Merdeka atau Mati. Itulah pekik yang selalu diteriakkan setiap ketemu anak bangsa sendiri. Setiap sapaan itu dengan bermaksud membangkitkan semangat mengusir penjajah. Sekarang cukup “Merdeka” saja dan teriakan ini mengingatkan kita akan perjuangan pahlawan kita. Mereka mengorbankan nyawanya bukan untuk diri sendiri tetapi untuk bangsanya. Mereka rela mati untuk kita dan generasi berikutnya. Oleh karena itu, sudah layak dan sepantasnya kita meletakkan suatu penghormatan sebesar-besarnya untuk para pahlawan kita. Semoga Tuhan selalu memberikan tempat yang khusus dalam damai. Kita sendiri juga berdoa agar kita semua diberikan semangat yang sama untuk melindungi bangsa dan negara kita sekarang dengan memerangi 5 K yaitu :
Korupsi
Kemelaratan
Kebodohan
Kebutaan dan Kematian dini
Ketakutan (kurang aman)
Siapa yang mau menjadi pahlawan kalau bukan kita? Tahun 2000, saya bertemu seorang ibu, Pomiaty WR Soepratman. Dari namanya kita tahu siapa beliau. Ia adalah putri tunggal pencipta Lagu Indonesia Raya (tanpa royalti) sebagai pahlawan nasional. Sahabat saya ini sangat sederhana bahkan hidup sendirian. Di lain pihak, lagu kebangsaan Indonesia Raya dinyanyikan dimana-mana dengan hati bangga, tapi pernahkah kita memikirkan siapa penciptanya? Bagaimana nasib keturunannya? No one else !!
Merdeka! Maha kuasa Tuhan! Dia memberikan kemerdekaan mutlak kepada manusia, sebagai tanda Cintanya. Tidak pernah ada sedikit pun pengekangan. Kita sebagai anak manusia boleh memilih mau jadi apa saja! Baik atau buruk dan senang atau susah tergantung semua sama kita. Kemerdekaan mutlak ini juga menjadi lambang keabadian Tuhan! Lambang Kerahiman Tuhan YME! Tidak ada seorangpun datang pada-Nya ditolak! Sedangkan kita masih pilih-pilih dengan siapa saya mau berbagi?
Merdeka,
Dalam hati
Dalam Jiwa dan raga
Dalam Cinta Kasih
Kemerdekaan akan menghantar kita ke dalam hidup penuh kedamaian, sejahtera dan ikhlas. Sungguh kita bersyukur bahwa kemerdekaan dalam hati kita peroleh dari Kasih Karunia Allah.
Merdeka!
Mari kita buka mata dan hati kita!
Benarkan kita merdeka?
Lihatlah rumah tangga kita!
Mari bebaskan diri kita dan merdeka lahir dan batin.
Sahabat-sahabat, keluarga dan semuanya, kiranya kasih Tuhan membebaskan kita dari belenggu, kebencian, dendam, marah, iri hati, sakit hati, keserakahan, dan cemburu yang menjadi penjajah jiwa dan raga kita. Teriakkan MERDEKA !!!