Bukan kesulitan yang membuat kita takut, tetapi ketakutan yang membuat kita sulit.
Tentu kita semua pernah merasa takut, tidak terkecuali siapa saja karena sebetulnya ketakutan itu merupakan rahmat Tuhan dan berkat buat umat manusia.
Saat di Taman Getsemani, Yesus berlutut berdoa dan dari keningnya keluar peluh dan darah (Markus 14 :33). Ia sangat takut mengetahui apa yang akan di alaminya, yaitu penderitaan sampai mati di kayu salib.
Banyak kisah dalam Alkitab yang bercerita tentang ketakutan. Di sisi lain tentu saja banyak hal yang kita alami memang membuat kita takut.
Aloysius, menjadi seorang murid teladan di sebuah SD dan lulus dengan nilai sangat bagus. Ketika di tanya : ”Bagaimana kamu bisa menjadi anak pandai dan menjadi murid teladan?” Jawabnya singkat saja. ”Saya paling takut tidak naik kelas”, katanya sambil tersenyum.
Dalam kehidupan kita, begitu banyak ketakutan telah membuat orang sulit bahkan berbuat nekad. Misalnya, ketakutan karena tidak ada makan membuat orang merampok, mencuri atau menjual diri.
Sekarang timbul pertanyaan mengapa orang harus takut? Dan mengapa ketakutan membuat orang menjadi sangat sulit menghadapi kehidupan?
Sindrom ketakutan ini dipelajari secara khusus oleh para ahli dan dokter psikolog dan banyak memberikan jalan keluar bagi penderitanya. Tapi, kita umat Katolik diajak untuk tidak terbelit dalam ketakutan dan diajak untuk PERCAYA kepada Tuhan. Sebab iman mengubah kita sehingga semua ketakutan bisa disingkirkan. Bahkan ketakutan sebesar gunung pun bisa di singkirkan. Kata-kata penghiburan bisa kita jumpai dalam Mazmur 23 yang dibuat lagu yang indah : Tuhanlah Gembalaku, aku tidak akan takut walau berjalan di dalam lembah kekelaman.
Ketakutan sering datang tanpa kita sadari. Misalnya, dalam mimpi, cerita, film horor atau pun karena dosa dan kesalahan yang kita buat. Bayang-bayang kesalahan masa lalu bisa membuat trauma berkepanjangan. Pendosa yang habis mengaku dosa di ruang pengakuan sering menerima berkat dan karunia penghiburan dan lepas dari belenggu ketakutannya.
Kematian juga merupakan suatu hal yang ditakuti, siapa yang tidak takut mati? Padahal kita semua pasti mati! Jadi, mengapa kematian harus ditakuti?
Ketakutan membuat adrenalin kita naik. Permainan Jet Coaster, terjun payung, terbang layang, dan panjat tebing itu bisa membuat orang takut, namun dalam ketakutan tersebut justru ada kenikmatannya tersendiri. Demikian juga kita, dalam hal kita mengalami ketakutan marilah kita menikmati bahwa Rahmat Tuhan sedang bekerja dalam diri kita.
Seperti halnya yang dialami Kristus dalam memikul salib-Nya. Tuhan Yesus masih bisa memberkati, menghibur bahkan mengampuni orang-orang yang tidak tahu apa yang diperbuatnya. Nah, jika kita ketakutan karena dosa, ruang pengakuan dosa menanti kita.
Seperti halnya yang dialami Kristus dalam memikul salib-Nya. Tuhan Yesus masih bisa memberkati, menghibur bahkan mengampuni orang-orang yang tidak tahu apa yang diperbuatnya. Nah, jika kita ketakutan karena dosa, ruang pengakuan dosa menanti kita.
“Iman, Pengharapan dan Kasih merupakan kekuatan mengalahkan Ketakutan”
Tuhan memberkati, melindungi dan menjaga kita semua
Damai sejahtera
Tuhan memberkati, melindungi dan menjaga kita semua
Damai sejahtera
