Tag Archives: Adharta

Janji itu Sakral

Kiranya kita mengerti bahwa janji sekecil apapun membuat dunia ini jadi baik, oleh karena itu mari kita menghargai janji dan meletakkannya sebagai ungkapan kepercayaan dan harus kita penuhi janji tersebut.

Siang ini saya akan mengikuti Misa Perkawinan Adam, keponakan saya, di Gereja Santo Matias di Cinere. Rencananya Misa konselebrasi 3 Uskup dan 5 pastor, termasuk Pastor Yance Mangkey, MSC.
Sebenarnya di dalam kehidupan kita, hampir setiap hari kita tidak terlepas dari “Janji”. Mulai dari bangun pagi hari sampai kita tidur kembali. Tinggal kita pilah-pilah janji kepada siapa. Sakramen Perkawinan pun sebenarnya tidak lain tidak bukan adalah janji, walau mendekati Sumpah karena melibatkan Umat, Pastor dan Tuhan sendiri melalui Kitab Suci. Janji itu sakral adanya! sekecil apapun janji itu nilainya tinggi sekali, ada yang menyebut janji itu hutang, kalau hutang artinya harus dibayar kecuali ngemplang atau lari atau kalau kebanyakan hutang bisa bunuh diri. Seperti pekan lalu seorang penjudi, kalah dan banyak hutang lalu meloncat dari lantai 56 Marina Bay Sands, Singapura. Janji memang menjanjikan baik dalam pengharapan baik atau buruk. Sakramen Perkawinan menjadi sakral dan indah karena pengharapan, tapi banyak perkawinan gagal karena lupa janji : “Dalam suka dan duka, dalam untung dan malang”. Kenyataannya semua jungkir-balik jika janji tidak dipenuhi. Saya mencoba membagi janji dalam 4 (empat) level menurut urut-urutan kehidupan manusia,
PERTAMA, Janji Iman. Janji ini dikeluarkan tanpa harus ada ikatan, hanya diri sendiri yang tahu, dengan iman yang dipercayanya. Misalnya janji akan berbuat baik, janji akan selalu ke gereja, janji membahagiakan diri atau keluarga, janji mau nyumbang gereja, janji mau jaga para klerus!
KEDUA, Janji Persona. Janji ini dipakai manusia untuk membuat dirinya berbeda dengan makhluk lain. Persona punya arti mirip topeng yang tampil beda. Janji antar teman, janji bisnis, janji kunjungan, janji kampanye, janji keluarga. Kalau terlalu banyak akan disebut obral janji semua dikeluarkan agar supaya manusia terlihat baik. Adanya setiap janji persona membuat kehidupan manusia lebih baik jika ditepati, misalnya membuat janji bisnis dan bayar hutang. Kalau semua tepat maka bisnisnya makin baik dan makin dipercaya oleh klien, bank, dan relasi. Tapi, jika tidak ditepati maka bisa di persona non grata.
KETIGA, Janji Kasih. Janji ini sudah lebih mendalam, karena janji ini diikuti sumpah atau pengorbanan, siap susah, siap menderita asal bisa membahagiakan sesama. Janji ini seperti tujuh sakramen dalam Gereja Katolik. Janji ini juga sudah memerlukan saksi umum, umat, pastor, kitab suci. Sayangnya tidak ada Kanji Kasih yang menyebutkan sanksi, misalnya : perkawinan, aku mencintai kamu dalam suka dan duka, untung dan malang dan bla bla bla, kalau aku “melanggar” maka aku masuk Neraka!! Nah, kalau ada sanksi mungkin agak galak, sehingga perkawinan lebih kekal, tapi tidak di buat oleh karena itu saya menyebutnya Janji Kasih karena dibuat atas landasan Cinta Kasih.
KEEMPAT, Janji Dogmatis. Janji ini dibuat atas dasar dogmatid untuk melindungi kita. Janji Abraham dengan Tuhan, janji para Nabi, janji kita (ikutin Credo), termasuk di dalamnya janji terhadap diri sendiri untuk taat terhadap Tuhan (taat seperti mayat), Janji Kristus menemani kita sampai akhir jaman, janji dalam Kitab Suci (PL dan PB). Janji ini mengangkat harkat martabat manusia dimana sebelumnya penuh dosa, berobah menjadi Anak Allah bahkan menjadi Hak Ahli waris Surga.
Semua janji akan dimeterai oleh kemauan baik (Rp.6000 itu artinya berbuat baik untuk negara), namun ada juga janji negatif yang tidak saya sebut di sini mulai dari sembah berhala, black magic, janji dengan setan, janji kotor dan lain-lain.
Kiranya kita mengerti bahwa janji sekecil apapun membuat dunia ini jadi baik, oleh karena itu mari kita menghargai janji dan meletakkannya sebagai ungkapan kepercayaan dan harus kita penuhi janji tersebut. Buat kehidupan hari-hari, jangan terlalu mudah membuat janji untuk mengejar persona. Kata Insya Allah atau atas perkenan Allah indah adanya.

Bangun Gereja

Mari membangun “gereja” kita mengikuti perkembangan jaman dalam Cinta Kasih dan Sumber Kebahagiaan.

Perjalanan pelayanan misi Katolik di Jakarta sudah melebihi 200 tahun, dari beberapa Gereja awal, kita sekarang sudah 60 Paroki dan puluhan stasi di Jakarta. Membangun gereja memang kita harus membangun 3 unsur :

1. Membangun fisik gedung gereja dan fasilitasnya.
2. Membangun Umat sebagai Gereja umat
3. Membangun Lingkungan (lingkungan hidup & kehidupan bermasyarakat)

Gereja di akar rumput, sebuah kisah awal Kristoforus perjalanannya dan kehidupan menggereja menjelang pesta emasnya. Saya rasa umat sangat menantikan terbitnya buku ini, mari kita doakan. Setelah duduk lebih 2 jam di sebuah Gereja tua di Depok, berbincang-bincang masalah gereja. Kami cerita mengapa sudah sekian lama gereja Katolik di bumi Indonesia, tapi kehidupan menggereja masih membutuhkan perhatian khusus. Perubahan jaman demikian cepat, kalau tidak mengantisipasinya maka kita akan ketinggalan, terutama pelayanan masyarakat.
Pelayanan Masyarakat merupakan bagian dari perutusan, kehidupan menggereja menuntut agar kita diutus, pertama-tama harus bisa melayani masyarakat, baik masyarakat Katolik maupun umat beragama lain. Sebagai sumber ajaran cinta kasih maka peran gereja sangat diharapkan. Mari membangun “gereja” kita mengikuti perkembangan jaman dalam Cinta Kasih dan Sumber Kebahagiaan. Jadi, kalau ada hal-hal yg mengecewakan, pertikaian, pertengkaran, perbedaan pendapat harus segera diselesaikan secara damai dan tanggung –jawab dalam bingkai persaudaraan.
Sekarang kita sedang membangun Kantor Gedung Pastoral sebagai bagian dari gereja kita, jadi mari kita doakan semoga pembangunan segera dapat diselesaikan terutama dalam damai.

Rumah Sakit

Rumah Sakit adalah bagian dari kehidupan kita.

Sebuah ambulance meraung-raung sepanjang Jalan S. Parman, Slipi, bahkan cenderung ngebut, lalu menyalib mobil saya, dan langsung masuk RS Dharmais. Di belakang mobil ambulance ada 2 Kijang Inova. Mobil yang di depan melambai-lambaikan tangan menyuruh saya minggir, tapi kondisi jalan macet. Seorang penumpang mobil kijang tadi turun menggedor kaca mobil saya dan memaksa saya supaya ikut masuk di RS supaya ambulance bisa masuk. Tadinya saya bilang sopir saya biarkan saja dan tidak usah diladeni. Lalu, turun lagi penumpangnya seorang ibu muda, dia langsung menyapa saya : “Pak Adharta, tolong dong bisa belok masuk ke Rumah Sakit, papa saya kritis, kena serangan jantung!”, pintanya dengan tergesa-gesa. Saya kaget juga lantaran namaku disebut dengan jelas. Saya terpaksa ikut belok ke RS, mestinya saya bisa di parkiran saja. Tapi karena orang itu menyebut namaku, aku turun dan kepingin tahu siapa itu? Aku ikut masuk ke halaman RS dan ternyata sudah terlambat, pasien sudah putus napas. Semua menangis sebelum turun dari ambulance. Keluarga ini dari Paroki Kedoya. Mereka kenal saya (tapi aku bingung karena saya tak kenal mereka, malu juga yaaa). Mereka berunding sebentar dan jenasahnya dipindahkan ke RS Kedoya.
Rumah Sakit adalah bagian dari kehidupan kita. Ia tak bisa terlepas dari siapa saja sebab semua orang pasti pernah sakit dan perlu perawatan, tetapi jika terlambat taruhannya nyawa. Memang waktu sangat menentukan nasib, tapi ada baiknya kita perlu persiapan. Saya pikir tidak ada salahnya di rumah dan handphone kita punya daftar nama, nomor telephone, PIN dokter yang kita kenal, nomor emergency RS terdekat, dan ambulance sehingga bisa secepat mungkin mendapatkan pertolongan.
Ada seorang sahabat, suatu malam saya dan Pastor Yance Mangkey, MSC harus membawanya ke RS Royal Taruma. Dokternya dari Paroki Stella Maris-Pluit. Lantaran dokter dan perawat kenal pastor yang bersama kami, maka semuanya jadi lancar (pastor ngetop, urusan jadi lebih cepat)
Rumah sakit, pilihan akhir perawatan kesehatan. Kalau bisa jangan sampai kita masuk RS. Kalau ada yang terpaksa masuk RS maka begitu banyak pilihan RS. Singapura adalah pilihan terdekat bagi mereka yang berkantong tebal. Selain karena pelayanannya prima, juga karena hasil pemeriksaannya memiliki tingkat akurasi tinggi. Lalu, apa pilihan bagi sesama yang berkantong tipis? Saya yakin begitu banyak campur tangan Tuhan bagi mereka yang tak berdaya secara finansial tetapi membutuhkan kesembuhan dari segala sakit dan penyakitnya.
Peristiwa di atas juga mengingatkan kita untuk bisa mengenal para dokter. Ada baiknya juga para dokter di paroki angkat jari. Kita buat daftar namanya dan Rumah sakitnya. Kita sebarkan ke umat. Tuhan juga mengharapkan kita mengenal banyak sahabat, karena semakin banyak sahabat kita semakin mengenal wajah Tuhan. Takdir memang tidak bisa ditolak, seperti sahabat saya Jefrey Dompas. Di usia produktif 52 tahun dia harus pulang padahal gereja membutuhkan tenaganya. Sepertinya Tuhan punya rencana lain terhadapnya. Tuhan mendampingi, melindungi dan memberkati kita semua.

Mindset

Meletakkan kata “terima kasih” dalam mindset kita sehari-hari banyaklah untungnya, karena begitu mudah tak berbeban, namun memiliki kekuatan yang luar biasa.

Setiap hari saat aku bangun pagi, saya selalu berdoa. Kadang-kadang saya lupa mau doa apa? Tetapi, jika dalam menutup doa malam aku katakaan terima kasih Tuhan! Maka di doa pagi aku pastikan juga terima kasih kepada Tuhan. Tiada henti-henti-hentinyanya ucapan terima kasih ini aku sampaikan, karena tiada kata lain yang lebih indah di hadapan Allah selain terima kasih.
Ungkapan terima kasih di pagi hari kerap saya nyatakan melalui karya dan karsa hari itu. Meletakkan kata “terima kasih” dalam mindset kita sehari-hari banyaklah untungnya, karena begitu mudah tak berbeban, namun memiliki kekuatan yang luar biasa. Cobalah dan rasakan kekuatannya. Kristus dalam doa-Nya selalu berterima kasih dengan mengucap syukur karena penyertaan-NYA dalam kehidupan, terutama Kasih Karunia yang diberikan kepada kita.
Saya pernah bertanya kepada seorang sahabat, yang saya anggap sebagai sebagai panutan. ”Apakah man tanpa perbuatan itu mati sama halnya dengan berteima kasih tapi donothing (tanpa ada aksi nyata)”, tanyaku ingin tahu. ”Tidak mungkin sesuatu dikerjakan tanpa mind set, percayalah bahwa segala dasar perbuatan selalu dimulai dengan pikiran,” jawabnya dengan tegas. Luar biasa! Jadi, kalau kita berpikiran positif, maka hasilnya akan positif. Sebaliknya, jika kita berpikiran negatif maka apapun hasilnya tidak mungkin positif! Sungguh indah pemikiran ini. Salam dalam damai sejahtera

Citius, Altius, Fortius

Semalam saya nonton semi final Piala Eropa antara Portugal dan Spanyol. Saking asyiknya lupa menulis. Hasil score 0-0 sampai selesai dilanjutkan adu penalty dan berakhir 4 : 2 untuk Spanyol.
Kita dalam perjalanan hidup juga seperti para pemain bola. Tubuh kita ibarat padang rumput hijau. Di hati kita terjadi pertandingan bola antara Sesebelasan Positif dan Kesebelasan Negatif. Wasit dipimpin langsung oleh Bapak Hati Nurani. Penjaga garisnya adalah para sahabat. Sedangkan penontonnya banyak sekali di sekitar kita di mana pun kita berada.
Kalau pertandingan sepak bola 2 x 45 menit. Perpanjangan 2 x 15 menit. Sementara kehidupan kita 2 x Siang hari, perpanjangan 2 x malam hari dan adu penaltinya di saat akhir hidup kita. Pertarungan yang sungguh indah ditonton dan membuat hidup ini lebih hidup.
Suatu hari seorang teman saya bertanya. Mengapa di dunia ini ada orang jahat? Saya jawab bahwa kalau di dunia ini semua orang baik, maka kita tidak ada dan dunia pun tidak ada, karena kita termasuk golongan orang jahat.
Ada cerita buat teman-teman kontraktor. Suatu hari terjadi perundingan antara Surga dan Neraka untuk membangun Jembatan penghubung. Alkisah disetujui bahwa Surga 50 persen dan Neraka 50 persen. Mulai dari titik masing-masing dengan biaya masing-masing dan pertemuannya di tengah-tengah. Dalam waktu singkat Neraka selesai membangun 50 persen dengan megahnya. Sebaliknya, surga belum mulai sama sekali. Setelah diselidiki ternyata di surga tidak bisa mencari atau menemukan kontraktor untuk membangun? (jangan marah ya karena Kontraktornya semua di sebrang)

Citius, Altius, Fortius
Suatu ungkapan bagus! Apa mungkin ada pembaca yang tahu artinya? Tetapi setiap kehidupan kita penuh tantangan dan kita harus bukan saja mengatasinya tetapi melebihinya. Lebih Cepat, Lebih Tinggi, Lebih Kuat!
Lebih cepat dalam mengatasi segala kesulitan dan hambatan hidup!
Lebih tinggi dalam memposisikan diri, lebih dari yang lain dalam hal jabatan, dan sekolah, dan khususnya belajar selalu lebih dan lebih tinggi tiada batas. Lalu, lebih kuat dalam dalam melawan tuntutan dunia untuk mengalahkan segala nafsu dan kejahatan.
Selamat menonton adegan sepak bola pagi berikutnya. Jerman lawan Italia. Saya pegang Jerman karena kesebelasan favorit dari istri saya. Salam damai dan sejahtera selalu mendampingi kita semua

Handicap

Pertandingan semi final piala Eropa kemarin pagi antara Jerman dan Italia Berakhir dgn score 2 : 1 untuk kemenangan Italia. Saya masih ingat ucapan Franz Beckenbouwer perihal pertandingan Sepak bola perihal faktor kemenangan yang di tentukan beberapa hal : 1) skill pemain, 2)pelatih yang mengatur strategi, 3)penonton, 4)wasit, 5)handicap!
Sungguh suatu yang luar biasa analisa beliau, dan ini salah satu analisa handicap.

Handicap
Germany -0.50 @ -1.07
Italy 0.50 @ 1.02
Handicap
Germany -0.75 @ 1.28
Italy 0.75 @ -1.36
Handicap
Germany -0.25 @ -1.56
Italy 0.25 @ 1.44
Over/Under
OVER 2.25 @ 1.06
UNDER 2.25 @ -1.14
Over/Under
OVER 2.00 @ -1.40
UNDER 2.00 @ 1.28
Over/Under
OVER 2.50 @ 1.36
UNDER 2.50 @ -1.51

Terlepas dari kalah atau menang, proses permainan, baik di belakang layar atau di lapangan, yang menggembirakan adalah kita telah disajikan suatu permainan yang indah sekali sekaligus mendebarkan dan membangkitkan adrenalin bagi petaruh karena fanatik dengan tim kesayangannya.
Seoeang anak usia 12 tahun di tahan polisi federal FBI di Atlanta – USA karena berjasil masuk dan merubah situs FBI juga memecahkan code rahasia. Melalui proses yang panjang dalam pemeriksaan, akhirnya anak tersebut dibebaskan lantaran anak ini justru bisa membaca Handicap FBI dan menemukan sisi-sisi kelemahannya.
Dalam diskusi dengan beberapa sahabat saya katakan bahwa apa handicap Manusia itu adalah Malaikat? Malaikat itulah handicap manusia. Sudut-sudut kelemahan dan kekurangan manusia ditutupi oleh Malaikat pelindung yang diberikan Tuhan kepada kita. Mengapa begitu? Kita lebih mendahulukan Apa yang kita inginkan daripada Apa yang kita butuhkan!
Saya salah menebak, kesebelasan faborit saya dan istri, Jerman kalah 2:1 dari Itali. Saya akui bahwa salah satu penyebab kemenangan Italia adalah mereka bisa membaca Handicap Jerman dan mengantisipasinya lebih awal. Saya rasa ini merupakan suatu pengalaman iman buat kita. Semakin kita bisa membaca handicap kita, semakin bisa kita mengalahkan diri kita sendiri.
Handicap saya 18 dalam permainan Golf. Sampai jumpa dalam final Italia dan Spanyol. Salam suka cita. Tuhan mendampingi kita.

Titik Balik

Titik balik bisa dua kemungkinan. Bisa jadi baik atau sebaliknya.

Pernahkah kita bangun pagi, lalu mencium pipi suami kita atau istri kita? Atau pulang ke rumah kita menyapa anak-anak dengan pelukan dan senyuman? Atau kita tiba di kantor menyapa para sahabat, dengan selamat pagi? Kalau sudah biasa kita lakukan coba perhatikan secara khusus apakah ada tanda-tanda perubahan yang kita miliki sebagai titik balik dalam suatu perubahan dalam kehidupaan?
Petrus, sebelum mengikuti Yesus bernama Simon dan termasuk orang yang kurang benar dalam kehidupannya. Tetapi, setelah mengikuti Yesus namanya menjadi Petrus. Ketika Petrus melewati orang sakit saja, semua sakit penyakit penderita itu bisa hilang. Jadi, titik balik yang terjadi pada Simon itu adalah setelah dia bertemu dan mengikuti Yesus. Tetapi, semua tidak terjadi begitu saja seperti orang membalik tangan melainkan melalui suatu perjuangan batin yang berani dan luar biasa. Lantaran itulah Simon disebut Petrus atau batu karang.
Dalam banyak kesempatan setiap orang memiliki titik baliknya masing-masing. Titik balik bisa dua kemungkinan. Bisa jadi baik atau sebaliknya. Di sini saya cuma mengupas titik balik dalam arti positif. Menyibukan diri dengan mempelajari, melihat dan bisa menentukan di mana letak titik balik itu sungguh luar biasa. Apalagi kalau kesibukan itu juga harus diikuti pembelajaran.
Seorang Pastor, pada saat memutuskan menjadi Pastor sampai sekolah dan menerima imamat waktunya cukup panjang dan tentu saja menentukan titik balik di mana semuanya berobah secara total.
Inspirasi ini diberikan oleh Pastor Yance Mangkey, MSC yang kemarin (29 Juni) tepat 31 tahun merayakan imamatnya.
Selamat Romo, Tuhan mendampingi Romo selalu. Kiranya semua karya kasih yang romo berikan kepada umat menjadi berkat selalu. Tuhan adalah gembalaku. Engkau pelita kakiku, dan terang di jalanku.

Selamat Hari Ibu

Aku terkejut bangun di malam hari
Sekitarku gelap dan sunyi
Aku menangis
Karena takut
Sekejap datanglah Ibu
Aku dipeluknya
Dibujuk rayu supaya aku diam
Mengganti popokku
Dan menidurkan aku

Saat bermain
Aku lari dan lututku berdarah
Ibu marah karena aku nakal
Tapi dibalutnya lukaku
Aku sempat melihat
Ada air mata dipipinya
Karena sangat khawatir

Saat aku pulang pacaran tengah malam buta
Ibu yang bukakan pintu
Dia belum tidur
Menungguku dengan khawatir
Tapi dia tidak berani telepon takut aku marah
Hanya menanti saja

Saat bayi pertamaku lahir
Ibu yang menunggu menemaniku di rumah sakit
Saat anak-anakku sakit panas
Ibu sangat panik
Dan berusaha membawanya ke dokter

Saat anak-anakku sekolah
Ibu selalu memandikan mereka
Mengganti baju dan mengantar ke sekolah

Kini Ibu sudah tiada
Sorga menyambutnya
Sisa kerinduan menanti
Aku juga selalu memimpikanmu
Segala hidupku berasal darimu
Walaupun kadang sakit saat aku dipukul pakai sapu lidi
Tapi aku sangat bahagia

Ibu, aku sayang padamu
Ibu aku mencintaimu
Segala nasehatmu
Adalah pelangi hidupku
Ibu, nantikanlah aku
Di kaki bukit di mana sangkakala kita nyanyikan bersama

Selamat Hari Ibu

Komunikasi Sehari-hari

Semalam aku mengalami serangan diare berat, sehabis makan buah naga kuning (ini buah termahal) istri saya juga tidak ketinggalan, nah ada temen nih sakit nya jadi terhibur juga, bahkan kita berdua bisa tertawa dan becanda di saat sakit gara-gara buah naga kuning.  Untungnya tidak berkepanjangan karena jam 5 pagi, sehabis Doa pagi semua sakit mendadak hilang semua, sampai aku menulis ini, semuanya sudah damai.

Kemarin dulu, Gereja Katolik sedunia mendeklarasi sebagai hari Komunikasi Sosial Sedunia ke-46 dengan tema “Keheningan dan Kata-kata : Sebuah Jalan Evangelisasi”.  Saya berdiskusi dengan beberapa teman, ada pastor, suster bahkan kiai, apa maksud dan tujuan berkomunikasi? Saya bertolak dari beberapa ayat di Alkitab yang ada hubungannya dengan komunikasi.
“Aku menyertai kamu sampai akhir zaman”
Seruan ini merupakan komunikasi kekal dan sangat mengikat. Komunikasi ini bukan saja tertulis/tersurat tapi juga tersirat dalam ikatan batin bagi mereka yang percaya!  Maksud dan tujuan komunikasi ini tidak lain untuk mencapai suatu keadaan di mana baik jiwa (Roh) maupun raga (fisik) bisa berdamai.
“Semoga Tuhan bersamamu” dijawab “Dan bersama ROHmu
Ini komunikasi DAMAI tingkat tinggi karena mengajak ROH ikut berkomunikasi. Dalam Misa penutupan Novena Lingkungan Keluarga Kudus di Seminari SDB (Salesian Don Bosco), Cikupa,  yang dipimpin Romo Andre, SDB, saya menyampaikan sedikit khotbah bahwa ada 4 macam komunikasi :
Pertama : Komunikasi kita dengan Tuhan kita, Allah Bapa di surga melalui putra-Nya dan persekutuan Roh Kudus dan melalui perantaraan Bunda Maria dan para Kudus, terjadi melalui doa dan persembahan. Kita berdamai dengan Tuhan untuk menuju Sorga yang kekal, terutama jiwa-jiwa yang membutuhkan kerahiman Allah.
Kedua : Komunikasi kita dengan istri/suami/anak-anak  keluarga, sahabat,  teman bahkan orang yang paling kita BENCI (kasihilah musuhmu) dan juga orang yang telah berpulang (meninggal dunia) juga para malaikat dan santo pelindung kita (jangan lupa). Dengan demikian maka Damai sejahtera, dan suka-cita akan menaungi kita dan keluarga.
Ketiga : Komunikasi dengan diri kita sendiri. Damai dengan diri sendiri susah sekali karena sebenarnya awal segala damai bersumber pada diri kita sendiri bukan orang lain. Damai dengan diri sendiri melalui Misa Kudus, menghadiri pesta perkawinan/misa, mengunjungi orang sakit dan orang meninggal.  Karena dengan kita melakukan hal tersebut, kita berdamai dengan diri sendiri terutama mengunjungi orang meninggal, orang sakit dan orang di penjara (Kita akan menutup mata dengan tenang dan damai).
Keempat : Komunikasi dengan lingkungan hidup (Environment communication), ini hal yang paling sulit, pernah suatu hari seorang sahabat saya bilang kalau pohon manggamu mau berbuah ajaklah dia berbicara, saya pikir ini ide gila, tapi saking kepinginnya mangga saya berbuah, maka setiap pagi sebelum ke kantor saya menyapa pohon mangga saya, dan menepuknya seraya berkata “Ayo berbuah”.  Dan hasilnya luar biasa sudah 7 tahun berturut-turut Mangga saya berbuah 2 kali setahun dan jumlahnya ratusan banyaknya.  Manisnya luar biasa karena setiap pagi saya menyuruh pembantu menyiram dan memberi pupuk. Dan pohon saya menjadi sangat subur. Komunikasi dengan lingkungan sangat perlu!  Mengapa?
Kita makan, minum, hidup semua dari alam lingkungan. Coba berhentilah bernafas 1 menit saja? Pusing dan berkunang-kunang.  Alam kita  menyediakan oksigen yang kita hirup, mengapa kita tidak berkomunikasi dengan alam? Ikan di laut, burung di udara, binatang di darat semua disediakan buat kita.  Sampai saya mengusulkan ke KWI nanti untuk mendklarasikan “Liturgi untuk Lingkungan hidup”. demi mencapai damai dengan lingkungan agar terhindar dari banyak bencana alam, banjir, gempa bahkan tsunami.
Pagi ini aku sakit perut, tapi damai dengan diriku buat suka cita besar dan penuh, aku bisa berjingkrak kegirangan karena sakitnya tidak berkepanjangan, dan bisa sedikit merasakan penderitaan orang lain.

Penghargaan

Semalam Romo Carolus, OMI dari Cilacap menerima Penghargaan Maarif Award 2012 bersama Ahmad Bahruddin di Studio Metro TV Kedoya, sebagai penghargaan atas karya beliau. Ia dikenal juga sebagai Romo Kyai.  Pelayanannya luar biasa. Saya harus angkat topi sama beliau ini.
Siapa Romo Carolus yang nama aslinya Charles Patrick Edward Burrows OMI? Kalau ada yang pernah mengunjungi LP Nusa Kambangan pasti kenal beliau. Saya pernah mengunjungi LP Nusa Kambangan bersama Romo Yance Mangkey, MSC, Mgr. Soenarko (Uskup Keuskupan Purwokerto), Romo Suratman dan 5 Romo beserta sebagian besar umat Kristoforus.  Romo Carolus, OMI sangat sederhana, tapi memiliki motivasi pelayanan yang sangat kuat. Secara pribadi, saya kurang kenal, tetapi dalam pelayanan kami sering jumpa bahkan kemarin pagi beliau sempat BB rencana acara serah terima Award tadi malam.
Penghargaan
Apa saja nilainya, apakah dalam bentuk ceremonial, upacara hadiah semua memiliki nilai spiritual yang sangat tinggi.  Sebagai contoh, penghargaan buat Bunda Maria sebagai Immaculata Conception ( yang dikandung tanpa dosa) membuat berjuta orang harus bertekuk lutut untuk menghormatinya dan membuat karya penyelematan bagi dunia.
Mengapa harus melalui penghargaan?  Bukankah kita melayani tidak perlu di hargai? Untuk itu perlu kita cerna secara positif.  Yesus mendapat penghargaan Kristus. Para martir mendapat penghargaan Santo/Santa.  Liturgi gereja penuh dengan puji-pujian dan penghargaan untuk memuliakan Tuhan. Perayaan Hari Pentakosta merupakan penghargaan kepada Roh Kudus. Roh Kudus yang telah menjadikan suatu perobahan besar dalam hidup Kristiani.
Dari awal suatu kehidupan, ada penghargaan.  Dimulai dengan cinta kasih dalam keluarga.  Bagaimana suami memberikan penghargaan buat istri dan sebaliknya. Bagaimana orangtua memberikan penghargaan kepada anak-anak. Demikianpun bagaimana anak-anak belajar menghargai orangtua sebagai suatu kewajiban sosial religius (bandingkan dengan perintah ke-4 dari Sepuluh Perintah Allah).  Penghargaan diberikan tidak harus dalam bentuk materi, uang, barang tetapi penghargaan dapat juga di berikan dalam bentuk cinta, perhatian bahkan pengorbanan. Cinta, penghargaan dan pengorbanan itulah yang menentukan keharmonisan dalam setiap bentuk relasi.
Ibu Ani, seorang penjaja kue keliling, anaknya masih kecil-kecil ada  3 orang dalam usia sekolah. Suaminya lumpuh hanya bekerja sebagai penganyam niru/tempeh.  Namun, Ibu Ani tidak pernah mengeluh. Dia bekerja untuk menghidupi keluarga tanpa keluh kesah. Ia masih rajin ke gereja. Suatu hari, ketika pulang didapatinya suaminya tergeletak jatuh dari tempat tidur. Sementara anak-anaknya menangis semua. Ternyata sang suami telah meninggal dunia.
Ibu Ani menangis dan menggenggam tangan suaminya.  Ternyata ada kertas digenggaman suami yang tulisannya miring-miring bunyinya : “Istriku, engkau dewi penolongku, hidupku, dan anak-anak kita, namun aku tidak bisa bertahan hidup, terimalah PENGHARGAANku, yakni JIWAKU, yang akan memenmanimu tanpa raga”
Ibu Ani, hanya bisa menangis.  Inilah penghargaan tertinggi yang pernah di terimanya. Waktu berlalu demikian cepat, salah seorang Ibu mendapat penghargaan dari Majalah Femina, karena ia berhasil mendidik anak-anaknya menjadi pejabat negara, pengusaha dan seorang misionaris dari awal menjual kue dan spiritual selembar kertas yang tetap disimpan (dilaminating) tulisan suaminya sebagai motor pendorong kerja keras, Ibu Ani.
Pagi ini saya akan menghadiri Misa di Gereja St. Kristoforus. Ada pelantikan. GOTA, AYO SEKOLAH. Ceremoni  ini juga merupakan suatu penghargaan. Misa akan dipimpin Vikjen Keuskupan Agung Jakarta Romo Yohanes Subagyo, Pr. Sehabis misa kita ada rencana muter-muter gereja trus cari makan siang.
Tuhan mendampingi setiap nilai penghargaan yang kita berikan kepada siapa saja, karena Tangan Tuhan sendiri akan berkarya, termasuk menghapus semua air mata yang dapat membuat kita lemah. Hidupku dalam Tuhan penuh berkat suka cita
#Perayaan Hari Pentakosta : Minggu, 27 Mei 2012