Pembantu Rumah Tangga

Salam bahagia,
Anak keduaku Dirga dan istrinya Intan, cucu paling besar Freyja Calissta dan yang kecil Aurelia Iris dan kini menantuku sedang mengandung anak ketiga. Mereka tinggal di Melbourne Australia. Dalam kehidupan sehar-hari anakku kerja dan istrinya jaga anak-anak di rumah sekaligus membersihkan rumah, mencuci baju dan jadi sopir. Aneh kok tidak mau pakai pembantu rumah tangga (Maid)? Jawaban memang tidak boleh, karena menurut undang-undang di bawah negara Australia bahwa pembantu itu termasuk tindakan perbudakan dan sanksinya berat.
Pembantu rumah tangga (PRT) di Indonesia lain ceritanya. Undang-undang untuk mengaturnya belum ada. Orang mau pakai berapa saja boleh, asal bayar bahkan ada yang suka menyiksa (masih seperti jamannya kekaisaran Romawi).
Tetapi sungguh berbahagialah mereka yang hidup di Asia, khususnya di Indonesia. Kita semua masih boleh memakai PRT dan tidak perlu merasa melanggar hukum seperti di Australia.
Memasuki masa puasa dan mendekati lebaran, semua ibu rumah tangga pasti dag dig dug. Mengapa? Hampir semua PRT akan mudik (dan mungkin tidak kembali). Pemerintah daerah pun pusing. Sebab lalu lintas mudik membuat masalah musimam yang aku. Transportasi bermasalah. Jalan di Pantura macet. Penyeberangan tersendat. Jakarta pun sepi. Buat para ibu yang amat bergantung pada PRT, bisa menggunakan jasa Infal (pengganti pembantu antar waktu, kaya anggota parlemen saja- asal bayar doble)
Manusia, memang mahluk istimewa, karena ingin melayani tapi juga ingin dilayani. Di jaman dulu bahkan kekayaan seseorang dinilai dari banyaknya pembantunya.
Bagi kita tidak ada kata lain selain Terima Kasih. Selama setahun penuh kita dilayani oleh pembantu kita. Saat puasa dan lebaran mereka akan pulang kampung. Bersilaturahmi, beranjangsana dan bertemu keluarganya di kampung. Tentu sebagai ungkapan terima kasih buat mereka bisa bermacam-macam. Mulai dari THR, hadiah, ajak jalan-jalan ke Dufan, Taman Mini atau membelikan pakaian atau hadiah. Semuanya itu sebagai ungkapan terima kasih sekaligus membuat mereka nyaman bersama kita. Buat Pembantu yang tidak memiliki keluarga (yatim piatu) mungkin perlu lebih diistimewakan.Bagi keluarga yang tidak memakai jasa PRT hal ini tidak terlalu istimewa, dan sudah biasa dikerjakan semuanya sendiri.
Keuskupan Agung Jakarta pernah mengajak seluruh umat Katolik di Jakarta untuk memberi sedikit perhatian lebih kepada Pembantu Rumah Tangga. Bagi Pembantu yang sudah bekerja diatas 5 tahun, kondisinya lain lagi. Di mana hubungan sudah seperti keluarga. Alkisah suatu saat ada keluarga di lingkungan. Mereka mengantar pembantunya pulang kampung (dan tidak kembali lagi karena akan kawin). Di airport suasana haru sekali semua menangis berpelukan seperti perpisahan dengan keluarga dekat.
Kasih Tuhan, juga di pancarkan melalui pelayanan PRT buat kita. Rumah bersih, pakaian bersih, makanan tersedia sungguh merupakan berkat luar biasa.
Semoga para keluarga mau meluangkan sedikit perhatian sebagai ungkapan terima kasih, syukur dan berkat yang kita terima dari para Pembantu Rumah Tangga
Tuhan memberkati dan melindungi kita semua.

3 thoughts on “Pembantu Rumah Tangga

  1. Novi Andryani

    Banyak TKI/TKW Indonesia yang bekerja di luar negeri. Mereka seringkali disiksa dan bahkan tidak diberi gaji. Sangat disayangkan sikap seorang majikan yang seperti itu.
    PRT merupakan orang yang membantu pekerjaan rumah tangga yang tidak bisa dilakukan oleh ibu rumah tangga.
    Anggaplah mereka menjadi bagian dari keluarga kita. Mereka juga manusia, sama seperti kita, jadi perlakukanlah mereka dengan baik dan layak.

    Reply
  2. warsewo99

    banyak hal yang saya dapat pelajari dari pembantu rumah tangga. contohnya pembantu rumah tangga d ruamh sepupu saya yang sangat sabar dan berjuang untuk menyekolahkan anaknya menjadi sarjana. sungguh wanita yan hebat.

    Reply
  3. Erika Xu

    mengapa pembantu rumah tangga itu sering kali di rendah kan? padahal mereka berjasa karena telah bersedia membantu kita, padahal pekerjaan mereka adalah halal dimata tuhan. mengapa manusia sering sekali merasa sombong hanya karena dapat memperkerjakan seseorang? semoga tidak adalagi penindasan terhadap para pembantu rumah tangga

    Reply

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s