Jalan Keluar

Semua manusia memiliki masalah, kecuali dia yang memiliki jalan keluar dan berkenan kepada-NYA

A WAY OUT logo_tag CMYKDari pagi sampai sore saya menikmati kerja dan kerja. Hampir setiap hari dibenturkan dengan masalah, mulai dari paling ringan sampai berat, dan sebagai decision maker atau pengambil keputusan saya berusaha melakukan problem solving yang menguntungkan semua pihak atau win win solution. Walaupun kadang kala tidak sesuai dengan hati nurani saya, tapi apa boleh buat the show must go on dan semua pihak harus happy.
Masalah yang saya hadapi biasanya saya bagi dalam beberapa kategori. Pertama, tentu saja kategori resiko, seberapa besar resiko yang saya ambil, karena terus terang saya bukan risk taker, semakin besar resikonya saya makin menurunkan responsibilitasnya sampai kadang mencapai kata “tidak”. Sebaliknya kalau tidak ada resiko atau resiko kecil maka selalu saya delegasikan, di sini memang delegation of authority sangat diperlukan.
Kedua, adalah menyangkut tanggung jawab baik nilai materi maupun moral. Kalau jumlah atau nilainya besar sekali saya suka melibatkan banyak orang (tanggung renteng)
Ketiga, kalau masalah non teknis. Di sini paling susah, apalagi ada urusannya dengan SDM, rumit sekali karena melibatkan perasaan, sentimen dan emosi. Disini saya perlu konsultan(Singkatan dari Kongkonane wong kesulitan kata temanku).
Tetapi, di luar kisah di atas saya rasa masalah rumah tangga juga cukup rumit, apalagi sudah menyangkut pihak ketiga, keluarga dan pernik pernik masalah, yang sebenarnya tidak ada masalah bisa dijadikan masalah.
Saya sependapat bahwa masalah keluarga ada baiknya diselesaikan internal, melibatkan pihak ketiga biasanya memperkeruh keadaan, kecuali memang kondisi tidak memungkinkan.
Tindakan preventif dengan meningkatkan komunikasi, saling menghormati, percaya dan tidak curiga sungguh berperan, tapi kalau benang sudah ruwet, silent is golden, mengambil keputusan apapun pasti salah. No other way, just silent. Biarlah waktu yang membantu. Tentu saja tidak tinggal diam, yang perlu adalah jauhkan emosi, gelap mata, kesombongan dan egoisme lalu diisi gantinya dengan banyak berdoa, selalu hadir di gereja, mohon petunjuk Tuhan. Hati-hati kalau curhat atau cerita karena bisa jadi bumerang. Bisa diambil jalan terburuk demi menghasilkan yang terbaik.
Berbahagialah kita yang dikaruniai kebahagiaan dan selalu memiliki jalan keluar, sehingga masalah bisa diatasi, cuma bagaimana menemukan jalan keluar itu yang perlu dipikirkan.
Buat keluarga-keluarga yang mempunyai masalah, jangan mengeluh : Oh Tuhan mengapa aku punya masalah besar, tetapi katakanlah masalah jauhlah dari diri kami, karena kami mempunyai Tuhan yang Maha besar.
Semoga kita semua dilindungi, ditolong dan diberkati oleh rahmat cinta Kasih Allah Bapa agar kita berkenan dan bisa mencari jalan keluar setiap kali kita terjebak masalah.
Salam dan doa mengiringi terima kasihku buat Allahku dan buat sahabat-sahabatku.

2 thoughts on “Jalan Keluar

  1. nindyastyan

    Ada pepatah lucu “Masalah akan menjadi sebuah masalah jika masalah tersebut tidak bisa dipecahkan oleh mbah google”. Setiap masalah diciptakan berdampingan dengan jalan keluar. Ada banyak cara untuk mencari jalan keluar. Kuncinya hanyalah doa dan percaya bahwa tak ada masalah yang tak ada jalan keluarnya.

    Reply
  2. Haryanto

    Saya setuju. Berpangku tangan dan just silent tidak akan menyelesaikan apa apa. Menyerahkan semuanya pada Tuhan dan terus berdoa adalah jalan terbaiknya. Semua masalah pasti ada jalan keluarnya.

    Reply

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s