Memiliki prasangka baik adalah bagian dari pengharapan, seandainya kenyataan lain itu adalah Iman (Adharta)
Lebih berguna menjadi seorang baik hati daripada menjadi seorang raja yang agung, ungkapan Thor kepada ayahnya Odin saat menawarkan kepadanya untuk menjadi raja sebagai penggantinya, namun ditolak oleh Thor. Padahal ayahnya berprasangka bahwa Thor pasti menerimanya. Lalu, kata ayahnya : “Aku mau mengucapkan sesuatu tapi bukan mulutku tapi hatiku!” Ini sebuah ungkapan iman yang baik, bahwa mulut dan hati belum tentu selaras, tetapi kepasrahan terhadap hati kecil itu sangat baik sebagai sebuah ungkapan pengharapan.
Asyik juga menikmati sebuah film kolosal Thor yang sedang di putar di Jakarta.
Ada kisah dalam komik Tintin dengan judul penerbangan 714, yang ditulis sekitar tahun 1940-an. Suatu peristiwa Kapten Haddock menyisipkan uang 5 dollar, ke topi seorang yang dianggap pengemis miskin, ternyata pengemis tersebut adalah multimillioner. Kejadian ini ditulis saat transit rombongan Tintin di Bandara Kemayoran Jakarta. Hal yang sama dikisahkan oleh seorang sahabat Pastor dalam rangka menghadap bapa suci. Semua berdandan dan menggunakan baju bagus, tetapi ada seorang yang tampil dengan baju sangat sederhana, lalu di antara mereka bisik-bisik berprasangka terhadap orang tersebut. Ternyata setelah selesai baru diketahui bahwa orang tersebut adalah multimilioner dari Amerika yang datang dengan jet pribadi langsung dari airport mau bertemu Bapa Suci, yang juga menyumbang jutaan dollar untuk tahta suci. Saya pun pernah mengalami hal serupa saat bertemu dengan seorang Cina tua, memainkan biola satu snar, saya pikir orang cari dana biasa, ternyata beliau adalah Erl Hu, sang biolis sangat terkenal.
Memiliki prasangka baik adalah bagian dari pengharapan, seandainya kenyataan lain itu adalah Iman. Kita lebih sering berprasangka buruk daripada berprasangka baik, tetapi pada dasarnya setiap manusia mestinya selalu berprasangka baik, dan kita percaya bahwa berprasangka baik itu adalah suatu pengharapan dan hasilnya apapun itu adalah iman.
Beberapa kisah yang disebarkan di BBM tentang seorang Gadis, yang bertetangga dengan orang miskin, lalu suatu waktu lampu mati. Tetangganya seorang gadis kecil menanyakan apakah dia punya lilin. Dalam hatinya pasti gadis itu mau minta lilin, lalu dia bilang tidak ada, ternyata gadis kecil itu mengkhususkan membawa lilin untuknya, dan berkata bahwa dia yakin tetangga barunya tidak punya lilin. Gadis kaya itu malu sendiri karena berprasangka salah terhadap gadis miskin itu.
Beberapa kisah di atas memmberikan kita gambaran bahwa kita sebagai manusia, dikaruniai prasangka terhadap sesama kita. dalam hal pelayanan kita juga demikian. Tentu orang yang kita layani pasti berprasangka, apakah ada udang dibalik batu. Tetapi coba kita melihat sedikit ke belakang setiap kita melangkah kita tidak terlepas dari sebuah prasangka, cobalah lihat perjalanan kita setiap hari? Sekalipun terhadap orang yang kita percayai sampai terhadap DIA yang telah mengorbankan diri-Nya kita masih berprasangka. Seorang ibu akan menyekolahkan anaknya di luar negeri, dia masih berpikir jangan-jangan Tuhan tidak merestuinya.
Ketika akan melangsungkan perkawinan ada beberapa pasangan mundur tidak jadi kawin walau undangan sudah dicetak. Alasannya “mungkin” Tuhan tidak merestui perkawinannya jadi lebih baik putus daripada cerai setelah kawin.
Prasangka tentu saja mempunyai konsekwensi logis yang harus diterima. Jadi, kalau saya memiliki seorang sahabat pasti prasangka baik, tetapi kalau saya mempunyai musuh pasti saya berprasangka jelek. Padahal belum tentu musuh saya itu jelek dan belum tentu sahabat saya itu baik. Waktu memang akan menjadi juri yang baik, tetapi secara rohani berprasangka itu memang sangat baik apalagi kalau hal tersebut adalah bagian dari pengharapan.
Sehabis menikmati film Thor saya menyempatkan menikmati makanan malam Yong Tau Fu. Enak sekali hangat dan sedap, namun kisah yang disajikan dalam film tadi bagus sekali mengenai “prasangka” tentu banyak manfaat bagi iman dan pengharapan kita. Selalulah berprasangka baik karena itu adalah bagian dari iman dan pengharapan dan juga kasih, terlepas dari unsur percaya atau tidak. Memang kehati-hatian dan waspada boleh saja. Bapa Suci Fransiskus memeluk seorang yang kena kanker, di mana semua kulitnya rusak, fotonya tersebar kemana-mana. Beliau membuktikan bahwa CINTA memang bisa menembus segalanya termasuk “prasangka”. Semoga prasangka kita selalu didasari oleh iman kepercayaan kita. Niscaya iman kita akan semakin diperkuat oleh setiap prasangka baik, yang keluar dari hati kita yang baik. Apapun kenyataannya kita tetap percaya itu adalah kehendak-Nya. Tuhan memberkati. Salam dan doa.
Adharta 
Menurut saya berprasangka itu perlu untuk waspada terhadap apa yang tidak kita ketahui.
Berprasangka…hampir disetiap waktu dan hari manusia pasti berprasangka tapi memang yang perlu dilatih adalah berprasangka baik terhadap orang lain yang merupakan pengharapan kita terhadap orang itu. Walaupun mungkin berujung tidak sesuai yang diharapkan paling tidak kita sudah mencoba berpikir baik mengenai orang lain tersebut. Setuju bahwa kehati-hatian dan waspada itu boleh saja tetapi jangan sampai membuat kita menilai orang lain secara terlalu cepat, terlebih tidak sesuai dengan keadaan yang semestinya diduga pada awalnya.
margaretavania
http://margaretavania.blogspot.com
blogger – International Relations of Bina Nusantara
Prasangka buruk menurut saya adalah sifat setiap manusia karena setiap manusia pasti khawatir akan sesuatu dan menyebabkan prasangka buruk. Seseorang yang bisa menahan negatif thinking menurut saya adalah orang yang bisa mengatasi ke khawatirannya..
Menurut saya, kita tidak perlu berprasangka buruk terhadap orang lain. Karena belum tentu orang tersebut melakukan perbuatan buruk sesusai dengan prasangka kita terhadapnya. Seharusnya kita harus selalu berpikiran positif dalam kondisi apapun.
Saya sangat setuju dengan artikel ini, karena setiap apa yang kita lakukan haruslah berprasangka baik. Karena dari berprasangka baik kita bisa mendapatkan teman-teman dan sahabat lebih banyak dibandingkan kita berprasangka buruk pada orang lain. Berhati-hati tidak salah, namun kita tidak boleh langsung menghakimi orang tersebut dengan berprasangka buruk.
Menurut saya, khususnya masyarakat di Indonesia selalu diajarkan budaya “gak enakan”. Kita selalu berpikir dengan “Jangan-jangan…” tanpa memahami benar apa yang sedang kita perhatikan. Terlalu banyak berpikir “Jangan-jangan…” akan menimbulkan pemikiran yang berlebihan dan kita cenderung untuk lebih banyak berpikri tentang sesuatu yang negatif dibanding positif.
Masalah yang sebenarnya tidak ada menjadi ada di pikiran kita yang berpikir terlalu berlebihan, akhirnya pikiran tersebut menuntun sikap kita untuk menjadi negatif pula.
Dapat saya definisikan, bahwa Prasangka merupakan terkaan yang kita buat sebelum mengetahui kenyataan / kebenaran / fakta yang ada.. Prasangka itu ada yang baik dan buruk.. Biasanya, kita sebagai manusia akan berprasangka buruk, apalagi jikalau bertemu orang-orang yang tidak/baru dikenal.. Hal ini mungkin dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang kurang baik(*seperti diketahui banyak orang jahat / kriminal di Indonesia dibandingkan di luar negeri).. Namun, seharusnya kita berprasangka baik terhadap sesama kita, manusia, karena prasangka timbul dari dasar iman kita.. Sekian dan terima kasih..
artikel ini cukup membuat saya terkesan, dimana setiap prasangka selalu berpenafsiran negative, namun ada kalanya kita harus berprasangka yang baik, karena belum tentu prasangka yang negative itu benar adanya. jadi sebelum berprasangka yang bukan – bukan, ada baiknya kita mencari kebenarannya.
1701293351_Andre Jonathan : prasangka adalah suatu pendapat dari dalam diri kita terhadap suatu hal yang pendapat itu sendiri belum dapat ditentukan kebenarannya. saya sendiri, lebih sering berprasangka buruk kepada orang dan juga berbuat baik terhadap orang yang berprasangka buruk kepada saya sendiri. istilah kerennya sih “don’t judge the book by its cover”. kita tidak boleh berprasangka buruk kepada orang lain kalau kita belum memiliki fakta/bukti yang valid. mulai dari sekarang, berprasangka baik harus diterapkan instead of berprasangka buruk. memang manusia itu agak aneh. ketika kita berprasangka buruk terhadap orang lain, ternyata orang tersebut berbuat baik dan berbeda sekali dari apa yang kita pikirkan. selain itu, ketika kita berbuat baik kepada orang, kita malah dikira ingin berbuat jahat kepada mereka. dengan kata lain, kita harus mulai berpikir dan berprasangka positif terhadap setiap masalah dengan menghadapi segala konsekuensinya. yang terpenting kita sudah berusaha berpikir positif terhadap orang lain.
singkat kata dapat kita ambil kesimpulan bahwa kita tidak boleh men-judge orang dari penampilannya saja, penampilan tidak menjamin sifat seseorang. Kita tidak boleh melihat orang dari luarnya saja, kita harus melihat orang dari dalam juga. Janganlah selalu berpikir negatif akan seseorang, apabila belum mengenalnya lebih dekat.
setiap manusia pasti tidak pernah lepas dari yang namanya prasangka. prasangka merupakan penilaian abstrak yang dilakukan oleh seseorang disaat dia belum mengenal apa yang ada di hadapannya. namun kita juga tidak boleh selalu berprasangka mengenai hal buruk, tidak ada salahnya kita menaruh sedikit kepercayaan pada sesuatu yang masih belum kita kenal.
Ya benar prasangka memang bisa menjadi sebuah hal yang bisa membuat kita mendapatkan sebuah hal, dengan prasangka yang baik maka kita juga akan berpikir positif dan hal hal positif pula yang akan mengelilingi kita
Kita memang sebagai manusia dikaruniai prasangka seperti yang tertulis di atas, dan kita mempunyai hak untuk menentukan prasangka baik atau prasangka buruk yang akan kita terapkan dalam kehidupan. Prasangka baik merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh kita sebagai manusia untuk maju kedepan dan tidak takut melakukan hal-hal yang baru karena kita berprasangka baik bahwa hal tersebut akan membawa kita ke kehidupan yang lebih baik. Namun, dalam menjalani kehidupan kita juga harus membatasi prasangka baik kita dengan sikap waspada. Waspada dan prasangka buruk merupakan hal yang berbeda. Jika kita waspada, kita tetap berprasangka baik namun bersiap akan kemungkinan terburuk. Berbeda dengan berprasangka buruk yang sudah memandang semuanya itu tidak akan baik bagi dirinya.
Kita dalam hidup ini harus bisa mempercayai orang lain dan kita tidak boleh berprasangka buruk dengan orang lain, karena dengan prasangka yang buruk akan merusak semuanya.
iya kita sebagai manusia seharusnya tidak boleh berprasangka buruk kepada seseorang apalagi kita belum tau kebenarannya jadi sebaiknya kita haruslah berprasangka yang baik kepada semua orang
Saya sangat setuju dengan tulisan diatas yaitu “Memiliki prasangka baik adalah bagian dari pengharapan, seandainya kenyataan lain itu adalah Iman. Kita lebih sering berprasangka buruk daripada berprasangka baik, tetapi pada dasarnya setiap manusia mestinya selalu berprasangka baik, dan kita percaya bahwa berprasangka baik itu adalah suatu pengharapan dan hasilnya apapun itu adalah iman.” dengan seseorang berprasangka baik hidupnya akan jauh lebih tentram dan damai.
Saya rasa berprasangka baik dan selalu ada dalam keadaan waspada adalah perpaduan terbaik. Berprasangka buruk bukanlah sesuatu yang baik karena terus memunculkan pikiran jahat, tetapi terlalu mempercayai juga bukanlah pilihan yang benar.Selalu waspada menurut saya adalah suatu sikap yang bijak dalam menjalani kehidupan.
01PA2-Ivan Hermawan
Dalam kehidupan sehari-hari pasti kita sering berprasangka buruk daripada berprasangka baik. Sebenarnya memiliki prasangka baik adalah bagian dari pengharapan dan kenyataan lain itu adalah iman.
sejarah telah memperlihatkan kita bahwa prasangka yang buruk telah membawa kita kepada beberapa peristiwa memalukan seperti perlakuan Nazi kepada orang Yahudi atau yang saat ini lagi panas yaitu konflik Indonesia-Malaysia, hal ini menunjukkan bahwa prasangka mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan kita sehingga prasangka harus dikelola dengan bijak dan hati-hati.
Memang kita harusnya dont judge a book by it’s cover. tp harusnya semua org menjaga penampilannya agar tidak menimbulkan prasangka buruk. jd selain kita mencegah diri kita berprasangka buruk terhadap orang lain kita juga menjaga diri kita dr prasangka buruk orang lain
menutrut saya prasangka harus di dasari dengan pembuktian dengan orang itu sendiri. agar tidak ada salah paham.
Prasangka merupakan suatu hal dari cara hati kita sendiri untuk berpikir , prasangka dapat muncul kapan saja , mau baik ataupun buruk prasangka tersebut. Jika kita mengalami sebuah prasangka yang baik , itu bisa saja kita akan mendapatkan hal – hal yang berkenan di hati kita. Tetapi jika kita selalu berprasangka buruk, itu bisa jadi kita tidak suka atau sedang merasa dalam ancaman. Tetapi , jika prasangka buruk itu selalu terjadi , lebih baik kita mencari Tuhan untuk menyelesaikan keburukan itu sendiri.
Mempercayai apapun kenyataan yang terjadi itu adalah kehendak-Nya akan membuat kita selalu dapat berprasangka baik.
Saya sangat setuju dengan artikel Prasangka ini, karena setiap apa yang kita lakukan haruslah berprasangka baik. Karena dari berprasangka baik kita bisa mendapatkan teman-teman dan sahabat lebih banyak dibandingkan kita berprasangka buruk pada orang lain. Berhati-hati tidak salah, namun kita tidak boleh langsung menghakimi orang tersebut dengan berprasangka buruk.
benar kita hidup di dunia harus berprasangka baik,jangan melihat apa yang bagus diluar tetapi yang bagus di dalam.Saya ingin bertanya bagaimana kita sebagai manusia apabila disangka buruk oleh seseorang bagaimana cara kita menanggapinya?terimakasih
Menurut saya, Prasangka memberikan kita gambaran mengenai bahwa kita sebagai manusia di karuniai prasangka terhadap sesama kita. Di dalam prasangka kita membuat anggapan dan pendapat yang mengandung nilai-nilai positif maupun nilai -nilai negatif. Prasangka yang terjadi di dalam artikel di atas adalah hasil dari interaksi sosial dimana prasangka itu memiliki kualitas suka dan tidak suka pada objeknya yang di prasangkainya, dan hal itu dapat mempengaruhi tindakkan atau perilaku seseorang di dalam kehidupan kita
memang seharusnya sebagai manusia kita harus selalu berprasangka baik, tetapi ada pula kalanya dimana kita merasa was was. Ya namanya juga manusia, pasti memiliki perasaan cemas, takut, dan panik. Dari hal-hal ini lah sebenarnya yang menimbulkan prasangka buruk. Belum lagi adanya pengalaman-pengalaman yang mengharuskan setiap dari kita berjaga-jaga. Was-was boleh tapi jangan sampai menjadi suuzon dan berprasangka yang tidak-tidak yang akhirnya menimbulkan dosa.
anggraini – 01pno – 1701342220
berpasrangka baik atau buruk itu hal wajar karena setiap manusia tidak ada yg sempurna, tpi alangkah lbh baik kita memiliki sifat positif kpda sesama dgn tidak saling membedakan agar kehidupan kita lebih tenang dan tidak ada prasangka buruk diantara sesama
Betul sekali.. Saya sangat setuju.. Berprasangka baik merupakan hal luar biasa manfaatnya.. Itu akan membuat kita menjadi lebih tenang, damai, dan melakukan segala sesuatunya dengan lebih baik.. Namun menurut saya kadang kala sikap berhati-hati juga tetap diperlukan, karena dalam hidup ini memang tidak semua orang merupakan orang baik.. Tetapi tetap, berprasangka baik merupakan yg utama…
menurut pendapat saya, memang benar prasangka diciptakan 2 bagian ada prasangka baik dan ada juga prasangka buruk. tetapi itu semua tergantung pada pemikiran diri kita sendiri. terkadang kita berprasangka buruk terhadap orang yang kita curigai, padahal belum tentu setiap prasangka buruk kita itu benar. berprasangka baik juga harus ada batasannya, jangan terlalu berlebihan. karena terkadang berprasangka baik terhadap teman atau sahabat tapi malah mengecewakan kita berbuat diluar dugaan kita. oleh karena itu kita harus bisa membedakan antara yang baik dengan yang buruk.
Terkadang, prasangka manusia lah yang membunuh manusia itu sendriri. sangat mendukung dengan artikel ini. seharusnya kita harus terus berfikir secara positif dan optimis kepada sesuatu, dengan demikian dan juga dengan percaya kepada Tuhan, hasil baik akan datang juga.
prasangka adalah hal yang selalu ada dalam diri kita. berprasangka baik lah kepada orang lain, tetapi prasangka juga bisa kita gunakan untuk berhati-hati.
Berprasangka baik tidak ada salahnya,namun berprasangka buruklah yang harus kita hindari apalagi bila kita tidak menemukan bukti yang kuat,selain itu belum tentu juga apa yang kita pikirkan sesuai dengan apa yang benar2 terjadi
prasangka itu adalah anggapan yang belum tentu kebenarannya, orang tersebut memiliki prasangka terhadap suatu hal dilatarbelakangi oleh pemikiran-pemikiran yang dibuat orang itu sendiri.
Ya, prasangka baik sangatlah penting, daripada berprasangka buruk pada orang lain. KArena kita belum tentu tahu orang itu sebenarnya
memang hal2 yang baik itu selalu lebih sulit dilakukan daripada hal2 yang buruk. apalagi untuk selalu berprasangka positif. karena ketika kita berprasangka positif sering kali kita di kecewakan dengan harapan2 kita.
Menurut saya prasangka itu tidak ada salahnya selama berprasangka baik. Think Positive.
artikel ini penting untuk kehidupan sehari-hari kita, karena berprasangka itu baik jika positive thinking, sebab jika kita berprasangka buruk terhadap seseorang kita pasti memikiran hal-hal yang tidak baik terhadap seseorang itu, karena belum tentu apa yang kita pikirkan terhadap orang tersebut belum tentu benar, jadi berprasangka lah dengan positive thinking, karena akan membangun iman dan kepercayaan kita.
Hendi Kusuma – 01PA2
Pernyataan diatas memang dapat disetujui terkadang hati manusia selalu diselimuti sifat negatif sehingga susah untuk melihat kebaikan orang lain..
Prasangka adalah apa yang kita rasakan, kepercayaan kita dan apa yang kita pikirkan akan terjadi. Menurut saya seseorang harus berprasangka baik agar dapat menjalankan hidupnya secara positif. Tidak berpikir negatif.
prasangka adalah hal yang harus kita jauhi. ada banyak orang yang terjerumus dalam prasangkanya, berarti mereka hanya mengandalkan insting(seperti hewan).
dan buat mereka yang tidak terjerumus dalam prasangka, maka merekalah manusia sesungguhnya.
Kita harus membuang jauh prasangka karena itu sama saja seperti menanam benih kebencian. Maka jauhi dengan bermusuh-musuhan.
Prasangka biasanya mengartikan seseorang yang buruk. Tetapi menurut saya harusnya kita jangan berprasangka buruk terlebih dahulu kepada seseorang. Prasangka dapat membuat kondisi seseorang yang belum mengenal jadi menganggap dia buruk
Prasangka. Terkadang manusia sering berprasangka baik ataupun buruk. Janganlah kita menilai atau berprasangka seseorang dari penampilannya, tetapi dari perbuatannya.
Berprasangkalah baik terhadap segala sesuatu hal,toh semua yang terjadi di dalam hidup kita adalah yang terbaik.Mungkin bukan terbaik menurut kita, namun pasti yang terbaik menurut Dia
apa yang kita pikirkan itulah yang akan terjadi..karena itu kita harus berusaha untuk selalu berprasangka baik dalam segala hal yang akan kita lakukan.
Jauhkanlah diri kita dari prasangka kecuali kita menenemukan bukti yang kuat untuk berprasangka terhadap seseorang.
menurut saya prasangka buruk dan baik keduanya sangatlah penting untuk menjaga keseimbangan. prasangka buruk juga dapat membantu kita untuk lebih berhati-hati, mencari tahu dan melakukan pencegahan agar hal yang tak diinginkan tidak terjadi. dan prasangka baik juga lah sangat penting agar dapar menjalin hubungan yang baik dan melakukan hal-hal yang lain dengan tenang.
Orang yg selalu berprasangka buruk hidupnya akan buruk juga.. Karena orang itu akan selalu menutup dirinya sendiri.. Lalu dia akan mengatakan “Saya seperti ini karena saya bersikap waspada”…. Sayangnya, berprasangka buruk dan waspada itu ada hal yg sangat berbeda.. Orang yg berprasangka buruk akan langsung men-judge dan menutup semua peluang positif yg mungkin ia dapatkan… Sedangkan waspada itu tetap berprasangka baik dan menerima semua peluang yg positif, namun tetap berjaga dan tidak keluar dari zona amannya….
Selalu berpikir positif akan berbagai hal yang akan kita hadapi , memang ada baiknya kita berhati – hati dalam suatu hal tetapi seperti pepatah lama ” Terlalu berwaspada tidak akan mengembangkan diri” oleh karena itulah ada baiknya sedikit waspada dengan berprasangka baik , karena jika kita seallu berpikir positif akan mudah kedepannya bukan ? ^^