mentari menatap, Menyisakan warna yang lirih merasuk.
Angin berbisik di sela dedaunan, Menyampaikan rindu yang tak tertuliskan.
Ombak bernyanyi di bibir pantai, Mengiringi cahaya yang perlahan usai. Seperti kisah yang tak terucap, Namun tetap hidup dalam setiap tatap.
Waktu berlalu, namun kenangan tetap, Melayang lembut di langit senja yang gelap. Mengingat masa pandemi yang telah berlalu Meninggalkan sisa sisa luka dan duka Corona
Dalam diam, hati pun mengerti, Bahwa indah tak selalu harus dimiliki Suka cita tak selalu berlalu Duka cita tak selalu menyatu
Kita semua tetap menyatu Bagaimanapun kita tetap bergandeng tangan Ada satu cerita Di Siang hari Dalam tawa dan canda Begitu banyak sahabat Saling bantu membantu Saling menghibur Saling memberi Doa
Itulah Cinta Kini Ada Kris buat cerita Sayangi jiwa raga Menjangkau angin di Siang hari Sampai matahari meredup Di hari lain
Pagi Hari ini bertempat di Museum Nasional atau lebih di kenal dengan Museum Gajah
Tokoh Agama terkemuka berkumpul untuk mengadakan DOA bersama Dimulai dengan memotong Tumpeng persembahan Alarice dari Ibu Dea Julianti yang juga menantu saya paling Kecil
Perwakilan Doa agama Islam: Bapak Sukidi
Kristen Protestan: Bapak Pdt Johan Kristantara
Katolik: Rm Edi Mulyono, SJ
Hindu: Bli Mitha
Budha: Bikhu Rangsan Pasuto
Konghucu: Bapak JS Kristan
Bapak Uskup Agung KAJ Mgr Ignatius Kardinal Suharyo membuka doa dan sekaligus memotong tumpeng Sebuah makna ritual yang luar biasa Doa buat Bangsa dan Negara infonesia Agar damai sejahtera fan terus bangkit dari keterpurukan
Semoga Doa kita semua fi dengar oleh Tuhan Allah SWT dan mengabulkanNya
Mari kita mengenal Tim penyelenggara LDD
LDD KAJ (Lembaga Daya Dharma Keuskupan Agung Jakarta) adalah lembaga resmi Keuskupan Agung Jakarta yang didirikan pada 10 Mei 1962 oleh Mgr. A. Djajasepoetra, SJ.
Lembaga ini berfokus pada pelayanan sosial bagi kelompok yang tergolong KLMTD (Kecil, Lemah, Miskin, Tersingkir, dan Disabilitas) di wilayah Jakarta, Tangerang, dan Bekasi, tanpa memandang latar belakang agama atau suku dan ras.
Kegiatan LDD KAJ Selain Doa Bersama
Selain kegiatan rohani seperti doa bersama, LDD KAJ menyelenggarakan berbagai program sosial dan edukatif, antara lain:
1. Pelayanan Sosial dan Kemanusiaan
Bantuan karitatif, pemberdayaan ekonomi, pendidikan, akses kesehatan, legalitas, dan tanggap darurat bencana .
2. Pelatihan dan Pemberdayaan
Pelatihan keterampilan seperti fotografi dan videografi produk untuk membantu masyarakat memasarkan produk usaha mereka secara online .
3. Kegiatan Bakti Sosial
Kunjungan ke komunitas, seperti kegiatan bersama Putri Sakristi Katedral Jakarta di TPU Pondok Kelapa .
4. Gerakan Belarasa
Inisiatif untuk menyemai harapan dan membangun solidaritas lintas batas, seperti acara
“Gerakan Belarasa: He(art) of Compassion and Hope”
yang diadakan pada 3 Mei 2025 di Museum Nasional, Jakarta .
5. Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan
Program pelatihan dasar kepemimpinan untuk membentuk karakter kepemimpinan, tanggung jawab, dan kedisiplinan.
Untuk informasi lebih lanjut tentang program dan kegiatan LDD KAJ, Anda dapat mengunjungi situs resmi mereka di lddkaj.or.id.
KRIS sebagai sebuah badan independen mendukung setiap inisiator gerakan siapa saja yang memberikan konstribusi terhadap pembangunan bangsa dan Negara Indonesia Tercinta
Baik dari sisi edukasi maupun perjuangan fisik
Ini juga merupakan panggilan Negara Memanggik setuap insan anak bangsa Ibu Pertiwi memerlukan tangan anda
Mari Satu hati Satu jiwa Satu tujuan Membangun Indonesia Sehat
Salah satu hobby saya dan kawan kawan adalah Nobar atau nonton bareng
Malam ini kita menikmati sebuah film Thunderbolts di Taman Anggrek Ada Romo Mangkey Dwi, Bobby, pak Kuntjoro
Film cukup bagus saya tulis sinopsis nya dulu
Sinopsis: Valentina Allegra de Fontain sekarang menjabat sebagai direktur CIA menjebak sekelompok anti-pahlawan dan mantan agen pemerintah dalam “tim rahasia” yang sebenarnya adalah perangkap mati. Anggota tim yang terpilih antara lain Yelena Belova, mantan Pembunuh Bayaran Putri Api Bucky Barnes, mantan Prajurit Musim Dingin yang kini anggota Kongres John Walker, mantan Kapten Amerika Red Guardian, sang “pahlawan negara” Rusia Ghost, penjahat ulung dengan kemampuan intangibilitas; serta Taskmaster, ahli tiru gerakan lawan. Mereka dipaksa menjalankan misi berbahaya yang akan memaksa mereka menelusuri sisi tergelap dari masa lalu masing-masing untuk mencari kesempatan menebus kesalahan dan bersatu sebagai satu tim atau saling menghancurkan sebelum target sesungguhnya terungkap
Di tengah kekacauan, Bob Robbert (Lewis Pullman) muncul sebagai “senjata hidup” yang tak disangka: sisa eksperimen super-serdadu Ox Corp, prototipe Sentry, yang kekuatannya bisa menjadi kunci keselamatan dunia atau malapetaka terbesar.
Sambil menghadapi konflik internal dan pengkhianatan, para Thunderbolts harus memutuskan apakah mereka akan menemukan penebusan bersama atau hancur oleh intrik Valentina sendiri
Kisah lanjut nonton sendiri lebih menarik
Saya mencatat ada 3 adegan menarik
Pertama Masa lalu Bahwa setiap orang memiliki masa lalu yang bisa membentuk seseorang Apakah menjadi baik atau sebaliknya Terutama hubungan antara orang tua dan anak perlu di garis bawahi bahwa pentingnya pendidikan orang tua yang menjadi dasar kelak
Masa akan datang Setiap persiapan menghadapi masa depan tidak terlepas dari persiapan yang matang bahwa dunia membutuhkan kita untuk membangun melalui konsep dan perencanaan yang baik
Masa sekarang Apakah masih diperlukan pahlawan? Inilah dassr sebuah harapan dari setiap insan manusia Siapakah yang akan menjadi pahlawan? Pertanyaan ini wajib di jawab oleh kita semua sebagai catatan Dengan demikian kita akan melangkah lebih baik
Ada beberapa catatan dalam Film Thunderbolts mengajarkan bagaimana pertempuran didalsm diri kita lebih hebat dari dunia nyata Oleh karena itu kita perlu mengetahui mana antara pertempuran nyata dan tidak nyata
Saya mengutip beberapa kata Menarik
Pertams Orang yang berbahsgis itu saat pulang ada yang menunggunya
Kedua Sebuah kerinduan itu bisa jadi kekuatan Ini cocok untuk orang yang merantau
Ketiga Ketika sadar kalau kita menjadi orang baik (Mel) Sebenarnya kita sudah memenangkan pertarungan
Selamat menonton teman teman
Quote :
Memang baik kalau kitakita itu Berbahagia
Tetapi lebih baik lagi kalau orang lain yang berbahagia karena kita
Engkau telah memilih hamba-Mu, Paus Leo XIV, untuk menggembalakan umat-Mu sebagai pengganti Santo Petrus. Limpahilah dia dengan kebijaksanaanMu yang ilahi, teguhkanlah dia dengan kekuatan Roh Kudus, dan penuhilah dia dengan kasih Kristus, Sang Gembala Agung, agar ia senantiasa memimpin Gereja-Mu dalam iman yang benar dan kesatuan yang tak tergoyahkan.
Perkenankanlah, ya Tuhan, agar melalui pelayanannya yang kudus, nama-Mu dimuliakan di seluruh bumi, kabar sukacita Injil disampaikan kepada segala bangsa, dan umat-Mu dipersatukan dalam kasih dan kebenaran.
Doa ini kami panjatkan Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.
KRIS Beruntung mendapat undangan Hari Rabu Jam 16.00 di Si Mian Fo River walk island PIK Acara Puja Waisak THUDONG 2025 Oleh Bante Phra Khru Wichai
Saya mengajak Panti Asuhan Vincentius Putra Di wakili Romo Deddie
Panti Asuhan Santo Yusup Sindanglaya Diwakili Bruder Trimo
Kedua Panti Asuhan ini akan menerima bantuan dari Umat Budha melalui kegiatan Puja Waisak DHAMMADESANA Oleh YM Bante Phra Khru Wichai
Saya sangat terharu dalam acara umat Budha ini sebagai puncak acara Waisak Yang memiliki nilai Toleransi sangat tinggi
Mari Saya ajak mengenal WAISAK:
Sebuah Cahaya Kebijaksanaan dalam Tiga Peristiwa Suci
Hari Waisak, juga dikenal sebagai Vesak atau Visakha Puja, adalah hari suci yang sangat penting bagi umat Buddha di seluruh dunia. Waisak bukan hanya sekadar perayaan, tetapi merupakan momen refleksi spiritual yang mendalam, karena memperingati tiga peristiwa agung dalam kehidupan Siddhartha Gautama, Sang Buddha, yaitu:
1. Kelahiran di Taman Lumbini
2. Pencerahan (Bodhi) di bawah pohon Bodhi, Bodhgaya
3. Parinibbana (wafatnya) di Kusinara
Ketiga peristiwa ini konon terjadi pada hari purnama bulan Waisak, dan karena itu, hari ini dijadikan momentum suci untuk mengenang jejak agung Sang Guru.
Riwayat dan Sejarah Waisak
Sejarah peringatan Waisak telah berlangsung sejak ribuan tahun lalu, sejak ajaran Buddha menyebar ke berbagai belahan dunia.
Di Indonesia, Waisak telah menjadi hari libur nasional sejak zaman Presiden Soekarno. Candi Borobudur, sebagai salah satu situs Buddhis terbesar di dunia, menjadi pusat perayaan Waisak di Nusantara.
Umat Buddha dari berbagai tradisi
Theravāda, Mahāyāna, dan Vajrayāna berkumpul dalam damai untuk mengenang Buddha sebagai pembawa terang di tengah penderitaan dunia.
Makna Spiritual Waisak
Hari Waisak adalah ajakan untuk kembali kepada tiga permata:
Buddha: Panutan yang telah mencapai pencerahan.
Dhamma: Ajaran kebenaran sebagai jalan keluar dari penderitaan.
Sangha: Komunitas suci yang menjaga dan menyebarkan ajaran.
Waisak mengingatkan manusia akan ketidakkekalan (anicca), ketiadaan inti diri (anatta), dan penderitaan (dukkha)
sebagai bagian dari kehidupan. Namun di balik itu semua, ada harapan bahwa pembebasan dari penderitaan adalah mungkin, melalui latihan batin, sila (moralitas), samādhi (konsentrasi), dan paññā (kebijaksanaan).
Liturgi dan Tradisi Waisak
Liturgi Waisak biasanya diawali dengan puja bakti di vihara, melantunkan paritta (doa-doa suci), dan meditasi bersama. Puncak ritual di Indonesia sering ditandai dengan:
Pindapata: Persembahan dana makanan kepada para bhikkhu.
Puja Api dan Puja Air: Simbol pemurnian batin.
Pelepasan lampion: Sebagai lambang harapan, doa, dan pelepasan dari nafsu duniawi.
Hari ini di Candi Borobudur, ribuan umat berjalan kaki dari Vihara Mendut ke Borobudur dalam prosesi suci membawa api Dharma, menandai perjalanan batin menuju pencerahan.
Penutup:
Cahaya Waisak untuk Dunia
Dalam dunia yang penuh kegaduhan dan ketidakpastian, Waisak adalah pelita yang mengingatkan kita akan pentingnya belas kasih, kebijaksanaan, dan kesadaran. Ia bukan hanya perayaan umat Buddha, tetapi warisan universal tentang damai, cinta kasih, dan pembebasan.
Semoga cahaya Waisak menerangi hati semua makhluk, membawa kedamaian yang hakiki.
Saya diundang dalam acara Halal bihalal Alumni Prasetiya Mulya Atau Ikaprama
Atensi para alumni sangat antusias Apalagi ada kuliner Sate Kambing Muda dan kambing Guling Gondrong Ini favorit banget
Acara berlangsung sangat meriah apalagi ada pengumuman Pemilihan Ketua Ikaprama 2025 2029
Sementara itu saya mengajak semua sahabat keluarga besar KRIS sedikit mengenal Prasetiya Mulya tempat dimana saya sekolah dulu
Universitas Prasetiya Mulya didirikan pada tahun 1982 oleh sekelompok pengusaha dan profesional Indonesia yang visioner, termasuk tokoh-tokoh seperti Ciputra dan Bustanil Arifin William Suryadjaja dan Lim Sioe Liong Mochtar Riady Teddy Rachmat serta beberapa Konglomerat lainnya
Tujuan utama pendirian kampus ini adalah untuk mencetak pemimpin bisnis yang beretika, inovatif, dan berdaya saing global. Pada masa awalnya, institusi ini dikenal sebagai Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya (STIE Prasetiya Mulya) dan hanya fokus pada pendidikan manajemen dan bisnis.
Prasetiya Mulya adalah pelopor program MBA (Magister Manajemen) di Indonesia. Program ini dirancang untuk menciptakan pemimpin yang tidak hanya ahli dalam teori bisnis, tetapi juga memiliki kemampuan praktis dan kewirausahaan. Seiring berjalannya waktu, kampus ini berkembang menjadi Universitas Prasetiya Mulya, dengan berbagai program sarjana dan pascasarjana di bidang bisnis, teknologi, sains, dan ilmu sosial.
Salah satu kekuatan Prasetiya Mulya adalah pendekatan kolaboratif antara akademisi dan industri. Banyak programnya yang menekankan pada proyek nyata, kerja tim, dan inkubasi bisnis.
Bahkan, kampus ini terkenal dengan ekosistem kewirausahaan yang kuat
banyak alumni yang telah mendirikan perusahaan-perusahaan rintisan sukses di Indonesia.
Kini, Universitas Prasetiya Mulya memiliki dua kampus utama:
Kampus Cilandak (Jakarta Selatan) dan Kampus BSD (Tangerang Selatan), yang menawarkan fasilitas modern dan lingkungan belajar yang mendukung inovasi.
Nilai-Nilai Inti Universitas Prasetiya Mulya
Sejak awal menjunjung tinggi tiga nilai utama yang menjadi fondasi dalam seluruh kegiatan akademik dan non akademiknya :
1. Kolaborasi Mendorong kerja sama antar mahasiswa, dosen, dan pelaku industri.
2. Integritas Menanamkan nilai etika dalam pengambilan keputusan bisnis dan kepemimpinan.
3. Inovasi Mengembangkan pemikiran kreatif dan pemecahan masalah melalui pendekatan multidisiplin.
Transformasi Menjadi Universitas
Pada tahun 2016, Prasetiya Mulya resmi berubah status dari sekolah tinggi menjadi universitas. Perubahan ini membuka jalan untuk menghadirkan program program di luar manajemen dan bisnis, termasuk:
School of Business and Economics (SBE) Fokus pada manajemen, keuangan, pemasaran, dan kewirausahaan.
School of Applied STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics) Menawarkan program seperti Business Mathematics, Digital Business Technology, dan Renewable Energy Engineering.
School of Law and International Studies Mengembangkan pemahaman hukum dalam konteks globalisasi dan ekonomi.
Ekosistem Kewirausahaan
Prasetiya Mulya juga dikenal sebagai
“Kawah Candradimuka”
bagi entrepreneur muda Indonesia. Melalui berbagai inisiatif seperti:
Business Incubator & Innovation Hub Membantu mahasiswa mengembangkan ide bisnis menjadi startup nyata.
Entrepreneurship Project
(E-Project) Program unggulan di mana mahasiswa harus menjalankan bisnis sungguhan sebagai bagian dari kurikulum.
Partnership dengan Industri Mahasiswa secara rutin bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar maupun UMKM dalam proyek-proyek nyata.
Alumni dan Dampaknya
Alumni Prasetiya Mulya tersebar di berbagai industri, banyak di antaranya menjadi CEO, pemilik startup, atau profesional senior.
Beberapa perusahaan startup ternama yang didirikan atau dikembangkan oleh alumninya telah mendapat pengakuan nasional maupun internasional.
Budaya Akademik dan Organisasi Mahasiswa
Selain unggul dalam hal akademik, Prasetiya Mulya juga membentuk karakter melalui
Organisasi Mahasiswa dan komunitas komunitas minat khusus
Kompetisi nasional dan internasional seperti L’Oreal Brandstorm, CFA Challenge, dan HSBC Business Case Competition.
Kegiatan sosial dan pengabdian masyarakat, menciptakan pemimpin yang peduli dan bertanggung jawab sosial.
Dalam pesan singkat saya sampaikan bahwa
Sebuah institusi itu akan terkenal dan dikenal bukan melalui Institusi pendidikan Tetapi Alumninya
Sebagus apapun pendidikan di Universitas akan sia sia jika tidak. Menghasilkan Alumni yang berguna
Oleh karena itu Alumni Prasetiya Mulya atau dikenal dengan Ikaprama haruslah bertindak dominan Terutama di Masyarakat luas di Indonesia maupun Di luar negeri Ikaprama Go international
Saya duduk semeja dengan bapak Rektor Universitas Prasetiya Mulya Bapak Hasan Wirayuda Beliau setuju dengan pendapat saya tentang resiprokal antar universitas
Satu gelar dua Universitas Sungguh Bangga
Semoga Prasetiya Mulya semakin di kenal dimana mana
I was invited to attend the Halal Bihalal gathering of Prasetiya Mulya alumni, known as Ikaprama.
The alumni’s enthusiasm was remarkable especially with the presence of signature dishes such as young goat satay and kambing guling Gondrong, which were definite crowd favorites.
The event was lively and festive, particularly with the announcement of the Ikaprama Chairman Election for the 2025–2029 term.
On this occasion, I would also like to invite all members of the KRIS family to become a little more acquainted with Prasetiya Mulya, the institution where I once studied.
A Brief History Prasetiya Mulya University was established in 1982 by a group of visionary Indonesian entrepreneurs and professionals, including prominent figures such as Ciputra, Bustanil Arifin, William Suryadjaja, Lim Sioe Liong, Mochtar Riady, Teddy Rachmat, and several other conglomerates.
The main goal of establishing this institution was to cultivate ethical, innovative, and globally competitive business leaders. In its early years, it was known as the Prasetiya Mulya School of Management (STIE Prasetiya Mulya) and focused exclusively on business and management education.
Prasetiya Mulya pioneered the MBA (Master of Business Administration) program in Indonesia, designed to produce leaders proficient in both business theory and entrepreneurial practice.
Over time, it evolved into a full-fledged university, offering a broad range of undergraduate and graduate programs in business, technology, science, and social sciences.
One of the university’s core strengths lies in its collaborative approach between academia and industry, with many programs emphasizing real-world projects, teamwork, and business incubation.
The university is renowned for its strong entrepreneurial ecosystem, having produced many alumni who have gone on to establish successful startups across Indonesia.
Today, Prasetiya Mulya University has two main campuses:
Cilandak Campus (South Jakarta)
BSD Campus (South Tangerang)
Both offer modern facilities and a learning environment that fosters innovation.
Core Values of Prasetiya Mulya University Since its inception, the university has upheld three key values that form the foundation of all academic and non-academic activities:
1. Collaboration Encouraging cooperation among students, faculty, and industry professionals.
2. Integrity Instilling ethical values in decision-making and leadership.
3. Innovation Fostering creative thinking and problem-solving through a multidisciplinary approach.
Becoming a University In 2016, Prasetiya Mulya officially transitioned from an institute to a university, allowing it to expand beyond business education with the launch of various schools:
School of Business and Economics (SBE) Focused on management, finance, marketing, and entrepreneurship
School of Applied STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics) Offering programs such as Business Mathematics, Digital Business Technology, and Renewable Energy Engineering.
School of Law and International Studies Designed to deepen the understanding of law within the context of globalization and economics.
Entrepreneurial Ecosystem Prasetiya Mulya is often referred to as the “Kawah Candradimuka” for young Indonesian entrepreneurs. Through initiatives such as:
Business Incubator & Innovation Hub, which helps students turn business ideas into real startups.
Entrepreneurship Project (E-Project), a flagship program where students are required to run actual businesses as part of the curriculum.
Industry Partnerships, where students regularly collaborate with major corporations and MSMEs on real-world projects.
Alumni and Their Impact Prasetiya Mulya alumni are active in various industries, with many becoming CEOs, startup founders, or senior professionals. Several notable startups founded or co-founded by its alumni have gained national and international recognition.
Academic Culture and Student Organizations In addition to academic excellence, Prasetiya Mulya cultivates character development through:
Student organizations and special interest communities
Participation in national and international competitions, such as the L’Oreal Brandstorm, CFA Challenge, and HSBC Business Case Competition
Social initiatives and community service, shaping leaders who are socially responsible and compassionate
In my brief message, I expressed the belief that:
> An institution gains recognition not merely through its name, but through its alumni.
No matter how excellent a university’s education may be, it will mean little if it fails to produce alumni who are useful and impactful.
Therefore, alumni of Prasetiya Mulya known as Ikaprama must strive to be influential, especially within broader society both in Indonesia and globally. Ikaprama must go international.
I had the privilege of sitting with the Rector of Prasetiya Mulya University,
Mr. Hasan Wirayuda.
He agreed with my perspective on reciprocal collaboration between universities.
A dual-degree, one from two universities what an honor.
May Prasetiya Mulya continue to grow in prominence and be recognized far and wide.
Dalam perjalanan pulang dari Pyongyang Ibu Kota Korea Utara (DPRK) Awal tahun 1992 Saya mendapat hadiah 4 buah lukisan Wanita yang cantik sekali Hadiah tersebut di berikan oleh Mr O Ryong Chol Menteri Luar Negeri Korea Utara dan merupakan teman baik saya
Hubungan baik saya dengan Korea Utara membuat saya suka mendapat Koleksi baik lukisan maupun banyak barang antik yang di berikan oleh Negara yang sangat tertutup
Lukisan 4 Wanita tersebut di lukis oleh seorang pelukis korea terkenal di tahun 1945 Mr Park Kho Jun Lukisan ini memberikan cerita mistis bagi kami sekeluarga Pertama Lukisan ini bisa mengeluarkan wangi wangian di malam hari Bahkan beberapa teman saya bisa melihat bahwa Lukisan ini hidup Memang benar adanya Lukisan yang sangat hidup Kedua benar benar bisa berkomunikas i Pada tahun 2005 Ke empat lukisan ini saya hadiahkan kepada ayah angkat saya Bapak Handoko Suratmin (Laksma TNI Purn) Sebagai hadiah buat beliau
Keempat lukisan ajaib ini adalah Lukisan Legenda 4 Wanita Tercantik di Tiongkok Juga terkenal di semenanjung Korea dan Jepang
Lukisan Pertama Adalah lukisan Xi Shi
Beliau punya kisah sendiri lahir di Hang Zhou Dekat kota Shang Hai Kisah nya anda bisa baca di google
Dalam Ungkapan kuno Tiongkok untuk menggambarkan kecantikan Xi Shi, “Sangat cantik sehingga ketika ikan melihat bayangannya di air, mereka akan lupa cara berenang dan tenggelam ke dasar danau.” Kecantikannya disebut sangat ekstrim, sehingga sambil bersandar di balkon untuk melihat ikan di kolam, ikan itu akan sangat terpesona sehingga mereka lupa berenang dan perlahan-lahan tenggelam dari permukaan.
Xi Shi disebutkan hidup dari 506 SM di Zhuji, ibu kota negara Yue kuno (dekat Shang hai)
Lukisan kedua Lukisan Wang Zhao Jun
Ungkapan kuno untuk menggambarkan kecantikan Wang Zhaojun, “Sangat cantik sehingga burung burung yang terbang saat memandangnya akan lupa mengepakkan sayapnya dan jatuh dari langit.”
Dalam sebuah legenda, Wang Zhaojun meninggalkan kampung halamannya dengan menunggang kuda dan memulai perjalanan ke utara. Sepanjang jalan, kudanya meringkik, membuat Zhaojun sangat sedih dan tidak bisa mengendalikan emosinya.
Saat dia duduk di pelana, dia mulai memainkan melodi sedih pada alat musik petik.
Sekawanan angsa terbang ke selatan mendengar musik, melihat wanita muda yang cantik menunggang kuda, seketika mereka lupa mengepakkan sayapnya, dan jatuh ke tanah. Sejak saat itu, Zhaojun mendapat julukan “angsa jatuh” atau “burung jatuh.” Wang Zhaojun diceritakan hidup pada 50 SM, lahir dari keluarga terpandang di Zigui, Nan county (sekarang Xingshan county, Hubei) di selatan kekaisaran Han Barat. Ia memiliki nama lahir Wang Qiang
Lukisan ketiga Lukisan DiaoChan
Legenda Tiongkok mengatakan bahwa ketika Diaochan melakukan ritual membayar persembahan kepada Dewi bulan pada suatu tengah malam, Chang’e (Dewi Bulan Tiongkok) Maka Bulan bergegas bersembunyi di awan, karena wanita cantik ini membuatnya merasa rendah diri dan malu Ungkapan kuno terkenal
“mengalahkan bulan” dalam idiom yang menggambarkan “Keindahan yang mengalahkan bulan dan mempermalukan bunga”
ditujukan untuk sosok Diao Chan.
Dalam catatan sejarah, Diao Chan hidup pada 160-an sebelum Maaehi. Dalam novel klasik “Romance of the Three Kingdoms”, ia muncul dalam plot yang melibatkan prajurit Lu Bu dan panglima perang Dong Zhuo. Wang Yun, kasim di bawah Kaisar Xian, menikahkan Diao Chan dengan Lu Bu, dan kemudian dengan Dong Zhuo.
Hal ini menimbulkan kecemburuan antara keduanya yang merupakan ayah dan anak.
Akhirnya Lu Bu membunuh ayah angkatnya, sesuai rencana Wang Yun untuk meredam tirani Dong Zhuo. Sehingga, disebutkan bahwa Diao Chan adalah kunci untuk memecah aliansi tak terkalahkan antara tirani Dong Zhuo dan pejuang ahli dan putra angkatnya, Lü Bu. Ada berbagai cerita tentang kematian Diaochan. Ada versi cerita bahwa Diao Chan diperkenalkan kepada Guan Yu oleh saudara angkatnya Zhang Fei setelah kematian Lu Bu.
Lukisan keempat Lukisan Yang Guifei
Suatu hari ketika dia sedang berjalan-jalan di istana kekaisaran Dinasti Tang, Yang Guifei melihat mawar dan peony China sambil menangis karena dilarang meninggalkan istana dan dikurung seperti burung.
Begitu air matanya jatuh di kelopak bunga Mawar kelopak bunga itu menyusut, yang diartikan bunga terkejut dengan kecantikannya dan menyembunyikan diri.
Yang Guifei atau Yang Yuhuan disebut dia adalah selir kekaisaran Kaisar Xuanzong dan biasa disebut Selir Kekaisaran Yang.
Dia juga dikenal secara singkat dengan nama biarawati Taizhen.
Yang Yuhuan lahir di keluarga pejabat yang terkenal. Dia memiliki kecantikan alami dan karakter yang lembut. Dia berbakat dalam musik, menyanyi, menari dan bermain kecapi.
Dia pun memiliki pendidikan yang baik, sehingga membuatnya menonjol di antara selir kekaisaran dan memenangkan hati kaisar. Kaisar Xuanzong, seorang penggemar musik, memerintahkan para pemusiknya untuk memainkan musik
Song of Rainbow Skirt & Feathered Dress
yang digubah olehnya untuk mengekspresikan perasaan cerianya melihat Selir Kekaisaran Yang.
Yang Guifei mempromosikan seluruh keluarganya ke jabatan tinggi untuk menunjukkan cintanya pada kaisar, tetapi mereka salah mengatur kekuasaan mereka, menyebabkan pemberontakan yang hampir membuat kaisar kehilangan tahtanya. Pada tahun 755 M ketika pemberontakan militer “Pemberontakan Anshi (Anshizhiluan)” diluncurkan oleh pasukan lokal Dinasti Tang, Kaisar Tang Xuanzong, bersama dengan para selir melarikan diri dari Chang’an.
Ini adalah kisah hadiah 4 Buah Lukisan yang saya terima dari negara Korea Utara DPRK
4 wanita ini juga menggunakan busana mewakili 4 musim
Ada sebuah Kisah Lukisan ini di pajang di ruang tamu rumah saya Seorang sahabat saat berkunjung membawa putrinya Kami memperhatikan putrinya bermain didepan Lukisan sambil bernyanyi Dalam penjelasan nya Putrinya menjelaskan bahwa Tante dalam lukisan itu keluar Menari dan bernyanyi (merinding)
Untuk itulah Tuhan menciptakan Kecantikan seorang Wanita dengan lekukan sempurna untuk merobah dunia
Menjelang makan malam di Jimbaran Bali Kenangan Bali tentu banyak bagi siapa saja
Saya merayakan Ulang Tahun saya Di Jimbaran 10 tahun lalu diusia 57 tahun Hati ini akan mengingat kalau besok saya usia 67 tahun
Saya ingin menyumbangkan pemikiran sedikit karena bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2025
Pemikiran tentang Kebangsaan,
Sebuah Filsafat Negara Pancasila,
Generasi Muda Perlu memperingati hati Lahir Pancasila untuk mengenang arti dan makna Pancasila Yang mungkin sudah mulai luntur
Pancasila bukan sekadar lima sila dalam teks resmi negara.
Ia adalah napas kehidupan bangsa Indonesia sejak kemerdekaan dikumandangkan pada 17 Agustus 1945.
Ditetapkan pada 1 Juni 1945 oleh Bung Karno dalam pidatonya di depan sidang BPUPKI,
Pancasila lahir dari perenungan mendalam atas keberagaman, sejarah, dan cita-cita bangsa yang besar. Pancasila menjadi landasan moral, politik, sosial, dan spiritual bangsa Indonesia.
Makna Pancasila Bagi Bangsa Indonesia
Pancasila adalah pemersatu dalam keberagaman.
Di tengah pluralitas suku, agama, bahasa, dan budaya, Pancasila hadir sebagai simpul kebangsaan yang kokoh. Setiap silanya menggambarkan prinsip luhur:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Pancasila membentuk watak bangsa yang ramah, toleran, dan penuh gotong royong.
Dalam setiap sendi kehidupan, Pancasila membimbing kita untuk hidup berdampingan dalam damai dan membangun masa depan bersama dengan semangat solidaritas.
Bagi Generasi Muda Harapan saya bagi perkembangan Generasi Muda menyambut masa depan bangsa dan negara Indonesia Emas
Untuk generasi muda, Pancasila bukan hanya sejarah Pancasila adalah cahaya penuntun.
Di era globalisasi dan digitalisasi, nilai-nilai Pancasila menjadi jangkar moral yang mencegah disorientasi arah dan krisis identitas. Diharapkan generasi muda:
Menghidupi nilai Pancasila dalam tindakan nyata: berlaku adil, menghargai perbedaan, menjunjung demokrasi, dan peduli terhadap sesama.
Menjadi agen perubahan positif: membawa semangat persatuan ke dalam dunia pendidikan, sosial, ekonomi, dan politik.
Menjaga integritas bangsa: dari ancaman radikalisme, disinformasi, dan degradasi moral.
Masa depan Indonesia berada di tangan generasi muda.
Dengan semangat Pancasila, mereka bisa membawa bangsa ini menuju keadilan, kemakmuran, dan perdamaian
Saya senang sekali bisa membimbing generasi muda Terutama menyusun segala sesuatu menghadapi segala tantangan yang berat terutama perkembangan globalisasi
Kebangkitan negara negara kecil juga menjadi tantangan berat generasi muda
Saya sendiri mencoba membuat sebuah coretan Bagaimana sikap Generasi muda Apabila kehilangan Pancasila
Memang bukan segalanya tapi perlu di garis bawah bahwa Pancasila ituadalah semangat bangsa