Jika sampai di persimpangan jalan memang sebaiknya memperhatikan traffic light sebelum menyebrang (Adh)

Kisah sedih tentang seorang sahabat saya di Amerika. Suatu subuh dia mengalami kecelakaan di perempatan jalan dan akhirnya merengut nyawanya. Kejadian itu tentu sangat menyedihkan karena putra kesayangan keluarga ini baru saja menyelesaikan studi kedokterannya. Antonius sahabat karib saya, teman sebangku dan teman sepermainan, harus pergi tanpa meninggalkan pesan apapun selain saksi bisu lampu merah hijau atau traffic light di Amerika. Hampir tiga puluh tahun berlalu saya masih mengenang sahabatku ini, karena beliau adalah sahabat yang sangat ceria, penuh canda dan tentu saja ringan tangan membantu sahabat.

Saya tumbuh dan besar di kota Surabaya. Kalau Anda berada di Surabaya dan berjalan di pagi hari, hampir di setiap perempatan akan ditemukan bunga yang ditaburkan di tengah jalan persimpangan. Biasanya dikasih uang koin ribuan beberapa buah. Saya sendiri tidak tahu maknanya, tetapi ini adalah tanda peringatan. Seseorang atau keluarga yang mengenang atau berdoa untuk yang meninggal akibat kecelakaan di persimpangan jalan.

Menurut beberapa pengamat lalu lintas kecelakaan memang paling banyak terjadi di persimpangan jalan. Apa lagi dikarenakan lampu traffic light atau istilah orang jawa Bang Jo, tidak hidup atau mati mungkin lebih baik sekalian tidak ada lampunya.

Jalan raya memang sangat rawan kecelakaan, semakin lebar semakin berbahaya, semakin besar kota semakin banyak kecelakaan, sehingga diperlukan pengaturan yang lebih rapi, tata tertib, sopan santun dan saling mengalah. Ini merupakan kunci utama keselamatan.Traffic light menjadi menarik karena dia adalah rambu-rambu hidup yang menjaga kita, menjaga keselamatan kita dan memberi kita kenyamanan dalam berlalu lintas.

Traffic light dalam kehidupan kita menjadi signal perjalanan kita adalah penting. Ia memberikan kita tanda mengenai bahaya yang ada di hadapan kita. Firman Tuhan Pelita bagi kakiku, Terang bagi jalanku. Salam dan doa.