Tag Archives: Pahlawan Kemanusiaan

PAHLAWAN

Ada yang lebih dibutuhkan CINTA, yaitu PAHLAWAN yang memperjuangkan CINTA.

Lions Club Jakarta Tomang Sejati dan Lingkungan Keluarga Kudus berbagi dengan Penyapu Jalan di Jakarta Barat pada Sabtu, 20 Agustus 2011 jam 05.00 subuh.

Setiap kali kita merayakan hari kemerdekaan, khususnya yang ke-67 kemarin, kita selalu berbicara tentang pahlawan, baik pahlawan yang dicatat namanya maupun pahlawan yang tanpa nama atau pahlawan tak dikenal. Kita memiliki ribuan pahlawan yang berjuang membela negara, bangsa dan kepentingan nasional, tanpa memperhatikan kepentingan sendiri bahkan nyawa sekalipun. Makam pahlawan hampir ada di setiap kota, kalau di Jakarta dikenal dengan Taman Makam Pahlawan Kali Bata. Setiap tanggal 17 Agustus pasti ada upacara di TMP tersebut.
Dalam bukunya Bill Gates bercerita bahwa saat berdialog dengan ayahnya selalu berkata betapa pentingnya mencari uang dan semuanya untuk keluarga, anak dan istri. Tetapi Bill Gates berpendapat bahwa mereka lebih menyukai sang ayah menjadi pahlawan agar bisa menyelamatkan keluarga. Kita juga bisa baca Tulisan Presiden Soekarno tentang perjuangan beliau melalui buku di bawah Bendera Revolusi (boleh dijadikan koleksi) bercerita bagaimana sikap beliau dalam berjuang melawan penjajahan, dan menyelamatkan bangsa karena konflik di dalam negeri. Cerita itu sangat menarik dan menginspirasi banyak orang.
Ketika masih kecil kami mendengar seorang pejuang Tionghoa tua (saya sedang searching namanya ) di Ende di mana rumahnya menjadi tempat pembuangan Bung Karno. Setelah kemerdekaan ada cerita di mana Encek tersebut kehilangan uangnya, lalu ia ke Jakarta menghadap Bung Karno. Di depan Istana Negara dijaga ketat sekali lantaran dikira orang gila karena mau bertemu Bung Karno, anaknya. Tetapi, dari jauh Bung Karno lari keluar dan berteriak “Papa” (ini juga direkam dalam tulisannya) dan mengajaknya tinggal di Istana beberapa hari. Ketika wafat Encek ini dimakamkan di TMP Kupang dengan 21 kali Salvo tembakan. Ini kisah The Postman untuk negara kita. Di mana hampir semua konsep kemerdekaan ditulis Bung Karno dalam masa pembuangannya di Ende- Flores, Nusa Tenggara Timur.

Pahlawan
Begitu mudah kata ini diucapkan tetapi begitu sulit dijalankan. Setiap insan manusia pasti ingin menjadi pahlawan bagi dirinya sendiri, bagi keluarga, bagi sahabat atau bagi bangsa dan negara, tetapi berbeda-beda kepentingannya. Seorang ayah harus membanting tulang mencari nafkah kadang harus meneteskan darah untuk menyelamatkan keluarganya. Seorang Ibu harus berjuang mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan kelahiran bayinya. Tentu banyak juga orang tua, kakak, adik, dan anak juga berjuang untuk menyelamatkan keluarganya.
Kita bisa mengingat kisah Kapal Tampomas yang terbakar tahun 80-an di Selat Madura. Nahkodanya berjuang menyelamatkan para penumpang. Karena kelelahan akhirnya harus meninggal dan tenggelam bersama kapalnya.
Pahlawan memiliki hati yang luar biasa karena begitu besar cintanya kepada kemanusiaan. Dengan kata lain, hati nurani selalu menuntut setiap orang menjadi pejuang kemanusiaan. Simaklah kisah seorang putera Indonesia dari Yogyakarta, yang berkarya di NTT dan mendapat pengakuan internasional selengkapnya di : http://inspirasijiwa.com/budi-dan-peggy-soehardi-jadi-inspirasi-kemanusiaan-dunia/
Tapi di sisi lain ada pahlawan dua sisi. Hitler di tempat tertentu adalah pahlawan, tetapi di dunia dianggap penjahat perang. Robin Hood dalam sejarah dianggap sebagai pahlawan orang kecil, tetapi bagi negaranya dia adalah penjahat. Jadi, dimana sebenarnya arti Pahlawan tersebut.
Dalam kehidupan rohani, pahlawan adalah bagian dari CINTA KASIH. Tidak mungkin bisa bergerak kalau tidak ada motornya atau pahlawannya. Misalnya, kita lihat para petinggi Gereja, siapa yang melihatnya, siapa yang memikirkannya, siapa yang peduli? Anggota Dewan Paroki Harian (DPH) sampai ke ketua lingkungan, koordinator wilayah, ketua seksi dan ketua kategorial adalah termasuk PAHLAWAN yang berjuang tanpa pamrih. Para pastor, para suster, dan bruder begitu besar cinta kasihnya harus menanggalkan kepentingan pribadi untuk menyelamatkan umatnya. Suara hatinya selalu berjuang demi kemanusiaan.
Secara pribadi, saya ingin menyampaikan bahwa PAHLAWAN paling berjasa dalam diri saya adalah SUARA HATI KECIL, yang selalu mengawal saya tiada henti-hentinya menasehati, menolong, dan memberikan penghiburan sekaligus juga juga menjadi penggerak CINTA dalam hati saya.
Terima kasih buat semua pahlawan yang hidup dalam hati saya seperti orang tua, istri dan anak-anak, mantu, cucu-cucu, besan-besan dan semua saudara, yang telah menjadi PAHLAWAN dalam hidupku. Pahlawanku juga adalah sahabat-sahabat dan teman-teman di mana saja berada, khususnya para pejuang kemanusiaandi di LAI dan Lions Clubs Indonesia. Mereka semua yang berjuang tanpa pamrih. Semoga Kasih Karunia Tuhan kita selalu memberikan penghiburan, perlindungan, kesehatan, kebahagiaan dan kesuksesan.