau kami semua lapar.
Badan kami kurus kurus, karena makan sehari sekali kenyang
Papa tidak lelah kerja, mama selalu senyum.
Setiap kami ulang tahun,
Papa dan Mama tidak lupa belikan kado, walau kado sangat murah
Pernah aku dapat sikat gigi, karena sikat gigiku sudah patah dan bulunya sisa separoh.
Mama selalu menghibur kami, karena kami tidak punya TV.
Kami tidak punya Piringan Hitam.
Kami tidak punya alat music.
Hidup di bedeng semen.
Penerangan hanya dengan Petromax.
Kalau malam semua mati, karena kami tidak ada lilin.
Kadang terlalu gelap, mama nyalakan lampu tembok.
Itupun sebentar karena hemat minyak.
Walau kemiskinan meliputi kami
Mama dan Papa tiada lelah menghibur kami dengan cerita-cerita.
Bagaimana hidup di negeri lain jauh lebih susah terutama di negeri Cina
Kami tidak punya uang.
Anak anak semua hanya ada semangat
Kita semua sekolah, tapi kakak yang besar rela berkorban tidak sekolah demi adik-adik.
Kami yang kecil jadi sarjana berkat pengorbanan Papa dan Mama
Juga kakak-kakak yang rela tidak sekolah demi adik-adik.
Hidup susah berpuluh tahun tanpa pandangan ke depan.
Tapi Mama Papa dengan anak 10 tidak lelah berjuang.
Mama meninggalkan kami di tahun 1998.
Papa meninggalkan kami di tahun 2011.
Tapi perjuangan mereka ditulis dengan emas di hati kami.
Pesan Papa dan Mama adalah kerja keras jujur dan setia.
Lindungi keluarga dan indungi anak cucu.
Jangan kasih kesempatan anak dan cucu tidak jadi orang baik.
Uang dan kekayaan memang perlu, tapi bulan segalanya.
Yang lebih penting itu Kasih Sayang dalam keluarga.
Mama….Ingat Mama ingat hatimu
Tiada pernah lelah membimbing kami
Papa….Ingat Papa ingat Tanganmu
Menuntun kami satu per satu
Kadang hati ini risau, betapa rindu kembali
Walau hidup susah, kami semua satu.
Tidak ada perpecahan, karena Papa dan Mama.
Kini aku mengerti rencana Tuhan.
Aku ada mewakili Papa dan Mama
Untuk anak dan cucuku
Hanya air mata
Bisa balas budi Papa dan Mama