Monthly Archives: August 2012

Saling Mendoakan?

Apa bila kita menasihati orang lain, bersyukurlah karena kita sendiri tanpa sadar sudah menasihati diri kita sendiri.

Apa bila kita Berdoa utk orang lain (sakit, kesusahan, kebahagiaan, kematian) sebenarnya kita sudah berdoa utk diri kita sendiri supaya berada dalam berkat Tuhan.

Jadi semakin sering kita menghadiri perkawinan, mengunjungi orang meninggal kita juga sudah didoakan. Aku juga mohon doa. Anda juga mohon doa. Alangkah indahnya kalau kita saling mendoakan.

Kalau ada sukarelawan yg bisa memberikan doa pagi setiap hari di jejaringnya masing-masing, itu sungguh kebahagiaan besar bagi diri sendiri dan orang lain.

 

Berpikir Positif Ala Martin Luther

Setiap sisi gelap manusia pasti ada sumber kekuatan yang bisa menjadi nilai tersendiri.

Sepulang misa Paskah Sabtu lalu saya berjumpa dengan beberapa pastor muda dan teman.  Dalam perjalanan, saya menyampaikan suatu pandangan, tetapi mereka anggap ini controversial. Lalu, kami coba mencari sisi positifnya.
“Kita harus bersyukur, berterima kasih terhadap para serdadu, orang-orang Yahudi dan semua orang yang terlibat dalam pembunuhan dan penyiksaan Yesus sampai di kayu salib”
Bayangkan saja kalau hal ini tidak terjadi? Bagaimana jadinya dunia ini? Berapa milyard orang yg di selamatkan akibat perbuatan mereka, yg pada saat itu dianggap nista? Ternyata dosa yg mereka lalukan sangat menguntungkan dunia dan umat Kristen.  Ini yang di sebut “O Felix Culpa” atau Dosa yang menguntungkan
Seperti halnya rasul Paulus. Sebelum bertobat, Saulus telah membunuh dan menyiksa ribuan umat Kristen. Karyanya setelah pertobatan justru menghantar dia menjadi SANTO, tanpa pernah melihat kesalahan yang pernah dia buat, kekejaman yg pernah dia lakukan bahkan fitnah yang menghancurkan ribuan umat. Sekarang,  siapakah yang mencaci Santo Paulus ?
Perjalanan para martir juga demikian, tidak sehalus dan semulus apa yang kita pikirkan, tetapi mengapa mereka rela berkorban? Karena semuanya dilihat dari sisi POSITIF!
Mari kita semua mencoba mendahulukan langkah kita ke arah positif, dan memberikan kesempatan lebih besar kepada pemikiran positif (Positive Thinking) dan berusaha berbicara hal hal yang positif, maka akhirnya kita bisa melihat bahwa pandangan positif akan memberikan reaksi positif sehingga tindakan negatifpun akan berubah menjadi positif.
Lihatlah warna PUTIH, apakah putih? Lihatlah cahaya putih, apakah putih? Lihatlah sinar matahari apakah putih, ternyata tidak semua warna putih adalah gabungan dari segala warna dan dari warna putih kita bisa melihat aneka warna yang ada.
Kata Martin Luther : “Semakin langit gelap saya bisa melihat bintang-bintang bercahaya dengan indahnya”

PENGHARAPAN itu FIRDAUS

auh sekali tempat  di sana
Dimana itu,  tahupun tidak
Aku harus pergi
Masa depanku
Arah dan jurusan gelap gulita
Hampir semua tiada catatan
Aku harus pergi
Cuma satu yang kumiliki
Keyakinan bahwa itu Citaku
Kujalan dan Berjalan
Terasa lama sekali
Habislah sudah semua, punah kepercayaan dan keyakinan ku
Semua karena haus dan dahaga
Lapar dan cemas
Kecewa dan perasaan putus asa, benci, hati yang biru
Langkah kakiku gontai
Peluh penuhi badan
Jiwa dan ragaku hampa
Perjalanan masih jauh sekali
Aku ingin kembali pulang
Cinta tiada dirasa lagi
Karena aku sendirian
Tiada lagi
Andai saja aku punya sayap
Langit gelap gulita
Angin dingin mulai menusuk tulangku
Gemertak gigi dan bibir ini
Ini siksaan apa jalan?
Aku bertanya alam bisu
Sesatkah perjalanan ini
Tidak ada yang bisa menjawab
Hanya saja aku masih bisa bernyanyi dan menghibur diri
Ibu peluklah aku dekaplah anakmu
Sepertinya semuanya sudah jadi abu
Saat waktu berlalu
Ada danau kutemui dan hapuslah dahagaku
Tiba-tiba terasa semangat baruku muncul
Pasti sesuatu ada yang menanti
Saat bukit dan gunung kulalui penuh dedaunan, bunga-bunga dan buah pelepas laparku
Aku mau membangun kemah
Dan menceritakan semuanya kepada sahabat
Bahwa kiranya aku telah tiba inilah Firdausku
Pengharapanku
Kuraih dan kudekap semua masa depanku
Inilah pengharapanku
Firdausku

Adharta
Medio April 2012

Diatas Pesawat Garuda melintas pacific menuju Melbourne, Kutulis untuk mengenang anak ANDIKA dan untuk semua sahabat tentang indahnya Pengharapan sama dengan Firdaus

Membaca Tanda-tanda Jaman

Dimensi waktu merupakan bagian dari kehidupan manusia.

Salah satu cita-cita Firaun Mesir adalah meletakkan tonggak sejarah mengenai waktu. Orang Cina mencatat pergerakan bulan dan menulisnya dan memandang matahari untuk membuat Shio untuk membaca waktu. Orang Yunani melihat rasi bintang untuk mulai menghitung dimensi waktu.

Waktu demikian penting sehingga umat manusia mendewakan dengan semboyan “Time is Money” bahkan dalam buku The Diamond Time Rochefeler menulis bahwa dengan membaca tanda-tanda jaman kita mencatat waktu sehingga bangsa kita akan menguasai dunia

Di Indonesia “Jam Karet” atau “rubber watch” sangat menarik bahkan merontokkan sistem pencatatan waktu. Terutama janji. Bagaimana kita bisa membaca tanda-tanda jaman kalau waktu tidak di hargai.

Ekosistem bumi Indonesia sangat tergantung pada waktu.  Kapan kita akan mengalami kehancuran dan kerusakan bumi persada? Tinggal tunggu waktu.

Iman kita juga mencatat waktu, bahkan starting days 1 Januari dihitung dari AD Yesus Kristus. Sebelumnya dihitung mundur dalam BC atau Before Christ

Tanda-tanda jaman bisa di baca setiap umat dalam melihat berdasarkan iman kepercayaan dan Suara Hati.

Membaca tanda-tanda jaman, dilakukan oleh KAJ dengan meletakkan tahun Ekaristi 2012 sebagai awal, tetapi apa makna buat umat? Dalam perbincangan saya dengan beberapa teman hampir semua tidak mengerti.  Di sisi lain Liturgi Ekaristi sebagai Fons et Culmen, Sumber dan Puncak kehidupan kita tidak bisa kita baca.

Semoga pagi hari ini kita bisa memandang sinar matahari dan mari kita bersama membaca tanda-tanda jaman sehingga Kasih Karunia Allah bapa kita dan Cinta Kasih Kristus bersama kita.

Karya Besar-Nya dalam Kesulitan

Pada saat kesusahanlah Allah memulai sebuah karya besar melalui kita!

Ketika kita akhirnya harus sampai dan datang ke tempat di mana sebuah kesulitan menjadi begitu buruk, menyiksa dan membuat kita sangat menderita akibat tekanan, di mana kita juga merasa telah mencapai batas pertahanan dan usaha kita, di mana kita juga sudah mencoba segalanya dan habislah  semua pilihan kita, maka saat itulah Tuhan memulai sebuah KARYA BESAR  melalui kita

“Hal ini memberi makna dan arti sukacita luar biasa bagi kita.  Memang kita  semua tahu meskipun sementara ini kita merasakan seakan-akan kita  dilecehkan oleh Tuhan atau adanya segala macam cobaan dan godaan ini.

Hal ini bukan KEBETULAN terjadi demikian buruknya, melainkan justru untuk membuktikan imanmu, yang jauh lebih berharga daripada “EMAS “(1 Petrus 1:6-7)

Allah Bapa melakukan ini karena DIA sedang membangun iman dan karakter kita untuk menjadi seorang yang mampu MENGATASI segala KESULITAN, DUKA CITA, dan KESEDIHAN yang mendalam  agar kita nantinya dapat menggembalakan Umat-Nya, demikian apa yang di alami oleh penderitaan Tuhan kita YESUS KRISTUS.

Salam Berpisah

Adalah hati yang penuh kerinduan
Kemarin kita masih bersama
Bercanda dan senda gurau
Masih penuh dengan cerita
Masih berucap sapa
Adakah hari esok
Hari yang penuh bahagia
Kita bersama
Seperti yang kita bincangkan
Kini semua sirnlah sudah
Jejak kaki yang tersisa
Langkah aku juga terhenti
Karena dinding pemisah terlalu tinggi
Bisa terbingkai segala kenangan
Hanya bunga dirangkai
Kuingin menata kata2 ini
Untuk menghantar pelangi
Datang sehabis hujan dan pergi saat fajar mengganti
Selamat jalan
Sampai jumpa di kaki bukit
Dimana sangkakala dinyanyikan
Buat kita bersama

Medio April 2012

Kita Diutus

Ketika Tuhan berkata pergi dan kita diutus  bagaimana kita bisa mengatakan TIDAK?  “Kita  akan menjadi saksi-Nya terhadap semua orang tentang apa yang telah Anda lihat dan dengar” (Kej 22:15). Tuhan, bantulah dan tolonglah  aku untuk melihat nasib tragis jiwa-jiwa yang memerlukan pertolongan, setiap insan yang rindu akan Tuhan, dan saudara yang sedang mengalami duka-cita.

Tuhan tolonglah saya untuk mencintai, untuk mau berdoa dan mau pergi untuk mereka, membantu meringankan beban berat yang mereka pikul (Kis 1 : 12).

Kemampuan aku tak punya, kekuatan tidaklah ada padaku, tetapi kekuatan doa dan pengharapanku mendampingi selalu.

Mengaku Dosa

Paskah baru saja berlalu tentu kita semua sudah lega karena telah melepaskan beban yang membebani kita, karena Tuhan Yesus, secara pribadi sendiri telah mengampuni segala kesalahan dan dosa kita !!!(Tentu saja bagi yang mengaku)

Ada beberapa pertanyaan yang muncul sebelum kita masuk ruang pengakuan.

  • Mengapa kita harus mengaku DOSA sama pastor, bukankah kita bisa komunikasi langsung dengan Tuhan Yesus, bahkan Allah Bapa sendiri?
  • Apa benar DOSA kita diampuni?
  • Mungkin Tuhan mengampuni kita, tapi dunia tetap menghukum kita?

Dan masih banyak pertanyaan lain yang ditanyakan, saya mencoba tidak menjawab pertanyaan tersebut, mungkin Pastor bisa bantu, tetapi saya akan memberikan beberapa kasus yang bisa menjadi ilustrasi dalam kehidupan terutama kehidupan keluarga atau rumah tangga !!!

Sebut saja Sisca (nama samaran) rumah tangganya dalam kondisi kritis, segala cara penyelamatan sudah dijalankan, namun hasilnya nihil bahkan menyeretnya ke lembah yang lebih gelap.  Gereja sudah di lupakan, lingkungan apa lagi !!!   Hal yang sama juga dilakukan oleh suami, menjelang Paskah salah seorang kawan memberi sebuah buku tata cara Pengakuan Dosa, awalnya mereka berdua menganggap bullshit, bahkan ejekan terhadap karya Tuhan, tetapi nothing to loose untuk dicoba.  Akhirnya mereka berdua melakukan prosesi pengakuan dan sungguh suatu hal luar biasa terjadi pada mereka (terlalu panjang untuk ditulis) singkatnya keluarga ini diselamatkan dan menjadi keluarga yang sekinah dan baik terutama untuk anak-anak mereka!!!

Saling mengampuni, saling memaafkan dan saling mendoakan, ini awal dari Kebahagiaan.  Kebahagiaan inilah sumber keselamatan!!! Liturgi Tobat adalah sumber Kebahagiaan dan melalui ibadat Tobat ini, kita di selamatkan.

Terlepas dari Dogma bahwa dosa kita sudah diampuni, yang terang kita diselamatkan dan dalam keselamatan itu, dosa sudah tidak menjadi sumber kematian melainkan menjadi rambu-rambu untuk berjalan. Ke masa depan penuh dengan suka cita.

Selamat pagi Sahabat Kristo, semoga kita kembalikan Sakramen Pertobatan (yang hampir tidak diperhatikan ) menjadi sumber kebahagiaan pribadi dan kesalehan sosial.

Dan pertanyaan d iatas kalau ada yang membantu menjawab tentu juga menjadi berkat buat kita semua.

Cinta itu Kebebasan

 

Pada mulanya, semua adalah Cinta
Dalam perjalanannya
Cinta membentuk
Tubuh, Jiwa dan Roh
Namun ada kalanya
Cinta dianggap salah bentuk
Manusia membentuk manusia
Lalu menjadi manusia
Sama seperti manusia
Bahkan lebih dari manusia
Mungkinkah Cinta Salah?
Bisakah kita membuat sesuatu sama seperti kita
Atau bahkan lebih dari kita ?
Disaat Kesempurnaan demikian mulia adanya
Apakah cinta lalai?
Dewa pun bertekuk lutut melihat ciptaan-Nya
Lalu mengapa cinta berganti arah
Putih jadi hitam
Hitam jadi putih
Cinta tidak mungkin salah
Tapi justru Cinta memberi kebebasan
Cinta yang murni tanpa batas
Tiada satu kuasa yang dapat menghentikan
KeBeBasan
Cinta murni memberi kebebasan penuh untuk memilih
Hitam atau putih
Putih atau hitam
Jadi Cinta tetap Cinta
Cinta adalah Cinta
Dan hasil Cinta
Adalah KEBEBASAN
Memang Cinta
Kebebasan itu Cinta
Cinta itu Kebebasan
Cinta di antara Cinta
Dan di antasa Cinta
Adalah Kebebasan
Sebagai perekat Cinta
Satu dan satu
Sampai ke Aku

Catatan : Kutulis diatas samudra Pacific saat melintas Benua Australia untuk mengenang anak Andika

Cita-cita

Ketika saya masih anak-anak mama dan papa selalu bertanya!!  “Kalau besar nanti mau jadi apa?”
Aku selalu menjawab “mau jadi insinyur”
Sampai suatu saat aku diwisuda menjadi insinyur sipil yang dihadiri oleh kedua orang tuaku, istri dan anak-anakku
Ketika anakku menginjak usia sekolah, pertanyaan yang sama kutanyakan kepada mereka
“Besok gede mau jadi apa?”
Anak-anakku juha menjawab “Mau jadi insinyur!!” Dan akhirnya anak-anakku semua sudah jadi insinyur dan aku hadir menyaksikan inagurasi juga bersama cucu-cucuku

Sekarang aku suka sekali bermain-main dengan cucuku dan mulai terpikir pertanyaan lagi, nanti besar kamu mau jadi apa?”

Adalah suatu kebahagiaan besar kalau ternyata cita-cita yang kita canangkan setinggi mungkin menjadi kenyataan, tetapi apa yg terjadi kalau cita-cita kita gagal, sekolah gagal, pekerjaan gagal maka yang pertama adalah mencari escape clause/kambing hitam dan yang paling mudah adalah menyalahkan Tuhan yang tidak berpihak kepada mereka yang gagal.

Pernah suatu hari saya bertemu dengan seorang sahabat, dia jadi orang terkaya di Indonesia, lalu dia bercerita tentang keluarganya,
Ayahnya mendidik mereka. Sejak kecil setiap hari wajib berdoa, sampai sekarang beliau mengatakan bahwa setiap hari rabu dirumahnya selalu ada doa bersama, jika ada urusan apapun selalu dinomor duakan karena harus berdoa bersama, dan mereka sekeluarga tiada henti-hentinya berdoa, berterima kasih, mengucap syukur kepada Tuhan apa yang telah mereka dapat.

Benarlah kata mutiara yang mengatakan “Apabila kita bersyukur dan berterima kasih dengan apa yang kita miliki, maka kita akan diberikan kelimpahan sebagai berkat, tetapi apa bila kita terus menyesali kukurangan dan kegagalan kita maka kita pun akan kehilangan segalanya “

Jadi, Tuhan Yesus mengingatkan kita bahwa manusia yang tidak punya cita-cita sama dengan berlayar tanpa haluan, jika diombang ambing badai maka hilanglah kendali.

Gapailah cita-citamu dan letakkan pada Pengharapan akan kerja tangan Tuhan
Indahlah Karyanya dalam waktu dan tempat-NYA