Nasib

Sebenarnya nasib manusia sudah ditakdirkan, tetapi takdir itu sendiri menjadi bagian dari manusia untuk menjadi dirinya, bukan untuk kepentimgan dirinya.

akinini-dotcom-kutipan-soekarno-tuhan-tidak-merobah-nasib-bangsa-sebelumPenerbangan Jakarta-Surabaya saya kali ini membangun stress luar biasa, karena saya membuat janji makan malam jam 7 di Surabaya, sekaligus janji makan pagi jam 8 di Jakarta sehingga jadual saya adalah terbang jam 3 sore lalu menggunakan night flight Garuda jam 23.00 malam kembali ke Jakarta. Maksud hati merajut nasib tapi kenyataan takdir berkata lain, karena sejak pagi hari saya coba mengambil ticket ternyata tidak bisa. Semua flight fully booked sampai last flight, 8 jam menunggu di airport akhirnya terbang jam 21.30 malam, sehingga saya miss makan malam dan harus di ganti makan siang besok hari, terpaksa dua jadwal saya di Jakarta harus di eliminir, syukur esoknya bisa diwakilkan.

Ada tiga orang anak laki-laki seorang pengusaha. Dia tahu bahwa anaknya semua baik-baik, tetapi dia ingin anaknya mandiri, akhirnya dia memanggil ketiga anaknya dan kepada mereka masing-masing diberikan uang sebagai modal. Lalu katanya : “Anakku sebelum aku tiada, kiranya kalian bisa mengerti arti sebuah kebijaksanaan, kalian semua sudah sekolah tinggi, sudah bisa menguasai keadaan nah marilah kita melihat nasib masing-masing”, katanya. “Carilah usaha sesuai dengan keinginan kalian dan kita akan lihat tahun depan saat musim semi tiba, siapakah diantara kalian yang bernasib baik dan mujur”, lanjutnya.
Anak-anaknya semua gembira mendengar ucapan ayahnya karena mereka bangga mendapatkan kepercayaan yang begitu besar, dan tentu saja timbul rasa persaingan diantara mereka untuk menunjukkan kemampuannya. Sang anak sulung adalah anak yang pemberani berwibawa dan penuh kepercayaan, berani mengambil resiko, lalu setelah menerima uang tersebut dia membeli segala macam hasil bumi yang ada, lalu mengapalkannya menuju kota besar. Perjalanan pertama sukses besar, lalu dia berusaha keras, kedua, ketiga dan selanjutnya dan modalnya berlipat ganda, tetapi menjelang musim semi, hasil bumi berlimpah, tapi harga jatuh. Sang sulung menderita kerugian, bahkan penuh dengan hutang, juga semua kekayaannya habis. Hanya tinggal baju di badan dan niat baik, tetapi dia tidak putus asa. Dia bekerja sendiri membantu pengusaha lain dan pelan-pelan bisa memenuhi kebutuhan hidupnya, serta layak menjadi orang normal.
Anak kedua adalah anak yang sangat pintar. Dia tahu berdagang itu beresiko tinggi, lalu dia pergi ke lahan-lahan murah di desa. Di sana dia membeli sawah dan ladang lalu menanam padi dan kacang-kacangan. Hasilnya pada musim panen bagus sekali, saat musim semi tiba juga mengalami hal yang sama. Hasil bumi berlimpah ruah, walaupun tidak sampai merugi seperti kakaknya, sang adik cukup sulit menghadapi situasi ini.
Sang bungsu anaknya tidak terlalu pintar, dia membawa modal dari ayahnya, dia tahu bahwa seperti di alkitab disebutkan, bahwa dia harus usaha, karena kalau tidak pasti ayahnya kelak akan marah kalau dia tinggal diam, tetapi dia tidak punya keahlian dagang. Dia tidak menguasai cocok tanam seperti kakak-kakaknya, tetapi dia tahu bahwa setiap orang mengusahakan hasil bumi perlu distribusi dan pergudangan yang baik. Akhirnya dia membeli kendaraan angkutan dan membangun gudang. Saat musim semi hasil panenan berlimpah sehingga gudangnya penuh sesak. Kendaraan juga overloaded. Walaupun harga sewa gudang sudah dinaikan sampai berlipat ganda, tetapi orang tetap memohon kepadanya, karena kalau tidak hasil buminya akan rusak. Di sisi lain kelebihan hasil bumi harus dikirim ke pelabuhan dan memerlukan truck untuk membawanya. Sungguh luar biasa penghasilannya bak air bah. Ia menerima rejeki dan tidak bisa menolak. Dalam satu musim saja dia menjadi orang kaya raya
Ketiga kakak adik akhirnya menghadap sang ayahanda dan menceritakan riwayat mereka masing masing. Sang Ayah bangga dan tertawa besar lalu katanya “Sebenarnya nasib manusia sudah ditakdirkan, tetapi takdir itu sendiri menjadi bagian dari manusia untuk menjadi dirinya, bukan untuk kepentimgan dirinya”
Anak-anaknya bingung terutama anak sulung dab adiknya. Mereka malu karena tidak berhasil. Sebaliknya menurut mereka adik bungsu punya nasib yang mujur dan ditakdirkan menjadi orang kaya. Tetapi sekali lagi ayahnya menjelaskan bahwa sekali-kali nasib manusia adalah untuk menjadikan dia dirinya sendiri bukan untuk kepentingannya, sehingga banyak disalahgunakan atau disalahtafsirkan. Jika seorang gagal dia akan mengambil escape clause bahwa dia gagal karena nasib, dia gagal karena sudah ditakdirkan gagal, atau dia tidak berhasil karena garis tangannya. Sama halnya seorang pemimpin atau seorang yang ikut pemilihan menjadi pemimpin dan gagal tentu dia akan berkata bahwa itu adalah nasib dan dia telah ditakdirkan tidak menjadi pemimpin.
Sungguh suatu kebahagiaan besar kalau kita bisa mengerti kebijaksanaan Ilahi, karena Tuhan tidak menginginkan anak-anak-Nya susah, gagal atau menderita, tetapi Dia ingin anak-anak-Nya mengenal Dia dan bisa secara bijaksana menjadi dirinya tanpa harus ada keluhan, tanpa kekecewaan dan tanpa saling menyalahkan termasuk menyalahkan nasibnya.
Semoga Tuhan memberkati kita semua menjadi orang yang mengenal dirinya sendiri. Salam dalam doa.

62 thoughts on “Nasib

  1. afikhairunnisa's avatarafikhairunnisa

    Memang apa yang kita alami terkadang tidak sesuai dengan apa yang kita kehendaki. Namun jangan menyerah pada nasib, teruslah berusaha, jika hasilnya tetap tidak sesuai dengan keinginan, Setidaknya kita sudah berusaha, dan yakinlah bahwa Tuhan mempunyai renca Indah dibalik itu semua

    Reply
  2. agni aprilia's avataragni aprilia

    Takdir memang sudah di tentukan oleh Tuhan. Namun nasib merupakan sesuatu yang tidak menentu. Nasib setiap orang bisa berubah-ubah, bukan berubah berdasarkan atas kuasa manusia namun atas kuasa yang lainnya yang dapat merubah nasib awal dari setiap manusia. Nasib di tentukan oleh tindakan manusia itu sendiri. Dan tidak selalu orang bodoh mendapatkan nasib yang jelek dan orang pintar sudah di pastikan mempunyai nasib yang baik. Sekali lagi nasib di tentukan oleh perilaku manusia sendiri.

    Reply
  3. Avini Razy Latif's avatarAvini Razy Latif

    “Tuhan Tidak Merubah Nasib sebuah bangsa, sebelum bangsa itu merubah nasibnya” saya setuju dengan pernyataan ini, bahwa sebenarnya “nasib” seserorang gagal/berhasil seseorang, tergantung bagaimana orang tersebut mampu meciptakan kegagalan/keberhasilan itu sendiri, terkadang orang suka mengatasnamakan kegagalan karena “nasib” padahal sugesti yang ada dipikiran serta apa yang ada didalam diri dia sendiri itulah yang membuat dia menjadi gagal…… bahkan akan terus-terusan gagal jika dipikirannya sudah tertanam bahwa nasib dia adalah selalu mengalami kegagalan.

    Reply
  4. Ria Audina Stefani's avatarRia Audina Stefani

    setiap perilaku kita pasti memiliki resiko yang berbeda-beda. apabila gagal, jangan selalu menyalahkan nasib. tapi cobalah untuk selalu minta tuntunan Tuhan agar diberikan kebijaksanaan yang ilahi sehingga apapun yang kita lakukan dapat dijadikan berhasil.

    Reply
  5. adnarizqyw's avataradnarizqyw

    post tentang nasib ini cukup inspiratif, karena menyadarkan kita bahwa nasib seseorang bergantung pada dirinya sendiri, apabila seseorang megharapkan bernasib baik maka dia harus berusaha sebaik mungkin untuk dapan mencapai nasib yang dia inginkan.

    Reply
  6. AllyaBerthaNofriani 1601277681 04PHO's avatarAllyaBerthaNofriani 1601277681 04PHO

    Yang menentukan nasib adalah diri kita sendiri, maka dari itu perlu adanya kemauan akan perubahan yang berarti untuk mengubah nasib kita. untuk mengubah nasib mulailah dari sekarang jangan menunggu nanti dengan tidak hanya belajar dari diri sendiri melainkan dari orang lain juga, agar anda tidak perlu mengulangi kesalahan yang sama

    Reply
  7. 04 PHO_Denny Mandira Firdaus_1601269641's avatar04 PHO_Denny Mandira Firdaus_1601269641

    Nasib
    • Manusia tidak tahu apa yang sebenarnya akan terjadi. Kemampuan berfikirnya memang dapat membawa dirinya kepada perhitungan, proyeksi dan perencanaan yang canggih. Namun setelah diusahakan realisasinya tidak selalu sesuai dengan keinginannya. Manuisa hanya tahu takdirnya setelah terjadi.
    • Manusia menginginkan perubahan kondisi dalam menjalani hidup di dunia ini, diperintah oleh Allah untuk berusaha dan berdoa untuk mengubahnya. Usaha perubahan yang dilakukan oleh manusia itu, kalau berhasil seperti yang diinginkannya maka Allah melarangnya untuk menepuk dada sebagai hasil karyanya sendiri. Bahkan sekiranya usahanya itu dinilainya gagal dan bahkan manusia itu sedih bermuram durja menganggap dirinya sumber kegagalan, maka Allah juga menganggap hal itu sebagai kesombongan yang dilarang juga.

    Reply
  8. ellen's avatarellen

    Nasib memang sudah di Tangan Tuhan. Ada orang kaya, ada orang miskin. Tuhan adil, Dia tau apa yang kita butuhkan. Mungkin Tuhan tidak memberikan kita kekayaan, karena takut kita menjadi sombong dan akhirnya melupakan Tuhan. Mungkin juga Tuhan memberikan kekayaan agar berkat tersebut menjadi tangan Tuhan bagi orang lain. Kita tidak bisa menentukan nasib, tetapi kita yang menentukan bagaimana kita bisa menerima nasib tersebut.

    Reply
  9. Verdio's avatarVerdio

    “Sebenarnya nasib manusia sudah ditakdirkan, tetapi takdir itu sendiri menjadi bagian dari manusia untuk menjadi dirinya, bukan untuk kepentimgan dirinya”
    ya qoute itu memang benar, nasib manusia memang sudah di takdirkan dan sudah di atur oleh tuhan, tapi kita juga bisa merubah nasib kita dengan cara berusaha dan menunjukan keiklasan kita dalam berusaha untuk merubah nasib kita dengan usaha yang kita lakukan, dan percayalah TUHAN akan melihat usaha dan keiklasan kita untuk merubah nasib yang telah di takdirkanNya.

    Reply
  10. Dennie's avatarDennie

    Nasib adalah sebuah misteri yang tidak seseorang pun dapat mengubah atau melihatnya. Nasib juga tidak bisa kita jadi kan kambing hitam atas segala lah yang terjadi(biasanya keadaan buruk).Di sini kita di haruskan berusaha untuk menerima dan berjuang untuk menerima nasib itu, baik itu buruk atau bagus dan juga tidak menjadikan nasib itu sebagai patokan atas segala hal yang terjadi. 😀

    Reply
  11. Keenan Ario's avatarKeenan Ario

    Tuhan menentukan nasib suatu manusia. Apakah nasib baik atau buruk dapat menjadikan sebuah pelajaran yang sangat berarti bagi kita.

    Reply
  12. Berta's avatarBerta

    Nasib setiap manusia berbeda dengan manusia lainnya. pada dasarnya Tuhan telah menentukan nasib seseorang namun tinggal orang tersebut yang mensyukuri atau tidak. kalau iya mensyukuri maka nasib yang sudah ditakdirkan kepadanya akan menjadi takdir yang baik.

    Reply
  13. Ciany Limka's avatarCiany Limka

    Nasib merupakan kehendak tuhan tapi nasib kita sendiri kita dapat merubahnya apabila kita mempunya keyakinan, semangat dan percaya diri akan kemampuan kita. manusia yang pintar belum tentunya mempunyai nasib yang baik dan orang bodoh belom tentu juga mempuyai nasib yang buruk, tergantung bagaimana kita mau merubah gaya hidup kita dan pola berpikir kita agar dapat maju dan menajadi seseorang yang lebih baik. karena tidak mungkin rencana tuhan buruk untuk kita. dengan semangat, percaya diri, patuh terhadap perintah-NYA dan selalu berdoa, serta kerja keras akan membuat kita bijaksana dalam membuat segala keputusan.

    Reply
  14. hilmi hidayati's avatarhilmi hidayati

    nasib sebenarnya ada di tangan masing-masing manusia, tergantung setiap manusia itu akan melangkah perlahan ataupun maju pantang mundur, tidak seharusnya kita hanya bergantung pada nasib, tetapi kitalah penentu nasib

    Reply
  15. wisnu wicaksono - 04PAW's avatarwisnu wicaksono - 04PAW

    sekeras apapun orang berusaha, namun tetap Dia lah yang menentukan keberhasilan kita. dengan kerja keras, sungguh-sungguh dan berbuat baik, maka semakin dekat kita dengan kesuksesan yang kita impikan. sungguh hal yang baik jika dapat sukses sehingga dapat bermanfaat untuk orang lain bukan hanya untuk diri sendiri.

    Reply
  16. Yunggih's avatarYunggih

    Pembelajaran yang sungguh bermanfaat mengenai nasib bagi kita. Kata-kata “Sebenarnya nasib manusia sudah ditakdirkan, tetapi takdir itu sendiri menjadi bagian dari manusia untuk menjadi dirinya, bukan untuk kepentimgan dirinya” sungguh menginspirasi bahwa manusia harus menjadi dirinya sendiri. Kegagalan bukanlah benar-benar murni karena nasib tetapi hanyalah rintangan yang menjadikan kita lebih mengingat-Nya dan menjadi diri kita sendiri.

    Reply
  17. fariz's avatarfariz

    Dalam hidup tidak boleh menyalahkan nasib. Semua manusia punya takdir masing2, tapi harus tetap berusaha sekuat tenaga. Takdir bisa diubah.

    Reply
  18. keimmy's avatarkeimmy

    Hidup memang di tentukan oleh nasib. Namun kitalah yang menentukan nasib kita sendiri. Takdir selalu ada di tangan kita masing-masing. Kita yang mempunyai hak untuk menjalaninya sesuai dengan keinginan masing-masing.

    Reply
  19. ♕ viivii 李小维 ☺ (@vii_weii)'s avatar♕ viivii 李小维 ☺ (@vii_weii)

    artikel ini sangat memotivasi.. banyak orang yang telah gagal di awal, mempunyai pikiran bahwa orang itu memang tidak memiliki nasib yang bagus dalam hal tersebut, sehingga ia akan berhenti berusaha..
    tetapi nasib akan berubah menjadi baik jikalau orang tersebut memikirkan bahwa ada nasib baik yang menunggunya jika ia dapat lebih berusaha untuk mewujudkan keinginannya..

    Reply
  20. Muhammad Alfian Akbar's avatarMuhammad Alfian Akbar

    Sangat inspiratif! hanya itu yang bisa saya komentari dalam artikel ini. Karena untuk masalah nasib dan jalan-Nya memang tidak ada rumus pasti dalam mengetahuinya. yang dapat saya tangkap disini kita harus berserah diri dan berusaha untuk mendapat nasib yang luar biasa. Maaf apabila ada salah-salah kata.

    Reply
  21. Andervan's avatarAndervan

    Menurut saya setiap orang mempunyai nasib dan takdirnya masing-masing tergantung bagaimana mereka berusaha. Kita dapat mengubah takdir kita asalkan kita dapat bijaksana, dan dapat melihat peluang-peluang yang ada. Tetapi yang terpenting adalah tetap menjadi diri sendiri, dengan begitu kita bisa menghargai apapun yang diberika Tuhan kepada kita.

    Reply
  22. Yovi Maria Kristanty's avatarYovi Maria Kristanty

    Bacaan yang meninspirasi saya, Menurut saya pribadi “nasib” bukanlah sebuah harga mati, Karena setiap orang sebenarnya sudah disiapkan nasib yang baik untuk dirinya sendiri oleh TUHAN, hanya banyak orang yang menganggap jika Hidup mereka telah ada takdirnya dan sudah digariskan nasibnya tanpa maksud untuk merubah atau mengembangkannya

    Reply
  23. merry's avatarmerry

    Sebenarnya takdir seseorang dalam kehidupan ini adalah untuk menunjukkan jati diri seseorang sebenarnya. Selain itu Tuhan memang tidak pernah memberikan takdir yang buruk kepada manusia. Tetapi saat kita menjumpai kegagalan, kita perlu melihat sebab kegagalan itu dan berusaha untuk lebih baik lagi. Dalam sebuah kesuksesan pasti dilatarbelakangi oleh banyak kegagalan. Jadi saat kita gagal janganlah menyalahkan nasib kita, karena nasib kita sendiri yang menentukan.

    Reply
  24. Fenny Susanti's avatarFenny Susanti

    Setiap manusia memiliki jalan yang berbeda dalam kehidupannya. Nasib bukan ditentukan oleh orang lain melainkan dari diri kita sendiri dan bagaimana kita menempatkan kita sebagaimana kita menjadi diri kita bukan karena kepentingan kita. Saya setuju ada beberapa pendapat mengatakan bahwa nasib itu bisa dirubah sesuai dengan banyaknya atau kerasnya usaha dan doa yang kita lakukan. Saya kurang setuju jika ada beberapa yang menafsirkan kegagalan adalah merupakan nasib atau takdir yang telah digariskan. Setiap orang memiliki jalan yang berbeda dan kegagalan adalah bukan dari akhir segalanya dan bukan takdir atau nasib yang telah digariskan untuk seumur hidup sehingga membuat kita menyerah.

    Reply
  25. tiffani's avatartiffani

    Bacaan ini sungguh menginspirasi, nasib bukanlah sesuatu yang harus disalahkan , melainkan kita harus maju terus ketika nasib mencoba membuat kita menyerah.
    seseorang yang berani melawan nasib sesungguhnya merupakan orang yang benar-benar pantang menyerah dan bijaksana.
    ketika kita berusaha maju terus, kita dapat kembali memperbaiki nasib kita menjadi lebih baik lagi.

    Reply
  26. Julio (04PKF)'s avatarJulio (04PKF)

    nasib manusia sudah ditakdirkan, tetapi takdir itu sendiri menjadi bagian dari manusia.
    jangan menerima semua kegagalan karena itu nasib, dan gagal karena sudah ditakdirkan gagal. dengan kerja keras dan adanya niat dan tekad maka semua hasil kerjaan yang kita kerjakan tidak akan menjadi alasan bahwa itu adalah nasib atau takdir

    Reply
  27. Ajeng Anisahidayah's avatarAjeng Anisahidayah

    1601284440_Ajeng Anisahidayah

    Memang nasib atau takdir itu sudah digariskan oleh Tuhan, tetapi kita adalah pengendalinya. Nasib kita bergantung dengan apa yang telah kita lakukan dan apa yang akan kita lakukan. Sesungguhnya Tuhan tidak pernah tidur, dan melihat usaha yang telah diperbuat umatnya untuk memperbaiki nasib mereka tersebut.

    Reply
  28. Yoseph Leonardo's avatarYoseph Leonardo

    saya kurang percaya akan yang dinamakan nasib. karena, sesungguhnya
    nasib adalah sesuatu yang harus kita perjuangkan untuk
    bisa mengubah sesuatu yang sedang menimpa kita. dan menurut saya
    nasib berbeda dengan takdir. karena takdir menurut saya hanya ada 2 macam.
    yang pertama adalah takdir kehidupan dan takdir kematian.

    Reply
  29. Andhika's avatarAndhika

    Artikel yang sangat bagus. Nasib merupakan sebuah garis. namun Tidak semua hal berdasarkan nasib yang telah ada. Dengan usaha, kita dapat merubah nasib dan garis hidup kita kearah yang lebih baik

    Reply
  30. ridho hidayatullah's avatarridho hidayatullah

    nasib itu sufah ditakdirkan ke setipa manusia oleh tuhan tetapi takdir itu bisa masih kita ubah oleh usaha dan doa dan sebenarnya kitalah yang membentuk takdir kita sendiri

    Reply
  31. 04PKF_Dwi Indah Mentari's avatar04PKF_Dwi Indah Mentari

    Saya setuju atas pernyataan bahwa nasib manusia sudah ditakdirkan, tetapi takdir itu sendiri menjadi bagian dari manusia untuk menjadi dirinya. Karena jika kita melakukan sesuatu (sebagai contoh membuat usaha) hanya karena ikut – ikutan orang lain maka hal tersebut tidak dapat bertahan lama. Oleh sebab itu kita harus melakukan segala sesuatu murni atas keinginan sendiri (menjadi diri sendiri) karena kita akan menjalankan hal tersebut dengan suka cita dan cepat atau lambat akan mendatangkan nasib baik kepada diri kita.

    Reply
  32. Andryan VT's avatarandryanvt

    Sungguh benar bahwa segala sesuatu yang kita kerjakan dan lakukan di dunia ini adalah untuk menentukan nasib kita sendiri. Saya sendiri percaya bahwa bukan nasib lah yang menentukan masa depan kita namun tindakan serta motivasi kita lah yang menentukan takdir dan nasib kita sendiri. Salam sukses!

    Reply
  33. Twinna's avatarTwinna

    Wah! artikel ini favorit saya dari 4 judul yang sudah saya baca. saya suka dengan contoh yang diberikan, mengenai usaha tiap individu dalam mempertahankan hidup dan mengadu nasibnya. membuat pikiran saya terbuka soal bisnis dan soal kebijaksanaan.

    Reply
  34. 04PKF_Hendro.Taufik's avatar04PKF_Hendro.Taufik

    Nasib menjadi bagian dari perjalanan hidup manusia. “nasib manusia sudah ditakdirkan, tetapi takdir itu sendiri menjadi bagian dari manusia untuk menjadi dirinya, bukan untuk kepentimgan dirinya” saya sangat setuju dengan pernyataan ini. Nasib emang sudah ditakdirkan , tapi itu semua tergantung dari apa yang kita lakukan sehingga berbuah menjadi takdir

    Reply
  35. Benthardy Firstoni Bakri's avatarBenthardy Firstoni Bakri

    Secara keseluruhan ceritanya menarik, terutama dalam menceritakan si anak tersebut. Bagi saya perhatian saya tertuju ke anak bungsu, karena di masih mengingat kitab dari agamanya yang mana menjadikan pedoman dalam hidupnya. Walaupun dalam cerita awal dan isi tidak nyambung, tapi cerita ini tetep menarik.

    Dan menurut saya, nasib seseorang dapat di ubah apabila orang itu ingin merubahnya dan takdir itu tidak bisa diubah karena merupakan keputusan dari Tuhan Yang Maha Kuasa.

    Reply
  36. Regi Saputra 1601233004's avatarRegi Saputra 1601233004

    nasib bicara tentang nasib saya juga kalau nasib yang bagus itu di takdirkan dari tangan Tuhan, tapi ada satu hal yang harus di ubah dari mind set tersebut nasib memang benar bergantung dari Tuahn dan Tuhan akan memberikan nasib yang bagus pada orang-orang yang beriman dan percaya kepadaNya. Dengan usaha yang baik dan mengerti dalam bidang yang kita kuasai kita dapat merubah nasib kita.

    Reply
  37. Okky Andrian's avatarOkky Andrian

    Nasib memang ditentukan Tuhan tapi menurut saya nasib bisa ditentukan oleh kita sendiri. Saya berkata seperti ini karena memang terbukti. Coba anda bayangkan apabila kita tidak ingin mencari pengetahuan, pasti di pikiran kita nasib kita yang akan datang akan biasa biasa aja. Dengan mengetahui nasib yang akan datang, kita pasti akan merubah sikap kita untuk merubah nasib kita.

    Reply
  38. Justinus Raymond's avatarJustinus Raymond

    hidup itu memang seperti sebuah roda. kadang kita berada di atas, tetapi kadang kita berada di bawah. ketika kita berada di bawah barulah kita bisa menyukuri hidup kita ketika kita berada di atas. memang banyak hal yang akan dan telah terjadi dalam diri kita, tetapi masa depan kita tergantung dari besar usaha kita, walaupun nasib kita terkadang buruk kita harus tetap berusaha untuk mengubah hal itu bukannya hanya berdiam diri saja.

    Reply
  39. nielsen's avatarnielsen

    Sebenarnya hidup kita manusia juga tidak bisa sepenuhnya bergantung pada nasib. Nasib juga tidak akan berjalan apabila kita tidak memulai bergerak dan bekerja. Seseorang yang sepenuhnya bergantung pada nasib dan tidak mengerjakan apa-apa tentunya tidak akan mendapatkan apa yang menjadi tujuan hidupnya.

    Reply
  40. a_b's avatara_b

    kalau saja semua orang mau lebih berusaha mengejar hal-hal baik dalam kehidupan, pastinya mereka akan mengerti nilai dari kehidupan itu sendiri. karena nilai kehidupan adalah melakukan tujuan utama kita saat diciptakan. dengan mengejar hal tersebut masalah sukses atau miskin bukan lagi masalah karena fokus yang nyata dan benar.

    Reply
  41. auditiaharival's avatarauditiaharival

    seperti yang dikutip dari pidato bung karno ,Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum sampai kaum itu sendiri yang mengubah nasibnya, Tuhan memang sudah menakdirkan umatnya akan bernasib seperti apa , tapi bagi yang berusaha dan berdoa maka yakinlah suatu saat Tuhan akan memudahkan hidupnya.

    Reply
  42. fahrul rizky aulia's avatarfahrul rizky aulia

    nasib adalah pilihan hidup. intinya, nasib itu bisa dirubah tergantung gimana kita menjalaninya. jadi manusia yg ingin nasibnya mujur atau baik harus pandai dalam membaca keadaan agar tidak berhdapan dengan kegagalan atau nasib yg tidak baik yg akan menimpanya.

    Reply
  43. Dita Ariska's avatarDita Ariska

    “sebenarnya nasib manusia sudah ditakdirkan, tetapi takdir itu sendiri menjadi bagian dari manusia untuk menjadi dirinya, bukan untuk kepentingan dirinya”. memang benar setiap manusia sudah ditakdirkan bagaimana kehidupannya sejak mereka masih didalam kandungan ibunya. dari kematian, jodoh dan rezeki. sekarang tinggal tergantung bagaimana mereka menjalaninya, mereka mau merubah nasibnya menjadi lebih baik ataupun bertahan dengan sebaliknya.

    Reply
  44. Lisa Catharina Purnomo's avatarLisa Catharina Purnomo

    Benar sekali adanya tulisan ini. Sebenarnya setiap manusia sudah disiapkan jalan terbaik dari Tuhan. Hanya tinggal kita sebagai manusia yang menjalankan dapat menemukannya apa tidak. Tidak hanya nasib, tapi pikiran dan usaha harus dilakukan.

    Lisa Catharina P
    1601248095 / 04PIM

    Reply
  45. qurota aini's avatarqurota aini

    nasib seseorang itu sudah ditentukan namun hanya kita yang bisa merubah nasib tersebut karna bila kita ingin lebih giat dalam belajar mungkin nasib kita gak akan mendapat nilai jelek karna itu semua nasib uda ada pada diri kita tapi dengan kita usaha kita bisa merubah nasib.itu menurut saya.

    Reply
  46. Jufery's avatarJufery

    Perlu adanya kecermatan untuk membangun sebuah usaha, apapun usaha nya jika kita melakukan dengan bersungguh-sungguh pasti akan berhasil. Karena nasib itu juga tergantung dari hasil kerja keras kita. Saat manusia gagal dan biasanya menyalahkan nasib, terkadang itu karena memang usaha nya yang kurang

    Reply
  47. kent's avatarkent

    nasib seseorang dapat dirubah sesuai dengan kemauan diri sendiri. sehingga tidak sesuai takdir. sehingga kita jangan terpaku dengan takdir kita jika takdir kita kurang baik maka kita harus berusaha untuk merubahnya

    Reply

Leave a reply to Andervan Cancel reply