Pegang lenso manise, salam buat Ale, beta tunggu khabar bae.
Selamat pagi sahabat semua,
Sambil menanti adzan magrib, saya mengerjakan beberapa tugas, diiringi lagu-lagu lama dari kampung kelahiran saya Alor, yang mana banyak lagu-lagu mirip lagu Ambon (mari kita berdoa buat korban banjir di Ambon!). Saya mendengar sebuah lagu dengan judul Nona Kalabahi, kota kelahiran saya 54 tahun lalu, Hal yang menarik adalah kata Lenso (sapu tangan), karena kata ini sudah hampir punah diganti kata tissue.
Dimasa lalu, sapu tangan pasti dilambaikan saat berpisah, sebagai cendera mata atau untuk menghapus air mata. Kini, mungkin masih ada orang memakai sapu tangan tapi populasinya kecil sekali. Tissue lebih banyak mengisi tas ibu-ibu, nona-nona dan tante-tante.
Saat mendekati perkawinan seorang ibu pasti menyulam sebuah sapu tangan untuk anaknya sebagai tanda DOA bagi kebahagiaan anaknya. Peristiwa ini sangat sacral. Sapu tangan tidak boleh beli di toko, tapi harus disulam sendiri berhari-hari. Saya selalu memperhatikan mama saya membuat sapu tangan buat kakak-kakak saya. Sapu tangan akan menjadi kenangan manis. Seorang pria atau wanita selalu memberi kekasihnya sebuah sapu tangan sebagai tanda cinta dan kenangan. Sapu tangan simbol kedekatan. Di mana kita pergi selalu berada di kantong kita. Walau dipakai berulang-ulang, apalagi yangg sedang pilek!! Tapi tetap dekat di hati. Apa lagi di ujung ada sulaman nama dilingkari hati dengan warna pink/merah muda.
Sapu tangan juga mendapat tempat istimewa dalam Kitab Injil. Di mana Veronika menghapus wajah Yesus dengan sapu tangannya, yang konon mendapat lukisan wajah Yesus di sapu tangan yang menyapu keringat dan darah di wajah Yesus.
Sapu tangan memang sudah hampir punah, namun saya ingin menulis ini sebagai kenangan akan masa lalu, baik untuk diriku juga untuk sahabat. Kita masih bisa jumpa sapu tangan mungkin di meja altar saat konsekrasi dalam misa kudus.
Dalam beberapa ensiklopedi, sapu tangan yang bisa menyapu tangan kita dari kotoran atau debu menjadi simbol membersihkan kita dari noda dosa yang kita lakukan dengan menggunakan kedua tangan kita. Demikian tinggi makna sapu tangan sehingga dahulu sapu tangan menempati tempat khusus penyimpanan barang-barang berharga dan diberi wewangian di atasnya.
Beberapa daerah di Indonesia, sapu tangan juga bisa memiliki kekuatan magis (mungkin para sahabat ada yang punya cerita bisa sharing). Jadi seorang wanita harus berhati-hati menyentuh sapu tangan karena bisa dipelet. Tetapi, sapu tangan juga bisa menjadi tanda setuju sebelum cincin kawin dipakai di jari kelingking.
Masih teringat aku pernah memiliki sebuah sapu tangan bertulisan “Tuhan Memberkatimu”. Setiap kali memakainya seakan-akan Tuhan benar-benar menyapaku, memberkati dan melindungiku. Sampai sekarang belum ada sarana pengganti sapu tangan yang begitu mendekatkan kita kepada Tuhan, kepada orang yang kita sayangi, suami, istri, anak, dan cucu. Suatu sarana begitu indah, penuh kenangan dan sangat menggugah dan menyentuh hati. Apalagi buat menghapus air mata.
Ada kisah tersendiri buat pasangan suami-istri jaman baheula tentang sapu tangan malam pengantin Ada banyak lagu-lagu lama berkisah tentang sapu tangan, misalnya kipas lenso putih, ranah Ambon sudah jauh, ole sio sio manise.
Kita bisa mengambil makna rohani yang sangat tinggi, tanpa mengurangi rasa hormat buat kertas tissue. Mari kita semua diingatkan bahwa setiap kali kita menghapus kotoran atau debu dari tangan dan wajah kita, kita diingatkan juga untuk menghapus segala kesalahan, dosa dan kekeliruan yang kita buat (makna wudhu)
Tuhan memberkati selalu, jangan lupa salam buat semua sahabat yang tidak membaca tulisan ini. Kiranya Tuhan menjadi penghibur di saat sapu tangan (kertas tissue) mengusap wajah.
saya baru tahu makna sapu tangan sebenarnya, rupanya sapu tangan benda yang simbolik dan menjadi ikon kebaikan.
Sapu tangan merupakan benda yang sangat bermanfaat untuk siapapun yang menggunakannya. Dalam keadaan apapun orang itu menggunakannya tidak ada kesalahan apapun untuk menggunakannya. Benda ini bisa juga di jadikan sahabat yang paling setia yang pernah kita miliki dan tak pernah kita lupakan, namun kita juga jangan terlalu menjadikannya hal yang sangat penting mengalahkan segalanya. Jadikanlah sapu tangan sebagai hal yang bisa membantu kita dalam keadaan apapun. Benda ini selalu siap menampung semua keluh kesah kita semua jerit tangais kita , menampung bagitu banyaknya air mata kita, mengerti akan semua perasaan kita.
Sapu tangan memiliki fungsi yang sangat baik buat saya. Bisa membersihkan keringat, air mata, debu, bahkan dalam jaman Tuhan, sapu tangan digunakan untuk membersihkan darah diwajahNya.