OBAT

Jakarta
Sabtu, 11 Oktober 2019
Oleh : Adharta

Dalam perjalanan pulang tamasya dari Bandung dengan mobil puluhan tahun lalu, saya setir sendiri. Anak anak yang masih kecil dalam mobil memperhatikan sebuah papan reklame bertuliskan “OTTO” saat melewati sebuah tikungan di Setiabudi. Lalu, anak saya yang paling kecil bilang itu nama pabrik obat. Bagaimana kamu tahu itu pabrik obat? Katanya yaitu OTTO. Memang tidak salah OTTO Pharmaceutical itu pabrik obat. Mengenang pengalaman puluhan tahun itu sampai saat ini memang banyak sekali pabrik obat. Baik produksi obat beneran atau produksi suplement saja. Saya teringat OTTO group Menjangan Sakti ini berhasil memproduksi Obat kanker pertama di IndonesiaIni merupakan suatu terobosan yang sangat bagus dan luar biasa sekali terhadap dunia pengobatan di Indonesia. Obat bagi umat manusia menjadi kunci kesehatan walau obat itu lebih banyak di buat dari racun untuk melawan penyakit. Obat akan menjadi suatu yang sangat bernilai apalagi menyangkut keselamatan nyawa manusia. Kendati pun demikian, kita tetap harus menyikapi secara bijak bagaimana mengkonsumsi obat. Baik obat dari dokter melalui resep atau konsumsi obat non dokter seperti minum panadol saja. Saya ingin mengajak anda dan saya supaya melihat bagaimana cara kerja obat kalau di pergunakan bagi sakit yang bukan sakit penyakit. Apa bedanya seorang sakit badan dan sakit rohani (jiwa) atau sakit batin. Kalau orang sakit badan, dia merasakan sakitnya, tetapi dia tidak bisa menyembuhka, sehingga orang lain atau dokter yang harus melakukannya. Kalau orang sakit batin atau rohani, dia tidak merasakan sakitnya, tetapi orang lain yang merasakan sakitnya (orang yg mencintainya atau orang sekitarnya atau keluarga), namun orang lain tidak bisa menyembuhkannya (biar dokter sekalipun). Yang bisa menyembuhkan hanya dirinya sendiri. Di sinilah perbedaannya. Kita semua kadang sakit dimana kita harus membedakannya. Karena ada sakit yang bisa disembuhkan dengan obat dokter. Ada pula sakit yang tidak bisa disembuhkan oleh orang lain ataupun dokter. Seorang ibu di Bandung mengalami sakit kepala migren selama lebih dari 10 tahun di kepalanya. Segala obat segala dokter sudah dicobanya,tapi ia tidak bisa sembuh. Suatu hari sang ibu jatuh sakit cukup berat sakitnya sehingga harus dirawat di rumah sakit. Suatu malam dia bermimpi bahwa dia jalan di sebuah taman penuh bunga-bunga dan disana dia melihat seorang ibu yang duduk di kursi taman dan memegang kepalanya sendiri. Sepertinya sedang kesakitan luar biasa. Setelah lihat ibu itu dia seperti melihat dirinya sendiri. Sungguh menderita ibu ini pikirnya. Selama sakit di rumah sakit dia beberapa kali mimpi melihat ibu itu. Setelah keluar rumah sakit, sakit kepalanya masih terus merongrongnya. Akhirnya dia coba jalan-jalan ke sebuah taman di kota. Dia duduk di bangku sambil memegang kepalanya. Memang sakit sekali. Mengapa bermacam obat dan dokter tidak bisa menyembuhkannya? Apa obat yang bisa menyembuhkannya? Hampir setiap minggu ibu ini ke taman kota duduk dan memegangi kepalanya dan merasakan sakitnya. Selang beberapa saat dia sudah terbiasa dengan sakitnya. Anehnya biasa dia sakit sekali tetapi setiap dia membayangkan ibu dalam mimpinya atau orang lain lebih sakit darinya makin hari sakitnya makin berkurang dan sembuh total. Saya rasa penderitaan di kayu salib merupakan pengobatan yang sangat bagus buat yang sakit rohani atau sakit batin, khususnya bagi yang percaya akan Yesus Kristus. Karena sakitnya sakit sekali walau sakitnya bukan sakit penyakit. Sumber kesembuhan sudah ada di hadapan kita yang sakit bukan penyakit. Salam dan berkat.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s