Monthly Archives: August 2012

Ketidakpuasan

Pada sebuah perkara di Pengadilan Tinggi Jakarta, seorang ibu yang sedang berperkara masalah penyerobotan tanah tidak puas atas keputusan hakim, akhirnya menyopot sandalnya dan melempar sang hakim. Akibatnya dia dihukum denda 100 juta atau kurungan 3 bulan karena melakukan tindakan Contempt of court.

Dalam kehidupan kita, salah satu penyebab pertengkaran dalam keluarga, rumah tangga, persahabatan, dan lingkungan gereja, bahkan para biarawan bisa bertengkar karena “Ketidakpuasan”

Dalam sebuah novel saya lupa pengarangnya, judulnya. “Butir-butir Pasir di Tepi Pantai” mengisahkan betapa cinta bisa digagalkan oleh ketidakpuasan, padahal seharusnya CINTA harus menjadi jembatan ketidakpuasan.

 
Pada suatu hari ada sahabat saya pernah bertanya kepada saya “Mengapa manusia harus memerlukan MALAIKAT?” Lalu, saya menjawab bahwa Malaikat dibutuhkan untuk menutupi sudut-sudut kelemahan manusia, yang bisa menimbulkan ketidakpuasan, bahkan Malaikat itu adalah sudut-sudut kelemahan manusia sendiri. Jadi, di mana manusia tidak mampu melakukan sesuatu,  di situlah Malaikat berfungsi. Seperti halnya di mana manusia tidak mampu melindungi dirinya sendiri, d isitulah berdiri Malaikat Pelindung.

Lalu, apa hubungannya dengan ketidakpuasan, sampai keurusan Malaikat segala? Jawabannya memang karena ketidakpuasan adalah salah satu sudut kelemahan manusia, dan di situlah berdiri Malaikat untuk memuaskan manusia.

Saya pernah menonton film “Legion” dengan beberapa pastor (umat boleh nonton di VCD karena bagus sekali”) Di situ dikisahkan bahkan Tuhan sendiri tidak puas dengan Malaikat Michael karena terlalu lemah menghukum manusia, lalu Ia memerintahkan Malaikat Gabriel mengambil alih tugas Michael.  Bahkan karena melawan, Gabriel harus membunuh Michael. Tapi, di akhir kisah Tuhan harus mengakui Michael karena Cintanya yang menutupi ketidakpuasan manusia, bahkan menganugerahi Malaikat Michael menjadi malaikat paling berbahagia karena Cinta. Di sisi lain,  Gabriel marah dan protes ke Michael mengapa Tuhan tidak adil memberikan gelar. Tapi kata Michael ; ” Gabriel, engkau memberikan kepada Tuhan apa yang Dia inginkan, tapi aku memberikan-Nya apa yang Dia butuhkan yakni CINTA!” Jadi,  pada kisah ini terlihat jelas sekali keeratan hubungan cinta dan ketidakpuasan!!

Semakin cinta menjauh, semakin ketidakpuasan menggelora.

Lalu, mengapa ketidakpuasan bisa ditutupi oleh Cinta.  Jawabannya, karena kita “Manusia” sebab Ketidakpuasan bukan hal yang jelek, tetapi justru merupakan BERKAT buat kita untuk memberikan kepada Tuhan apa yang Dia butuhkan,  bukan apa yang Dia inginkan.

Tuhan menginginkan manusia hidup dalam cinta yang membuahkan damai sejahtera, suka cita, saling membantu dan yang indah-indah. Tetapi, Tuhan membutuhkan hati manusia untuk tetap mencintai-Nya, bahkan Tuhan CEMBURU kalau kita berpaling dari-NYA.  Dan,  di sinilah sumber ketidakpuasan datang.

Perceraian sepasang suami-istri karena dilandasi ketidakpuasan. Mengapa? Karena mereka hanya meletakkan dasar-dasar apa yang mereka ingini, dan mereka lupa meletakkan hal-hal yang mereka butuhkan! Di sinilah dasar pemikiran Tuhan memberikan gelar “Malaikat yg Berbahagia” kepada Michael, oleh karena kalau kita mengerti apa yang dibutuhkan istri atau suami kita,  maka sumber kebahagiaan sudah ditemukan.

Salam damai sejahtera, dan suka cita besar buat Anda semua yang lebih meletakkan apa yang dibutuhkan Tuhan daripada apa yang diinginkan Tuhan.

SUKSES

SSetiap Doa yang kita berikan kepada sahabat, keluarga, anak, dan orang tua untuk suka cita pada suatu keberhasilan, pastikan kita menyertai kata selamat dan sukses di dalamnya.

Pada acara End Friday di PT Aditya Aryaprawira bersama Lions Club Mitra Sejati denganGuest Speaker Bapak Sjamsuri Liga,  pendiri dan pemilik “Sop Ikan Batam”, mengatakan bahwa Sukses itu harus diikuti beberapa hal :

1. Kemauan dan kerja keras, ulet dan mandiri
2. Menikmati pekerjaannya
3. Meletakkan sasaran yang jelas
4. Mau terus belajar

Kesuksesan yg diraih beliau dengan 12 outlet di Jakarta belum tertandingi terutama bidang sop, belum ada pesaingnya kata beliau. 

Management pun mengajarkan kita berbagai hal, semuanya sepakat bahwa tujuan akhir adalah Sukses.

Demikian pula kita umat yang bercaya harus mempunyai keyakinan bahwa anak-anak Allah harus sukses, terutama untuk mengalahkan 7 (seven) deadly sins :

1. Marah
2. Rakus
3. Serakah
4. Malas
5. Nafsu
6. Iri hati
7. Sombong

Dalam beberapa literatur kuno, disebutkan bahwa Sukses itu suatu perjalanan, kadang sampai di tujuan kadang harus mampir dulu. Ada juga pendapat hampir mirip bahwa bahwa kegagalan adalah sukses yang tertunda.

Diantara SUKSES memang banyak hal yang perlu kita pahami tentang arti kehidupan terutama jika itu menjadi suatu kendala.  Bagi kehidupan lanjut, misalnya, kita diwisuda saat lulus sarjana.  Kesuksesan meraih gelar tentu saja membuat kita harus bersyukur,  terutama ungkapan terima kasih kepada Tuhan dan orang tua serta sahabat, yagg berperan sampai mencapai kesuksesan.  Jadi,  kesuksesan akan mengambil peran penting bagi jiwa seseorang bagi kehidupan lanjutan.  Sukses juga menjadi kunci untuk membuka pintu masa depan bagi kita sendiri dan orang lain.

Ada pepatah mengatakan :

“Jika Anda sukses maka sahabat-sahabat Anda akan mengenal Anda,
Jika Anda gagal maka Anda akan mengenal sahabat-sahabat Anda”

Saya setuju sekali bahwa sukses adalah sebuah PERJALANAN yang tiada akhir dan harus diperjuangkan terus sampai akhir menutup mata.

3 S : Sahabat, Sukses, Sejahtera

Ada banyak cerita persahabatan dari berbagai penjuru dunia, yang berbuah sukses di berbagai bidang. Sepertinya, setiap bidang kehidupan manusia yang sukses dan sejahtera memiliki kisah persahabatannya masing-masing.  Sebab, seorang sahabat pasti bisa menemukan kekuatan sesungguhnya di dalam diri sahabatnya. Amsal 17:17 “seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran”.  
Duo pendiri Google Larry Page dan Sergey Brin adalah dua sahabat sejak dari Stanford University hingga kini saat Google Inc menjadi raksasa internet yang sekaligus mengembangkan produk semacam Android, Chrome, YouTube dan juga blogger.com, dengan pendapatan puluhan juta dolar sehari.  Dalam buku “Google Story” dikabarkan bahwa Larry Page dan Sergey Brin adalah dua orang yang kerap saling berdebat., meskipun untuk urusan kecil saja seperti siapa yang harus menutup pintu atau siapa yang lebih dulu membaca koran. Pertengkaran kecil seperti itu sering menggangu teman-teman seasrama mereka.
Ternyata mereka bertengkar bukan karena saling membenci,  tetapi  mereka terbiasa untuk kompetitif satu sama lain. Toh, pertengkaran kecil mereka selalu diakhiri tertawa bersama. Jadi, persahabatan tidak terjalin secara otomatis, tetapi membutuhkan proses yang panjang. Amsal menggambarkan proses itu sebagai besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya.
Persahabatan mereka benar-benar teruji  sampai frustrasi setelah  berturut-turut ditolak AltaVista, Excite, dan (terakhir) Yahoo. Rupanya persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya.  Sepertinya  cobaan itu menentukan takdir agar mereka sukses bersama.
Kesuksesan mereka membawa kesejahteraan kepada mereka yang bekerja di Googleplex, kantor Google Inc. Googleplex adala tempat kerja yang nyaman karena di sana ada sarana-prasarana seperti kolam renang, bar, billiard room, futsal, voli pantai, makanan gratis, minuman kesehatan cuma-cuma dan cemilan aneka rasa. Apalagi, suasana kerjanya rileks lantaran karyawan Google diperbolehkan untuk hanya mengenakan kaus dan celana jeans saat jam kantor.
Amsal menemukan “seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran” 2500 tahun lalu. Kini, jejaring sosial seperti facebook, twitter, myspace, plurk dan Google+  memudahkan orang mendapatkan persahabatan dari batasan umur, gender maupun tingkatan sosial.
Spiritualitas persahabatan, kesuksesan dan impian dunia nyata ditemukan oleh Amsal. Sedangkan, sarana teknisnya  baru ditemukan 2500 tahun kemudian oleh Mark Zuckerberg untuk Facebook, Jack Dorsey untuk Twitter, Tom Anderson untuk Myspace, dll.
Mari kita menggunakan jejaring sosial itu demi kebaikan sahabat kita, agar sahabat kita bisa sukses, sebab kesuksesan dia adalah kesuksesan kita juga, sehingga kita bisa menikmati kesejahteraan bersama.