Roaming

Komunikasi dengan roaming lebih efektif tapi mahal.

Membahas masalah komunikasi memang sangat menarik, bukan saja memberikan kemudahan tetapi juga suatu kesempatan untuk mengembangkan komunikasi itu sendiri. Dahulu kala sebelum ada telepon, komunikasi dilakukan dengan surat atau radiogram, telegram, telex dan butuh waktu lama sekali. Apalagi kalau keadaan tidak aman. Ada surat yang tiba setelah satu tahun dikirim.Sekarang segalanya sudah berubah. Teknologi begitu maju melintas batas dan yang lebih lagi masuk dalam wilayah roaming. Pengertian roaming itu adalah komunikasi lintas batas dengan posisi menempatkan lokasi kita sendiri di manapun kita pergi, jadi tidak perlu ganti provider atau handheld.
Dengan menggunakan teknologi pendekatan humanity, system roaming menjadi begitu bermanfaat dan sangat mudah, namun belum didapat alih sistem sehingga kondisinya akan mahal sekali. Apalagi komunikasi data. Jadi kalau pakai blackberry dari Jakarta mau ke Australia, maka matikan data roamingnya kalau tidak sehari bisa bayar 2 juta lebih. Sebagai contoh kalau saya dari Jakarta menuju ke Sydney, maka saya cukup pakai kartu Satelindo. Orang di Jakarta akan telpon saya dengan biaya lokal, tetapi saya harus menanggung biaya international call (idd) dan biaya ekstra roaming di Australia.
Sekarang kita kembali ke komunikasi hidup kita. Sementara kita lihat masih banyak antara suami istri menggunakan sistim komunikasi kuno. Walau hidup satu atap tapi tidak bisa berkomunikasi. Bahkan tidak bisa mengerti dan kadang-kadang putus komunikasi.
Bilang saja Sonya, yang sudah menikah 10 tahun dan dikaruniai 2 anak. Seorang anak laki Mike usia 8 tahun dan Lany usia 6 tahun. Anak-anak yang sangat lucu. Suami Dony kerja sebagai salesmen mobil, sedang Sonya sebagai agen asuransi. Hampir setiap hari terjadi pertengkaran, ribut mulut dan pertikaian. Sebagai contoh hari ini ulang tahun Lany, Sonya sudah sedia makan malam, tetapi sampai malam Dony tidak pulang, baru menjelang pagi pulang dan alasan ketinggalan kereta dari Cirebon. Pertikaiaan bisa berlanjut sampai berhari-hari. Hal kecil lainnya adalah bayar listrik. Suatu hari PLN memutus listrik karena sudah 2 bulan lebih tidak dibayar, bukan karena tidak ada uang tapi tidak tahu siapa yang harus bayar! Saya sendiri tidak tahu, komunikasi apa yang dipakai mereka, tapi ini terjadi pada banyak keluarga.
Bandingkan dengan Angel, gadis usia 30-an tahun dan mantan pacarnya bernama Robby sudah menikah dengan 1 anak laki-laki usia 3 tahun. Cinta yang dibangun Angel dan Robby lebih 5 tahun harus kandas karena tidak disetujui oleh kedua orang tua. Angel memutuskan hidup sendiri dan Robby menikah dengan orang lain. Pada awalnya kehidupan komunikasi sangat sulit karena akibat pemutusan hubungan ini dua keluarga jadi tidak harmonis, tetapi komunikasi yang dibangun Angel dan Robby sungguh indah. Akhirnya kedua belah pihak menjadi sangat akrab dan hidup saling mengerti. Biasanya istri akan jelous atau cemburu kalau mantan pacar hadir di rumah, tapi Angel bisa berkomunikasi dengan baik sehingga salah pengertian bisa dihindarkan. Saya juga tidak mengerti komunikasi apa yang dipakai, mungkin kalau saya sendiri belum mampu.
Tetapi saya memperhatikan komunikasi telepon secara roaming ini. Istilah saya lintas batas mungkin kita bisa terapkan dalam hubungan suami istri, bukan hanya telepon biasa tapi suami bisa berkomunikasi dengan bahasa istri dan istri juga bisa berkomunikasi dengan bahasa suami. Bagaimana mengembangkan sistim komunikasi roaming ini tentu harus dibayar mahal. Istri bisa hidup dalam diri suami. Sebaliknya, suami bisa hidup dalam diri istri. Komunikasi ini bukan komunikasi biasa, tapi ada pemindahan atau relokasi penempatan diri. Tentu saja dengan bahasa sama dan dilokalisir. Artinya sejauh apapun keberadaannya, suami istri serasa dekat.
Semoga kita bisa memanfaatkan teknologi komunikasi, menjadi komunikasi batin dan rohani, sehingga hidup lebih selaras. Jangan seperti slogan Blackberry “Mendekatkan yang jauh, menjauhkan yang dekat”. Tuhan memberkati dan melindungi kita semua.

Catatan : Saya menulis ini dalam pesawat Qantas QF41 Sydney ke Jakarta.

7 thoughts on “Roaming

  1. Leonard Arden ubm

    berkomunikasi memang penting, ap[alagi bila kita mengartikannya secara baik dan bijak tanpa adanya diskomunikasi atau kehilangan komunikasi yang biasanya mengakibatkan kesalahpahaman, saya sendiri kerap mengalami hal ini, terkadang kita memang perlu otak yang jernih untuk berpikir, supaya kita bisa lebih berkomunikasi dengan baiok, menggunaklan pikiran yang tenang dan tidak gegabah dan main asal tuduh menuduh yang dapat merenggangkan suatu hubungan.

    Reply
  2. nickzoom

    ini membuktikan bahwa ada harga dan pengorbanan yang harus dicapai untuk mendapatkan hal tersebut. no pain no gain ini berlaku untuk kasus ini

    Reply
  3. Lowis Louin

    roaming ini memang mahal .
    namun sangat efektif
    bayangkan jika kita ingin berkomunikasi dengan keluarga kita
    yang sedang ada di luar negeri ?
    tidak mungkin kan kita minta dy pulang atau sebaliknya
    dengan adanya roaming kita dapat dengan mudah berkomunikasi
    tentunya ini dapat menjadi suat pelepasan perasaan kangen kita karena tidak dapat bertemu dengan keluarga kita tersebut .

    Reply
  4. satrya millyan

    komunikasi adalah salah satu sarana untuk kita memupuk rasa sosial antar sesama manusia…roaming berarti komunikasi kebanyak arah..oleh sebab itu orang bilang “ilmu itu mahal” karna dengan komunikasi kita juga mendapat ilmu dan komunikasi yang banyak arah itu mahal alias butuh waktu banyak

    Reply

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s