Menuju Malam Dana
Angke Heritage PIK2
Oleh : Adharta
Ketua Umum
KRIS
Jakarta
Jumat
14 Nopember 2025
Desiran angin dan embun pagi Gunung Putri
Sahabatku
Rinduku menyertai
“Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku, sebab orang-orang seperti itulah yang empunya Kerajaan Surga.”
(Matius 19:14)
Yesus mengajarkan bahwa Kerajaan Surga dimiliki oleh mereka yang berhati seperti anak-anak polos, tulus, dan penuh percaya. Dan di Gunung Putri, semangat itu hidup dalam sekelompok umat kecil yang menatap ke langit dengan harapan besar membangun Gereja Katolik Paroki
Santo Vincentius a Paulo.
Mungkin, bagi sebagian orang, membangun gereja hanyalah soal dana, rancangan, dan tenaga.
Namun bagi umat di sini, itu adalah soal iman iman yang sederhana seperti anak-anak kecil yang tidak memiliki apa-apa, namun percaya bahwa Bapa di surga akan menyediakan segalanya pada waktu-Nya.
Umat Santo Vincentius a Paulo hidup di lingkungan yang sebagian besar bukan Katolik, bukan pula Kristen.
Di tengah hiruk pikuk kehidupan yang berbeda-beda arah, mereka bertahan sebagai pelita kecil, menyinari dengan kasih dan ketulusan.
Gereja yang akan berdiri bukan hanya bangunan bata bata dan semen melainkan tanda kehadiran Kristus sendiri di tengah masyarakat yang haus akan damai.
Membangun gereja memang tidak mudah. Perlu tenaga, pikiran, dan biaya.
Namun umat di sini ibarat anak-anak kecil yang bermain di halaman Tuhan dengan tangan mungil mencoba mengumpulkan batu demi batu, menata mimpi mereka menjadi rumah doa.
Kadang tak punya cukup dana, kadang merasa tak sanggup, tapi hati mereka terus berkata
“Tuhan, ini yang kami punya.
Kami cuma punya seadanya saja dan
Sisanya kami serahkan kepada-Mu.”
Ada ibu-ibu yang setiap hari menabung dari hasil jualan kecil di warung.
Ada bapak-bapak yang seusai bekerja, menyisihkan sedikit uang untuk bata dan semen.
Ada anak-anak muda yang dengan gembira membantu menggambar, mengangkat kayu, atau membuat video sederhana untuk mengajak orang lain ikut peduli.
Di tengah segala keterbatasan, justru iman menjadi besar.
Karena mereka percaya, yang membangun bukan hanya tangan manusia, tapi kasih Allah yang bekerja melalui hati setiap orang yang tergerak memberi.
Bagi para donatur yang membaca kisah ini, ketahuilah setiap rupiah yang Anda berikan bukan sekadar sumbangan.
Itu adalah tetes kasih, benih harapan, dan batu hidup yang kelak menjadi bagian dari rumah Tuhan sendiri.
Gereja ini akan menjadi tempat anak-anak berdoa, orang tua berpengharapan, dan keluarga menemukan damai.
Kelak, saat lonceng Gereja Santo Vincentius a Paulo berdentang untuk pertama kali, suaranya akan menggema bukan hanya di Gunung Putri, tapi juga di hati setiap orang yang pernah berdoa dan memberi untuk karya ini.
Karena di sinilah kasih itu nyata
Dari tangan-tangan kecil yang percaya, Tuhan membangun rumah-Nya yang memiliki nilai Agung dan besar.
Www.kris.or.id
Www.adharta.com
Call Centre
WA 08119620888
