Mode

Mode adalah hidup.

tendance_flower_fleurs (1)Untuk mengenang Peter Sie, Bapak Mode Indonesia, yang berpulang dua tahun lalu tanggal 1 April 2011, dan dikremasikan di Oasis.
Aku mengenal Peter Sie, nama aslinya Sie Tiam Le (82 tahun saat meninggal), seorang perancang senior yang memiliki nama besar dan sangat dikagumi di dunia mode. Beliau tetangga saya di Tebet, semasa saya menempati sebuah rumah sewa yang dibuat kantor kecil di tahun 80-an. Beliau sangat baik hati dan sering kirim makanan.
Dalam buku Memoir, beliau menceritakan tentang kehidupan dan kegagalannya di sekolah formal, sehingga dia harus luntang lantung ke Belanda. Ia kembali ke tanah air dan bertemu dengan Ibu Negara Fatmawati dan Hartini. Beliau juga akhirnya kenal baik dengan Bung Karno.
Kalau kami bercerita wah, bisa berjam-jam. Dahulu kalau laki-laki menjahit pakaian wanita itu dianggap pekerjaan hina, tetapi beliau tetap setia meniti karier di dunia mode. Kita bisa ikuti tulisan beliau dalam Buku Memoirnya. Kenapa saya miskin tidak seperti perancang mode lainnya, karena saya tidak mengerti pemasaran dan dunia bisnisnya. Bagaimana saya bisa bisnis ucap beliau. Ia masih ingat sahabat kentalnya Pak Rahmat, yang membuka restoran Jawa Timur Rahmat di Tebet Timur Dalam (boleh coba karena sampai sekarang masih ada). Kami bertiga suka ngobrol walau beda usia lebih 30 tahun, tapi cocok saat bicara apalagi urusan makanan atau kuliner.
Dari Peter Sie, saya menjadi kenal juga dengan Prof. Dr. Harry Darsono, PhD. Kami mengunjungi museumnya beberapa hari lalu. Ada sahabat saya juga perancang mode Prajudi (Almarhum). Peter sangat mencintai dunia mode dan banyak membimbing perancang mode yang muda dan beliau sangat teliti. Hingga di usia lanjut beliau masih menekuni membuat rancangan busana buat pelanggannya. Saya rasa semua artis senior di tanah air pasti mengenal Peter Sie. Ia sosok fenomenal dan menjadi Bapak Mode di Indonesia.
Ada beberapa hal menarik yang bisa saya pelajari dari beliau.
Pertama, kesetiaannya pada profesinya, walau diguncang oleh situasi dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Kedua, ketelitian beliau, mau menekuni apa yang dikerjakannya, hampir tidak pernah salah. Ketiga, keuletannya, tidak pantang menghadapi kesulitan, tapi berani berjuang dan penuh pengharapan. Keempat, beliau suka sekali berteman, baik tua dan muda selalu mau untuk menyapa. Kelima, kepercayaan akan Tuhan, kesetiaannya pada agamanya dan selalu berada salam doa.
Kehidupan modern agak berbeda kondisinya dengan anak muda sekarang. Menurut saya mereka tidak tahan uji, terutama tidak kuat menghadapi tantangan jaman, kurang ulet dan cepat putus asa. Saya sepakat sekali kalau KKMK dengan ketuanya memberikan refleksi ini buat sahabat-sahabatnya. Gereja akan memprakarsai bagaimana membuat orang muda agar kuat, tabah, tahan uji, mental baja, setia dan taat, serta tidak mudah putus asa dan percaya pada Tuhan.
Saya sendiri sering bertanya juga buat anak-anak saya. Mengapa kerja tidak teliti, sembrono dan tidak konsisten, bahkan saya memberi istilah penakut! Kita kan tidak dimakan orang atau dibunuh orang atau dicelakai orang, tapi sebelum bertemu orang seluruh badan sudah gemetaran, bagaimana mau perang sudah kalah dulu.
Berdoa saja tidak cukup, harus diikuti dengan kemauan keras, konsisten, penuh inisiatif, iman yang kuat, intuitif dan ilham (istilah Pak Harry Darsono adalah 5I), yang dikutip Romo Yance Mangkey, MSC. “Faith defeats Worries”. Atau “Iman mengalahkan kekhawatiran” dengan kemauan keras bisa mengalahkan bakat sebisa apapun.
Dalam satu kesempatan, beliau buat joke. Katanya hanya ada 1 bakat yang tidak perlu kerja keras atau dipelajari dan pasti semua orang pasti bisa!
(Siapa yang bisa jawab? Masih ada payung sama Jose. Buat yang bisa menjawab, silahkan kirim di milis! Bakat apa itu)
Semoga kita semua bisa belajar, terutama persiapan kita menghadapi masalah agar kita kuat, tabah dan tetap setia, sehingga kita tidak putus asa dan selalu berada dalam doa. Tuhan memberkati. Salam dan doa.

13 thoughts on “Mode

  1. Nindy

    Mode tidak selalu dengan kata glamour. Tetapi mode juga dapat mencerminkan kehidupan kita sehari-hari .

    Reply
  2. ryandeoanantyo

    Dosa ibarat sampah yang kita selalu kita jinjing kemana mana. Apabila sampah itu tidak segera dibuang maka akan menimbulkan penyakit bagi kita sendiri ataupun bahkan mungkin bagi orang lain yang ada disekitar kita. Begitu juga dengan dosa kita, apabila kita tidak segera mengaku dosa dan mohon ampun maka dosa itu akan terus menerus menumpuk dan akan memperburuk keadaan kita. Niat yang tulus memberikan kelegaan dan sukacita. GBU

    Reply
  3. mariantochandra@gmail.com

    pada zaman sekarang banyak orang yang mengikuti perubahan mode karena modernnya saat ini…

    Reply
  4. Dimas Abdul Aziz

    mode atau modis di kalangan wanita2 muda sangat gampang kita temui dgn cara berfashion mengikuti jaman sekarang , ber make up ataupun natural dan juga memperhatikan rambut dll

    Reply
  5. ANDRI / 02PNM / 1601232576

    banyak yang emnagtakan zaman sekarang ini tidak mengikuti mode itu sama saja seperti orang zama dulu. mode sangat berpengaruh besar di dunia saat ini, dengan kehadiran mode didunia industri semakin besar persaingan yang terjadi, banyak sekali wanita-wanita mengikuti trend atau mode yang sedang berlangsung..

    Reply
  6. khairani bianda

    mode itu tergantung dari kepribadian masing-masing orang. dalam berpakaian saja sudah terlihat bagaimana kepribadiaan orang tersebut. dan semakin majunya jaman, banyak sekali mode2 dan mode2 pun terus berubah

    Reply
  7. daniel dwidjayanto

    Mode sama dengan teknologi yaitu semakin maju dan berkembang, tetapi mode itu mencerminkan diri kita sendiri karena mode menunjukkan cara kita berpakaian dan berdandan

    Reply
  8. claraalverina19

    Mode merupakan suatu keharusan di zaman sekarang ini. JIka tidak mengikuti mode maka kita akan dianggap kuper dan tidak mengikuti perkembangan zaman. Bapak Peter Sie dapat dijadikan teladan berdasarkan dari cerita diatas. Dia tidak pantang menyerah walaupun gagal dan padahal pekerjaan yang digelutinya dulu kata orang adalah milik wanita. Mungkin menurut saya bakat yang tidak perlu kerja keras dan semua orang pasti bisa yaitu kemalasan. Entah itu benar atau tidak.

    Reply
  9. Chandra Maknuel

    mode jaman sekarang memang sudah tidak asli (indonesia) tetapi karena adanya modenisasi jaman yang memudahkan seseorang mengerjakan sesuatu dan pengaruh kebudayaan barat yang masuk. maka penyimpangan sosial pun terjadi. tidak adanya mental yang kuat cepat putus asa menjadi takut bersaing,

    Reply
  10. Zunvindri

    Jikalau kita mengerjakan sesuatu dengan tekad yang kuat dan dengan segenap hati, apapun masalah yang akan kita hadapi tidak akan membuat kita goyah dan putus asa.

    Reply
  11. Dani Putra

    Gaul tapi tetap nasionalis pepatah yang tepat karena kita sekarang berada pada zaman Globalisasi dan banyak budaya asing memasuki negara kita oleh karena itu kita harus memilah – milah mode mana yang baik bagi kita jangan dicangkup semua kita jangan sampai lupa akar budaya kita dan tetap menjujung tinggi nilai – nilai noasionalis.

    Reply
  12. Rinaldy

    Mode pada dasarnya memang menyerempet kepada budaya,seperti kita lihat.Saat ini Indonesia benar-benar kedatangan mode-mode yang memiliki cultural/budaya barat,mulai dari pakaian-pakaian yang terbuka yang sebenarnya bukan adat kita orang timur.Jadi sebenarnya mode itu dapat merusak moral dan budaya sebuah negara,tidak sepatutnya kita menerima terang-terangan tanpa menyortir mode fashion yang masuk ke Indonesia agar budaya kita tidak hilang ditelan oleh perkembangan zaman.

    Reply

Leave a reply to Nindy Cancel reply