Autis

Autisme adalah suatu kondisi mengenai seseorang sejak lahir ataupun saat masa balita, yang membuat dirinya tidak dapat membentuk hubungan sosial atau komunikasi yang normal.

Seringkali kita mendengar kata autis, tapi kita tidak mengerti apa maksudnya, dan sesungguhnya hal ini perlu kita perhatikan bagi pertumbuhan jiwa anak-anak kita. Adanya kondisi autis mengakibatkan sang anak tersebut terisolasi dari manusia lain dan masuk dalam dunia repetitive, aktivitas dan minat yang obsesif.
Suatu hari saya berkomunikasi dengan bapak Andi Noya, karena adanya penayangan tentang Autis di Kick Andi. Saya lupa kalau salah satu peserta acara adalah putra sahabat karib saya.
Pembicaraan kami lebih seputar kerohanian, bagaimana seorang ayah dan seorang ibu menghadapi kenyataan bahwa anaknya mengalami kondisi autis. Saya berpendapat bahwasannya sama perihalnya kalau anak atau cucu kita lahir dalam kondisi tidak atau kurang normal. Pertama, kita harus bersyukur bahwa Tuhan memberikan kita keturunan, tetapi selain itu Tuhan memberikan kepercayaan besar kepada kita untuk mendidik, membesarkan dan merawat anak tersebut, karena memang anak tersebut sudah ditakdirkan lahir dari rahim kita. Jadi, seandainya tidak, pasti akan lahir dari orang lain yang dipercayai Tuhan untuk merawatnya.
Kedua, bahwa ada suatu rahasia besar dibalik karya Tuhan, bukan menunjukkan kesalahan atau kelalaian Tuhan terhadap kita, melainkan ada karya besar yang kita tidak tahu. Demikian halnya banyak orang besar datangnya bukan dari orang normal. Di sini kita diminta sendiri oleh Tuhan untuk bisa menjadikan rencana itu nyata, seperti halnya Yesus pada usia 12 tahun, yang ditemukan ayah-ibunya di kerumunan orang dalam Bait Allah. Bagaimana perasaan orang tua, yang seharusnya marah malah dimarahin. Kondisi ini akan kita alami saat kita melalui kebersamaan dengan anak-anak kita. Pendapat bapak Andi juga bagus, bahwa apabila kita mengutamakan solidaritas dan tanggung jawab maka permasalahan lanjut adalah dukungan cinta yang akan bekerja.
Di dalam pekerjaan sehari-hari, dalam hubungannya dengan teman kerja di kantor, kita juga akan merasakan suatu distorsi, terutama dalam komunikasi bilateral. Adalah keliru kalau kita katakan sebagai berikut : “Ah, tidak level, saya bicara dengan dia karena kurang!” Atau “Bicara sama dia sama ajah bicara dengan tembok”
Atau banyak kata atau kalimat sinisme negatif yang keluar. Di sini saya katakan sekali lagi menjadi bagian dari distorsi komunikasi sama seperti halnya autisme. Jika terjadi artinya kita sudah membatasi komunikasi tersebut. Sebagaimana komunikasi yang baik, baik dari orang tua kepada anak, anak kepada orang tua, atau antara sahabat, semua harus atas dasar tanggung jawab sehingga cinta akan menggiring suka cita.
Konkritnya, kalau ada seorang yang sangat menyebalkan hadir di tengah kita, bukan kita harus menjauhi dia, melainkan justru harus mendekatinya, merangkulnya dan menjadikan dia warna tersendiri dalam hubungan. Kata teman saya Andi, asal jangan kelunturan saja.
Pemahaman ini sangat sulit karena biasa kalau kita tidak suka dengan orang lain, maka lebih baik kita jangan bergaul dengan dia, daripada dikemudian hari jadi berantem. Pemahaman yang sebenarnya adalah seharusnya kita dekat dengan dia, paling tidak dia punya sahabat dan tidak menyakitkan hati sahabat lainnya, walaupun hati kita sendiri sakit adanya.
Semoga Tuhan memberkati kita dalam Kasih-Nya sehingga kita semakin mengerti arti persahabatan, bukan untuk saling menguntungkan melainkan persahabatan menciptakan tanggung jawab besar dalam membangun dunia. Tuhan memberkati. Salam dan doa.

29 thoughts on “Autis

  1. ryandeoanantyo

    Tema ini sangat baik dan unik. Karena saya rasa dunia modern saat ini, memiliki pola yang tidak perduli terhadap apa yang ada disekelilingnya. Proses komunikasi yang terjadi sering berantakan dan mungkin malah menimbulkan jarak antar individu. Seperti yang telah dikatakan diatas bahwa distorsi pada proses komunikasi sama halnya seperti autisme. Apabila kita mengedepankan solidaritas dan tanggung jawab, maka cinta akan bekerja didalamnya dan distorsi itu tidak akan terjadi. Oleh sebab itu rangkullah semua orang terutama yang tidak kita sengi dan biarlah cinta bekerja didalamnya. 🙂

    Reply
  2. Romario Gautanto

    autis adalah sesuatu kondisi dimana seseorang tidak mampu berkerja sama dan membentuk kepribadian diri yang sempurna. kepribadian yang tidak sempurna membentuk diri yang di sebut autis. tidak bisa menerima diri dan tidak bisa berinteraksi secara baik.

    Reply
  3. Johanes

    Kita harus membantu setiap orang.. Termasuk membantu orang yang autis. Membantu merupakan perbuatan yang mulia..

    Reply
  4. adityadityaa

    autis adalah sifat yang apabila menimpa keluarga/kerabat dekat memang sulit diterima tetapi orang orang autis biasanya mempunyai jiwa sosial yang tinggi,lebih memperhatikan orang lain tidak seperti orang orang normal yang kebanyakan egois..

    Reply
  5. Tri Sulistiawati

    sesungguhnya org yang autis itu bukan lah keinginan mereka,, tetapi itu adalah kehendak yang telah Allah berikan.. Allah menciptakan kekurangan terhadap mereka tetapi Allah pasti juga memberitakan kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang normal miliki.. jadi disini lah sangat penting peran orang tua dan orang sekitar untuk menerima kekurangan dan kelebihan mereka.. dan setahu saya kekurangan yang dimiliki oleh orang autis sekarang dapat kita sembuhkan melalui beberapa terapi seperti terapi lumba2.. dan sesungguhnya penyakit ini akan lebih cepat berkurangnya apabila kita bisa memberikan cinta kasih yang lebih terhadap mereka.

    Reply
  6. Setiady

    jangan selalu memilih atau terlalu selektif dalam berkomunikasi karena orang yang buruk kita lihat belum tentu buruk dala sebenarnya

    Reply
  7. mariantochandra@gmail.com

    dalam persahabatan kita juga tidak harus memilih-milih mana orang yang dijadikan teman atau mana yang tidak…. manusia itu semuanya sama….

    Reply
  8. rizaislamy

    menurut fenomenal dan kenyataan bahwa orang yang bersikap autis sering kali dijauhi oleh orang-orang banyak. jarang orang yang bergaul dengan mereka, sebab bersahabat dengannya akan banyak mendatangkan kesusahan pada diri kita.
    Jika kita sadari mereka adalah tetap manusia yang terlahirkan ke bumi ini untuk menjalani hidupnya, Sehingga mereka pun memilki hak-hak yang sama dengan mereka dan diantara hak tersebut adalah untuk mempberikan perhatian kepadanya sebagaimana memberikan perhatian kepada orang lain. Kita sebagi manusia yang memiliki hati nurani, tidak sepantasnya melakukan apa yang dilakukan olh mereka-mereka yang tidak memiliki. Maka menurut hemat saya.. Autis bukan penghalang kita untuk bersahabat dengannya.

    Reply
  9. Alfaty Rachmania

    Autisme adalah suatu kondisi mengenai seseorang sejak lahir ataupun saat masa balita, yang membuat dirinya tidak dapat membentuk hubungan sosial atau komunikasi yang normal

    Reply
  10. ajie sandi martin

    statement bapak yang ini saya suka ” kita semakin mengerti arti persahabatan, bukan untuk saling menguntungkan melainkan persahabatan menciptakan tanggung jawab besar dalam membangun dunia” karena kebanyakan zaman sekarang setiap individu hanya ingin berteman dengan mengharapkan sesuatu, padahal setiapa individu harus bisa saling melengkapi dan memahami…

    Reply
  11. Tessar Wijaya

    Secara akal sehat dipikirkan anak yang autis sebenarnya sama saja seperti anak-anak lainnya. Yaitu sama-sama mempunyai kekurangan dan kelebihan. Tidak ada satupun manusia yang diciptakan sempurna. Oleh sebab itu, sebagai manusia yang baik dan normal kita harus menghargai orang lain walaupun orang tersebut memiliki kekurangan karena semua orang pasti mempunyai kekurangan.

    Reply
  12. dinandaharin

    Sebenarnya kita menertawakan autis sama saja kita menghina orang lain , ataupun diri kita sendiri , karena autis merupakan suatu penyakit di dlm diri kita . karena kita sama-sama manusia , karma tetap berlaku untuk itu mari kita bersyukur dan mendorong apa yang telah kita punya . dan jangan memilih” teman jika teman kita autis yang penting kita memberinya motivasi

    Reply
  13. dinandaharin

    Autis merupakan penyakit fundamental yang terdapat dalam diri seseorang , kita tidak boleh menertawakan atau melecehkan penderita autis karena sebenarnya kita sama saja menghina penderita Autis itu tersebut.
    Oleh karena itu, kita tidak boleh melecehkanya karena karma tetap berlaku dan bukan hanya itu saja kita harus tetap menghargai prilaku seseorang yang menderita Autis untuk menssuport dan mendukung dia agar termotivasi dan bisa sembuh 🙂

    Reply
  14. Syarifah

    sangat setuju dan sangat menginspirasi artikel ini bahwasanya kita tidak boleh memandang sebelah mata karunia Tuhan yang Dia berikan terhadap kita contohnya anak autis. Boleh jadi kelak atas bimbingan kita dan bantuan Tuhan, anak tersebut akan tumbuh menjadi seorang pribadi hebat berkat didikan dan kesabaran kita dalam menjaga dan membesarkannya. sebagai manusia aktif, mungkin kita seringkali memandang orang-orang yang memiliki keterbatasan tersbut dengan acuh tak acuh. hal ini sangat merugikan kita, karena dibalik setiap insan manusia yang dilahirkan, Tuhan pasti telah memberikan begitu banyak karunia dan hikmah yang dapat diambil dan dijadikan contoh atau motivasi untuk kita semua.

    Reply
  15. Alvia Oktaviani

    Alvia Oktaviani 1601272586

    pasangan yang dikaruniai seorang anak dengan kekurangan (autis) adalah pasangan yang sesungguhnya sangat kuat hingga Tuhan menitipkan ciptaannya yang begitu istimewa kepada mereka. artinya Tuhan memberikan kepercayaan kepada pasangan tersebut karna pasangan tersebut mampu menjadi orang tua yang istimewa juga bagi ciptaan Tuhan yang istimewa itu. maka dari itu, syukurilah segala pemberian Tuha. anak adalah berkah bagaimanapun juga. dan Tuhan menciptakannya untuk dijaga dengan baik.

    Reply
  16. Lilyana

    Autis mengenai seseorang sejak lahir ataupun saat masa balita, yang membuat dirinya tidak dapat membentuk hubungan sosial atau komunikasi yang normal.

    Reply
  17. Melisa Patricia

    Gejala autisme dapat sangat ringan , sedang hingga parah sehingga masyarakat mungkin tidak menyadari seluruh keberadaannya. Parah atau ringannya gangguan autisme sering kemudian di-paralel-kan dengan keberfungsian. Dikatakan oleh para ahli bahwa anak-anak dengan autisme dengan tingkat intelegensi dan kognitif yang rendah, tidak berbicara (nonverbal), memiliki perilaku menyakiti diri sendiri, serta menunjukkan sangat terbatasnya minat dan rutinitas yang dilakukan maka mereka diklasifikasikan sebagai low functioning autism.

    Reply
  18. desyadamashinta

    perbedaaanlah yang mewarnai kehidupan, dan dengan perbedaan dapat menyatukan banyak orang. orang autis adalah sama dengan kita hanya saja cara kominikasi nya yang berbeda karena itulah pemberian Tuhan. maka jalinlah hubungan dengan autis dan jangan malah dijauhi, karena dengan begitu kita dapat membantu mereka mengerti apa yang ingin mereka sampaikan sekaligus belajar bagaimana dunai mereka.

    Reply
  19. herdiansyaah

    Konkritnya, kalau ada seorang yang sangat menyebalkan hadir di tengah kita, bukan kita harus menjauhi dia, melainkan justru harus mendekatinya, merangkulnya dan menjadikan dia warna tersendiri dalam hubungan

    Reply
  20. sandra

    Autis! Mereka adalah sama dengan kita, cumin takdirnya berbeda dan kita harus menerima perbedaan itu. Terimalah mereka seperti saudara kita, sayangilah mereka seperti kita menyayangi orangtua dan saudara saudara kita. Kita semua adalah umat manusia yang diberikan jiwa dan raga yang berbeda sehinga kita harus selalu saling mengisi dan melengkapi sesama.

    Reply
  21. chandra Mustadiansyah-1501184222-04phj

    autisme memanglah sangat berat di jalani bagi orang yang menyandanginy dan juga keluarganya. Tuhan memberikan ujian menuju kebaikan bagi orang yang merawat penyandang autisme. namun kita yang merasa manusia normal, please, stop mencela orang autis. that’s not a joke.

    Reply
  22. Andi Muhammad Fauzi/ 02PNM/ 1601266702

    Saya risih kalau mendengar candaan orang yg sering menggunakan “Autis” untuk mengejek tingkah laku yg aneh dan tidak wajar. Maksud saya, untuk apa sih ‘ngatain’ orang menggunakan kata autis? Autis merupakan sebuah kelainan dalam genetik yg biasa kita sebut dengan kelebihan. perlu diketahui banyak orang, bahwa Autis tidak pantas dan sama sekali tidak lucu untuk menjadi ejekan.

    Reply
  23. jtimothy7

    autis merupakan bawaan sejak lahir , dimana seseorang tersebut belum bisa mengenal jati diri nya , dan psikis nya belum berkembang , tetapi ketidakberkembangan psikis nya tersebut , menjadi gawat ketika tidak dilatih , maka dari itu banyak anak anak autis , tetapi anak autis biasanya pintar” karena mereka juga ada usaha untuk menjadi orang yang lebih mau tau

    Joel Timothy / 01PA2 / 1701290141

    Reply
  24. Endy Winstone

    jangan anggap autis sebagai sesuatu yang aneh dan harus kita jahui karena Tuhan pasti memiliki rencana yang luar biasa yang hanya dapat dinyatakan dalam dirinya bukan diri kita

    Reply
  25. Putri Ramadhani (@putri0228)

    menurut saya bacaan ini menarik. jika anda menganggap orang autis susah untuk dimengerti atau ditoleransi maka bukalah pikiran anda, bayangkan sedang diposisinya, dengan segala kekurangannya apakah itu salah dia? tentu bukan, itu merupakan cobaan yang tuhan taruhkan kepada dirinya karena tuhan tau dia dapat menjalani cobaannya, dan tuhan juga tau bahwa anda, yang menemani melainkan mengejek/menjauhi orang autis itu hambanya yang bijak dan mempunyai jiwa positif yang tinggi.

    Reply

Leave a reply to Maorel Cancel reply