Oleh : Adharta
Ketua Umum
KRIS
ICE BSD
7 Desember 2025
Dimana ada aku
Disana ada Suka Cita
Hari ini menjadi hari bersejarah bagi dunia estetika Indonesia dan internasional.
Di tengah megahnya gedung Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, I-SWAM resmi menyelenggarakan Konvensi Internasional ke-16 tahun 2025
Sebuah perhelatan berskala global yang menjadi pusat pengetahuan, inovasi, teknologi, dan masa depan estetika dunia.
Acara monumental ini dipimpin oleh pribadi yang visioner dan berdedikasi tinggi,
Ketua Umum I-SWAM, Dr. dr
Teguh Tanuwidjaja (AAM)
M. Biomed
Di bawah kepemimpinannya, I-SWAM tidak sekadar tumbuh sebagai wadah kolaborasi profesi, tetapi telah berevolusi menjadi sebuah poros penting yang mempertemukan ilmu pengetahuan, teknologi kedokteran, industri estetika, dan jejaring global.
Selama tiga hari penuh, yaitu 5β7 Desember 2025, lebih dari 6000 orang peserta hadir dari berbagai negara hadir.
Mereka meliputi dokter estetika, dermatolog, peneliti, produsen alat kesehatan, distributor, mahasiswa kedokteran, hingga pemimpin perusahaan farmasi dan teknologi kecantikan dunia.
Dari panggung utama hingga ruang-ruang workshop terjadwal, suasana terasa hidup.
Bahasa Indonesia, Inggris, Rusia, Turki, Afrika Selatan, Korea Selatan dan berbagai logat internasional terdengar bergantian menunjukkan satu pesan kuat:
Indonesia kini bukan hanya peserta, tetapi tuan rumah peradaban estetika modern.
Jejak Ilmu, Kolaborasi, dan Harapan
Konvensi ini menghadirkan ratusan sesi ilmiah, demonstrasi teknologi estetika terbaru, pelatihan prosedural, hingga diskusi masa depan industri kedokteran estetika berbasis AI, regenerative medicine, dan advanced dermatologic therapy.
Di antara peserta, banyak yang terkesan bukan hanya karena kualitas materinya, tetapi karena penyelenggaraannya yang sangat rapi, profesional, dan penuh nilai kemanusiaan.
Di balik kemegahan itu, hadir pula energi solidaritas: kolaborasi lintas bangsa untuk dunia medis yang lebih baik.
KRIS dan PMI Ketika Medis Tidak Hanya Tentang Teknologi, tetapi Tentang Kemanusiaan
Tahun ini, I-SWAM bukan hanya tentang estetika tetapi juga tentang empati.
Untuk ketiga kalinya, KRIS (Komunitas Relawan Indonesia Sehat) bekerja sama dengan PMI DKI Jakarta menggelar kegiatan Donor Darah Nasional di area acara. Antusiasme peserta luar biasa
banyak dokter, perawat, mahasiswa, dan pengunjung rela meluangkan waktu mengantri demi membantu sesama.
Di balik jalannya program ini, terdapat koordinasi kesehatan yang kuat.
Tenaga medis KRIS ditempatkan secara khusus dan berada langsung di bawah pengawalan Prof. Dr. dr. Jusuf Kristianto, seorang tokoh senior yang dihormati dalam dunia pelayanan kesehatan.
Para tenaga kesehatan dan relawan bekerja tanpa lelah, memastikan semua peserta nyaman dan aman.
Beberapa di antaranya bertugas sejak pagi hingga malam tanpa kehilangan senyum dan semangat.
Di sini terlihat jelas bahwa:
Ilmu estetika bukan hanya merawat kecantikan luar tetapi merawat martabat kemanusiaan.
Media, Tokoh Publik, dan Sorotan Dunia
Acara ini juga mendapatkan liputan formal dari berbagai media nasional dan internasional. Salah satunya adalah
TV El John, yang hadir bersama tokoh publik termasuk Miss Coffee Indonesia, Miss Vera, yang menjadi bagian dari penyebaran pesan positif acara ini kepada masyarakat luas.
Setiap momen dari pembukaan megah, networking profesional, inovasi teknologi, hingga tawa kecil saat coffee break menjadi potret perjalanan Indonesia menuju standar global.
Momen Pribadi, Makna Kolektif
Bagi saya pribadi, berada di tengah ribuan tokoh medis dan ilmuwan dari berbagai negara adalah sebuah kehormatan sekaligus refleksi: bahwa kerja kolaboratif, keberanian bermimpi besar, dan kesungguhan melayani masyarakat dapat membawa Indonesia ke panggung dunia.
Saya sempat berbincang dengan perwakilan dari Rusia, Afrika Selatan, Turki, dan Inggris bukan sekadar basa-basi, melainkan dialog tentang bagaimana masa depan estetika, kesehatan preventif, gaya hidup sehat, dan pelayanan berbasis keilmuan akan membentuk dunia modern.
Dan dari percakapan itu, saya menyadari satu hal
Indonesia tidak lagi hanya mengikuti tren tetapi ikut menciptakannya.
Dedikasi Sosial
Bantuan untuk Sumatera
Di balik kesuksesan konvensi ini, ada panggilan moral yang tidak boleh diabaikan: masih banyak saudara kita yang membutuhkan bantuan nyata, terutama di wilayah Sumatra, yang tengah menghadapi situasi darurat sosial dan kesehatan di beberapa daerah.
Sebagai bagian dari gerakan solidaritas nasional, kami membuka pintu bagi siapa pun yang ingin membantu, mendukung, dan ikut berkontribusi dalam aksi kemanusiaan KRIS.
Bantuan dapat disalurkan melalui rekening resmi:
π DONASI UNTUK SUMATRA via
Bank BCA
6380888058
a.n. Perkumpulan Killcovid
Setiap kontribusi berapapun jumlahnya β akan menjadi bagian dari harapan, kehidupan, dan masa depan yang lebih layak bagi saudara-saudara kita.
Momentum untuk Masa Depan
I-SWAM 2025 bukan sekadar pertemuan ilmiah tetapi sebuah penanda sejarah.
Penanda bahwa Indonesia mampu menjadi pemimpin global di bidang estetika medis. Penanda bahwa tenaga medis kita dihormati di panggung dunia. Penanda bahwa ilmu pengetahuan dapat berjalan berdampingan dengan nilai-nilai moral dan kemanusiaan.
Hari ini kita merayakan pencapaian.
Besok kita melanjutkan pelayanan.
Dan ke depan, bersama-sama, kita membangun masa depan estetika dan kesehatan yang lebih manusiawi, lebih ilmiah, dan lebih bermakna.
Terima kasih kepada seluruh peserta, panitia, relawan, sponsor, dan komunitas internasional yang telah mempercayakan Indonesia sebagai tuan rumah.
Perjalanan ini belum berakhir tetapi baru saja dimulai.
i-SWAM 2025.
https://internationalswam.com
16th iSWAM 2025
Www.kris.or.id
