Diperlukan sarana parkir bagi yang memiliki kendaraan.
Masalah parkir di kota metropolitan memang menjadi suatu kendala yang cukup memusingkan pemerintah. Mengapa? Karena banyak orang memiliki mobil tapi tidak mempunyai sarana parkir, sehingga akhirnya harus mengambil bagian atau ruas jalan yang nota bene menjadi milik umum. Apalagi sampai memakai area pribadi-pribadi orang.Masalah parkir baik on street maupun off street memang sudah harus dipikirkan solusi dan jalan keluarnya. Sementara pemerintah dan orang-orang yang dirugikan pusing. Pemakai kendaraan cuek saja bahkan memarkirkan kendaraan seenaknya saja. Masalah perparkiran juga menjadi salah satu bagian dari macetnya jalan, karena ruas jalan dipakai untuk parkir.
Bisa dibandingkan kalau kita berada di luar negeri, misalnya di Melbourne, parkir antara AUD 12.00 -15.00 kalau di kota bisa sampai AUD 10.00 per jam sehari. Untuk parkir saja bisa AUD 50.00 atau Rp.500.000,-. Singapura masih mendingan per jam SGD 2.00 – 5.00. Termahal di Tokyo untuk CBD bisa ¥10.000 per jam atau Rp.1.000.000,- per jam kalau di Jakarta pinggir jalan Rp.2.000,- seharian. Kalau gedung parkir Rp. 2000 per jam. Mungkin perbandingan ini yang membuat tanggung jawab kita terhadap perpakiran kurang baik.
Gereja saya, termasuk kurang memperhatikan masalah parkir, karena sarana kurang kalau ada acara khusus terpaksa harus susun menyusun, Sekolah juga demikian belum sama sekali dipikirkan sarana parkir yang sesuai.
Mengapa parkir demikian penting, sehingga menjadi bagian dari pembangunan sebuah rumah? Ambil contoh kita membangun rumah minimal ada garasi atau carport supaya mobil bisa diletakkan dalam rumah.
Sarana parkir memang sudah harus berada dalam tata ruang bagi suatu perencanaan. Walaupun ujung-ujungnya adalah biaya, tetapi ini adalah tanggung jawab moral kita, jika kelak gereja kita dibangun sarana parkir (gedung parkir) perlu dipertimbangkan.
Saya jadi berpikiir bahwa sebenarnya kalau kita membangun rumah, kita memerlukan garasi atau tempat parkir mobil. Ada baiknya kita refleksi hari ini, sama halnya membangun rumah tangga kita juga perlu ruang parkir, untuk kendaraan Cinta.
Teman saya sangat bingung karena dia hampir tidak bisa meluangkan waktu untuk anak istrinya. Lalu saya sampaikan bahwa rumahmu kurang besar karena tidak cukup leluasa. Semuanya dipenuhi oleh kesibukan. Mungkin ruang garasi pun tidak ada. Untung masih tetangga belum ribut. Pada awalnya dia bingung. Setelah beberapa bulan kemudian baru dia mengerti dan secara guyon dia bilang ke saya bahwa dia mau rumah tangganya akan direnovasi. Mudah-mudahan rumah baru lebih leluasa terutama masalah waktu yang menjadi ruang di dalam rumah.
Memang benar sekali menjadikan dimensi waktu dalam rumah tangga sebagai bagian dari dimensi ruang hasilnya sungguh indah. Ada kisah seorang sahabat saya, di rumahnya ada ruang kerja suaminya lalu di bagian belakang dikasih patung Maria dan Lilin, yang selalu dinyalakan bila sang suami kerja. Saya juga tertegun dan terpesona, tetapi beliau mengatakan bahwa Ibu Maria membantu suaminya selalu. Di sini saya sadar bahwa benar sekali ibu Maria membantu memperbesar ruang jiwa dan hati seseorang. Berjiwa besar sama dengan memberikan ruangan bagi kita maupun orang lain yang kita cintai untuk parkir di hati kita.
(Sudah saya ikutin dan di ruang kerja saya ada patung Ibu Maria)
Buat semua sahabatku, selamat membuat ruangan parkir di hati kita. Agar bisa nyaman juga bagi yang hadir di ruangan jiwa kita. Jangan biarkan orang-orang yang bertamu ke rumah hati kita pergi karena tidak ada tempat parkir yang nyaman. Tuhan memberkati.
Menurut Komentar Saya:(Haryanto 11120229 2MAK2)
Terkadang di ibu kota jakarta masih banyak yang parkir kendaraannya dengan sembarangan ,karena menganggu orang-orang yang sedang beraktivitas di tempat tersebut.
Lebih efektifnya di jakarta harus membuat lahan parkir untuk motor dan mobil dengan tariff yang murah dan tidak terlalu mahal supaya terlihat indah,seperti di pasar-pasar traditional dan tempat-tempat yang ada menjual-jual barang.Baiknya jika mempunyai rumah harus membuat garasi untuk mobil dan motor supaya tidak menganggu lingkungan di sekitar. Sedangkan di luar negeri parkir untuk kendaraan lebih mahal daripada di indonesia,karena tempatnya lebih terjamin keamanannya dengan ada ketentuan waktu.
kurangnya lahan parkir, dan seiring bertambahnya pengguna kendaraan sehingga banyak pengguna kendaraan yang mengunakan ruas jalan untuk me markirkan kendaraanya.
disini kenapa saya setuju dengan pentingnya lahan parkir yang aman.
1701293351_Andre Jonathan : sekarang saja, tarif parkir sudah terbilang mahal. dimana-mana pasti setiap kendaraan membutuhkan tempat parkir. di mall, sekolah, tempat makan, dan masih banyak lagi. banyak sekali kendaraan di Jakarta ini. kalo saya lihat, orang-orang yang menyediakan lahan parkir terutama di mall-mall akan mendapatkan hasil yang fantastis setiap harinya hanya dengan tarif parkir. kalau kita lihat parkir dalam sisi yang lain. kita harus menyediakan tempat orang untuk “markir” di dalam hati kita. kita harus peduli akan orang lain juga. untuk itu, kita harus selalu menyediakan tempat bagi orang-orang.