Monthly Archives: August 2012

Kaki Lima

Pedagang kaki lima di depan Pasar Tanah Abang ramai berjualan saat-saat menjelang lebaran.

Saya menyusuri jalan Muwardi I sepanjang jalan terlihat orang jualan di pinggir jalan. Saya sempat berhenti untuk makan Pecel Madiun. Setelah makan selesai minum baru terpikir tentang kebersihan. Apa mau dikata makanan sudah masuk dan mudah-mudahan tidak sakit perut saja. Inilah penjual “kaki lima”. Saya tidak mengerti dari mana asal kaki lima, tapi di Amerika sana ada istilah “five foot”. Penjual di atas trotoir yang lebarnya 5 kaki atau 1,5 meter saja dan biasanya di atas trotoir. Tapi, jangan pandang enteng. Martabak Holland di Surabaya, memiliki 17 outlet dengan omset 15 jutaan per hari!!! Per outlet.
Apa untung rugi Pedagang Kaki Lima (PKL)? Pertama investasinya tidak besar, tenaga tidak banyak, tetapi proporsi untung cukup besar, tetapi di balik itu kita bisa melihat kehidupan rohaninya. Sungguh luar biasa karena PKL ini melayani orang kecil, memberikan subsidi besar untuk mahasiswa dan memberikan peluang tenaga kerja.
Berbeda dengan perusahaan besar. Pada umumnya hanya memikirkan keuntungan saja tanpa melihat kiri-kanan. Bagaimana membantu rakyat kecil, orang miskin, mahasiswa, pelajar dlsb.
Sadar atau tidak sadar, PKL telah memberikan sumbangsih besar terhadap pembangunan bangsa dan negara. Coba tanya seluruh Alumni Trisakti (kampus. Barat) pasti kenal dengan Aneka Racun atau lokasi PKL jual makanan macam-macam. Mengapa disebut begitu karena memang kotor dan tidak higienis tapi telah menghasilkan ribuan insinyur, drs, dokter bahkan profesor.
Kehidupan kita sehari-hari juga banyak berpikir tentang investasi di akhir hidup kita. Peran kehidupan PKL tentu memberikan inspirasi besar dalam menjalankan visi dan misinya, terutama membantu orang kecil, miskin dan kurang mampu namun bisa menikmati makanan, minuman, pakaian dan peralatan dan sumber suka cita besar bisa dilihat di wajah mereka.
Buat Lingkungan Keluarga Kudus yang dikenal sebagai Lingkungan Pemulung karena dua tahun sekali membuat Basar Ramadan menjual barang bekas layak pakai. Dengan harga Rp. 100,- sampai Rp. 10,000.-, namun kegiatannya membuat pak Lurah, pak Camat, pak Walikota sampai Gubernur harus angkat topi, termasuk Romo Kardinal Julius yang pernah sempat mampir mengunjungi basar ini.
Option for the poor. Istilah yang sering digaungkan namun susah dijalankan, bagaimana misi kita? Sekolah mahal, buku dan peralatan mahal, apa lagi? Kalau saja terpikir sekolah murah ada asrama buat anak-anak tidak mampu dan bantuan buat masyarakat miskin dengan subsidi!!! Siapa yang mau berpikir seperti Pedagang Kaki Lima !!! … Mari !!!

Penglihatan Mimpi

Damai dan sejahtera menemani sahabat semua dalam istirahat malam, dan menyambut fajar dengan suka cita besar. Dan semoga mimpi indah Anda bisa menjadi kenyataan. Siapa yang tidak pernah mimpi? Siapa yang tidak pernah mendapat penglihatan?
Dalam Alkitab banyak sekali kisah tentang penglihatan dalam mimpi. Kita bisa lihat Kitab Daniel, bagaimana Beltsazar membuka rahasia Alam karena rahmat dan kasih karunia Allah (bisa baca Kitab Daniel).
Banyak orang lalu ke dukun untuk menanyakan arti mimpi tersebut, tapi seperti disampaikan Daniel, tidak mungkin ada seorang pun bisa melihat mimpi orang apa lagi mengartikannya. Walaupun kadangkala mimpi itu justru begitu nyata dan ada yang menjadi kenyataan.
Beberapa minggu lalu saya bermimpi sangat seru seperti nonton film saja, tapi saking serunya istri saya harus membangunkan karena saya exciting dan berteriak-teriak. Mimpi saya ini saya ceritakan kepada para sahabat, dan komentarnya seru banget!!! Kisahnya tentang para setan bersatu, lalu berusaha menghancurkan manusia, serangan pertama adalah menghancurkan para Romo, Suster dan Biarawan/biarawati. Penglihatannya sangat luar biasa, kalau diceritakan nanti ada yg kena serangan jantung (cerita lengkap di Japri saja)
Lalu untuk apa manusia dikasih mimpi? Tuhan pasti punya rencana buat kita. Lihat penciptaan manusia dimulai dari mimpi (mimpi basah). Bagaimana kita bisa pakai BB, nonton TV, rumah terang benderang, air, dlsb. Hampir sebagian besar yang kita nikmati adalah hasil dari mimpi para pendahulu kita. Kehidupan manusia menjadi berobah karena mimpi-mimpi yang menjadi kenyataan. Memang ada benarnya bahwa setiap mimpi memberikan pengharapan, sampai sejelek apapun mimpi yang kita lihat pasti ada nilai positifnya yang berguna buat kehidupan kita.
Saya tidak terlalu mengerti penanfsiran mimpi tapi saya memiliki keyakinan bahwa mimpi itu adalah suatu proses pembelajaran di mana melalui proses itu kita menuju kedewasaan baik secara fisik maupun iman. Seperti yang ditulis dalam kitab Wahyu, ulasan Yusuf, kisah Daniel (Beltsazar), semuanya itu berkat Rahmat, kasih Karunia Allah yang selalu dicurahkan kepada kita anak-anak-Nya.
Berbahagialah orang yang memiliki mimpi untuk merobah dunia menjadi baik!

Belajar Samai Cina

Tahun 1985 saya pertama kali menginjakkan kaki di Beijing, ibu kota Cina, tanpa Pasport, hanya menggunakan kertas lusuh, yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Airportnya jorok, ribut, dan mencekam karena kiri kanan penuh tentara. Suasananya menciutkan nyali. 1992 saya mendarat lagi di Beijing, dan suasananya sudah berubah total. Memang bersih sekali tapi tetap ribut, krodit, tentara banyak dan masih mencekam. Selam 12 tahun, setiap tahunnya saya 2 atau 3 kali mendarat di Beijing dan transit ke Pyong Yang, Korea Utara. Ada tugas yang harus dikerjakan bersama DPR Korea. Tahun 2009, saya terakhir datang di Bei Jing (ibu kota utara), wah suasananya indah, cantik, adem dan at home. Semua senyum dan penuh persahabatan. Lalu, 2010 saya dan keluarga sempat mampir di Shang Hai menikmati SH Bun di malam hari dan Xiao Lung Pao Nan Xiang di Ie Yen. Kendatipun saya mengunjungi kota-kota di Cina, saya belum bisa menikmati kereta api tercepat di dunia. Indahnya Shen Zhen, Kwang Chow, Xia Men, Beijing, Shan Tow, Da Lian, Kui Lin sampai Dang Dong mendatangkan kekaguman luar biasa pada keberanian para pemimpin Cina untuk melakukan transformasi di negaranya.
Alkisah suatu hari kami turun dari Ba Da Ling (tembok besar). Kami sengaja melewati desa-desa dan menghindari jalan raya. Desa ini ditata bagus sekali. Sampai di suatu tempat yang sepanjang jalan penuh dengan jeruk dan peer, kami mampir menikmati buah-buahan segar itu. Kami sungguh tercengang. Kami dipersilahkan makan dengan gratis. Saat pulang masih dikasih bungkus, tapi kami ambil secukupnya karena sayang-sayang nanti di buang.
Seharusnya mereka bisa dapat uang karena saya mau beli. Tapi apa jawabnya, “Jka Anda senang di negara ini, kami sudah sangat beruntung!” Satu hal yang terkesan, pada saat mau pulang ke Jakarta saya mencabut uang 200 USD untuk tips tapi dengan sangat sopan sang Guide bilang, “Please don’t, my salary is more than enough”! Luar biasa, tetapi karena kurang enak hati aku mengambil kamera pocket lalu kucabut SD card dan kuhadiahkan kepada Guide, sebagai tanda kenang-kenangaan dan diterima dengan senang hati!!
“Jika Anda senang berada di sini, kami sudah sangat beruntung!” Kalimat ini memiliki nilai rohani sangat tinggi. Kesopanan yang luar biasa dan etika persahabatan diberikan kepada orang yang belum di kenal sama sekali. Seandainya kata-kata ini bergema di hati kita saat kita bertemu seseorang, baik sahabat atau orang yang baru kita kenal, niscaya hasilnya luar biasa, apa lagi bisa di terapkan di lingkungan, kantor, atau bahkan gereja atau di mana saja, maka akan terlihat cinta sangat besar sekali. Anehnya ini bertumbuh mengagumkan di negara yang tidak mengenal Tuhan. Sedangkan, di NKRI yang mendeclare mengenal Tuhan, masih terjadi saling ribut, caci maki bahkan saling membenci antar SARA.
Tentu kita kenal himbauan, mari belajar sampai CINA, karena memang kita harus belajar. Dari negara kotor, terpuruk, dan penuh ketakutan menjelma menjadi negara terang-benderang, bebas merdeka, dan penuh kegairahan pembangunan dalam kurun waktu yang sangat singkat.
Yang menarik buat saya adalah membangun keramah-tamahan, sopan santun, budaya senyum, daya tarik dan kebersihan (dulu kalau kita ke Cina, setiap meja di restoran disediakan tempat buang ludah, karena kebiasaan meludah di seluruh negeri ini). Mari kita memetik sedikit pembelajaran dari mereka, akhir pekan depan aku mau menikmati Bei Jing Gao. Pasti ada lagi sesuatu banget yang membuat saya kagum.Jika Anda senang berada di sini, kami sudah sangat beruntung.

Bencilah Aku dalam Cintamu

Ada sebuah novel yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Kisahnya tentang sepasang kekasih yang saling mencintai tetapi tidak sampai ke perkawinan, karena mereka juga saling membenci. Apapun yang diperbuat masing-masing pihak selalu dianggap menghina, melecehkan, menyakitkan, dan bahkan merusak, sekalipun niatnya baik. Di sisi lain, mereka saling merindukan, dan saling menyayangi. Di akhir cerita, mereka terus bertengkar dan berpisah, dan kata sang gadis “bencilah aku, marahlah aku, cacilah aku sepuas-puasmu, tapi lakukanlah ini dalam cintamu!”
Hari ini ternyata aku bisa melihat, bahwa banyak kejadian perpisahan sepasang kekasih, perceraian suami-istri, dan berakhirnya persahabatan bukan karena benci dan tidak cinta tetapi adanya distorsi komunikasi.
Kadang kala kita menjumpai seseorang di manakita sudah suka sekali. Sebaliknya kerap kita juga berjumpa seseorang tapi kita langsung ada resistensi untuk menyukainya. Kata orang Cina ini namanya “Ciong”. Atau menurut sahabat baikku, katanya, mungkin di kehidupan sebelumnya sudah musuhan, jadi waktu re-inkarnasi terjadilah kebencian.
Hari ini aku harus bertekuk lutut memohon kepada Tuhan agar aku menjadi sabar, jangan marah, santai, relax, tapi bagaimana? Seorang kepercayaanku di kantor, harus meninggalkan kantor dan merusak tatanan, dan aturan main perusahaan. Semua perasaan marah, benci, kesel, sebel, dan dongkol bercampur jadi satu kayak gado-gado!!! Mau ditumplek ke mana? Mau menyalahkan diri sendiri, orang lain atau siapa saja, tapi teringat kisah novel itu. Kita boleh membenci siapa saja, marah siapa saja, tapi lakukanlah ini dalam cinta, terutama Cinta Kasih Tuhan.
Ada sahabat bilang saya aneh, masak mau marah saja harus atas nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus Amin. Tapi sore tadi beliau telepon katanya istrinya lagi marah besar sekali karena waktu ulang tahun dia lupa mengucapkan selamat ulang tahun, terus piring mangkok dibanting sehingaa pecah semua. Lalu, dia tanya bagaimana ngomongnya sama istrinya supaya pakai atas nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Saya tertawa terpingkal-pingkal sampai keluar air mata, aku bilang kamu baru menyaksikan CINTA yang luar biasa besarnya, tapi jangan pakai atas nama Bapa, Putera dan Roh Kudus. Lebih baik pergi mampir di toko berlian lalu beli cincin saja atau kalung beres semua! Dia tertawa! Saya pun tertawa. Kami berdua melupakan sedikit kemarahan masing masing.
Kalau aku maunya cari makanan enak-enak saja sebagai obat pelipur lara!

Janji itu Sakral

Kiranya kita mengerti bahwa janji sekecil apapun membuat dunia ini jadi baik, oleh karena itu mari kita menghargai janji dan meletakkannya sebagai ungkapan kepercayaan dan harus kita penuhi janji tersebut.

Siang ini saya akan mengikuti Misa Perkawinan Adam, keponakan saya, di Gereja Santo Matias di Cinere. Rencananya Misa konselebrasi 3 Uskup dan 5 pastor, termasuk Pastor Yance Mangkey, MSC.
Sebenarnya di dalam kehidupan kita, hampir setiap hari kita tidak terlepas dari “Janji”. Mulai dari bangun pagi hari sampai kita tidur kembali. Tinggal kita pilah-pilah janji kepada siapa. Sakramen Perkawinan pun sebenarnya tidak lain tidak bukan adalah janji, walau mendekati Sumpah karena melibatkan Umat, Pastor dan Tuhan sendiri melalui Kitab Suci. Janji itu sakral adanya! sekecil apapun janji itu nilainya tinggi sekali, ada yang menyebut janji itu hutang, kalau hutang artinya harus dibayar kecuali ngemplang atau lari atau kalau kebanyakan hutang bisa bunuh diri. Seperti pekan lalu seorang penjudi, kalah dan banyak hutang lalu meloncat dari lantai 56 Marina Bay Sands, Singapura. Janji memang menjanjikan baik dalam pengharapan baik atau buruk. Sakramen Perkawinan menjadi sakral dan indah karena pengharapan, tapi banyak perkawinan gagal karena lupa janji : “Dalam suka dan duka, dalam untung dan malang”. Kenyataannya semua jungkir-balik jika janji tidak dipenuhi. Saya mencoba membagi janji dalam 4 (empat) level menurut urut-urutan kehidupan manusia,
PERTAMA, Janji Iman. Janji ini dikeluarkan tanpa harus ada ikatan, hanya diri sendiri yang tahu, dengan iman yang dipercayanya. Misalnya janji akan berbuat baik, janji akan selalu ke gereja, janji membahagiakan diri atau keluarga, janji mau nyumbang gereja, janji mau jaga para klerus!
KEDUA, Janji Persona. Janji ini dipakai manusia untuk membuat dirinya berbeda dengan makhluk lain. Persona punya arti mirip topeng yang tampil beda. Janji antar teman, janji bisnis, janji kunjungan, janji kampanye, janji keluarga. Kalau terlalu banyak akan disebut obral janji semua dikeluarkan agar supaya manusia terlihat baik. Adanya setiap janji persona membuat kehidupan manusia lebih baik jika ditepati, misalnya membuat janji bisnis dan bayar hutang. Kalau semua tepat maka bisnisnya makin baik dan makin dipercaya oleh klien, bank, dan relasi. Tapi, jika tidak ditepati maka bisa di persona non grata.
KETIGA, Janji Kasih. Janji ini sudah lebih mendalam, karena janji ini diikuti sumpah atau pengorbanan, siap susah, siap menderita asal bisa membahagiakan sesama. Janji ini seperti tujuh sakramen dalam Gereja Katolik. Janji ini juga sudah memerlukan saksi umum, umat, pastor, kitab suci. Sayangnya tidak ada Kanji Kasih yang menyebutkan sanksi, misalnya : perkawinan, aku mencintai kamu dalam suka dan duka, untung dan malang dan bla bla bla, kalau aku “melanggar” maka aku masuk Neraka!! Nah, kalau ada sanksi mungkin agak galak, sehingga perkawinan lebih kekal, tapi tidak di buat oleh karena itu saya menyebutnya Janji Kasih karena dibuat atas landasan Cinta Kasih.
KEEMPAT, Janji Dogmatis. Janji ini dibuat atas dasar dogmatid untuk melindungi kita. Janji Abraham dengan Tuhan, janji para Nabi, janji kita (ikutin Credo), termasuk di dalamnya janji terhadap diri sendiri untuk taat terhadap Tuhan (taat seperti mayat), Janji Kristus menemani kita sampai akhir jaman, janji dalam Kitab Suci (PL dan PB). Janji ini mengangkat harkat martabat manusia dimana sebelumnya penuh dosa, berobah menjadi Anak Allah bahkan menjadi Hak Ahli waris Surga.
Semua janji akan dimeterai oleh kemauan baik (Rp.6000 itu artinya berbuat baik untuk negara), namun ada juga janji negatif yang tidak saya sebut di sini mulai dari sembah berhala, black magic, janji dengan setan, janji kotor dan lain-lain.
Kiranya kita mengerti bahwa janji sekecil apapun membuat dunia ini jadi baik, oleh karena itu mari kita menghargai janji dan meletakkannya sebagai ungkapan kepercayaan dan harus kita penuhi janji tersebut. Buat kehidupan hari-hari, jangan terlalu mudah membuat janji untuk mengejar persona. Kata Insya Allah atau atas perkenan Allah indah adanya.

Bangun Gereja

Mari membangun “gereja” kita mengikuti perkembangan jaman dalam Cinta Kasih dan Sumber Kebahagiaan.

Perjalanan pelayanan misi Katolik di Jakarta sudah melebihi 200 tahun, dari beberapa Gereja awal, kita sekarang sudah 60 Paroki dan puluhan stasi di Jakarta. Membangun gereja memang kita harus membangun 3 unsur :

1. Membangun fisik gedung gereja dan fasilitasnya.
2. Membangun Umat sebagai Gereja umat
3. Membangun Lingkungan (lingkungan hidup & kehidupan bermasyarakat)

Gereja di akar rumput, sebuah kisah awal Kristoforus perjalanannya dan kehidupan menggereja menjelang pesta emasnya. Saya rasa umat sangat menantikan terbitnya buku ini, mari kita doakan. Setelah duduk lebih 2 jam di sebuah Gereja tua di Depok, berbincang-bincang masalah gereja. Kami cerita mengapa sudah sekian lama gereja Katolik di bumi Indonesia, tapi kehidupan menggereja masih membutuhkan perhatian khusus. Perubahan jaman demikian cepat, kalau tidak mengantisipasinya maka kita akan ketinggalan, terutama pelayanan masyarakat.
Pelayanan Masyarakat merupakan bagian dari perutusan, kehidupan menggereja menuntut agar kita diutus, pertama-tama harus bisa melayani masyarakat, baik masyarakat Katolik maupun umat beragama lain. Sebagai sumber ajaran cinta kasih maka peran gereja sangat diharapkan. Mari membangun “gereja” kita mengikuti perkembangan jaman dalam Cinta Kasih dan Sumber Kebahagiaan. Jadi, kalau ada hal-hal yg mengecewakan, pertikaian, pertengkaran, perbedaan pendapat harus segera diselesaikan secara damai dan tanggung –jawab dalam bingkai persaudaraan.
Sekarang kita sedang membangun Kantor Gedung Pastoral sebagai bagian dari gereja kita, jadi mari kita doakan semoga pembangunan segera dapat diselesaikan terutama dalam damai.

Rumah Sakit

Rumah Sakit adalah bagian dari kehidupan kita.

Sebuah ambulance meraung-raung sepanjang Jalan S. Parman, Slipi, bahkan cenderung ngebut, lalu menyalib mobil saya, dan langsung masuk RS Dharmais. Di belakang mobil ambulance ada 2 Kijang Inova. Mobil yang di depan melambai-lambaikan tangan menyuruh saya minggir, tapi kondisi jalan macet. Seorang penumpang mobil kijang tadi turun menggedor kaca mobil saya dan memaksa saya supaya ikut masuk di RS supaya ambulance bisa masuk. Tadinya saya bilang sopir saya biarkan saja dan tidak usah diladeni. Lalu, turun lagi penumpangnya seorang ibu muda, dia langsung menyapa saya : “Pak Adharta, tolong dong bisa belok masuk ke Rumah Sakit, papa saya kritis, kena serangan jantung!”, pintanya dengan tergesa-gesa. Saya kaget juga lantaran namaku disebut dengan jelas. Saya terpaksa ikut belok ke RS, mestinya saya bisa di parkiran saja. Tapi karena orang itu menyebut namaku, aku turun dan kepingin tahu siapa itu? Aku ikut masuk ke halaman RS dan ternyata sudah terlambat, pasien sudah putus napas. Semua menangis sebelum turun dari ambulance. Keluarga ini dari Paroki Kedoya. Mereka kenal saya (tapi aku bingung karena saya tak kenal mereka, malu juga yaaa). Mereka berunding sebentar dan jenasahnya dipindahkan ke RS Kedoya.
Rumah Sakit adalah bagian dari kehidupan kita. Ia tak bisa terlepas dari siapa saja sebab semua orang pasti pernah sakit dan perlu perawatan, tetapi jika terlambat taruhannya nyawa. Memang waktu sangat menentukan nasib, tapi ada baiknya kita perlu persiapan. Saya pikir tidak ada salahnya di rumah dan handphone kita punya daftar nama, nomor telephone, PIN dokter yang kita kenal, nomor emergency RS terdekat, dan ambulance sehingga bisa secepat mungkin mendapatkan pertolongan.
Ada seorang sahabat, suatu malam saya dan Pastor Yance Mangkey, MSC harus membawanya ke RS Royal Taruma. Dokternya dari Paroki Stella Maris-Pluit. Lantaran dokter dan perawat kenal pastor yang bersama kami, maka semuanya jadi lancar (pastor ngetop, urusan jadi lebih cepat)
Rumah sakit, pilihan akhir perawatan kesehatan. Kalau bisa jangan sampai kita masuk RS. Kalau ada yang terpaksa masuk RS maka begitu banyak pilihan RS. Singapura adalah pilihan terdekat bagi mereka yang berkantong tebal. Selain karena pelayanannya prima, juga karena hasil pemeriksaannya memiliki tingkat akurasi tinggi. Lalu, apa pilihan bagi sesama yang berkantong tipis? Saya yakin begitu banyak campur tangan Tuhan bagi mereka yang tak berdaya secara finansial tetapi membutuhkan kesembuhan dari segala sakit dan penyakitnya.
Peristiwa di atas juga mengingatkan kita untuk bisa mengenal para dokter. Ada baiknya juga para dokter di paroki angkat jari. Kita buat daftar namanya dan Rumah sakitnya. Kita sebarkan ke umat. Tuhan juga mengharapkan kita mengenal banyak sahabat, karena semakin banyak sahabat kita semakin mengenal wajah Tuhan. Takdir memang tidak bisa ditolak, seperti sahabat saya Jefrey Dompas. Di usia produktif 52 tahun dia harus pulang padahal gereja membutuhkan tenaganya. Sepertinya Tuhan punya rencana lain terhadapnya. Tuhan mendampingi, melindungi dan memberkati kita semua.

Mindset

Meletakkan kata “terima kasih” dalam mindset kita sehari-hari banyaklah untungnya, karena begitu mudah tak berbeban, namun memiliki kekuatan yang luar biasa.

Setiap hari saat aku bangun pagi, saya selalu berdoa. Kadang-kadang saya lupa mau doa apa? Tetapi, jika dalam menutup doa malam aku katakaan terima kasih Tuhan! Maka di doa pagi aku pastikan juga terima kasih kepada Tuhan. Tiada henti-henti-hentinyanya ucapan terima kasih ini aku sampaikan, karena tiada kata lain yang lebih indah di hadapan Allah selain terima kasih.
Ungkapan terima kasih di pagi hari kerap saya nyatakan melalui karya dan karsa hari itu. Meletakkan kata “terima kasih” dalam mindset kita sehari-hari banyaklah untungnya, karena begitu mudah tak berbeban, namun memiliki kekuatan yang luar biasa. Cobalah dan rasakan kekuatannya. Kristus dalam doa-Nya selalu berterima kasih dengan mengucap syukur karena penyertaan-NYA dalam kehidupan, terutama Kasih Karunia yang diberikan kepada kita.
Saya pernah bertanya kepada seorang sahabat, yang saya anggap sebagai sebagai panutan. ”Apakah man tanpa perbuatan itu mati sama halnya dengan berteima kasih tapi donothing (tanpa ada aksi nyata)”, tanyaku ingin tahu. ”Tidak mungkin sesuatu dikerjakan tanpa mind set, percayalah bahwa segala dasar perbuatan selalu dimulai dengan pikiran,” jawabnya dengan tegas. Luar biasa! Jadi, kalau kita berpikiran positif, maka hasilnya akan positif. Sebaliknya, jika kita berpikiran negatif maka apapun hasilnya tidak mungkin positif! Sungguh indah pemikiran ini. Salam dalam damai sejahtera

Citius, Altius, Fortius

Semalam saya nonton semi final Piala Eropa antara Portugal dan Spanyol. Saking asyiknya lupa menulis. Hasil score 0-0 sampai selesai dilanjutkan adu penalty dan berakhir 4 : 2 untuk Spanyol.
Kita dalam perjalanan hidup juga seperti para pemain bola. Tubuh kita ibarat padang rumput hijau. Di hati kita terjadi pertandingan bola antara Sesebelasan Positif dan Kesebelasan Negatif. Wasit dipimpin langsung oleh Bapak Hati Nurani. Penjaga garisnya adalah para sahabat. Sedangkan penontonnya banyak sekali di sekitar kita di mana pun kita berada.
Kalau pertandingan sepak bola 2 x 45 menit. Perpanjangan 2 x 15 menit. Sementara kehidupan kita 2 x Siang hari, perpanjangan 2 x malam hari dan adu penaltinya di saat akhir hidup kita. Pertarungan yang sungguh indah ditonton dan membuat hidup ini lebih hidup.
Suatu hari seorang teman saya bertanya. Mengapa di dunia ini ada orang jahat? Saya jawab bahwa kalau di dunia ini semua orang baik, maka kita tidak ada dan dunia pun tidak ada, karena kita termasuk golongan orang jahat.
Ada cerita buat teman-teman kontraktor. Suatu hari terjadi perundingan antara Surga dan Neraka untuk membangun Jembatan penghubung. Alkisah disetujui bahwa Surga 50 persen dan Neraka 50 persen. Mulai dari titik masing-masing dengan biaya masing-masing dan pertemuannya di tengah-tengah. Dalam waktu singkat Neraka selesai membangun 50 persen dengan megahnya. Sebaliknya, surga belum mulai sama sekali. Setelah diselidiki ternyata di surga tidak bisa mencari atau menemukan kontraktor untuk membangun? (jangan marah ya karena Kontraktornya semua di sebrang)

Citius, Altius, Fortius
Suatu ungkapan bagus! Apa mungkin ada pembaca yang tahu artinya? Tetapi setiap kehidupan kita penuh tantangan dan kita harus bukan saja mengatasinya tetapi melebihinya. Lebih Cepat, Lebih Tinggi, Lebih Kuat!
Lebih cepat dalam mengatasi segala kesulitan dan hambatan hidup!
Lebih tinggi dalam memposisikan diri, lebih dari yang lain dalam hal jabatan, dan sekolah, dan khususnya belajar selalu lebih dan lebih tinggi tiada batas. Lalu, lebih kuat dalam dalam melawan tuntutan dunia untuk mengalahkan segala nafsu dan kejahatan.
Selamat menonton adegan sepak bola pagi berikutnya. Jerman lawan Italia. Saya pegang Jerman karena kesebelasan favorit dari istri saya. Salam damai dan sejahtera selalu mendampingi kita semua

Handicap

Pertandingan semi final piala Eropa kemarin pagi antara Jerman dan Italia Berakhir dgn score 2 : 1 untuk kemenangan Italia. Saya masih ingat ucapan Franz Beckenbouwer perihal pertandingan Sepak bola perihal faktor kemenangan yang di tentukan beberapa hal : 1) skill pemain, 2)pelatih yang mengatur strategi, 3)penonton, 4)wasit, 5)handicap!
Sungguh suatu yang luar biasa analisa beliau, dan ini salah satu analisa handicap.

Handicap
Germany -0.50 @ -1.07
Italy 0.50 @ 1.02
Handicap
Germany -0.75 @ 1.28
Italy 0.75 @ -1.36
Handicap
Germany -0.25 @ -1.56
Italy 0.25 @ 1.44
Over/Under
OVER 2.25 @ 1.06
UNDER 2.25 @ -1.14
Over/Under
OVER 2.00 @ -1.40
UNDER 2.00 @ 1.28
Over/Under
OVER 2.50 @ 1.36
UNDER 2.50 @ -1.51

Terlepas dari kalah atau menang, proses permainan, baik di belakang layar atau di lapangan, yang menggembirakan adalah kita telah disajikan suatu permainan yang indah sekali sekaligus mendebarkan dan membangkitkan adrenalin bagi petaruh karena fanatik dengan tim kesayangannya.
Seoeang anak usia 12 tahun di tahan polisi federal FBI di Atlanta – USA karena berjasil masuk dan merubah situs FBI juga memecahkan code rahasia. Melalui proses yang panjang dalam pemeriksaan, akhirnya anak tersebut dibebaskan lantaran anak ini justru bisa membaca Handicap FBI dan menemukan sisi-sisi kelemahannya.
Dalam diskusi dengan beberapa sahabat saya katakan bahwa apa handicap Manusia itu adalah Malaikat? Malaikat itulah handicap manusia. Sudut-sudut kelemahan dan kekurangan manusia ditutupi oleh Malaikat pelindung yang diberikan Tuhan kepada kita. Mengapa begitu? Kita lebih mendahulukan Apa yang kita inginkan daripada Apa yang kita butuhkan!
Saya salah menebak, kesebelasan faborit saya dan istri, Jerman kalah 2:1 dari Itali. Saya akui bahwa salah satu penyebab kemenangan Italia adalah mereka bisa membaca Handicap Jerman dan mengantisipasinya lebih awal. Saya rasa ini merupakan suatu pengalaman iman buat kita. Semakin kita bisa membaca handicap kita, semakin bisa kita mengalahkan diri kita sendiri.
Handicap saya 18 dalam permainan Golf. Sampai jumpa dalam final Italia dan Spanyol. Salam suka cita. Tuhan mendampingi kita.