Kalau garam itu menjadi tawar, dengan apa mengasinkannya lagi?
Sejak pagi hari saya sama istri di Rumah Sakit Graha Kedoya untuk melakukan observasi dan test darah juga test fungsi organ tubuh yang lain. Waduh hasilnya jelek semua. Entah mengapa minggu terakhir ini badannya tidak fit dan rasanya lemah sekali. Di rumah sakit semuanya normal dan baik. Pelayanan para medis lumayanlah walau banyak kekurangan tapi dibilang bagus dibanding dengan yang lainnya. Saat sedang menanti hasil, saya duduk di sebelah seorang pendeta. Kebetulan anaknya panas dan sedang ditangani dokter. Padahal beliau sedang dalam tugas melayani orang sakit di rumah sakit.
Beliau sedikit memberikan khotbah ringan soal bagaimana kita harus menjadi garam dunia. Kalau garam itu menjadi tawar dengan apa kita mengasinkannya? Kata tawar memang memiliki beberapa arti. Ia bisa tawar menawar atau negosiasi. Ia juga bisa memiliki arti penawar racun atau bisa, tetapi ia bisa juga berarti tidak memiliki rasa atau hambar. Hal yang ingin saya bicarakan di sini adalah makna tidak memiliki rasa.
Kembali ke rumah sakit, saya merasa bahwa memang garam harus ditaburkan karena ibarat makanan maka rumah sakit adalah makanan tawar, sehingga perlu banyak garam hadir di sini sehingga ada suka cita besar dan dari sinilah terang akan dipancarkan. Biasanya memang lilin juga dinyalakan, bukan di siang bolong saja, tetapi di saat sedang gelap.
Bagi kita orang yang sehat dan berbahagia, sungguh bersyukur, karena kita dikasih kesempatan oleh Bapa di Surga, untuk mampu menggarami dunia. Kita bisa menerangi dan memberikan cahaya bagi yang membutuhkannya. Di lain sisi apabila kelak kita sakit kita juga harus bisa mempertahankan diri sebagai terang dan garam bagi setiap orang yang kita jumpai.
Tawar perlu kita garis bawahi. Apalagi hati manusia kalau sudah tawar maka tidak ada lagi yang bisa membuatnya asin. Semuanya menjadi gelap. Hati yang tawar bahkan bisa menutupi terang dan menjadi petaka bagi saudara sekelilingnya. Dengan demikian, marilah kita yang beruntung ini juga harus menjaga supaya hati kita jangan sampai menjadi tawar. Semoga kita semua bisa diberikan kekuatan untuk menjaga diri kita sedemikian rupa sehingga hati kita tidak menjadi tawar. Semoga Tuhan melindungi dan memberkati kita semua dengan berkat kesehatan, kebahagiaan dan kedamaian, sehingga bisa menjadi garam dunia Salam dan doa.

sebenarnya semua masalah bisa menjadi hal yang positiv, hal yang baik jika dilihat dari sudut pandang yang baik. penyakit pun atau penderitaan dari sudut pandang gereja katolik-roma adalah kesempatan yang diberikan oleh Allah untuk bersama-sama menanggung salib-Nya. Percayalah setiap penderitaan yang kita alami memiliki banyak nilai positif atau hikmah yang dapat kita ambil.
Menurut saya, artikel ini sangat mempunyai makna. Didalam kehidupan, jika setiap orang menjalankannya dengan hati yang tawar, maka tidak akan ada suka cita dan kegembiran di dalam hidupnya. Kita harus mengisi hati kita dengan rasa syukur dan selalu bersuka cita agar tidak ada lagi kekosongan didalam hidup dan bisa menjadi terang bagi diri sendiri dan juga orang lain.
menjadi garam bagi orang lain bukanlah hal yang gampang segampang membalikan tangan, lika-liku yang dihadapi sangatlah banyak dan hal itu terkadang bisa disalah artikan oleh banyak orang yang tidak mengerti akan maksud dan tujuan dari kita. untuk menjadi garam bagi orang lain kita harus berkaca terhadap diri kita terlebih dahulu apakah kita sudah menjadi garam bagi diri kita? apakah rasa tawar dalam diri kita masih banyak? banyak pertanyaan yang harus diajukan kepada diri kita sendiri barulah kita bisa menjadi garam bagi orang lain.
Suatu teguran yang membangun, bahwa kita harus menjaga hati agar tidak dibutakan oleh cara berpikir yang pendek. Masalah datang untuk mendewasakan. Saya berharap saya tidak kehilangan “garam” kehidupan serta hati saya tidak “di-tawarkan” oleh masalah.
Dalam hidup, kita harus selalu intropeksi diri sehingga kita tahu kesalahan kita.. Kita juga harus selalu tersenyum walaupun hati kita sedang kacau atau banyak masalah karena dengan senyum, orang yang berada disekitar kita juga akan merasa nyaman dekat dengan kita..
setiap penderitaan yang manusia alami memiliki nilai positif yang terkandung didalamnya. Percaya kepada Tuhan merupakan hal yang harus dilakukan agar dapat melalui penderitaan yang sedang kita alami. permasalahan yang timbul dapat menjadi hal positif tergantung bagaimana cara kita memandang hal tersebut.
Kita sebagai manusia harus menjaga hati kita agar tidak menjadi tawar. Jika hati kita menjadi tawar tentu hal tersebut berdampak negatif bagi orang disekitar kita. Untuk menjaga agar hati kita tidak menjadi tawar adalah dengan cara mendekatkan diri kepada Tuhan
sayur tanpa garam tidak enak rasanya,begitu juga dengan kehidupan.jika tidak pintar mengolah bumbu maka tawar lah yang terasa.
bersuka citalah dalam menjalani sesuatu, gagal berhasil adalah bumbu kehidupan yang membuat hidup kita lebih bermakna.
Tuhan telah menciptakan kita sempurna dan baik. Tergantung bagaimana kita membumbui hidup ini supaya tidak menjadi tawar. Sebagaimana juga dengan makanan yang kurang garam pasti terasa kurang enak
tulisan ini mengajarkan kita bagaimana kita harus menjadi garam dunia.kutipan tulisan ini mengajarkan kita untuk menerangi dan memberikan cahaya bagi yang membutuhkannya. Di lain sisi apabila kelak kita sakit kita juga harus bisa mempertahankan diri sebagai terang dan garam bagi setiap orang yang kita jumpai.kutipan tulisan yang satu ini dapat menjadi panutan setiap orang ,terutama orang yang kaya sehingga dapat menyisihkan sedikit uangnya untuk membantu orang lain yang membutuhkan bantuan,karena manusia adalah makhluk sosial yang saling tolong menolong.
Menurut saya, artikel ini mengingatkan kita bahwa, hal yang kita anggap sepele seperti garam, ternyata bila tidak ada akibatnya tidak sepele, bahkan luar biasa merusak cita rasa. Demikian pula dengan menjaga hati kita supaya tidak tawar, agar tidak menjadi petaka bagi kita dan orang-orang disekitar kita.
Hidup yang tawar rasanya adalah hidup yang tidak bermakna. Kita harus selalu memberi suatu rasa pada kehidupan kita, seperti memberi garam. Kita juga seharusnya bisa menjadi garam yang memberi rasa kepada kehidupan orang lain.
jangan membuat diri kita tawar, karena makanan yang terasa tawar saja hambar, bagaimana dengan diri kita atau perilaku kita. maka dari itu mendekatlah dengan tuhan dan mudah bergaul
orang yang tidak mendekatkan diri kepada Tuhan pasti spiritualnya akan terasa tawar. dia tidak hanya mengetahui pesoalan duniawi saja dan tidak memikir hubungannya dengan Tuhan. mereka akan kehilangan arah dan tidak tahu tempat untuk dituju, untuk meminta bantuan, dan bersyukur atas nikmat yang mereka daparkan.
Hampar dan Tawar kedua kata itu yang sering orang-orang ucapkan. banyak dari mereka yang memiliki masalah yang menurut mereka, sudah tidak dapat diselesaikan dan mereka memilih untuk mengakhiri kehidupan mereka ini. Hal itu sungguh menyakitkan hati, orang-orang tersebut tidak lebih berpikir positif dan terlalu banyak berpikir negatif. hanya 1 masalah tidak dapat di selesaikan mereka mengakhiri hidupnya, tetapi coba kalau lebih berpikir positif sudah berapa masalah di kehidupan anda sampai sekarang ini yang sudah anda selesaikan masalahnya? mungkin di perjalan hidup kita ini sudah beratus-ratus masalah yang sudah kita hadapi dan kita lewati.
Justman / 02PNT / 1601266186
Garam memang dikenal sebagai perasa yang paling banyak digunakan dalam makanan. Sering kali rasa asin tidak kita rasakan dalam masakan, padahal dalam bumbu masakan itu kita menggunakan garam. Tapi ketahui sesuatu yang kita rasa tidak kita butuhkan dalam hidup ini terkadang merupakan hal yang bisa membuat hidup kita lebih berwarna walaupun tidak kita rasakan secara langsung.
permasalahan hati yang tawar memang berbahaya untuk manusia itu dan sekitarnya. apabila hati kita sudah menjadi tawar maka hanya tuhan yang dapat mengembalikannya seperti semula. tetapi kita juga harus berusaha agar hati kita tidak tawar dengan mendekatkan diri dengan tuhan
Elfizia Carina – 1501158773
Isi lah hati kita dengan kebahagiaan dan dengan rasa syukur atas apa yang kita alami skrg, dan tinggalkan sesuatu yang membuat hati kita sedih.
Apalagi hati manusia kalau sudah tawar maka tidak ada lagi yang bisa membuatnya asin. Semuanya menjadi gelap. Hati yang tawar bahkan bisa menutupi terang dan menjadi petaka bagi saudara sekelilingnya. Tetapi hati yang tawar masi bisa dapat di obati, kita cukup lebih terbuka terhadap apa yang kita terima tetapi tetap kritis
Menurut saya,ketika hati kita sudah menjadi tawar hanya ada satu jalan untuk meng”asin”kannya kembali yaitu minta kepada Tuhan,karena kasihNya yang luar biasa yang akan membuat hal itu terjadi. Kebanyakan orang yang hatinya tawar dikarenakan mereka lupa akan kasih Tuhan yang mereka rasakan pertama kali. Oleh karena itu kita harus terus bersyukur akan kasih Tuhan supaya jangan tawar hati kita
kita sebagai manusia jangan sampai hati kita menjadi tawar, jika hati kita menjadi tawar maka memiliki dampak negatif bagi orang banyak. maka kita harus lebih dekat dengan tuhan.
Hati yang tawar, akan mempengaruhi orang sekitarnya. Begitu pula orang yang menjadi garam dunia, ia akan bisa membantu orang-orang yang hatinya tawar. Sudah selayaknyalah kita saling berbagi dan membantu untuk menolong orang-orang yang hatinya tawar agar kita bisa merasakan rasa-rasa yang nikmat di dunia ini.
Ryan darmasaputra_04PWM_1501185194
tawar itu bisa memiliki banyak makna, bisa dijabarkan dalam kehidupan manusia juga. sebenar nya “tawar” itu tidak selalu buruk . perlu kalian ketahui bahwa mkanan-mkanan yang mengandung rasa “tawar” itu lebih sehat dibandingkan makanan yang mempunyai rasa. karena bisa saja makanan tersebut diracik dengan berbagai bumbu dan zat kimia lain nya..
garam dalam hidup kita membuat kita menjadi semangat tetapi tidak mudah. kita membutuhkan orang lain untuk membantu kita untuk mendapatkan semangat dan sukacita. jangan pernah berkecil hati dengan segala sesuatu yang membuat marah, kecewa jadikan itu sebuah pembelajaran untuk kedepannya
Tergantung bagaimana kita membumbui hidup ini supaya tidak menjadi tawar. Masalah datang untuk mendewasakan. Saya berharap saya tidak kehilangan “garam” kehidupan serta hati saya tidak “di-tawarkan” oleh masalah.
Sebagai manusia kita sering tawar hati kepada orang lain, apalagi ketika hidup kita diusik dan kita merasa dituduh akan sesuatu oleh orang lain. Dari situ akan muncul akar kepahitan dalam hidup kita terhadap orang lain tersebut. Hal yang mudah untuk mengubah itu adalah kita berusaha mencoba Mindset kita menjadi lebih baik lagi dan mengikuti perkembangan zaman. Jadi jika sesuatu hal yang terjadi, kita tidak mudah down dan kita bisa dijauhkan dari rasa tawar hati tersebut,
terkadang masalah-masalah dlm kehidupan ini dapat membuat hati kita menjadi tawar hati,ada tertulis,jika garam menjadi tawar dgn apa dia diasinkan selain di buang dan diinjak hati ..percayalah kpd Tuhan dan Serahkanlah kepadaNYA karena DIa sanggup menolong setiap permasalahan dlm hidup kita meskipun seberapa berat masalah yg kita alami dalam hidup,Tuhan mengerti semua hal Itu,so jangan Tawar hati..gbu all
terkadang masalah-masalah dlm kehidupan ini dapat membuat hati kita menjadi tawar hati,ada tertulis,jika garam menjadi tawar dgn apa dia diasinkan selain di buang dan diinjak orang..percayalah kpd Tuhan dan Serahkanlah kepadaNYA karena DIa sanggup menolong setiap permasalahan dlm hidup kita meskipun seberapa berat masalah yg kita alami dalam hidup,Tuhan mengerti semua hal Itu,so jangan Tawar hati..gbu all
Re
seperti pada makanan jika tidak ada garam maka tidak enak. Begitu juga jika tidak ada garam dalam kehidupan. Kita menjadi tawar dan tidak mempunyai pengalaman apapun
banyak ornag yang menilai kalau hidupnya itu hampa dan tawar,
tetapi itu lah menurut saya, apa yang dinamakan kesempatan.
tuhan tidak selalu memberikan kita jalan hidup yang enak, tuhan kadang mmberikan kita kesempatan untuk mengisi hidup kita.
Yang tawar itu memang tidak enak dan membosankan, jadi taruhlah sesuatu yang menarik ke tawar itu supaya jadi mengasyikan.
Akan sangat gampang membuat hati kita menjadi tawar karena berbagai halangan dan rintangan dalam kehidupan kita. Kita akan dicoba dan di goda agar tidak sejalan dengan tuhan dan hati kita menjadi tawar
hidup didunia harus mengisi dengan berbagai rasa….apabila kita hidup dengan kehampaan..maka tidak ada gunanya kita untuk ada didunia ini..
maksud dari bacaan ini adalah kita harus memberikan warna didalam hidup kita, agar kita memiliki semangat untuk hidup.
Thanks
Kalau garam sudah menjadi tawar, dengan apa ia diasinkan? Ini statement yang sangat menusuk karena menurut saya di alkitab kita adalah garam dunia dan jika kita sudah menjadi tawar atau tidak memberi keuntungan, untuk apalagi kita menjadi garam?
tawar hati dimaksudkan adalah tidak adanya lagi kasih ataupun simpati yang dirasakan oleh seseorang yang hatinya sudah tawar. memang sangta penting bagi kita untuk tetap menjaga agar hati kita tidak tawar, harus selalu penuh dengan kasih. selagi kita bisa menjadi garam dan terang dunia, hendaklah kita menggunakan kesempatan itu dengan sebaik-baiknya agar kita tidak menjadi tawar dan dapat berguna bagi orang lain. terima kasih
Restu P Matondang_1601287796:Garam dan terang merupakan analogi yang konkret, sederhana namun sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Nilai kegunaan garam dan terang tidak perlu diiklankan, namun semua orang mengetahui manfaatnya. Garam dapat dipakai untuk mengawetkan ikan, memberi cita-rasa dalam makanan, menyuburkan tanaman, dan sebagainya.
Kehidupan kita sehari-hari juga sangat membutuhkan terang. Tanpa terang, kita tidak dapat melihat dan melakukan aktivitas. Makna garam dan terang merupakan analogi yang dipakai untuk menjelaskan suatu nilai dan manfaat hidup yang begitu penting. Kehidupan yang tidak dapat memberi nilai dan manfaat merupakan kehidupan yang sia-sia dan tak layak dijalani. Sebab apa artinya bila hidup kita ternyata membawa kerusakan, kesedihan dan penderitaan bagi sesama.