Perasaan

Perasaan menciptakan jarak antara kita dengan dosa, tetapi ALLAH mendekatkan jarak-Nya dengan ujian dan cobaan (Hafifah-Malaysia).


how-u-are-feelingHujan turun sejak malam tadi membuat hatiku gundah gulana entah mengapa? Rasanya situasi dan kondisi pengaruh hujan menimbulkan banjir membuat banyak orang susah, terutama teman-teman yang mengalami musibah. Kadang saya merasa sah itu hal yang biasa. Perasaan saja yang membuat jantungku berdetak lebih keras dan menimbulkan kekhawatiran. Aku memiliki seekor anjing yang pintar sekali, sejak semalam juga melolong mungkin menangis karena takut hujan.
Pagi ini saya coba menerawang perasaanku mengapa aku begitu sedih? Memang perasaan manusia itu luar biasa. Dia bisa menimbulkan kasih sayang, cinta, benci, dendam, takut, khawatir, curiga dan gelisah serta macam macam kondisi. Saya mengutip puisi singkat seorang pujangga Malaysia: “Perasaan menciptakan jarak antara kita dengan dosa, tetapi ALLAH mendekatkan jarak-Nya dengan ujian dan cobaan”.
Semalam saya nonton ILC (Indonesian Lawyers Club) Bang Karni mengutip sebuah pepatah, saya lupa dari mana asalnya, katanya : “Sebuah kesalahan manusia menuju kebenaran adalah keluar dari perasaannya”. Dari kenyataan itu memang bisa dilihat ada hubungan antara perasaan dan kebenaran. Memang pada dasarnya manusia memiliki suara hati yang mempengaruhi perasaan manusia, tetapi perlu kita garis bawahi bahwa perasaan manusia bisa menggiring kita untuk lebih dekat dengan DOSA,
tetapi Tuhan yang begitu mengasihi kita mendekatkan kita dengan-Nya dengan cara memberikan cobaan, sehingga DOA kita selalu ditutup dengan”Jangan masukan kami ke dalam percobaan, artinya mengikuti perasaan kita, tetapi bebaskan kami dari yang jahat artinya mendekatkan kita dengan-Nya”.
Dulu saya pernah membaca sebuah buku Novel, ada sebuah tulisan berbunyi : “Sumber dari segala sumber dosa dimulai dari perasaan, saat itu saya kurang sepakat, karena perasaan manusia melalui suara hatinya sepenuhnya adalah baik, karena sejahat-jahatnya seseorang tidak akan memberikan ular kalau anaknya minta roti. Lalu, mengapa perasaan jadi sumber dosa? Misalnya perasaan ingin memiliki sesuatu, membuat seseorang mencuri atau merampok, atau perasaan terharu memaksa seseorang harus menolong orang lain yang susah. Mengapa perasaan harus disalahkan, hanya untuk keluar dari kebenaran? Tetapi ungkapan bahwa suatu kesalahan manusia menuju kebenaran, justru karena keluar dari perasaan, dan mengikuti kehendak duniawi, bukan kehendak-Nya.
Tetapi hujan pagi hari ini memberikan pengertian sendiri, jadi perasaan itu ibarat hujan, sangat menyejukkan, sangat menyuburkan tetapi kalau terlalu banyak bisa menimbulkan banjir. Semoga kita semua bisa mengerti bahwa Tuhan setiap hari berusaha merubah kita menjadi baik, menyayangi dan ingin menyenangkan hati anak-anak-NYA,. Dengan demikian jangan takut. Seberapa besar COBAAN yang kita alami, termasuk banjir yang kita alami hari ini, tidak lain dan tidak bukan karena Tuhan ingin kita dekat dengan-Nya. Salam dan doaku menyertai.

87 thoughts on “Perasaan

  1. santoso's avatarsantoso

    saya sangat setuju dengan kata ini “jadi perasaan itu ibarat hujan, sangat menyejukkan, sangat menyuburkan tetapi kalau terlalu banyak bisa menimbulkan banjir”. maka patut lah kita sebagai umat manusia memberika keseimbangan atas perasaan dan akal nya

    04PKF_santoso

    Reply
  2. Cheppy Yovembra's avatarCheppy Yovembra

    Perasaan yg timbul dari diri kita karena hati kita yg berbicara ketika kita melihat kakek2 dijalan dan dia bekerja sebagai pemulung yg mendorong2 gerobak. maka kita merasakan kesedihan dihati kita yg begitu dalam karna seharusnya ia tidak harus bekerja seperti itu, kemana anak2nya ? kemana ia ? apa tega melihat kakek tersebut bekerja ? apa mereka tidak punya perassan? maka kita sebagai manusia harus bisa membantu sesama karna kita mempunyai perasaan dan mempunyai hati nurani

    Reply
  3. Michael's avatarMichael

    Perasaan menjadi poin penting dalam hidup, dosa datang dari pikiran bukan dari perasaan, karena setelah melakukan kesalahan, seringkali perasaan kita menyesalinya, dosa tidak lain adalah manipulasi pikiran yang mencari jalan yang tidak benar sesuai dengan ajaran Tuhan.

    Reply
  4. Justinus Raymond's avatarJustinus Raymond

    perasaan kadang memang dapat membuat tidak berpikir panjang. saat kita terbawa perasaan kadang logika kita tidak bekerja, kita merasa bahwa hal itu merupakan hal yang benar walaupun terkadang setelah kita berpikir lagi hal tersebut salah. seseorang yang dapat mengontrol emosi dan perasaannya menurut saya merupakan orang yang memahami dirinya sendiri.

    Reply
  5. 04PKF_Dwi Indah Mentari's avatar04PKF_Dwi Indah Mentari

    Saya setuju atas pernyataan “perasaan itu ibarat hujan, sangat menyejukkan, sangat menyuburkan tetapi kalau terlalu banyak bisa menimbulkan banjir”. Karena jika kita memiliki perasaan yang berlebihan kepada sesuatu atau pun seseorang yang akan menimbulkan dampak negatif kepada diri kita. Hal tersebut akan merugikan diri sendiri.

    Reply
  6. rachelia's avatarrachelia

    membaca ini saya teringat pepatah yang sering disampaikan ibu saya “tidak ada seujung rambutpun yang jatuh kalau bukan karena Tuhan yang menghendaki” dimana saya percaya segalanya yang terjadi baik atau buruk itu merupakan kehendak Tuhan, jika hal itu sebuah cobaan, maka sebenarnya Tuhan ingin perasan kita lebih dekat dengan-Nya, justru terkadang kebahagiaan dan nikmat yang diberi tuhan memungkinkan kita untuk lupa dengan-Nya dengan tidak bersyukur.
    Pada dasarnya manusia memiliki hati nurani atau sebuah hati kecil yang selalu menuntun kita kepada kebaikan, mungkin karena kurangnya iman atau kedekana kepada Tuhan lah yang sering membawa kita kepada lembah hitam. karean saya percaya hati kecil selalu benar dan tidak pernah bohong.

    Reply
  7. Benthardy Firstoni Bakri's avatarBenthardy Firstoni Bakri

    Bagi saya, umat manusia kebanyakan mendapatkan musibah atau masalah terlebih dahulu baru mengingat tuhannya. ketika dalam masalah manusia kebanyakan memohon pertolongan ke Tuhan Yang Maha Esa dengan mengirimkan berbagai macam doa. tetapi ketika sudah merasa di posisi atas, seolah olah mereka melupakan siapa yang menolong mereka di saat di bawah.
    dan menurut saya, tuhan memberikan cobaan kepada kita karena tuhan ingin dekat dengan kita. jadi, tetaplah berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

    Reply
  8. Jimmy's avatarJimmy

    Bukan perasaan manusia yang patut dipersalahkan saat manusia berbuat dosa. Manusia memiliki perasaan kasih, senang, takut, sedih, iri, dsb yang seharusnya dapat dikendalikan oleh manusia, sehingga seperti yang telah penulis ungkapkan, manusia tidak digiring menuju dosa oleh perasaannya sendiri. Tuhan dapat menyentuh perasaan manusia sehingga manusia terhindar dari dosa, namun bisikan/hasutan dari setan juga dapat membuat manusia tidak peka terhadap perasaan/ hati nuraninya sendiri. Oleh karena itu, kita seharusnya dapat membuka hati kita sehingga dapat merasakan sentuhan/panggilan Tuhan.

    Reply
  9. cindy buquenfil's avatarcindy buquenfil

    Saya setuju dengan apa yang dikatakan penulis bahwa perasaan manusia dapat memberikan dampak positif maupun negatif. Pada dasar nya setiap manusia memiliki perasaan yang baik. Namun karena perasaan tamak, iri dan lain nya manusia dapat berubah menjadi jahat. Bahkan dapat mencelakai sesama nya. Oleh karena itu kita harus nya memiliki perasaan yang positif seperti berpikiran positif serta mensyukuri apa yang kita miliki.

    Reply
  10. Dita Ariska's avatarDita Ariska

    saya kurang kurang mengerti dengan pernyataan jika perasaan dikaitkan dengan menciptakan jarak antara kita dengan dosa. apakah menggunakan perasaan bisa menciptakan sebuah dosa? dijelaskan bahwa perasaan terharu memaksa kita untuk menolong orang lain? klo memang itu dari hati tidak akan menimbulkan sebuah paksaan. namun saya setuju jika Allah mendekatkan jarak-Nya dengan ujian dan cobaan, memang benar, itu menandakan Allah sayang dengan hambanya.

    Reply
  11. rivi puspita's avatarrivi puspita

    Menurut saya sendiri perasaan adalah suatu indra yang tidak dapat dilihat tetapi dapat dirasa. Saya tidak setuju dengan disebutkan bahwa perasaan menjadi sumber dosa dengan contoh : perasaan ingin memiliki sesuatu, membuat seseorang mencuri atau merampok. Dalam hal ini menurut saya perasaan tidak menjadi sumber dosa karena seseorang hanya ingin memiliki sesuatu belum tentu akan mencuri bisa saja seseorang menginginkan sesesuatu saat sudah memiliki uang,orang bisa saja ingin mencuri karena tidak bisa mengontrol ego sendiri bukan karena perasaan .
    Dan kata-kata ini : “Tetapi hujan pagi hari ini memberikan pengertian sendiri, jadi perasaan itu ibarat hujan, sangat menyejukkan, sangat menyuburkan tetapi kalau terlalu banyak bisa menimbulkan banjir. ”
    Menurut saya pengertian tersebut kurang tepat karena jika di ambil contoh perasaan sedih,apakah perasaan sedih menyejukan? Menyuburkan? Tetapi perasaan sedih jika terlalu lama akan menimbulkan efek tidak baik.
    Tidak semua perasaan dapat menimbulkan dosa tetapi dosa dapat dibuat karna ego dan pikiran.

    Reply
  12. a_b's avatara_b

    perasaan membuat kita sadar dengan diri kita sendiri. kadang kita tidak sadar dengan diri kita sendiri dan membuat kita seakan-akan buta dengan sekitar kita. Itulah sebabnya ada cobaan, dengan tujuan supaya ketidaksadaran kita terhadap diri kita sendiri disingkapkan.

    Reply
  13. Priska Lucyana Tendean's avatarPriska Lucyana Tendean

    Perasaan seseorang memang bisa membuatnya jatuh dalam dosa. Perasaan seringkali mempengaruhi tingkah laku seseorang. Sebagai umat yang percaya, kita harus selalu percaya bahwa Tuhan menyertai kita, dengan begitu maka kita tidak akan merasa takut karena Tuhan beserta kita.

    Reply
  14. Lisa Catharina Purnomo's avatarLisa Catharina Purnomo

    Perasaan yang kita miliki memang bermacam-macam. Ada sedih, senang, marah, galau dan sebagainya, kita mengalaminya sebagai suatu anugerah. Menurut saya perasaan ini memang dapat diwujudkan menjadi nyata apabila kita memiliki niat dan tekad yang kuat. Perasaan dapat diwujudkan dengan berbagai cara.

    Lisa Catharina P
    1601248095 / 04 PIM

    Reply
  15. akmal's avatarakmal

    Begitulah sifat alamiah manusia, suka berprasangka.. bahkan berprasangka buruk kepada Tuhan nya, diberi susah/cobaan berat, yang disalahkan Tuhan, tapi giliran diberi senang/kenikmatan dunia, mereka menganggap itu usaha mereka sendiri. Padahal ada tangan Tuhan di setiap kejadian. Untuk itu sangatlah penting mendalami ilmu agama agar hal-hal seperti itu dapat teralihkan dengan baik, prasangka buruk kepada Tuhan adalah tanda rendahnya keimanan seseorang…

    Reply
  16. qurota aini's avatarqurota aini

    perasaan itu tidak dapat kita paksakan dalam bentuk apa pun dan bagaimana caranya disni saya jadi mengerti arti dari sebuah perasaan..dengan seberapa cobaan yang kita hadapi kita akan memiliki sesuatu yang tidak ada dalama perasaan kita.

    Reply
  17. kent's avatarkent

    Perasaan seseorang tentang suatu hal yang sulit membuat kita dekat dengan tuhan. tuhan sendiri memiliki tujuan untuk membuat kita sikap dan perilaku kita agar lebih baik lagi dari pada yang sekarang. sehingga kita jangan menegeluh terhadap apa yang sedang kita hadapai

    Reply
  18. Nico Pratama's avatarNico Pratama

    Manusia diciptakan Tuhan dengan memiliki perasaan. Maka jangan salahkan perasaan yang membuat kita jatuh dalam dosa. Perasaan membuat kita lebih positif, seperti contoh di atas, kita terharu karena ingin menololng orang yang susah, itu adalah hal yang positif. Jadi gunakanlah perasaan untuk hal yang positif dan tetap berdoa.

    Reply
  19. denadatiara's avatardenadatiara

    “Perasaan menciptakan jarak antara kita dengan dosa, tetapi ALLAH mendekatkan jarak-Nya dengan ujian dan cobaan”

    Saya setuju, memang perasaan bisa membentuk pola fikir kita dalam bertindak. Bertindak baik atau burukkah kita. Tapi apapun tindakan kita yang didasari oleh perasan, Allah selalu menyelipkan cobaannya untuk membuat kita menyadari bahwa apapun yang yang kita lakukan selalu akan di pertanyakan kelak manfaatnya di akherat. Jadi kita sebagai manusia yang selalu ingin dekat dengan-NYA dan jauh dari dosa, baiknya selalu berusaha menciptakan perasaan positif yang menenangkan.

    Reply
  20. indahsariesaputri's avatarindahsariesaputri

    artikel ini mempunyai pesan tentang keindahan dari sebuah perasaan yang dikarunai Tuhan kepada setiap insan yang hidup di dunia. tentang kesejukan yang ada didalamnya. tentang keindahan dan kesuburan. tapi artikel ini juga menjelaskan bahwa kita juga harus menjaga perasaan kita sendiri dan tentunya menjaga perasaan orang lain.

    Reply
  21. frelina's avatarfrelina

    Perasaan adalah suatu hal yang sangat sensitif dimiliki setiap orang. Perasaan itu tergantung dari diri seseoranv.. bagaimana cara dia mengubahnya ke dalam diri dia sendiri.. apakan perasaan itu menjadi baik atau perasaan menjadj buruk.. perasaan terbesar juga dikaitkan dengan keinginan yang dimiliki seseorang untuk mencapai keinginannya

    Reply
  22. Desire's avatarDesire

    Memang benar adanya jika dikatakan perasaan manusia itu luar biasa. Hanya saja masih ada jenis-jenis orang yang belum bisa mengendalikan perasaan mereka sehingga ikut terbawa arus dan mengikuti kehendak duniawi. Ini juga mengingatkan akan pentingnya kesadaran diri dalam pribadi setiap manusia untuk mengendalikan perasaannya dan melakukan apa yang seharusnya dilakukan sesuai kehendak Tuhan.

    Reply
  23. amelia chatrin's avataramelia chatrin

    Perasaan
    Perasaan adalah dimana semua manusia bisa merasakannya,apapun itu manusia mempunyai keterikatan dengan hati yang mengakibatkan apapun yang terjadi akan membuat dia merasakan bahwa sesuatu sedang terjadi,menurut saya,saya kurang setuju kalau ada kutipan yang mengutip bahwa perasaan menimbulkan dosa,menurut saya adalah keinginan yang dapat menimbulkan dosa,seperti contoh diatas misalnya ingin memiliki sesuatu tapi ia tidak mampu akhirnya ia mencuri atau merampok,itu bukan perasaan unutk mencuri tetapi keinginan dan kebutuhan yang membuat kita semakin dekay dengan dosa,sebagai contoh kita mengingini lawan jenis kita itu adalah sebuah perasaan mengapa kita mengingini dia karena kita punya rasa suka atau rasa sayang,dan itu tidak mengantarkan kita kedalam dosa,toh kita hanya ingin memiliki karena kita suka atau senang atau sayang,yang tertulis adalah “jangan mengingini kepunyaan sesamamu manusia” seperti suami atau istri orang lain..
    dan pada blog ini juga di tulis ia merasa sedih karena banjir yang melanda negara kita sehingga membuat dia berpikir dan ia merasakan kesedihan .. ini berarti intinya TUHAN mengajarkan kita dan mengingini kita untuk lebih dekat dengan DIA,dan ini adalah perasaan Sang Pencipta yang merindukan,sayang , dan cinta dengan kita umatNYA,dan TUHAN menciptakan perasaan agar kita mampu merasakan segala yang terjadi dalam hidup.

    Reply
  24. Reza Satria R's avatarReza Satria R

    Selamat Malam ,

    Saya setuju dengan pendapat bahwa keluar dari perasaan adalah jalan yang baik untuk dilakukan dalam menemukan dan mencapai sebuah tujuan dan menurut saya , hal tersebut dapat dilakukan jika kita benar-benar memiliki atau berada pada kondisi yang netral , artinya dalam menemukan ,mencapai maupun memutuskan sesuatu , kita harus berada pada pilihan kita sendiri (tidak tepengaruhi orang lain).
    Maka dari itu lha , keluar dari “perasaan” sangat penting dan tidak kalah penting pula menggunakan perasaan yang sewajarnya dalam melakukan beberapa tindakan. Contoh sifat mengasihi men-trigger seorang manusia untuk mau memberi kepada sesama.

    Terima kasih ^^

    Reply
  25. Oktavianus Kurniawan's avatarOktavianus Kurniawan

    Perasaan yang timbul dari dalam diri kita sama sekali tidak bisa disalahkan. Karena itu manusiawi, salah satu sense of human yang paling peka dan sensitif. Namun perasaan terkadang memang keluar dari penguasaan diri kita sendiri maka dari itu dapat timbul yang namanya dosa. Perasaan adalah salah satu anugerah Tuhan yang indah sehingga kita dapat merasakan berbagai rasa di dalam hidup ini, namun tetap semua itu tidak boleh teralu berlebihan dan harus dikontrol oleh diri kita sendiri.

    Reply
  26. denadatiara's avatardenadatiara

    “Perasaan menciptakan jarak antara kita dengan dosa, tetapi ALLAH mendekatkan jarak-Nya dengan ujian dan cobaan”
    Saya setuju, memang perasaan bisa membentuk pola fikir kita dalam bertindak. Bertindak baik atau burukkah kita. Tapi apapun tindakan kita yang didasari oleh perasan, Allah selalu menyelipkan cobaannya untuk membuat kita menyadari bahwa apapun yang yang kita lakukan selalu akan di pertanyakan kelak manfaatnya di akherat. Jadi kita sebagai manusia yang selalu ingin dekat dengan-NYA dan jauh dari dosa, baiknya selalu berusaha menciptakan perasaan positif yang menenangkan

    Reply
  27. randy fajra (04PJT)'s avatarrandy fajra (04PJT)

    benar. perasaan itu ada yang positif dan ada yang negatif nya. perasaan yang positif itu adalah perasaan dimana kita merasakan senang atas apa yang telah kita lakukan dan kita inginkan, dan juga bisa membuat orang lain senang. sedangkan perasaan negatif yaitu perasaan yang ingin membuat orang lain menderita atau jatuh dengan apa yang lakukan dengan kesengajaan.

    Reply
  28. elsafebrianii's avatarelsafebrianii

    Mengutip kutipan yang pernah ada “Tuhan tidak akan pernah memberi cobaan kepada makhluknya melebihi dari kemampuan hamba-Nya”. Maka pada saat kita mengalami cobaan, kembali kepada Tuhan, berdoa dan percaya bahwa akan ada suatu yang baik atau makna dari semua cobaan yang kita hadapi. Karena sering kali manusia terbawa perasaan, apalagi saat terjebak dalam masa-masa yang sangat sulit, tidak sedikit manusia yang justru mengeluh dan menyalahkan kebesaran-Nya. Padahal kalau kita percaya , Tuhan selalu ada dan selalu “on the right times” to help us. Believe in God and we will be happy forever.

    Reply
  29. Ega Alvio's avatarEga Alvio

    Perasaan tidak bisa dijadikan alasan dalam menentukan kebenaran suatu tindakan karena perasaan seseorang bisa saja berubah secara tiba-tiba karena suatu perstiwa mendadak. Sekian 🙂

    Reply
  30. alfinmahmudi's avataralfinmahmudi

    bagus banget kata kata yang di analogiin lewat hujan. keren nih yang ini “jadi perasaan itu ibarat hujan, sangat menyejukkan, sangat menyuburkan tetapi kalau terlalu banyak bisa menimbulkan banjir. Semoga kita semua bisa mengerti bahwa Tuhan setiap hari berusaha merubah kita menjadi baik, menyayangi dan ingin menyenangkan hati anak-anak-NYA,. Dengan demikian jangan takut. Seberapa besar COBAAN yang kita alami, termasuk banjir yang kita alami hari ini, tidak lain dan tidak bukan karena Tuhan ingin kita dekat dengan-Nya. Salam dan doaku menyertai.”

    Reply
  31. Rendy's avatarRendy

    memang benar kalau perasaan datang dari hati nurani tetapi perasaan sendiri lah yang membuat kita bisa mengendalikan ego kita tinggi dimana dengan adanya perasaan maka kita lebih manusiawi

    Reply
  32. Abraham's avatarAbraham

    1601277290_04PJT_Abraham
    Terkadang manusia tidak mengerti akan apa yang sedang terjadi di dalam hidupnya,tetapi pahamilah itu semua karna hal itu akan mendatangkan kebaikan bagi manusia itu sendiri.Jika suatu hal sedang menimpa kita baik atau buruk itu,kita harus bisa mengendalikan perasaan kita agar tidak tergoda untuk melakukan kejahatan atau dosa.Kita harus selalu mendekatkan diri kita kepada-Nya agar kita jauh dari cobaan dan godaan dosa.

    Reply
  33. Azika Syahputra Azwar's avatarAzika Syahputra Azwar

    dengan membaca artikel ini saya mendapat nilai bahwa cobaan yang diberikan oleh Tuhan itu semata-mata untuk mendekatkan kita dengan-Nya. Cobaan yang dimaksud dalam artikel ini adalah tentang perasaan berlebihan yang dimiliki oleh manusia yang dapat mengiring manusia pada sebuah tindakan DOSA. Namun DOSA itulah yang membuat kita semakin dekat dengan Tuhan. Jadi walaupun kita kalah dalam percobaan tersebut kita tetap bisa bertobat dan akan semakin dekat dengan Tuhan melalui DOSA

    Reply
  34. Dannise's avatarDannise

    Saya sangat setuju dengan artikel ini, terkadang manusia lupa akan hati nurani/perasaan yang sebenarnya menjadi sikap dan sifat dasar baik. Hal tersebut dikarenakan kurangnya pendekatan diri terhadap Tuhan serta debu-debu dunia fana yang terlalu kuat sehingga hati/perasaan yang baik ini pelan-pelan memudar dan berubah menjadi hati/perasaan yang jahat. Sebaiknya memang kita perlu mengevaluasi diri kita setiap hari agar hati/perasaan yang baik tetap terjaga dan bahkan menjadi lebih baik.

    Reply
  35. Paulus's avatarPaulus

    Perasaan itu ibarat hujan, sangat menyejukkan, sangat menyuburkan tetapi kalau terlalu banyak bisa menimbulkan banjir. Saat di sekitar kita atau pun tempat yang dihujani oleh air tidak memiliki saluran air parit ataupun selokan yang baik maka akan menimbulkan banjir.Dan akan ada Dosa didalamnya

    Reply

Leave a reply to elsafebrianii Cancel reply