Antara Ambon dan Jakarta

Renungan dan Doa Mengenang Sahabat Sejati
Bapak Johnny Sucahya

Disusun oleh sahabat lamanya, Adharta dan keluarga

Sahabat KRIS
Sahabat Wulan
yang terkasih,

Malam ini, dengan hati yang berat dan penuh duka, kita berkumpul untuk mengenang sahabat, saudara, dan pribadi yang sangat kita kasihi
Bapak Johnny Sucahya, yang telah berpulang ke rumah Bapa di surga, hari ini, 7 Oktober 2025, di Ambon, Maluku.

Bagi saya, Johnny bukan sekadar teman, ia adalah bagian dari perjalanan hidup saya selama lebih dari empat puluh lima tahun.

Kami berdua melewati begitu banyak kisah dari masa muda di Ambon dan masa tua di Jakarta

Hari
yang cerah, hingga hari-hari penuh perjuangan di Jakarta.

Kami pernah bermimpi bersama, tertawa tanpa henti, bahkan saling menguatkan ketika hidup terasa berat.
Saya masih ingat satu sore di Ambon, kami duduk menatap laut dan Johnny berkata pelan, “Hidup ini singkat, yang penting kita jalani dengan tulus.”

Kini kalimat itu bergema kembali sebagai pesan perpisahan yang penuh makna.

Kepergiannya meninggalkan ruang hampa yang sulit tergantikan. Namun, kami percaya bahwa kasih dan kenangan tidak akan pernah mati.

Di setiap tawa yang kami kenang, di setiap doa yang kami panjatkan, Johnny tetap hidup dalam cinta, dalam persahabatan, dalam kenangan yang indah.
Mari kita berdoa bersama

Tuhan yang Maha Kasih,
Kami bersyukur atas hidup dan persahabatan yang telah Engkau anugerahkan melalui almarhum Bapak Johnny Sucahya.

Terimalah beliau dalam damai dan terang kasih-Mu.
Ampunilah segala khilaf dan dosanya,
dan limpahkan kekuatan serta penghiburan bagi keluarga yang ditinggalkan.

Ajarlah kami, Tuhan, untuk meneruskan kebaikan dan ketulusan yang ia wariskan.
Jadikan kenangan ini bukan sekadar air mata,
melainkan sumber syukur atas persahabatan sejati yang tak lekang oleh waktu.

Dalam nama-Mu kami menyerahkan segalanya.
Amin.

Leave a comment