Yang terburuknya orang yang malas itu merasa dirinya rajin!
Dalam seminar 7 dosa Manusia yang mematikan di Gereja Baptis Jawa Barat di Bandung (sepuluh tahun lalu), saya hadir bersama seorang sahabat, namun karena masih ada acara lain saya tidak ikut sampai selesai. Seminar yang sangat bagus, animonya juga banyak terutama anak-anak muda dan pembawa seminarnya sangat menarik sekali (boleh juga kalau kita buat di gereja kita).
Saya sangat tertarik sekali karena satu statement bahwa dari 7 dosa manusia yang mematikan ternyata malas itu yang paling parah. Di sini yang aneh karena orang malas justru merasa dirinya rajin. (Kenapa malas jadi dosa mematikan ya?) Saya sepintas kurang setuju, karena dalam hati pendapat saya justru judi itu yang sangat mematikan. Panelis memberi suatu perumpamaan ada 3 orang, yaitu penjudi, pembunuh, dan pemabok (dengan penjelasan cerita panjang). Ternyata pemabuk itu yang paling buruk dalam (katanya) catatan sejarah. Perusak kehidupan utama itu adalah pemabuk, karena sudah mabuk dia bisa berubah menjadi setan bahkan membunuh dan merusak. Saya tidak punya data jelas tetapi dalam cerita pewayangan Yudistira seorang yang sangat bijaksana toh runtuhnya karena judi, bukan masalah uang karena dia sudah kaya raya tapi karen jiwa yang dikuasai setan. Oleh sebab itu orang Cina bilang Tu Po Kui (setan)
Dalam penjelasan panjang lebar, baru saya mengerti bahwa memang malas itu adalah dosa yang sangat mematikan. Dengan memetik ayat-ayat Injil (boleh jadi kuis nih siapa yang bisa tulis ayat-ayat yang menunjuk pada kemalasan) berulang-ulang disebutkan bahwa lebih baik orang ini tidak usah dilahirkan. Dikisahkan ada 3 jenis orang atau manusia. Pertama, orang yang dilahirkan untuk jadi baik. Kedua, orang yang baik untuk dilahirkan. Ketiga, orang yang lebih baik tidak dilahirkan yakni orang malas.
Setelah pulang saya bertanya dalam hati : “Apakah saya orang malas?” Setiap hari saya merasa pertanyaan itu tidak mau pergi-pergi dari pikiran saya. Kalau saya bilang “Ya” saya ok saya terus berusaha rajin, tapi kalau saya bilang “tidak” teringat statement diatas bahwa orang malas itu merasa dirinya rajin. Tapi bagus sekali kisah di atas buktinya sudah berlalu lama sekali saya masih merasa diri saya “malas” dan ini membuat saya bisa berbuat banyak.
Saya juga teringat ucapan Gus Dur bahwa ada 4 jenis orang perihal tahu dan tidak tahu. Ada orang yang tahu kalau dia tahu (excellent). Ada orang yang tahu kalau dia tidak tahu (menurut saya ini terbaik). Ada orang tidak tahu kalau dia tahu (lupa kaleee). Lalu, ada orang tidak tahu kalau dia tidak tahu (sok pinter kaleee)
Apakah malas bisa disembuhkan? Jawabnya tidak bisa, tapi apa yang tidak mungkin bagi manusia, pasti mungkin bagi Tuhan! Karena menjadi rajin itu tidak bisa diajarin tapi bisa dipelajarin (it can not be touched but can be learned). Bagaimana penyakit malas bisa disembuhkan? Orang malas tidak bisa bercermin dan tidak mau dikatakan malas, marahlah dia?
Dari penjelasan di atas maka memang sungguh sulit. Jadi saya pikir mungkin para psikiater atau psikolog bisa membantu kami orang-orang malas untuk mau jadi rajin! Tuhan, jadikanlah lami orang rajin. Seandainya kami malas bukalah hati, mata, dan telinga kami supaya kami sadar bahwa kami ini orang malas yang berdosa. Kalau kami masih malas juga pecutlah kami supaya kami bisa keluar dari jeratan kemalasan. Semoga Tuhan mau membantu kami semua, terutama dengan berkat Kasih-Mu agar kami menjadi rajin, terutama mewartakan kabar gembira dari-Mu.
Catatan :
1) Kemajuan suatu bangsa kalau rakyatnya rajin (Elisabeth II)
2) Kemiskinan hanya bisa diatasi dengan kerajinan (Mao)
3) Hidup dalam kemalasan lebih memberatkan dari kematian (NN)
Saya bilang :
Kotor, sampah di mana-mana, dan polusi yang memicu lingkungan tidak sehat ini penyebabnya adalah malasnya manusia.
Menurut Komentar Saya:(Haryanto 11120229 2MAK2)
Malas itu suatu sifat yang tidak mau melakukan kegiatan walaupun sangat ringan ,tetapi dengan kelakuann yang tidak ingin mencoba sesuatu,dapat menjadi orang yang gagal dalam hidupnya.
Seperti orang yang pengangguran dan pengemis yang meminta-minta,yang tidak mau bekerja dan melakukan sesuatu. Jika ingin menghilangkan rasa malas ,harus melakukan kegiatan sedikit demi sedikit supaya terbiasa tidak menjadi orang yang malas.
beberapa tips untuk mengatasi rasa malas. Tips ini bisa Anda praktekkan di tempat kerja ataupun lingkungan keluarga:
Ganti “Kapan Selesainya” dengan “Saya Mulai Sekarang”
Apabila Anda dihadapkan pada satu tugas besar atau proyek, Anda sebaiknya JANGAN berpikir mengenai rumitnya tugas tersebut dan membayangkan kapan bisa diselesaikan. Sebaliknya, fokuslah pada pikiran positif dengan membagi tugas besar tersebut menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan menyelesaikannya satu demi satu.
Katakan setiap kali Anda bekerja: “Saya mulai sekarang”.
Cara pandang ini akan menghindarkan Anda dari perasaan terbebani, stress, dan kesulitan. Anda membuat sederhana tugas didepan Anda dengan bertindak positif. Fokus Anda hanya pada satu hal pada satu waktu, bukan banyak hal pada saat yang sama.
Ganti “Saya Harus” dengan “Saya Ingin”
Berpikir bahwa Anda harus mengerjakan sesuatu secara otomatis akan mengundang perasaan terbebani dan Anda menjadi malas mengerjakannya. Anda akan mencari seribu alasan untuk menghindari tugas tersebut.
Satu tip yang bisa Anda gunakan adalah mengganti “saya harus mengerjakannya” dengan “saya ingin mengerjakannya”. Cara pikir seperti ini akan menghilangkan mental blok dengan menerima bahwa Anda tidak harus melakukan pekerjaan yang Anda tidak mau.
Anda mau mengerjakan tugas karena memang Anda ingin mengerjakannya, bukan karena paksaan pihak lain. Anda selalu punya pilihan dalam kehidupan ini. Tentunya pilihan Anda sebaiknya dibuat dengan sadar dan tidak merugikan orang lain. Intinya adalah tidak ada seorang pun di dunia ini yang memaksa Anda melakukan apa saja yang Anda tidak mau lakukan.
Anda Bukan Manusia Sempurna
Berpikir bahwa Anda harus menyelesaikan pekerjaan sesempurna mungkin akan membawa Anda dalam kondisi mental tertekan. Akibatnya Anda mungkin akan malas memulainya. Anda harus bisa menerima bahwa Anda pun bisa berbuat salah dan tidak semua harus sempurna.
Dalam konteks pekerjaan, Anda punya kesempatan untuk melakukan perbaikan berulang kali. Anda selalu bisa negosiasi dengan boss Anda untuk meminta waktu tambahan dengan alasan yang masuk akal. Mulai pekerjaan dari hal yang kecil dan sederhana, kemudian tingkatkan seiring dengan waktu. Berpikir bahwa pekerjaan harus diselesaikan secara sempurna akan membuat Anda memandang pekerjaan tersebut dari hal yang besar dan rumit.
Saya harap tulisan ini berguna. Kemalasan merupakan sesuatu yang normal dalam hidup Anda. Karena dia normal maka dia pun bisa diatasi. Tiga tips diatas bisa menjadi awal untuk berpikir dan bertindak berbeda dari biasanya sehingga Anda tidak menyia-nyiakan kesempatan yang datang hanya karena malas mengerjakannya.
Kata malas dan rajin sangat melekat didalam hidup manusia tetapi rajin atau malas itu semua kita yang tentukan.
Penyakit malas ini memang secara alamiah terdapat didalam setiap orang dan susah sekali diobati bahkan tidak ada obatnya. Bahkan semua orang sadar bahwa kemalasan itu akan menjadi malapetaka dikemudian hari, tetapi tetap saja dijalani. Mungkin salah satu cara menghindari penyakit malas adalah sibukkan diri dengan hal2 yang kita sukai semacam hobby, dan lakukan perubahan suasana didalam ruangan kerja atau belajar atau bahkan semua ruangan aktifitas yang malas kita lakukan, sehingga kita akan betah berlama2 disana. Dan yang paling penting berdoa meminta kekuatan kepada Tuhan agar kita selalu semangat dan dijauhkan dari penyakit malas. Memang sulit rasanya melawan penyakit malas but just trying! Semoga berhasil. Terimakasih.
Kemalasan itu harus di lawan !
Malas adalah hal yang tidak akan membuat seseorang maju, dan menghalangi hal-hal positif lainnya. Tidak penuh semangat, tidak bertenaga, tidak ingin melakukan hal tersebut, tidak ada keinginan dalam melakukan atau menjalankan sesuatu, Rasa malas adalah penghalang segalanya.
malas ” membuat nyaman sekarang tapi merusak di akhir”
1701293351_Andre Jonathan : rasa malas memang selalu ada dan hadir dalam diri manusia. sebenarnya rasa malas bisa kita atasi dengan berbagai hal. misalnya melakukan aktivitas yang berguna, bermain, mendengarkan musik, dan lain-lain. jujur saja, untuk menjadi orang yang rajin tidaklah mudah. saya rasa di dunia ini lebih banyak orang yang malas daripada yang rajin. untuk menjadi rajin, kita harus memiliki niat yang besar untuk melakukan sesuatu. kalau tidak ada niat, kita pasti akan menjadi malas. yang terpenting adalah niat kita.
1701342220 anggraini 01pmo
Rasa malas itu memang ada didalam diri manusia, tinggal bagaimana kita mengefisiensikannya. Sebenarnya tergantung pada diri sendiri, kita tidak boleh kalah dengan rasa malas yang ada pada kita. Dan saya juga setuju, yang terburuk dari orang pemalas itu merasa dirinya rajin. Banyak sekali kita jumpai tipe orang seperti ini, atau bahkan diri kita sendiri?