Semakin kita memandang rendah seseorang, maka semakin rendah posisi kita. Semakin tinggi kita menghargai seseorang, maka semakin tinggi posisi derajat kita (Confusius)
Sebuah pesan pendek masuk melalui bbm saya. Bbm itu bercerita sekitar wanita. Ada seorang pria muda berkata kepada seorang kakek, karena kesal sama pacarnya, dia katakan bahwa wanita itu sama seperti sandal jepit. Lalu kakek itu menasehatinya : “Benar sekali kalau menilai seorang wanita itu sandal jepit, karena kamu adalah kakinya atau ceker,” katanya. “Tetapi kalau kamu menilai seorang wanita adalah mahkota, maka sebenarnya kamu adalah rajanya,”lanjutnya. Anak muda itu sadar akan posisinya.
Malam ini udara sejuk sekali apalagi hujan rintik-rintik. Saya dan beberapa teman serta seorang sahabat pastor sedang menikmati minuman ringan di sebuah hotel dan santapan ringan sambil mengobrol dan bercerita panjang lebar, penuh tawa dan canda. Di restoran ini cuma kami berempat dan disebrang kami ada empat orang lainnya yang juga asyik berbincang. Dua diantara mereka adalah orang bule. Kami terperanjat karena salah seorang bule tinggi besar menyapa saya. Katanya tertawa kami sungguh menyenangkan, lalu saya sampaikan bahwa salah satu dari kami adalah pastor. Beliau memegang erat tangan saya dan sekali lagi dia terhibur dengan tawa kami, karena dia sendiri banyak masalah. Lalu beliau bercerita bahwa dia datang dari Swiss dikarenakan barangnya ditahan di Pelabuhan Tanjung Priok, dan sekarang sedih sekali, tapi dia merasa kami bisa menolongnya. Paling tidak dengan tertawa membuat hatinya senang. Saya bersama teman-teman merasa tersanjung karena ungkapan yang sangat polos, lantaran jarang ada bule keepoo (suka campur urusan orang).
Saya teringat sebuah ungkapan Kong Tzu tentang bagaimana menghargai orang,
“Semakin rendah kita memandang rendah seseorang, maka semakin rendah posisi kita di mata Tuhan,
Semakin tinggi kita menghargai seseorang, maka semakin tinggi posisi derajat kita di mata Tuhan”
Sungguh suatu keindahan kalau bisa mengenal posisi di mana keberadaan kita. Coba bayangkan kalau seandainya kita tidak tahu keberadaan dan kondisi kita, maka ibarat kita berlomba lari tapi tidak tahu di mana titik startnya. Di sana kita akan kebingungan karena kita tidak memiliki arah dan pegangan.
Cuma sekarang bagaimana kita mengenal posisi kita? Di sisi lain begitu besar wawasan yang harus kita hadapi. Tentunya sangat sulit apa lagi kita harus mengenal diri kita? Mengenal siapa kita? Tetapi, Tuhan sungguh baik! Barang siapa bisa menghormati sesamanya maka dia akan melihat wajah Tuhan dan sinar kasih-Nya akan menerangi kita, sehingga kita bisa mengenal diri kita. Dari sana kita akan menjadi anak Tuhan yang sejati. Semoga kasih karunia Tuhan selalu bersama kita.

Memang, ketika seseorang menganggap rendah orang lain, disaat itulah seseorang akan menjadi sombong dan menganggap dirinya yang paling hebat daripada orang lain, dia akan mulai meremehkan orang lain dan dia akan tersandung oleh karena kesombongannya sendiri. Jadilah orang yang selalu merendahkan diri, dan mau belajar hal baru 🙂
dari artikel di atas dapat di ambil makna nya yaitu janganlah memandang rendah orang lain karena kita sedang berada di atas nya, karena roda kehidupan selalu berputar. bisa saja suatu saat kita yang berada di bawahnya. maka oleh karena itu kita harus saling menghormati dan menghargai tanpa memandang status maupun posisi
artikel ini menyadarkan saya tentang posisi keberadaan kita. pada dasarnya semua manusia sama di hadapan Tuhan. baiknya kita saling menghormati satu dengan yang lain. jangan melihat harta dan tahta mereka.
hargailah seseorang, karna apabila kita mau dihargai kitapun jugaharus menghargai
Kita harus menyadari posisi kita ada dimana. Kita tidak boleh memandang posisi orang lain lebih rendang dibandingkan dengan diri kita sendiri. Karena Tuhan akan meninggikan derajat umatnya ketika seseorang semakin tinggi dalam menghargai orang lain.
artikel ini menarik, karena membuat kita menjadi sadar akan posisi kita dan menghargai sesama manusia. yang membedakan adalah ahlak yang kita lakukan karena dimata tuhan semuanya sama tidak peduli cantik, tampan, kaya atau miskin.
Posisi
• Keberadaan dan kondisi merupakan posisi kita
• Seandainya kita tidak tahu keberadaan dan kondisi diri kita sama saja ibarat lomba yang tidak tahu garis finishnya dimana.
Kita perlu sadar di mana posisi kita. Ada saatnya kita harus “meninggikan diri” dan “merendahkan diri” untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar dan lawan bicara. Tidak sadar di mana posisi kita akan menghancurkan diri kita sendiri.
tidak ada ruginya untuk saling menghormati setiap perbedaan yang ada,malah akan mendatangkan keuntungan bagi diri sendiri ,dan merupakan orang yang baik dipandangan orang lain.apalagi kita semua pasti ingin dihormati,jadi hormati orang lain kalau kita mau dihormati juga.
Penting bagi setiap umat manusia untuk mengetahui dimana posisi ia berada. bukan dalam bentuk materi seperti dilihat dari kekayaan harta dll. tetapi kedudukannya di mata Tuha. karena itulah yang terpenting. semakin rendah kita melihat derajat umat manusia, maka semakin rendah derajat kita di mata Tuha, semakin tinggi kita melihat manusia, maka semakin tinggi derajat kita di mata Tuhan
Saya sangat setuju dengan artikel ini, karena manusia sering kali merendahkan sesama nya sendiri, hal ini dapat membuat manusia yang menganggap sesama nya rendah itu jatuh. Sedangkan jika kita menganggap orang lain tinggi, maka kita juga akan ditinggikan, karena Tuhan mengajarkan kita untuk mengasihi sesama manusia.
“Semakin kita memandang rendah seseorang, maka semakin rendah posisi kita. Semakin tinggi kita menghargai seseorang, maka semakin tinggi posisi derajat kita”
qoute adalah qoute yang sangat bagus karena setiap manusia sama di mata TUHAN, tidak peduli dia miskin, kaya, ataupun lainnya, karena kita itu semua sama, sama – sama makan nasi, dan di ciptakan karenaNYA.
Posisi atau derajat memang dapat mempengaruhi sifat maupun sikap seseorang. Apabila personality seseorang sangat baik dalam arti menerima posisi dengan ikhlas dan mewujudkannya dengan rasa penuh rendah hati, maka posisi itu bisa dikatakan posisi yang terbaik.
“Sebelum kita menghargai seseorang hargailah diri sendiri”. Ini mungkin memiliki kesamaan, di mana kita harus saling menghormati agar kita dapat di hormati. Banyak orang apa lagi bos/petinggi yang tidka menghormati bawahanya sendiri, mungkin hal yang mereka lalukan adalah membuka pintu kehancuran usaha mereka. Maka dari itu kita harus saling menghormati semua makhluk ciptaan Tuhan. 😀
Orang kuat bukanlah orang yang membuat orang lain lemah, Orang kuat adalah orang yang mampu membantu orang lemah untuk menjadi kuat.. Terima kasih artikelnya sangat menginspirasi sekali..
kata-katanya sangat bermakna dan menginspirasi sekali.
Apa lagi kata-kata : “Semakin kita memandang rendah seseorang, maka semakin rendah posisi kita. Semakin tinggi kita menghargai seseorang, maka semakin tinggi posisi derajat kita (Confusius)”
Terkadang banyak orang dengan posisi yang tinggi lupa akan dirinya sehingga tidak menghargai dan memandang rendah orang lain. Sangat menginspirasi.
Kisah yang menginspirasi diri kita masing-masing sebagai manusia. Manusia haruslah ingat posisi dirinya sendiri di kehidupannya, sehingga tidak memandang rendaah orang lain. Jadi jangan merendahkan orang karena dari sudut pandang anda saja.
One of the best Confucius’ quote that can be applied in real life!
Bagus sekali postingan ini. Saya setuju dengan pepatah “Semakin kita memandang rendah seseorang, maka semakin rendah posisi kita. Semakin tinggi kita menghargai seseorang, maka semakin tinggi posisi derajat kita (Confusius)”. Kita semua sama dimata Tuhan. Maka janganlah kita sombong dihadapan makhluk ciptaan Tuhan. (Dian Yuni W – 04PAW)
kita sebagai manusia tidak dibenarkan untuk merendahkan orang lain. karena pada dasarnya posisi manusia sama dimata Tuhan. oleh karena itu sebagai sesama manusia kita harus saling menghargai satu dengan yang lain
Belajar menghargai sesama umat manusia tanpa harus memandang status dan derajat. karen pada akhirnya kita adalah sama dimata tuhan. lelaki memang memiliki derajat yang tinggi dan kaum yang harus di muliakan oleah kaum wanita. tapi buakn berarti lelaki bisa merendahkan kaum wanita, karena disinilah kemuliaan laki-laki akan diuji, apabila dia mampu menghargai wanitanya maka dia pantas untuk dimuliahkan juga, perbedaan ras atau suku bangsa bukanlah suatu alasan seseorang tidak perlu menghargai yang berbeda dengannya, walaupun berbeda kita harus tetap saling menghargai dan menghormati perbedaan tersebut dan menjadikan perbedaan tersebut menjadi keselarasan.
sungguh memang banyak orang yang lupa akan posisi sendiri dan merasa bahwa mereka memiliki segalanya dan memiliki posisi yang sangat tinggi sehingga lupa diri dan menganggap orang rendah tanpa mengingat kalau masih ada ALLAH yang memiliki posisi yang sangat tinggi diantara segalanya
saya suka degan quote nya confucius “jangan khawatirkan soal posisimu, tapi khawatirkan apa yang harus kamu lakukan sesuai posisimu”
jadi kita tidak boleh sombong memiliki sebuah posisi yang bisa di bilang lebih baik dari orang lain. Mungkin posisi kita lebih “tinggi” namun kita tidak boleh merendahkan posisi yang konon lebih “rendah”. tiap-tiap posisi memiliki tanggung jawab yang berbeda, maka yang perlu kita khawatirkan adalah bagaimana kita berperan dengan baik dalam posisi kita. kita juga tidak boleh merendahkan yang lain karena faktanya adalah manusia hidup saling melengkapi, contoh sederhananya. seorang boss tanpa pegawai bisa apa . 🙂
Posisi kita sesungguhnya terletak pada diri kita yang sesungguhnya dan bagaimana kita membawakan diri kita pada masyarakat. Orang yang menghargai orang lain akan di hargai oleh (mungkin) semua orang kelak, sedangkan orang yang tak menghargai orang lain kelak akan dipermalukan suatu hari nanti (baik oleh orang lain ataupun situasi), pada akhirnya kita menciptakan posisi kita sendiri, menjadi pendiri suatu organisasi tak menjamin diri kita menjadi pemimpin de facto organisasi itu (kita bisa saja hanya berakhir menjadi pemimpin de jure), tapi bagaiman kita membawakan diri kita (seperti bagaimana kita menghargai semua orang dalam organisasi) yang membuat kita memiliki posisi pemimpin (yang diakui secara de facto) oleh organisasi.
Sebelumnya saya sudah pernah membaca artikel yang sejenis, tetapi artikel ini agak lebih mendalam. Saya sadari dan rasakan dengan kita terus”an memandang orang rendah dan menganggap diri kita yang paling baik, maka pikiran kita akan selalu dipenuhi arogansi. tetapi faktanya saya bukan apa” jika benar-benar saya perhatikan posisi saya dan orang lain.
hargailah perasaan dan posisi orang lain, meskipun mungkin sepele bagi anda, tapi bagi mereka itu bisa sangat bernilai.
kadang kala, manusia menentukan posisi berdasarkan harta benda serta kekuasaan yang dimiliki. Ketika manusia berada di posisi atas keanggkuhan pun mendekat. Tapi pepatah cina mengatakan selalu ada gunung yang lebih tinggi, Jadi, sadarilah bahwa masih banyak orang yang sesungguhnya lebih hebat dan mulia dari kita, yaitu orang yang tidak berbesar hati.
Saya rasa semua org di dunia ini sama saja, semua sederajat
Sy selalu sadar posisi sy adalah membuat keluarga dan orang – orang yang sy sayangi bahagia, karena itu sy selalu berbuat yang terbaik untuk menyenangi mereka. Contoh lainnya yang sy alami mirip dengan artikel ini, karena ketika sy senang dan selalu tertawa, teman sy selalu berkomentar bahwa sy selalu tersenyum dan senang, teman sy jg ikut tersenyum ketika melihat sy. Hal tsb malah semakin membuat sy harus selalu membuat teman sy tsb senang.
Saya suka dengan satu kalimat “Semakin rendah kita memandang rendah seseorang, maka semakin rendah posisi kita di mata Tuhan”, karena semua manusia sama di hadapan Tuhan. Dan janganla memandang rendah orang lain, karena kita tidak akan tahu, apabila suatu saat kita membutuhkan orang tersebut.
memang benar,saya setuju dengan apa yang ada disini. Dalam berkehidupan kita memandang rendah orang lain,maka kita lebih rendah daripada orang itu. Dalam hidup kita juga harus saling menghargai dengan sesama. Apabila kehidupan kita ingin damai,maka tanamkan lah sikap saling menghargai.
memandang orang sebaiknya tidak melihat secara jelek, tetapi lihatlah seseorang itu sebagai orang yang lebih dari kita, Namun biasanya kita tidak mudah melihat seseorang lebih tinggi dari kita, tetapi sebaliknya
Saya sangat setuju dengan perkataan Kong Tzu, karena jika kita memandang rendah seseorang maka kita lebih rendah dibandingkan orang tersebut. Semakin tinggi kita memandang atau menyanjung orang, maka posisi derajat kita juga bisa tinggi, kita tidak akan pernah tau kapan kita di bawah dan kapan kita diatas. Jika kita memandang tinggi seseorang maka dia juga akan menghormati kita.
Untuk mengenal posisi kita maka kita harus terlebih dulu mengenal siapa diri kita. Saya pernah mendengar sebuah pepatah yang mengatakan barang siapa yang direndahkan maka ia akan di tinggikan, maka sebenarnya untuk apa kita merendahkan posisi orang lain jika justru posisi kita pun menjadi rendah. Selain itu bukankah manusia itu adalah ciptaan Tuhan, jadi jika kita merendahkan bahkan menghina manusia berarti kita juga merendahkan Tuhan. Oleh karena itu kita harus menghormati orang lain supaya kasih Tuhan menerangi kita dan kita dapat mengenal posisi kita.
Kalimat confucius membuat semua orang yang membacanya menjadi berkata, saya sangat setuju dengan kalimat yang dikutip di atas yakni intinyamengatakan bahwa kalau kita merendahkan orang tanpa kita sadari kita lebih rendah dari diri orang yang kita katain, tapi sebaliknya semakin tinggi kita menghargai orang maka kita akan dihargai juga. Untuk setiap yang memandang orang lebih rendah dari dirinya itu adalah orang yang tak berkaca dari kehidupan yang ada.
Artikel ini memberikan pembelajaran yang sangat bagus..
Mengetahui posisi kita dan menghargai posisi orang lain..
Dengan begitu, hidup akan menjadi jauh lebih indah..
Posisi kita ditentukan seberapa besar kita menghargai orang lain. Dikehidupan posisi/ jabatan yang tinggi belum tentu menentukan keberadaan kita sebenarnya jika kita belum bisa menghargai orang lain. Jika kita bisa menghargai orang, orang lain juga bisa menghargai kita dengan baik dan merasakan keberadaan kita.
Setiap manusia pasti membutuhkan orang lain untuk membantu kebutuhannya. dalam keadaan mendesak sekalipun pasti manusia melakukan interaksi dengan orang lain.jadi jangan anggap remeh seseorang karena siapa tau orang tersebut dapat lebih dari yang Anda ketahui. orang yang anggap lebih baik, siapa tau tidak lebih baik dari Anda.Hargailah seseorang.
Manusia adalah mahkluk sosial, yang artinya ia membutuhkan bantuan orang lain untuk hidup, butuh berinteraksi dengan sesama. Namun dalam bersosialisasi kita harus mampu memposisikan diri kita didalam masyarakat. Seperti dalam pertemanan, kita harus benar-benar mengerti bagaimana menjadi seorang teman. Bila tidak bisa menjadi teman yang baik setidaknya anda berguna untuk sesama teman. Misalnya, ketika teman anda sedang merasa sedih, bila anda tidak dapat membantu untuk menyelesaikan masalahnya setidaknya anda berada disampingnya untuk sekedar mendengar ceritanya dan menghiburnya.
04PIM
Menyadari posisi orang lain sangat penting. Untuk menjadi orang yang sukses kita harus bisa menghargai posisi orang lain dengan baik. Tapi kebanyakan orang seringkali sangat mudah untuk menganggap rendah posisi orang lain , dikarenakan materi , status sosial dan banyak hal lagi. Di zaman sekarang ini , individualisme yang membuat orang lain kurang bisa menghargai posisi sesamanya.
Kita tidak boleh melihat orang dari segi kekayaan, derajat dan martabat. Karena kalau kita merasa tinggi karena materi dan status sosial, orang-orang akan menilai kita itu sombong dan hanya mau berteman dengan orang sederajat dengan kita. Kita harus saling menghargai 1 sama yang lain.
Menilai orang lain memang paling mudah, apalagi menilai hal buruknya. namun sebelum membaca tulisan di atas saya tidak sadar bahwa hal tersebut malah membuat saya lebih rendah daripada yang saya nilai. ke depannya akan lebih baik lagi
1601287796_Restu P Matondang: Kita tau sebagai manusia pasti mempunyai kelemahan dan kelebihan, maka dari itu sering orang bilang tidak ada manusia yang sempurna. Tapi masih saja banyak yang selalu merasa dirinya lah yang terbaik sering pula memandang sebelah mata seseorang yang tidak lebih baik dari dirinya.Padahal kita tidak tau orang yang kita anggap remeh itu bagaimana latar belakangnya, apa kegiatannya, bagaimana ibadahnya jangan hanya melihat sepintas saja dan langsung menghakimi bahwa dia itu tidak lebih baik dari diri kita. Ok mulai sekarang buang lah pikiran-pikiran tersebut dan cobalah belajaruntuk selalu berpikir orang yang kita lihat lemah, atau biasa-biasa aja bisa saja lebih baik dari kita.
Anggaplah setiap bila kita bertemu seseorang, kita itu belum tentu lebih baik dari orang tersebut. Karena bisa saja orang yang kita temui itu lebih baik dari kita entah itu dari latar belakangnya, ibadahnya dan kegiatan sehari harinya.
Ibarat pepatah seperti ilmu padi ( semakin berisi semakin merunduk ) bisa dimaksud kan: semakin tinggi ilmu seseorang semakin rendah hatinya atau Bila sudah pandai jangan sombong, selalulah rendah hati.
Saya sekarang kadang mengalami kesulitan mengenal posisi, namun saya sangat bersyukur karena sering mendapat petunjuk.
Berkat artikel ini, saya semakin sadar akan pentingnya menghargai orang lain, sewaktu bertemu orang lain, alangkah baiknya kita berperilaku dengan rendah hati, sapalah orang lain ataupun sekedar tersenyum.
saya yakin dengan semakin rendah hatinya kita, maka orang lain pun akan ikut rendah hati terhadap kita.
1601284440_Ajeng Anisahidayah
Di mata Tuhan, semua derajat mahluknya ialah sama. Tidak memandang status dan posisi seseorang tersebut. Jika kita memandang rendah posisi seseorang, siapa diri kita untuk berani melakukan hal tersebut? Karena Tuhan pun tidak pernah sekalipun merendahkan umatnya.
Dari bacaan diatas saya sedikit mendapat nilai sosial dari cerita yang di sampaikan oleh penulis. “Semakin rendah kita memandang rendah seseorang, maka semakin rendah posisi kita di mata Tuhan,
Semakin tinggi kita menghargai seseorang, maka semakin tinggi posisi derajat kita di mata Tuhan”, makna dari kata tersebut adalah mengajarkan kita untuk menghargai sesama manusia tidak ada perbedaan diantara semua manusia baik itu kelas maupun agama, semua sama di mataNya, karena itu cerita ini sangat bagus untuk di baca karena dapat membuat kita belajar untuk menjadi mahluk Tuhan yang lebih baik dari sebelumnya.
saya sangat yakin bahwa orang yang merendahkan orang lain
adalah orang yang tidak mampu untuk melakukan hal yang
sedang dikerjakan oleh orang itu. karena, setialah pada
perkara kecil, maka akan diberikan perkara yang lebih besar
daripada sebelumnya.itulah yang saya renungkan sungguh2 jika
ingin merendahkan orang lain, lebih baik rendahkanlah diri kita terlebih dahulu.
kita mengetahui posisi kita di mata tuhan itu dari orang lain jika kita menghargai dan menghormati sesama kita maka kita akan melihat wajah tuhan dan kasihnya menerangi kita.
Posisi, posisi dapat di artikan sebagai letak, dari bacaan di atas kita dapat menangkap dari kata confusius “Semakin kita memandang rendah seseorang, maka semakin rendah posisi kita. Semakin tinggi kita menghargai seseorang, maka semakin tinggi posisi derajat kita”, dari kata itu kita dapat mempelajari nilai sosial penting, yaitu menghargai dan menghormati sesama manusia tidak mengenal perbedaan seberapa miskin/kaya mereka atau seberapa jelek/tidak rupa mereka, semua sama.
Saya sendiri dari agama konghucu yaitu aliran konfusius mungkin dapat menyimpulkan dari cerita tersebut, hormati orang lain jika ingin dihormati orang, pahami orang lain jika ingin dipahami, dan mengerti orang lain jika ingin di mengerti orang lain.
ketika sang bule datang untuk bergabung bercerita-cerita candaan yang dapat membuat hatinya senang padahal waktu itu dia mempunyai sedikit masalah disitulah kita dapat memcoba saling membantu untuk menyenangkannya walaupun kita tidak mengenal dia, karena disitu kita dapat saling mengerti dan memahami sesama.