Dasi bukan simbol penampilan, tapi kepercayaan diri (Piere Cardine)
Ada sebuah meeting organisasi, dress code tuksedo. Saya agak kesel juga neh. Biasanya paling batik atau paling-paling jas lengkap full fress. Ini bisa kayak penganten apalagi pakai dasi kupu-kupu, tapi ok juga sih sekali kali kepingin tampil beda, kenapa tidak!!
Para tamu semua sudah hadir. Lampu ruangan sidang di Hotel Ritz Carlton rasanya sengaja diredupkan. Terlihat yang ibu-ibu asyik ngrumpi. Mungkin karena rapat kerja sore ini agak berbeda penampilannya karena ibu-ibu dress codenya baju daerah. Saya sendiri berpikir mana ada rapat kerja kok semua harus rapi begini.
Acara lalu dibuka oleh Menteri Perhubungan yang juga pake Tuksedo. Beliau juga tertawa karena tuksedonya sudah umur 10 tahun mendingan punya saya plus rompi baru 5 tahun. Akhirnya sang ketua memberikan sambutan. Baru kita tahu maknanya karena ternyata hari itu adalah hari Dasi, yang jatuh pada 31 Januari. Beliau memberikan cerita panjang lebar dan sangat menarik (panjang banget ceritanya). Tetapi, yang terang intinya bahwa berdasi bukan untuk penampilan saja, tetapi memberikan komitmen terutama untuk diri kita sendiri dan juga bagi orang lain.
Walau sudah berlalu cukup lama juga sejak acara berdasi, tadi pagi saya mengambil dasi dan mencoba mengikatnya ternyata saya gagal. Saya bilang ke anak saya bahwa di tahun 1975 saya mendapat juara ikat dasi terindah (boleh coba di Kristoforus bikin lomba ikat dasi). Kini, saya harus tersenyum malu ternyata saya sudah lupa cara mengikat dasi sehingga anak saya tertawa. Saya katakan seorang eksekutif harus mampu ikat dasi sendiri. Tidak boleh diikatkan dan tidak boleh pakai dasi jadi yang tinggal dililitkan. Karena dasi itu dipakai punya nilai spiritual. Kalau kita tidak menghargainya, maka hilanglah maknanya.
Saya pernah menjadi pembicara di ulang tahun sebuah Gereja Pantekosta. Hadirin banyak sekali dan ada beberapa pendeta semuanya rapi-rapi dan berwibawa. Sebagian besar hadirin pakai jas lengkap dasi, terutama para pendeta dan majelis. Kalau di gereja saya ga ada tuh masuk gereja pakai jas. Waktu saya menjadi anggota Dewan Paroki Harian (DPH) saya coba kasih contoh pakai jas masuk gereja dan rapat dewan, tapi malah jadi bahan tertawaan.
Saya menjadi pembicara tunggal dalam acara itu. Untungnya saya datang memakai jas juga. Saya diminta membicarakan tentang CUSTOMER PENGHARAPAN, dan sambutan sangat antusias terutama para pemudanya.
Saya tidak tahu dari mana asal muasal dasi. Kayaknya sepertinya leher kita diikat, suatu saat jika diperlukan tinggal ditarik saja kaya kerbau ya.
Dalam mengawali pembicaraan tadi saya menyampaikan kenapa setiap acara (resmi) selalu dress code formal/resmi? Dag dig dug juga saya meluncurkan pertanyaan di hadapan para pendeta besar itu. Mereka juga tak bisa memberikan jawabannya. Saya katakan bahwa berpakaian sebetulnya kita memberikan sebuah komitmen. Bagaimana kalau kita ke gereja dengan pakaian tidak sopan, rok mini, celana pendek, daster, kaos oblong?
Memang tidak ada satu pun peraturan, baik tertulis maupun tidak tertulis, yang melarangnya, kecuali atas dasar asas etika itu pun tidak jelas, yang dilarang mungkin kalau telanjang saja.
Perumpamaan tentang pesta tanpa tamu dan undangan yang tidak hadir (bantuin saya donk perikop ini di mana dan ayat berapa). Lalu, tuan pesta mencari siapa saja yang ada di tepi jalan untuk masuk dalam pesta, tetapi setelah semua hadir ternyata sebagian besar ditolak karena tidak berpakaian layak !!!
Perumpamaan ini yang mengajak kita supaya memakai pakaian sopan pada saat masuk gereja. Saya katakan bahwa sebelum menghias hati sanubari dengan cinta yang indah, hiaslah badan kita. Ibu-ibu boleh make up dulu secantik mungkin sebelum ke gereja. Bapak-bapak boleh pakai baju yang bagus. Karena dengan demikian maka hati kita juga siap dengan suka cita besar.
Saya beri perumpamaan begini cobalah seorang pendeta di atas mimbar pakai celana pendek dan kaos oblong. Nah pasti khotbahnya tidak didengar. Demikian juga pastor kalau mau khotbah tampangnya kucel dan rambutnya ngejibrak walahualam!
Dasi, simbol white colar, excecutive, orang besar, tapi sebenarnya bukan itu yang kumaksud, tetapi komitmen. Orang biasa saja bisa jadi baik, apa lagi komitmen orang berdasi. Jadi, cahaya akan hidup dan lebih terang. Di sini cuma positive thinking saja karena banyak tikus berdasi, petani berdasi, dan maling berdasi. Istilah negatif tidak kita bicarakan.
Tetapi berpakaian lengkap dan formal juga berlaku bagi hati kita dalam hidup sehari hari sampai kita menutup mata nanti saat menghadap Bapa di surga. Semoga damai mendampingi Anda semua.
Penampilan kesan pertama saat berjumpa dengan orang. Kita harus berpakaian sesuai dengan acara tersebut. Kalau tidak bisa-bisa kita menjadi bahan omongan orang-orang.
Untuk datang ke rumah Tuhan, hendaknya kita memakai baju yang sopan. Kita akan menghadap Raja dari segala raja. jadi sudah seharusnya kita berpakaian rapi. tapi banyak orang sekarang kadang suka melanggar peraturan tidak tertulis ini. saya pernah melihat ada seorang gadis yang memakai baju tanpa lengan untuk datang ke gereja. itu sangat tidak sopan. seharusnya kita lebih menjaga cara berpakaian kita untuk masuk ke rumah TUhan
memakai pakaian untuk kebaktian di gereja harus pakaian yang sopan karena ini untuk memuji dan memuliakan nama Tuhan, dan bukan hanya pakaian yang harus sopan, hati kita juga harus siap dengan membawa sukacita. berpakaian yang sopan ke gereja juga untuk berkomitmen menyerahkan seluruh hidupmu kepada Tuhan. kita tidak boleh seenaknya berpakaian yang sembarangan kepada Tuhan karena dia adalah raja segala raja dan tuan segala tuan. dan kita harus menghormati dia seperti kita menghormati diri kita sendiri.
menurut saya penampilan dalam suatu acara itu sangat penting karena kita akan bertemu dengan orang-orang yang tidak kenal sama sekali,kalau penampilan kita jelek maka tidak ada satu pun yang mau mengenal kita.jadi menurut saya penampilan itu nomor satu.setidaknya kita harus memakai pakaian yang lebih formal dengan memakai dasi,dasi juga salah satu pelengkap dalam berpakaian formal.
menurut saya penampilan itu penting tetapi tergantung juga pada situasi dan kondisi dimana kita sedang berada, misalnya di kantor tidak mungkin kita memakai baju tidur dan begitu juga di tempat bersantai tidak mungkin kita berpakaian secara formal maka dari itu seseorang harus tau menempatkan diri pada saat berpenampilan.
Penampilan fisik merupakan salah satu faktor pertama orang lain dalam menilai diri kita.Kita harus menyesuaikan penampilan kita sesuai dengan keadaan sekitar , apabila kita sedang berada ditempat suci seperti gereja , seharusnya kita berpakaian yang lebih sopan , walaupun hati kita yang dinilai oleh Tuhan.
dresscode diperlukan dalam acara2 tertentu, dan perlu membaca situasi kapan kita menggunakan dan untuk acara apa.
jujur saya sangat menyukai jas setelan lengkap, membuat saya lebih percaya diri. dengan kepercayaan diri maka kita bisa tampil berani dan berbeda dari yang lainnya.
Berpakaian rapi dan sopan dimanapun kita berada, terutama saat kita harus berhadapan dengan orang lain dapat menciptakan kesan tersendiri. Orang lain dapat merasa dihargai. Berpakaian rapi dapat menambah kepercayaan diri karena dengan berpakaian layak dapat mencerminkan pribadi kita. Menghargai diri sendiri merupakan awal dari sikap menghargai orang lain.
Dari sebuah penampilan tidak bisa dilihat dari benda2 yang dipakai oleh seseorang tersebut , melainkan dengan tata cara mereka dalam berpakaian , dan juga kerapihan seseorang dalam berpakaian . berpakaian rapi adalah lambang dari seseorang tersebut memiliki tingkah laku dan tata tertib yang baik , dan juga memiliki etika yang baik . seseorang terkadang melihat orang lain dengan dari cara orang tersebut berpakaian , karena jika dari pakaian mereka tidak rapi , maka terkadang orang bilang hidup’a pun juga pasti tidak rapi . 🙂
Ada baiknya juga kita mencoba sesuatu yang baru dalam kehidupan, meskipun anda agak kesel menggunakan dress code tuksedo, mungkin ada yang suka melihat anda memakai dress code tuksedo. Menurut anda mungkin aneh, tapi tanggapan orang mungkin tidak. Dengan membaca artikel ini, saya mendapat pengetahuan tentang hari “dasi” dan ternyata dasi mempunyai lambang komitmen…
bagaimana bisa sebuah dasi menjadi sebuah lambang komitmen? >.<
Penampilan memang diperlukan dalam kehidupan modern ini, jika kamu mempunyai penampilan yang norak, hanya sedikit orang yang mau berteman dengan kamu. Sebenarnya di mata Tuhan itu semua manusia sama, kita hanya perlu berpakaian rapi dan sopan. Pendeta yang sangat memperhatikan penampilan agar terlihat mewah, terkadang lupa diri….
menurut saya ketika di manapun kita berada kita harus berusaha tampil rapi dan juga menggunakan sikap yang baik…karena dari penampilan dan sikap kita, kita bisa memberikan gambarana akan pencipta kita
Penampilan merupakan hal yang sangat penting sekali dalam hidup kita. Dimanapun kita berada, kita harus berpenampilan baik dan bersikap dengan baik kapanpun.
dasi adalah lambang dari kepribadian seseorang, dalam dunia usaha jika seseorang tidak memakai dasi, maka seseorang tersebut tidak pernah terlihat seperti seorang karyawan yang sukses dalam dunia usaha.
dengan penampilan yang menarik, tentu saja dapat membuat seseorang menjadi percaya diri. walaupun dasi bagi beberapa orang sesuatu yang tidak penting, tapi buat seorang yang mengetahui fungsinya lebih suka memakainya, bisa dilihat oleh pembawa acara resmi, pengusaha besar, para dirut, dll, mereka semua senang memakai dasi untuk meningkatkan penampilan dan kepercayaan diri. karena dasi merupakan simbol kewibawaan.
Penampilan adalah hal yang sangat penting karena dengan penampilan orang lain bisa menilai kepribadian kita.Selain itu berpakaian harus melihat situasi dan kondisi.Sebagai contoh di kantor agar terlihat sopan,kita harus menggunakan dasi.Berpakaian tidak harus mahal agar terlihat keren,melainkan harus terlihat rapi dan sopan
berpakaian rapi dan sopan itu penting karena akan di nilai oleh orang lain tersebut. kalau kita bekerja di kantor harus menggunakan dasi tersebut, agar di lihat oleh orang lain bahwa kita berpakaian rapi dan juga kelihatan sebagai orang perkantoran.
Dalam simbol baju yang dipakai, dasi adalah sebuah aksesoris yang tidak lepas dari style. Dasi dalam kehidupan merupakan simbol kepercayaan diri yang ada dalam diri masing-masing untuk membuat kita berani menampilkan diri.
Memakai dasi bukan hanya untuk bergaya atau sebagai penampilan saja, namun makna dan artinya lah yang harus kita ambil. Karena memakai dasi memiliki makna bahwa kita siap berpenampilan baik adanya. Kita juga harus menunjukkan pribadi yang sopan dihadapan orang lain. Banyak orang yang ingin bisa menggunakan dasi seperti para pengusaha besar, namun itu semua belum tercapai. Mengapa demikian ? Karena untuk seperti itu kita harus menjadi orang sukses terlebih dahulu baru akan dipandang oleh orang lain.
berpenampilan rapi itu harus dan wajib kemanapun kita, karena berpenampilan rapi adalah salah satu cara pandang orang terhadap kita apakah kita orang yang baik atau tidak.
Topik yang menarik tentang dasi,
sebuah acara dengan, gaya yang tampil beda itu merupakan suatu yang keren (dalam hal positif)
dari penampilan orang juga bisa dinilai, karena sebelum orang melihat hati seseorang adalah dari apa yang terlihat oleh mata dahulu,,
tetapi menurut saya yang harus dipersiapkan terlebih dahulu yaitu adalah hati, karena dari hati akan timbul keluar, sebab orang yang keras hatinya akan sulit dibentuk,
dalam hal beribadah ke gereja, tentu kita harus mempersiapkan hati dengan sepenuhnya agar bisa dibentuk olehNya. kita harus siap luar dalam 😀
seandainya kita pergi ke undangan pakai kemeja dan jas tapi gak pakai dasi kita akan merasa sendiri kurang rapi dan tidak sopan kepada orang yang mengundang kita ke pesta nya.
dengan memakai dasi seseorang akan terlihat lebih rapih dan berwibawa..
Dasi mempunyai simbol negatif dan positif. Dasi yang melambangkan ketampanan seseorang untuk mewakili sekelompok masyarakat yang berpenghasilan menengah keatas. Dasi sangat berguna bagi dalam dunia marketing karena dengan menggunakan dasi mereka akan terlihat lebih percaya diri, dan menjadi daya pikat tersendiri dalam Marketing. Tetapi ada saja orang yang menyalah gunakan dasi seperti seorang penipu yang menggunakan dasi untuk memperdaya korbannya,sehingga korban akan masuk ke dalam mangsanya.
dasi melambangkan persaaan / kebribadian org . salah memilih dasi org bisa mengangap kita berbeda pula .
apbila seseorang memakai dasi maka orang tersebut akan terlihat wibawa nya, maka orang itu akan disegani oleh orang lain, dan membuat orang yang memakai dasi akan terlihat sukses.
untuk datanng kerumah siapapun orang pasti selalu berpakaian rapi agar dipandang bagus tapi juga harus sesuai dengan acara. agar tidak dianggap aneh oleh orang lain. dengan memaakai kemeja dasi dan jas biasa orang tersebut lebih diseganin sama hampir semua orang
Kita harus selalu berpakaian rapi dan sopan, karena dengan berpakaian rapi dan sopan itu berarti menunjk kepribadian kita sehari-hari dilingkungan masyarakat, kantor, sekolah, dan dimana saja kita berada. dan pasti dengan berpakaian rapi dan sopan akan enak dipandang oleh orang yang melihat kita.
penampilan mempengaruhi kesan orang terhadap kita,,
jika kita berpakaian rapi tentu orang akan segan dan menghormati kita lain hal nya jika kita memakai pakaian yangh terbuka tentunyaorang akan berfikiran yang negatif tentang kita,
maka berpakaian rapi itu menjadi salah satu hal yang penting bagi kita.
Penampilan memang bukan yang terpenting.Tapi penampilan itu penting.Orang lain akan memberikan kesan yang negatif ketika kita tidak berpakaian yang tepat pada tempatnya.Kita pun pasti akan merasa risih ketika melihat penampilan yang seakan sama sekali tak pernah diurus.Penamilan memperngaruhi pandangan orang tentang statusmu.
dalam setiap keadaan kita harus bisa berpakaian rapi dan bersikap yang sopan terutama pada saat berada di Gereja .karenai kita ke rumah Tuhan dan menghadap-Nya. penampilan memang perlu di perhatikan oleh setiap orang agar merasa percaya diri.
penampilan kita memang penting, namun harus kita yang lebih penting adalah tata ramah dan sikap kita. percuma kita berpenampilan baik namu kita tidak mempunyai sikap tata rama. kemasan yang indah maka isinya pun harus indah 🙂
Saya agak kesel juga neh. Biasanya paling batik atau paling-paling jas lengkap full fress. Ini bisa kayak penganten apalagi pakai dasi kupu-kupu, tapi ok juga sih sekali kali kepingin tampil beda.
Jas dan dasi jika dipakai bersamaan pasti akan serasi, orang yang memakainya akan terlihat rapi, keren dan berwibawa. pada umumnya dipakai pada saat menghadiri acara besar/mewah dan bertemu dengan beberapa orang yang di anggap penting, sedangkan untuk bertemu orang penting saja kita harus terlihat rapi begitu juga lah untuk bertemu dengan Tuhan kita harus terlihat rapi dan sopan.
seandainya kita pergi ke undangan pakai kemeja dan jas tapi gak pakai dasi kita akan merasa sendiri kurang rapi dan tidak sopan kepada orang yang mengundang kita ke pesta nya.
Hal yang harus diperhatikan saat berjumpa dengan oranglain kita harus berpenampilan baik. Artikel ini berbicara tentang dasi, dasi juga merupakan salah satu alat tambahan dalam penampilan kita..
melalui penampilan memang bukan cara yang tepat untuk menilai seseorang, yang terpenting adalah pikiran hati, dan perilaku dari seseorang itu.