Pencapir

Kelompok pendengar, pembaca dan pemirsa untuk mendukung pembangunan

kelompencapir-masa-kiniSemasa jaman pemerintahan Presiden Soeharto, setiap hari melalui koordinasi menteri penerangan Bapak Harmoko, kita disuguhkan dalam siaran TV wawancara Presiden Soeharta dan para petani. Sedemikian gencarnya akhirnya beliau mendapat gelar Bapak Pembangunan.
PBB melalui FAO sangat terpesona menyaksikan gerakan ini, sehingga secara global sangat membantu negara-negara berkembang lainnya ikut gerakan ini. 20 tahun kemudian negara-negara yang mengikuti gerakan tanam ini menjadi negara swa sembada pangan yang sangat baik. Sebaliknya, kita terus import beras, kedelai, jagung dan panganan lainnya.
Kemauan keras yang disampaikan Presiden Soeharto barangkali dipengaruhi oleh latar belakangnya sebagai anak petani. Akar petani dan hidup bersama petani menjadikan petani sebagai kekuatan pemerintahannya. Di sisi lain, karena kekuatan ekonomi politis semakin besar, perlahan tapi pasti kekuatan ini justru dilumpuhkan.
Kita kenal gerakan umat basis atau gerakan akar rumput yang terus membangun kekuatan agar sebuah organisasi menjadi kuat. Hal itu mengandaikan fasilitator dan katalisator di akar rumput yang bisa bersinergi dengan berbagai pihak. Hal itu berlaku untuk semua organisasi dalam masyarakat.
RA Kartini, dalam buku, yang ditulis oleh Prof. Dr. Harry Darsono, PhD (boleh dibaca), yang telah disadur dalam 8 bahasa (sayang bahasa Indonesia malah susah didapat),
mengatakan bahwa kita harus perbaiki pendengaran, pandangan, penglihatan, dan perasaan kita saat melayani. Di sana kemerdekaan justru akan kita peroleh. Memang selama kesombongan kita tidak kita sadari, sebenarnya kita sedang dijajah oleh diri kita sendiri. Satu-satu satunya jalan untuk memerdekaannya adalah membuka pendengaran dan penglihatan kita.
Bagi kita yang bekerja juga demikian, baik untuk diri sendiri, keluaraga, perusahaan di mana kita kerja. Para aktivitis organisasi keagamaan seperti Gereja pun perlu memerdekakan diri kita seperti ungkapan RA Kartini. Kalau mau merdeka mari kita buka telinga, mata dan hati kita untuk mau merasakan bahwa kita TIDAK BOLEH sombong dan angkuh karena itu sumber kecelakaan kita.
Memang itu adalah hak prerogatif diri kita, karena Tuhan memberikan kebebasan penuh buat kita. Mau jadi apa saja adalah kuasa kita, tapi alangkah indahnya kalau niat hati kita sudah mau maju tetapi tidak diikuti dengan membuka telinga dan mata kita, akhirnya justru yang menikmati kemerdekaan adalah orang yang mendengarnya. Sedangkan kita terus tetap dijajah oleh diri kita sendiri.
Selamat buat RA Kartini karena Ibu berbahagia bisa melihat anak-anak Indonesia sekarang. Sayang masih banyak anak-anak bangsa yang tidak mau membuka telinga dan matanya. Kita berdoa terus agar mereka semua juga bisa merdeka. Bagi yang sedang ada di tempat-tempat hitam agar bisa segera merdeka terutama dari jajahan dirinya sendiri. Yang ingin mengambil jalan pintas untuk hidup mewah dan hidup bukan dalam dirinya juga butuh kemerdekaan. Sedangkan kita sebagai kelompok pencapir apa yang harus kita sumbangkan? Damai Tuhan bersamamu. Dan semoga Tuhan memberkati sahabat semua.

Maju Maju Maju Negeriku
Habis gelap terbitlah terang
Habis malam bergantilah siang
Hanya satu kuinginkan
Negaraku Indonesia Merdeka !

14 thoughts on “Pencapir

  1. Maorel's avatarMaorel

    Ibu RA kartini pedoman hidup yang baik. Seperti yang dikatakan, Kita harus membuka hati, mata, telanga dan pikiran untuk melawan penjajah dari dalam diri kita sendiri.

    Reply
  2. Romario Gautanto's avatarRomario Gautanto

    saling menghargai satu sama lain adalah satu dari seribu cara untuk saling membantu dengan adanya sadar diri yang tinggi kita dapat mewujudkan pembangunan dengan meselaraskan ke lingkungan.

    Reply
  3. mariantochandra@gmail.com's avatarmariantochandra@gmail.com

    seorang pemimpin dapat dikatakan sukses dalam memimpin anggotanya kalau anggotanya mau mendengar dan mematuhi pemimpinnya tersebut….

    Reply
  4. rizaislamy's avatarrizaislamy

    kesombongan timbul saat manusia merasa dirinya lebih baik dari orang lain. ketika mereka merasakannya, maka akan tertutuplah saran, kritik, dan bahkan nasehat dari orang lain. Sombong adalah hal yang tepuji dan orang pasti tidak akan senang dengannya. tetapi selain merendahkan orang lain, menolak suatu kebenaran adalah satu bentuk dari kesombongan. Hal ini sangat lah sering kita lihat di kehidupan saat ini. Maka solusi yang bisa kita ambil untuk menghilangkna kesombongan dalam diri kita adalah dengan membuka mata hati kita, dan sekaligus untuk berpikir dengan akal yang sehat, sehingga kita tidak semata menerima apa yang orang katakan, tetapi kita mampu berpikir secara akal sehat kita.

    Reply
  5. Syarifah's avatarSyarifah

    setuju dengan artikel ini. untuk mencapai sebuah kemandirian yang baik harus dimulai dari dalam diri kita. sangat disayangkan bagaimana negara-negara yang mengikuti gerakan tanam menjadi negara swa sembada pangan yang sangat baik namun tidak dengan Indonesia. hal ini membutuhkan beberapa kemadirian dari pemerintah dan masyarakat Indonesia saat ini untuk menjadikan Indonesia negara yang mandiri dan kompeten.

    Reply
  6. Tan William's avatarTan William

    kita harus perbaiki pendengaran, pandangan, penglihatan, dan perasaan kita saat melayani agar memdapat hasil yang maksimal. Sebagai seseorang yang mau belajar, saya memulai untuk menghindari rasa sombong serta membuka mata dan telinga akan sekeliling sebagai masukan serta pedoman hidup.

    Reply
  7. cheri meriani's avatarcheri meriani

    saya sangat setuju dengan aritkel di atas. kita harus tunduk dan taat kepada otoritas (otoritas yang baik). jika kita memiliki otoritas yang tidak baik jangan lah kita ikut menuruti apa yang diperintahkan. dan kita juga harus dapat hidup secara mandiri tidak selalu bergantung kepada orang lain. dengan begitu negara kita akan menjadi lebih kuat dan akan dapat terus menjadi negara maju.

    Reply
  8. Lilyana's avatarLilyana

    Kemauan keras yang disampaikan Presiden Soeharto barangkali dipengaruhi oleh latar belakangnya sebagai anak petani. Akar petani dan hidup bersama petani menjadikan petani sebagai kekuatan pemerintahannya. Di sisi lain, karena kekuatan ekonomi politis semakin besar, perlahan tapi pasti kekuatan ini justru dilumpuhkan.

    Reply
  9. khairani bianda's avatarkhairani bianda

    seorang pemimpin yang baik adalah yang bisa memimpin anggotanya yang tentunya dengan pelajaran yang baik. dan sebagai pemimpin mungkin bertindak otoritas namun otoritas yang bersifat positif yang tentunya membangun atau mengembangkan

    Reply
  10. desyadamashinta's avatardesyadamashinta

    jika kita ingin maju jauhkan rasa seperti kesombongan, kita harus tetap rendah hati namun tetapi bertekad teguh mengejar cita cita. setelah berhasil pun kita harus tetap rendah hati agar tidak mudah jatuh. untuk negara indonesia keberhasilan dapat terjadi dengan memnfaatkan kekayaan alam yang kita miliki bukan karena pinjaman pinjaman dari negara lain.

    Reply
  11. yugi p5 ubm's avataryugi p5 ubm

    Soekarno , RA kartini , adalah suatu contoh yg ptut di tiru , smua adalah cntohh , tpi trgntng bagaimina kita menyikapi nya , jdii jngn trtutup

    Reply
  12. auditiaharival's avatarauditiaharival

    seperti kata ibu RA Kartini kita harus perbaiki pendengaran, pandangan, penglihatan, dan perasaan kita saat melayani. Di sana kemerdekaan justru akan kita peroleh. Memang selama kesombongan kita tidak kita sadari, sebenarnya kita sedang dijajah oleh diri kita sendiri. Satu-satu satunya jalan untuk memerdekaannya adalah membuka pendengaran dan penglihatan kita, untuk merdeka mulailah merdeka dari diri kita sendiri.

    Reply
  13. Gloria Asmara's avatarGloria Asmara

    Semua tokoh-tokoh diatas berperan penting terhadap apa yang kita rasakan saat ini. Ada baiknya untuk kita semua termasuk golongan muda dan saya lebih peka lagi terhadap keadaan sekitar kita hingga apa yg kita lakukan bisa bermakna kelak, seperti paraa tokoh-tokoh tersebut. Have a nice day!

    Reply

Leave a reply to Lilyana Cancel reply