Tag Archives: Adharta

Nonton Bareng Film SP

Sejak tanggal 7 Juni 2012 kemarin, beberapa gedung film penuh. Ada gerakan bersama untuk menonton film Mgr. Soegiyopranoto (SP) yang disutradara oleh Garin Nugroho (GN). Filmnya dibuat ringan sehingga bisa dinikmati segala umur. Kendati film ini memiliki daya tarik namun sepertinya perjuangan promosi yang begitu gencar oleh umat Katolik kurang berdampak dibandingkan dengan antusiasme masyarakat menonton Avenger. Akhirnya promosi melalui email, BB, SMS cukup membuat studio XXI agak kewalahan meladeni para penonoton.
Cerita dalam film juga dialognya membuat kenangan tersendiri. Saya sendiri lebih tertarik pada gerakan “Nonton Bareng” (Nobar) daripada film itu sendiri. Beberapa gereja, teritorial, kategorial, sampai KAJ buat acara Nobar.
Besok Minggu 10 Juni 2012 jam 12.15 di Studio XXI – Pluit Village, saya bersama Lingkungan Keluarga Kudus, Paroki Santo Kristoforus bersama 100 warga lingkungan akan nonton bareng. Upaya mengumpulkan orang sebanyak ini memiliki suka-duka sendiri sebagai komunitas.
Saya masih ingat waktu Paus Yohanes Paulus II datang di Jakarta. Luar biasa sekali secara serempak seluruh umat Katolik bisa berkumpul di Stadion Senayan. Agenda Nobar juga mengingatkan saya tentang gerakan-gerakan kebangkitan Umat Katolik. Beberapa saat yang lalu saya menulis soal perlu adanya sedikit pengarahan tentang Nobar. Setelah Nobar apa nilai positif yang bisa kita petik? Yang terpenting lagi adalah ikatan kekeluargaan. Jalinan silaturahmi dan persahabatan jadi lebih akrab, baik antarumat Katolik maupun antarumat Katolik dengan masyarakat pada umumnya. Film SP menghantar umat bisa melihat suatu kebanggaan bahwa ada sesuatu di antara kita umat Katolik, yang kita sendiri hampir tidak tahu kalau kita memiliki yakni Cor Unnum et anima Una et eclesia una (Kalau tidak salah tulis)
Bisa saja satu hari nanti umat Katolik akan melihat suatu kenyataan bahwa umat Katolik akan tercerai-berai, kalau kita tidak mulai dari sekarang menyadari kekayaan dan kekuatan yang kita miliki :

a. Sakramen pengakuan dosa (sumber kekuatan dan energi positif yang tiada bandingnya) juga sakramen lainnya.
b. Devosi Maria, kekuatan dalam kelembutan seorang ibu, sifat feminin bukan kekerasan, welas asih dan pemaaf.
c. Pastor, sebagai Klerus, merupakan kepemimpinan yang memiliki kuasa yang berasal dari Yesus sendiri. Kekurangan atau musnahnya Pastor tamatlah agama Katolik.
d. Vatikan, di bawah Bapa Suci, menjadi simbol Kerajaan Allah di muka bumi.
e. Kebersamaan, satu hati, satu jiwa, satu gereja ( Cor unnum et anima una et Eclesia una) ini yang menarik sekali karena komunitas basis, dasarnya adalah kebersamaan dalam keluarga, lingkungan, dan masyarakat sosial.

Tradisi kebersamaan, perlu kita angkat untuk menghantar 4 kekuatan kita dan +1 penunjang kekuatan. Semoga rahmat Allah, kasih karunia Roh Kudus bisa mengisi kekosongan hati kita, kesulitan kita, kecemburuan kita, kesombongan kita, keserakahan kita, dan segala sisi sisi kekurangan kita melalui kebersamaan.

PURGATORY

Menyaksikan acara televisi Indonesian Lawyer Clubs, minggu malam dalam siaran ulangan, yang dipandu oleh Bung Karny Illyas, saya terkesan pada akhir acara saat pemandu acara mengutip ucapan Presiden Soekarno di tahun 1959, bahwa Negara Kita sedang berada dalam api pencucian, Purgatory to Paradise.
Saya sempat tertegun beberapa detik karena kata Purgatory (Api pencucian) hanya di kenal oleh Dogma atau doktrin Katolik. Minggu siang lalu sehabis menonton Film Mgr. Soegiyopranoto, teman saya di Amerika kirim BBM, menanyakan apakah bisa dikirimin DVD Film Soegija. Alasannya bahwa di US belum bisa beli VCD, hanya bisa dapat cuplikannya lewat Youtube. Kalau bisa beli di Glodok yang murah meriah. Saya bilang kalau beli di Glodok kan bajakan. Film lain boleh beli di Glodok, kecuali Film Soegija karena untuk gereja harus original supaya tidak dosa. Lalu, teman saya jawab bahwa itu gampang karena ntar ngaku dosa ajah, terus kan kelak ada api pencucian jadi bisa diampuni (wah gawat neh)
Akhir Maret lalu, kami membuat misa peringatan arwah ayahanda saya yang meninggal di usia 94 tahun lalu. Misa dipimpin oleh Romo Tondo dan Romo Pikor. Dalam khotbahnya Romo Tondo mengatakan sebagai berikut : “Kalau orang sudah meninggal. kalau masuk surga maka tidak perlu didoakan lagi. Kalau masuk neraka apa lagi, didoakan bagaimana pun juga tetap di neraka, mustahil pindah ke surga. Lalu untuk apa kita berdoa untuk orang meninggal?” tantangnya. Dan masih panjang khotbahnya tentang purgatory atau api pencucian.
Menarik sekali hari ini yang cerah kita berbincang tentang api pencucian. Walaupun menurut beberapa orang masih jauh dari kematian, tetapi Yesus mengingatkan kita agar terus berjaga-jaga, oleh karena itu tidak ada salahnya kita berbicara tentang api pencucian. Apalagi kalau para romo bisa atau mau juga memberikan pencerahan karena literatur tentangnya sangat minim sekali kita peroleh. Mari kita lihat sebentar encyclopedia.
Kata “api pencucian atau Purgatory”, berasal melalui Anglo-Norman dan Old Prancis dari purgatorium pada kata Latin, merujuk juga untuk berbagai konsep historis dan modern postmortem berarti menderita singkat atau kutukan yang tidak kekal, dalam arti tidak spesifik, berarti tempat atau kondisi penderitaan atau siksaan, terutama yang bersifat sementara pada saat kematian .
Dalam doktrin Katolik kita melihat jelas hubungan antara orang meninggal, dan rohnya akan melalui api pencucian, sebelum sampai ke surga, kepercayaan ini tentu saja sangat menguatkan kita bahwa kita memiliki 3 kesempatan masuk surga. Pertama, kita mati langsung masuk surga karena perbuatan baik kita. Kedua, kita mati masuk api pencucian (pasti) masuk surga. Ketiga, kita mati membela kebenaran (jaminan untuk para martir ). Atau pilihan lain masuk neraka ?
Melihat tulisan awal, saya sangat tertarik sekali untuk menulis, menurut saya api pencucian juga berada di dunia orang hidup, di mana kita bisa mencuci dosa-dosa kita. Bukan saja melalui ruang pengakuan, tetapi juga merobah semua sikap kehidupan kita, pada awalnya kita akan menderita saat kita meninggalkan hal-hal duniawi atau dosa-dosa manusia — ingat 7 dosa mematikan manusia (siksaan api), tetapi jika kita bisa melaluinya maka suka cita besar akan menanti.
Untuk menjadi orang baik dan orang suci tidak harus menjadi pastor atau suster, tetapi cukup melalui api pencucian dulu, tinggal kita sanggup atau tidak melewati kawah candradimuka itu. Hal yang sangat sulit buat kita manusia, dengan kelemahan daging yang kita miliki, tetapi paling tidak ini menjadi signal atau rambu-rambu buat kehidupan kita.
Akan menjadi sungguh indah kalau tulisan ini bisa dilengkapi romo, suster, frater karena buat umat awam seperti saya ini sungguh menginginkan, rindu akan pencerahan dari para romo karena kita cuma bisa baca saja. Alkitab pun kita jarang buka, kiranya ini jadi awal kita mengenal Api Pencucian atau PURGATORY.
Salam damai sejahtera, cinta kasih Tuhan dan Roh Kudus mendampingi istirahat malam kita, sampai besok fajar pagi membuka tirai kegelapan malam.

Sportivitas

Sepekan sudah demam sepak bola Piala Eropa. Saya pun ikut-ikutan menonton pertandingan semalam antara Perancis dan Inggris dan score berakhir 1 : 1 atau draw. Permainan cantik kedua kesebelasan diwarnai kartu kuning juga. Selesai pertandingan kamera sempat menyorot pelatih kedua kesebelasan berpelukaan dan bicara akrab sekali. Demikian juga para pemainnya saling berpelukan saat selesai pertandingan. Kalau dulu kita nonton Diego Maradona main, yang menarik beliau suka membuat tanda-salib waktu mau mulai main, atau pada saat membuat gol.
Pertandingan semalam mempertontonkan sportivitas tinggi dan laga menawan. Ia juga memberikan semangat kebersamaan melalui sepak bola. Kita sering memperbincangkan Sportivitas yang mempengaruhi kehidupan kita. Dan, sportivitas tentu saja menjadi bagian dari nilai rohani kita, apa saja nilai tersebut :
jujur dan setia
rasa saling menghormati
mengerti dan mematuhi aturan main
siap kalah siap menang
kebersamaan kompak
motivasi menjadi baik
Demam sepak bola Piala Eropa 2012 ini juga banyak memberikan berkah buat para pedagang kaos, sticker logo, topi dan mainan. Kita juga dapat berkah bisa nonton secara gratis (separuh warga di NTT dan Indonesia Timur lainnya tidak bisa menikmati siaran langsung RCTI karena signalnya acak-acakan tanpa sebab). Sedangkan, nilai rohani yang bisa kita petik dari adanya pertandingan sepak bola Piala Eropa ini adalah Damai dan Sukacita di antara pemain, wasit, penonton dan suporter. Hal itu tentu saja agak berbeda dengan pertandingan liga dalam negeri yang penuh dengki, dendam dan perkelahian, tindakan anarkis suporter, caci maki dan segala sumpah serapah lainnya. Menarik juga kita lihat hajatan Piala Eropa ini karena mempersatukan bangsa Eropa yang sedang menghadapi krisis diseluruh benua dan memberikan konstribusi bagi pembangunan negara, ekonomi dan kebudayaan.
Dalam kehidupan, kita juga memerlukan nilai sportivitas dalam keluarga, persahabatan dan pekerjaan. Ibarat kita sedang bertanding dalam olah raga, dalam berbagai bidang kehidupan pun kita harus menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, damai, jujur, setia, saling menghormati dan siap menghadapi kenyataan.
Selamat menonton walaupun pagi hari pasti mengantuk, jangan mengurangi semangat kerja ya. Tuhan memberkati, melindungi dan mengajar kita dengan nilai sportivitas.

PESAN BAPA SUCI BENEDIKTUS XVI PADA PEMBUKAAN KEJUARAAN SEPAK BOLA EROPA 2012

Yang Mulia
Mgr Józef Michalik
Ketua Konferensi Waligereja Polandia
Warsawa

Dalam waktu dekat akan dimulai Kejuaraan Sepak Bola Eropa, yang akan berlangsung di Polandia dan Ukraina. Peristiwa olah raga ini tidak hanya diperuntukkan bagi para organisator, para atlit dan para penggemar, tetapi – atas cara yang berbeda dan dalam pelbagai bidang kehidupan – bagi seluruh masyarakat. Juga Gereja tidak tinggal diam dengan adanya peristiwa seperti itu, khususnya menyangkut kebutuhan-kebutuhan rohani dari mereka yang berpartisipasi di dalamnya. Dengan rasa syukur saya menerima informasi-informasi tentang program-program-program katekese, liturgi dan doa.

Pendahulu saya yang terkasih, Beato Yohanes Paulus II, berkata: “Potensi-potensi fenomena olah raga menjadi alat penuh makna bagi perkembangan integral dari pribadi manusia dan faktor yang sangat bermanfaat untuk membangun suatu masyarakat yang lebih manusiawi. Rasa persaudaraan, kebesaran hati, kejujuran dan hormat terhadap tubuh yang muncul dari olah raga turut memberi kontribusi bagi pembangunan suatu masyarakat sipil, di mana persahabatan menggantikan pertentangan, perjumpaan lebih dikedepankan daripada konflik dan perlawanan yang pahit digantikan oleh kompetisi yang sehat. Dimengerti atas cara demikian, olah raga bukanlah tujuan tetapi sarana serta dapat menjadi alat budaya dan rekreasi, yang memotivasi semua orang untuk mengupayakan yang terbaik di lapangan dan menolak apa pun yang dapat membahayakaan atau merugikan dirinya sendiri atau orang-orang lain.” Olah raga beregu seperti sepak bola merupakan suatu sekolah penting untuk mendidik rasa hormat dan penghargaan terhadap yang lain, termasuk hormat terhadap lawan main, untuk menumbuhkan semangat pengorbanan pribadi demi kebaikan seluruh regu dan untuk memperbaiki relasi-relasi dalam regu, atau dengan kata lain untuk mengatasi individualisme dan egoisme, yang sering kali mencirikhaskan hubungan-hubungan antar manusia, agar diciptakan ruang bagi persaudaraan dan cinta. Hanya hal seperti inilah yang membuka kemungkinan, di segala tingkatan, untuk mempromosikan kebaikan umum yang otentik.

Dengan pikiran-pikiran yang singkat ini saya mendorong mereka semua yang terlibat dalam acara ini untuk bekerja dengan sepenuh hati, agar kiranya peristiwa ini dihayati sebagai ungkapan paling luhur dari kebajikan-kebajikan dan tindakan-tindakan manusia, dalam semangat perdamaian dan sukacita yang sejati. Dalam doa saya mempercayakan kepada Allah para Gembala, sukarelawan/wati, para pemain, para penggemar dan semua yang terlibat dalam persiapan dan pelaksanaan kejuaraan ini. Kepada anda semua saya memberikan Berkat saya.

Vatikan, 6 Juni 2012
Paus Benediktus XVI.
(terjemahan oleh J. Mangkey MSC, dari teks bahasa Italia)

Pola Makan

Sore ini saya menghadiri Misa Syukur memperingati Ulang Tahun ke-70 Ibu Caroline Nayoan. Misa dipimpin oleh Romo James, MSC. Dalam khotbahnya, beliau mengingatkan bahwa kalau ingin umur panjang dan sehat maka pola makan harus dijaga, karena banyak racun yang kita makan setiap harinya.
Di Jakarta, tumbuh seperti jamur perusahaan yang menjual suplemen kesehatan, dietry, sampai anti aging bahkan perawatan tubuh secara khusus. Buat kita orang awam, sering terkecoh oleh iklan, rayuan dan promosi yang begitu gencar menawarkan khasiat obat, suplemen food, yang bisa membuat kita sehat, segar dan awet muda, tapi akhirnya malah yang diperoleh sebaliknya, addict, kerusakan hati, gagal ginjal dan serangan lambung. Oleh karena itu kita perlu memikir 10x bahkan lebih sebelum mengambil keputusan menggunakan suplemen untuk kesehatan, dietry dan anti aging.
Padahal hidup sehat tidak selalu tergantung hanya pada makanan saja, tapi juga firman yang tumbuh dalam hati kita. Tips hidup sehat pernah diberikan seorang pakar kakanan adalah sebagai berikut :

• Sebelum makan jangan lupa berdoa agar makanan yang disantap berguna bagi kesehatan jasmani dan rohani kita.
• Saat makan jangan lupa berdoa agar kita makan secukupnya, karena banyak orang yang masih lapar/tidak bisa makan.
• Saat sudah agak kenyang kita berdoa kalau makanan yang kita makan juga mengajak kita bersekutu dengan orang lain jadi perlu kita sharing agar tidak makan berlebihan.
• Begitu selesai makan kita berdoa lagi mengucap syukur karena kelaparan telah kita lalui.
• Saat ada makanan lagi di tawarkan ke kita, mari kita ber-doa lagi, agar makanan tambahan ini lebih baik untuk orang lain.

Katanya, berdoa tiada henti saat makan membuat makanan menjadi sehat berlipat ganda, jadi tidak perlu suplemen sama sekali, saat itu hadir beberapa pastor juga, katanya tips ini tidak berlaku di Manado…..:ahahaha (karena ada paniki, tinoranca, rica-rica, woku, brenebon, bubur manado, masih ada kue lapis, panada dll).
Tapi sangat benar kalau kita menjaga POLA MAKAN, mulai saat usia 30-an, mendekati 40-an sudah harus mengatur. POLA GISI dan saat usia 50-an kita sudah harus atur POLA DIET, dan saat diatas usia 60-an kita sudah atur POLA OBAT, dan usia di atas 70-80-90 boleh makan apa saja, asal jangan banyak-banyak yaaaaa.
Syukur kepada Tuhan karena saat ini kita diberikan kesehatan, karena nilai nya sangat mahal, jadi perlu dijaga dirawat dan dikelola secara baik, isilah dengan suka cita karena hilanglah semua sakit penyakit jika hidupmu penuh damai sejahtera.

Work smart not work hard

Salam Bekerja, bekerja, dan bekerja
Hari ke hari berlalu begitu cepat, tiada terasa hari sudah Selasa, dan kita memasuki hari ke-2 mulai bekerja kembali dalam seminggu. Memang kita harus bekerja, sesuai dengan “talenta” yang kita miliki, sehingga kita bisa berpenghasilan yang kita pergunakan untuk makan, pakaian, hiburan, rumah dan lain sebagainya. Sebagai kebutuhan pokok kita semua. Untuk bekerja kita memang perlu memerlukan energi, pikiran dan aturan, tapi kesemuaannya harus dengan smart atau cerdik.

Ada 5 kendala pokok batasan agar kita bisa bekerja secara SMART :
1. Mindset : pikiran kita merpakan starting point sebelum kita bergerak, positive thinking penting jadi dasar pola pikir kita.Seorang pemain Golf saat mengayunkan tongkatnya, dalam pikirannya selalu saya bisa, bisa, bisa dan bisa. Kalau pikirannya masuk air, bolanya pasti masuk air.
2.DOA : memang sepintas lalu tidak ada hubungannya, namun Ora et Labora – berdoa dan bekerja tidak bisa dipisahkan. John Kennedy, saat meninggalkan gedung putih menuju Ross (sekarang Cape Kennedy) harus balik lagi ke ruangnya karena dia katakan aku lupa berdoa, sehingga apapun yang aku kerjakan tiada artinya.
3. Waktu : bekerja artinya kita masuk dalam konstrain waktu, kerja apa saja semua ada waktunya, main bola 2 x 45 menit, kerja kantor 8 jam dan semuanya ditentukan, time corrupt merupakan awal dari kegagalan. Jujur dan setia adalah bagian dari waktu. Tuhan menjanjikan semuanya akan indah pada waktunya, dengan catatan kita setia dan jujur.
4. Pengalaman : siapa saja mau bekerja akan setuju mengatakan bahwa pengalaman adalah guru yang besar. Nah, belajarlah dari pengalaman sendiri, orang lain atau buku-buku. Ilmu Manajemen adalah catatan-catatan pengalaman yang sudah diringkas dan dibuktikan kebenarannya.
5. Komitment : percaya diri (PD) untuk bekerja, ketakutan, kekhawatiran, keraguan membuat suatu komitment berubah dan pemicu inefisiensi dalambekerja.

Jika saja kita semua bisa mengikuti cara kerja yang baik dan benar niscaya Tuhan akan mendampingi kita bukan hanya hari ini tapi selalu dan selamanya. Mari kita mau bekerja dengan smart/cerdik karena itu dibutuhkan Tuhan.

#(Ditulis perjalanan pulang dari Rumah Duka Dharmais pada Minggu, 17 Juni lalu setelah menghadiri kebaktian tutup peti sepupu saya)

Kaki Lima

Pedagang kaki lima di depan Pasar Tanah Abang ramai berjualan saat-saat menjelang lebaran.

Saya menyusuri jalan Muwardi I sepanjang jalan terlihat orang jualan di pinggir jalan. Saya sempat berhenti untuk makan Pecel Madiun. Setelah makan selesai minum baru terpikir tentang kebersihan. Apa mau dikata makanan sudah masuk dan mudah-mudahan tidak sakit perut saja. Inilah penjual “kaki lima”. Saya tidak mengerti dari mana asal kaki lima, tapi di Amerika sana ada istilah “five foot”. Penjual di atas trotoir yang lebarnya 5 kaki atau 1,5 meter saja dan biasanya di atas trotoir. Tapi, jangan pandang enteng. Martabak Holland di Surabaya, memiliki 17 outlet dengan omset 15 jutaan per hari!!! Per outlet.
Apa untung rugi Pedagang Kaki Lima (PKL)? Pertama investasinya tidak besar, tenaga tidak banyak, tetapi proporsi untung cukup besar, tetapi di balik itu kita bisa melihat kehidupan rohaninya. Sungguh luar biasa karena PKL ini melayani orang kecil, memberikan subsidi besar untuk mahasiswa dan memberikan peluang tenaga kerja.
Berbeda dengan perusahaan besar. Pada umumnya hanya memikirkan keuntungan saja tanpa melihat kiri-kanan. Bagaimana membantu rakyat kecil, orang miskin, mahasiswa, pelajar dlsb.
Sadar atau tidak sadar, PKL telah memberikan sumbangsih besar terhadap pembangunan bangsa dan negara. Coba tanya seluruh Alumni Trisakti (kampus. Barat) pasti kenal dengan Aneka Racun atau lokasi PKL jual makanan macam-macam. Mengapa disebut begitu karena memang kotor dan tidak higienis tapi telah menghasilkan ribuan insinyur, drs, dokter bahkan profesor.
Kehidupan kita sehari-hari juga banyak berpikir tentang investasi di akhir hidup kita. Peran kehidupan PKL tentu memberikan inspirasi besar dalam menjalankan visi dan misinya, terutama membantu orang kecil, miskin dan kurang mampu namun bisa menikmati makanan, minuman, pakaian dan peralatan dan sumber suka cita besar bisa dilihat di wajah mereka.
Buat Lingkungan Keluarga Kudus yang dikenal sebagai Lingkungan Pemulung karena dua tahun sekali membuat Basar Ramadan menjual barang bekas layak pakai. Dengan harga Rp. 100,- sampai Rp. 10,000.-, namun kegiatannya membuat pak Lurah, pak Camat, pak Walikota sampai Gubernur harus angkat topi, termasuk Romo Kardinal Julius yang pernah sempat mampir mengunjungi basar ini.
Option for the poor. Istilah yang sering digaungkan namun susah dijalankan, bagaimana misi kita? Sekolah mahal, buku dan peralatan mahal, apa lagi? Kalau saja terpikir sekolah murah ada asrama buat anak-anak tidak mampu dan bantuan buat masyarakat miskin dengan subsidi!!! Siapa yang mau berpikir seperti Pedagang Kaki Lima !!! … Mari !!!

Penglihatan Mimpi

Damai dan sejahtera menemani sahabat semua dalam istirahat malam, dan menyambut fajar dengan suka cita besar. Dan semoga mimpi indah Anda bisa menjadi kenyataan. Siapa yang tidak pernah mimpi? Siapa yang tidak pernah mendapat penglihatan?
Dalam Alkitab banyak sekali kisah tentang penglihatan dalam mimpi. Kita bisa lihat Kitab Daniel, bagaimana Beltsazar membuka rahasia Alam karena rahmat dan kasih karunia Allah (bisa baca Kitab Daniel).
Banyak orang lalu ke dukun untuk menanyakan arti mimpi tersebut, tapi seperti disampaikan Daniel, tidak mungkin ada seorang pun bisa melihat mimpi orang apa lagi mengartikannya. Walaupun kadangkala mimpi itu justru begitu nyata dan ada yang menjadi kenyataan.
Beberapa minggu lalu saya bermimpi sangat seru seperti nonton film saja, tapi saking serunya istri saya harus membangunkan karena saya exciting dan berteriak-teriak. Mimpi saya ini saya ceritakan kepada para sahabat, dan komentarnya seru banget!!! Kisahnya tentang para setan bersatu, lalu berusaha menghancurkan manusia, serangan pertama adalah menghancurkan para Romo, Suster dan Biarawan/biarawati. Penglihatannya sangat luar biasa, kalau diceritakan nanti ada yg kena serangan jantung (cerita lengkap di Japri saja)
Lalu untuk apa manusia dikasih mimpi? Tuhan pasti punya rencana buat kita. Lihat penciptaan manusia dimulai dari mimpi (mimpi basah). Bagaimana kita bisa pakai BB, nonton TV, rumah terang benderang, air, dlsb. Hampir sebagian besar yang kita nikmati adalah hasil dari mimpi para pendahulu kita. Kehidupan manusia menjadi berobah karena mimpi-mimpi yang menjadi kenyataan. Memang ada benarnya bahwa setiap mimpi memberikan pengharapan, sampai sejelek apapun mimpi yang kita lihat pasti ada nilai positifnya yang berguna buat kehidupan kita.
Saya tidak terlalu mengerti penanfsiran mimpi tapi saya memiliki keyakinan bahwa mimpi itu adalah suatu proses pembelajaran di mana melalui proses itu kita menuju kedewasaan baik secara fisik maupun iman. Seperti yang ditulis dalam kitab Wahyu, ulasan Yusuf, kisah Daniel (Beltsazar), semuanya itu berkat Rahmat, kasih Karunia Allah yang selalu dicurahkan kepada kita anak-anak-Nya.
Berbahagialah orang yang memiliki mimpi untuk merobah dunia menjadi baik!

Belajar Samai Cina

Tahun 1985 saya pertama kali menginjakkan kaki di Beijing, ibu kota Cina, tanpa Pasport, hanya menggunakan kertas lusuh, yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Airportnya jorok, ribut, dan mencekam karena kiri kanan penuh tentara. Suasananya menciutkan nyali. 1992 saya mendarat lagi di Beijing, dan suasananya sudah berubah total. Memang bersih sekali tapi tetap ribut, krodit, tentara banyak dan masih mencekam. Selam 12 tahun, setiap tahunnya saya 2 atau 3 kali mendarat di Beijing dan transit ke Pyong Yang, Korea Utara. Ada tugas yang harus dikerjakan bersama DPR Korea. Tahun 2009, saya terakhir datang di Bei Jing (ibu kota utara), wah suasananya indah, cantik, adem dan at home. Semua senyum dan penuh persahabatan. Lalu, 2010 saya dan keluarga sempat mampir di Shang Hai menikmati SH Bun di malam hari dan Xiao Lung Pao Nan Xiang di Ie Yen. Kendatipun saya mengunjungi kota-kota di Cina, saya belum bisa menikmati kereta api tercepat di dunia. Indahnya Shen Zhen, Kwang Chow, Xia Men, Beijing, Shan Tow, Da Lian, Kui Lin sampai Dang Dong mendatangkan kekaguman luar biasa pada keberanian para pemimpin Cina untuk melakukan transformasi di negaranya.
Alkisah suatu hari kami turun dari Ba Da Ling (tembok besar). Kami sengaja melewati desa-desa dan menghindari jalan raya. Desa ini ditata bagus sekali. Sampai di suatu tempat yang sepanjang jalan penuh dengan jeruk dan peer, kami mampir menikmati buah-buahan segar itu. Kami sungguh tercengang. Kami dipersilahkan makan dengan gratis. Saat pulang masih dikasih bungkus, tapi kami ambil secukupnya karena sayang-sayang nanti di buang.
Seharusnya mereka bisa dapat uang karena saya mau beli. Tapi apa jawabnya, “Jka Anda senang di negara ini, kami sudah sangat beruntung!” Satu hal yang terkesan, pada saat mau pulang ke Jakarta saya mencabut uang 200 USD untuk tips tapi dengan sangat sopan sang Guide bilang, “Please don’t, my salary is more than enough”! Luar biasa, tetapi karena kurang enak hati aku mengambil kamera pocket lalu kucabut SD card dan kuhadiahkan kepada Guide, sebagai tanda kenang-kenangaan dan diterima dengan senang hati!!
“Jika Anda senang berada di sini, kami sudah sangat beruntung!” Kalimat ini memiliki nilai rohani sangat tinggi. Kesopanan yang luar biasa dan etika persahabatan diberikan kepada orang yang belum di kenal sama sekali. Seandainya kata-kata ini bergema di hati kita saat kita bertemu seseorang, baik sahabat atau orang yang baru kita kenal, niscaya hasilnya luar biasa, apa lagi bisa di terapkan di lingkungan, kantor, atau bahkan gereja atau di mana saja, maka akan terlihat cinta sangat besar sekali. Anehnya ini bertumbuh mengagumkan di negara yang tidak mengenal Tuhan. Sedangkan, di NKRI yang mendeclare mengenal Tuhan, masih terjadi saling ribut, caci maki bahkan saling membenci antar SARA.
Tentu kita kenal himbauan, mari belajar sampai CINA, karena memang kita harus belajar. Dari negara kotor, terpuruk, dan penuh ketakutan menjelma menjadi negara terang-benderang, bebas merdeka, dan penuh kegairahan pembangunan dalam kurun waktu yang sangat singkat.
Yang menarik buat saya adalah membangun keramah-tamahan, sopan santun, budaya senyum, daya tarik dan kebersihan (dulu kalau kita ke Cina, setiap meja di restoran disediakan tempat buang ludah, karena kebiasaan meludah di seluruh negeri ini). Mari kita memetik sedikit pembelajaran dari mereka, akhir pekan depan aku mau menikmati Bei Jing Gao. Pasti ada lagi sesuatu banget yang membuat saya kagum.Jika Anda senang berada di sini, kami sudah sangat beruntung.

Bencilah Aku dalam Cintamu

Ada sebuah novel yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Kisahnya tentang sepasang kekasih yang saling mencintai tetapi tidak sampai ke perkawinan, karena mereka juga saling membenci. Apapun yang diperbuat masing-masing pihak selalu dianggap menghina, melecehkan, menyakitkan, dan bahkan merusak, sekalipun niatnya baik. Di sisi lain, mereka saling merindukan, dan saling menyayangi. Di akhir cerita, mereka terus bertengkar dan berpisah, dan kata sang gadis “bencilah aku, marahlah aku, cacilah aku sepuas-puasmu, tapi lakukanlah ini dalam cintamu!”
Hari ini ternyata aku bisa melihat, bahwa banyak kejadian perpisahan sepasang kekasih, perceraian suami-istri, dan berakhirnya persahabatan bukan karena benci dan tidak cinta tetapi adanya distorsi komunikasi.
Kadang kala kita menjumpai seseorang di manakita sudah suka sekali. Sebaliknya kerap kita juga berjumpa seseorang tapi kita langsung ada resistensi untuk menyukainya. Kata orang Cina ini namanya “Ciong”. Atau menurut sahabat baikku, katanya, mungkin di kehidupan sebelumnya sudah musuhan, jadi waktu re-inkarnasi terjadilah kebencian.
Hari ini aku harus bertekuk lutut memohon kepada Tuhan agar aku menjadi sabar, jangan marah, santai, relax, tapi bagaimana? Seorang kepercayaanku di kantor, harus meninggalkan kantor dan merusak tatanan, dan aturan main perusahaan. Semua perasaan marah, benci, kesel, sebel, dan dongkol bercampur jadi satu kayak gado-gado!!! Mau ditumplek ke mana? Mau menyalahkan diri sendiri, orang lain atau siapa saja, tapi teringat kisah novel itu. Kita boleh membenci siapa saja, marah siapa saja, tapi lakukanlah ini dalam cinta, terutama Cinta Kasih Tuhan.
Ada sahabat bilang saya aneh, masak mau marah saja harus atas nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus Amin. Tapi sore tadi beliau telepon katanya istrinya lagi marah besar sekali karena waktu ulang tahun dia lupa mengucapkan selamat ulang tahun, terus piring mangkok dibanting sehingaa pecah semua. Lalu, dia tanya bagaimana ngomongnya sama istrinya supaya pakai atas nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Saya tertawa terpingkal-pingkal sampai keluar air mata, aku bilang kamu baru menyaksikan CINTA yang luar biasa besarnya, tapi jangan pakai atas nama Bapa, Putera dan Roh Kudus. Lebih baik pergi mampir di toko berlian lalu beli cincin saja atau kalung beres semua! Dia tertawa! Saya pun tertawa. Kami berdua melupakan sedikit kemarahan masing masing.
Kalau aku maunya cari makanan enak-enak saja sebagai obat pelipur lara!