Dimensi waktu merupakan bagian dari kehidupan manusia.
Salah satu cita-cita Firaun Mesir adalah meletakkan tonggak sejarah mengenai waktu. Orang Cina mencatat pergerakan bulan dan menulisnya dan memandang matahari untuk membuat Shio untuk membaca waktu. Orang Yunani melihat rasi bintang untuk mulai menghitung dimensi waktu.
Waktu demikian penting sehingga umat manusia mendewakan dengan semboyan “Time is Money” bahkan dalam buku The Diamond Time Rochefeler menulis bahwa dengan membaca tanda-tanda jaman kita mencatat waktu sehingga bangsa kita akan menguasai dunia
Di Indonesia “Jam Karet” atau “rubber watch” sangat menarik bahkan merontokkan sistem pencatatan waktu. Terutama janji. Bagaimana kita bisa membaca tanda-tanda jaman kalau waktu tidak di hargai.
Ekosistem bumi Indonesia sangat tergantung pada waktu. Kapan kita akan mengalami kehancuran dan kerusakan bumi persada? Tinggal tunggu waktu.
Iman kita juga mencatat waktu, bahkan starting days 1 Januari dihitung dari AD Yesus Kristus. Sebelumnya dihitung mundur dalam BC atau Before Christ
Tanda-tanda jaman bisa di baca setiap umat dalam melihat berdasarkan iman kepercayaan dan Suara Hati.
Membaca tanda-tanda jaman, dilakukan oleh KAJ dengan meletakkan tahun Ekaristi 2012 sebagai awal, tetapi apa makna buat umat? Dalam perbincangan saya dengan beberapa teman hampir semua tidak mengerti. Di sisi lain Liturgi Ekaristi sebagai Fons et Culmen, Sumber dan Puncak kehidupan kita tidak bisa kita baca.
Semoga pagi hari ini kita bisa memandang sinar matahari dan mari kita bersama membaca tanda-tanda jaman sehingga Kasih Karunia Allah bapa kita dan Cinta Kasih Kristus bersama kita.