Awal dari suatu kebangkitan kembali adalah menyembuhkan sakit hati.
Sebelum menikmati segala keindahan, kenyamanan dan suka cita di dunia ini, memang kita harus bersyukur kepada sang Chalik atau Pencipta. Coba lihatlah sesuatu yang kita buat, mungkin sesaat saja selanjutnya kita sudah lupa. Kita tidak menyayanginya bahkan kita mengabaikannya karena kesibukan, kebencian, bahkan karena ada yang lain yang lebih cantik. Tidak demikian dengan Tuhan kita. Mulai dari lahir kita sudah dirawat, disayang dan dibelai sampai akhir kita menutup mata.
Dari sisi manusia, sumber kegagalan, adalah hati kita karena apa yang kita kerjakan adalah untuk memenuhi kemauan kita. Bisa kita sedikit mundur di tahun 2008 dalam Olimpiade Beijing. Yi Shi Ling, seorang penembak Cina meraih medali emas. La ditanya oleh wartawan bagaimana anda bisa menduduki puncak kejayaan dalam bidang menembak. Jawabnya aku menang karena pernah gagal. Kemenangan ini adalah hadiah dari suatu kegagalan. Sungguh luar biasa. Hari ini di Olimpiade London Yi Shi Ling kembali mempersembahkan medali emas pertama di anjang bergengsi ini di lapangan tembak 10 meter senapan angin putri.
Kalau kita lihat semua atlet dunia, mereka semua pernah gagal, tetapi mereka bisa menjadi juara kembali. Itu karena mereka tidak putus asa, tetapi bangkit kembali. Mereka berjuang, berjuang, dan berjuang. Inilah yang dinamakan nilai sportifitas, tidak ada sakit hati, tidak ada kecewa dan tidak ada putus asa.
Awal suatu kebangkitan kita harus mulai dari hati kita yang paling dalam. Itu memampukan kita memandang kegagalan dari sisi positif, jauhkan pikiran negatif dan mampu mengendalikan CINTA dalam hati kita.
Bangkit kembali, suatu kata yang mudah diucapkan tapi sangat sulit dijalankan karena harus diisi dengan kemauan keras, komitmen, mental dan spiritual yang kuat.
Dan persiapan utama adalah menghilangkan sakit hati dan semua pikiran negatif dalam hati kita. Kemudian kita mengisinya dengan pikiran positif, mau maju, pantang mundur, dan mencari jalan (karena apa yang engkau cari engkau pasti mendapatkan, ketuklah maka pintu akan dibuka)
Kendala yang dialami kita saat mau bangkit kembali dan harus dihilangkan yaitu: malu, rendah diri, sakit hati, dendam, termasuk keserakahan, tidak percaya diri, kecurangan, kesombongan dan keangkuhan. Saat hal-hal negatif itu hilang lalu diganti dengan pikiran positif : rendah hati, mau bersahabat, sabar, perlu nasehat, penuh senyum dan suka cita, jangan putus asa dan hidup penuh kesehatan, menyayangi keluarga seperti anak, istri, suami dan cucu, tapi jangan lupa tekuklah lututmu dan berdoa. Jika perlu bawa dalam puasa.
Kegagalan bisa menjadi momok, tapi sekaligus bisa menjadi Malaikat penolong. Seorang konglomerat yang masuk 10 besar orang terkaya, pernah bercerita masa mudanya yang penuh kegagalan dan nasib buruk. Dia pernah 3 kali kehilangan sepeda. Sepeda adalah modal utama saat itu, katanya demikian: “Saya bersyukur karena saya kehilangan sepeda, karena kini saya naik Roll Royce, kalau dulu saya tidak kehilangan sepeda mungkin saya masih naik sepeda!! Betul juga yaaa!!!
Ada kisah seorang terkaya di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Ke mana-mana masih naik sepeda tua dan butut. Di usia mendekati 80 tahun lebih masih sehat walafiat. Ia ditanya warga : “Om kenapa harus naik sepeda? Sedang anak-anaknya sudah naik mercedez?”
Kata beliau: “Naik sepeda itu sehat, lagian saya ini anaknya orang MISKIN, tapi anak-anak saya itu anaknya orang KAYA, jadi pantaslah mereka naik mercedez.” ”
Sungguh hatiku penuh suka cita, kalau kita mau kembali bangkit, maju dan jangan putus asa. Letakkan semua usaha kita di kaki Tuhan. berdoa dan berdoa. Cari sahabat dan kenalan. Sharing dan bertukar pikiran. Cari nasihat-nasihat orang tua. Berbagi kasih dengan keluarga. Sabar dan tidak lupa senyum. Tuhan memberkati dalam damai, sehat dan sukacita.
saya sangat setuju, biasanya orang suka berlarut2 dalam keterpurukan dan tidak tahu bagaimana mereka harus bangkit.
Tidak ada salahnya untuk mencoba dan mencoba. Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda,meskipun dilanda putus asa dan kekecewaan yang mendalam, jangan takut untuk bangkit kembali. Tuhan akan memberkati orang yang mau berusaha, dari kegagalan yang pernah dialami, akan mendapatkan hasil yang memuaskan.
Berkaca dari kegagalan manusia memang perlu bangkit untuk memperbaiki kesalahan, kita bisa bangkit jika kita mau dan berniat melakukannya. Jangan terpuruk dan memupuk keputusasaan yang menghampiri, tapi berpikirlah mengapa kita bisa gagal dan apa yang perlu untuk diperbaiki. Setidaknya kita mampu untuk membawa diri keluar dari belenggu yang memenjarakan kita karena kesalahan ataupun kegagalan.
menurut saya kalau kita hanya terpuruk terus dalam kegagalan kapan kita akan bangkit dan maju lagi ? apakh kit harus tetp berdiam diri seperti itu?.
Berdirilah dan bangkit kembali karena Tuhan selalu beserta kita 🙂
Benar. Tidak seharusnya kita berlarut-larut dalam suatu masalah atau kesedihan. Apalagi lari dari kenyataan. Itu tidak ada gunanya. Karena hanya akan menjadi janggalan di dalam hati, dan membuat hidup kita tidak nyaman. Sebaiknya kita harus hadapi semua itu apapun resikonya.
Sering kali kita salah mengartikan kata bangkit kembali. Banyak diantara dari kita hanya bangkit dari keterpurukan tetapi sesungguhnya didalam hatinya masih menyimpan rasa sakit dan luka mendalam dan malahan ingin melakukan balas dendam. Sesungguhnya bangkit kembali yaitu benar-benar melupakan segala kejadian buruk dimasa lalu, memberikan maaf atau tidak menyimpan dendam terhadap orang yang melakukan hal tersebut dan kemudian bangkit untuk menjalani kehidupan yang lebih baik lagi.
segala sesuatu yang kita kerjakan bila gagal harus bangkit kembali walau gagal lama itu tak menjadi masalah