Kemewahan dibutuhkan tapi juga tidak diingini.
Kami mendarat di Singapura Rabu malam dengan pesawat Garuda, landasan di Terminal 3 Changi Airport Singapura. Kesan saya memang pantas T3 Changi mendapat penghargaan dan masuk dalam Guiness Book of Record, sebagai airport termewah di dunia. Pada saat rencana pembangunan T3 dengan super kemewahan terjadi dialog cukup alot, karena investor ragu akan keputusan pemerintah, bahkan sempat ada pembatalan lelang, tapi akhirnya jadi juga terminal termewah ini dan termahal di dunia.
Pengaruh kemewahan terhadap kehidupan manusia cukup panjang sejarahnya. Bagaimana manusia khususnya keluarga raja-raja, para orang kaya hidup di jaman Romawi. Sisa sisa sejarah masih mencatat, baik bangunan, pangan dan sandang, kemewahan pesta-pesta dan hidup foya foya.
Saat sekarang kita juga bisa lihat mobil-mobil mewah di jalan raya. Apartemen dan mal mewah, kehidupan tuan-tuan tanah, konglomerat dan pengusaha yang hidup berkelimpahan. Di sisi lain begitu banyak rakyat yang masih hidup susah. Makan susah dan tidak ada tempat tinggal. Dalam kehidupan sehari-hari kenyataan ini tidak bisa kita hindari.
Fenomena ini saya rasa terjadi saja dimana-mana. Kesenjangan dan jurang pemisah yang begitu dalam. Sadar atau tidak sadar peran Gereja sebagai jembatan tentu diperlukan sekali.
Gereja di Jakarta dan gereja di Papua sangat berbeda, tapi misi dan visi sama, yakni menyelamatkan umat manusia. Saya pernah bersama beberapa pastor terlibat dalam pembangunan sebuah gereja di Sentani Jayapura sekitar tahun 90-an dengan dana yang sangat terbatas dan swasembada umat. Saya masih ingat setiap anak sekolah, kalau berangkat pagi harus wajib membawa sebuah batu kali. Semen sangat susah saat itu jadi dinding dibuat dari susunan batu dan atap seng. Akhirnya jadi juga gerejanya, sampai sekarang gereja sudah direnovasi dan bagus.
Mewah, sampai mana batasnya? Kita kenal kaul kemiskinan untuk menghindar dari hidup mewah, tapi sampai di mana batasnya barang mewah, seperti hanbdphone, blackberry, Iphone, dan Ipad? Saya rasa ini sudah bukan barang mewah lagi. Kalau dulu ada Virtu phone, dengan harga 10,000 USD, sekarang sudah hilang. Seorang pengemis di pinggir jalan saja sudah pakai handphone. Kalau malam tahun baru, seluruh dunia membuang uang milyaran dollar untuk kembang api, terutama pesta kembang api 1 jam di Shang Hai yang menghabiskan uang besar sekali atau di Water Front dan Sydney Bridge.
Tentu ini juga bagian dari kemewahan. Pakaian wanita dan asesorisnya seperti parfume, perhiasan, dan intan berlian adalah semua kemewahan. Ini hampir sudah bisa dinikmati banyak orang karena semakin banyak orang kaya hidup di dunia ini.
Permasalahannya sekarang bagaimana sikap kita terhadap hidup MEWAH? Saya tidak tahu persis aturan main, tapi kita harus hidup sederhana, hemat dan berbagi rasa dengan saudara kita yang miskin. Bagi saudara kita yang kaya, pemikirannya untuk apa harta benda ini semua kalau tidak dinikmati? Wong mati semua tidak dibawa? Lalu apa yang perlu di hemat?
Saya melihat 3 (tiga) hal dari sisi kemewahan. Pertama, kecemburuan sosial yang ditimbulkan kalau kekayaan itu dipergunakan dan dipamarkan secara berlebihan terutama pandangan sosial. Kedua, pengaruh terhadap sebuah penghasilan, karena kalau orang kaya tidak memakai uangnya untuk dibelanjakan, maka kekayaan tidak memiliki multiple function atau tidak membuat orang lain ikut menikmatinya. Ketiga, faktor kehidupan sosial ekonomi dan kebudayaan, yang tentu saja banyak berdampak positif bagi kehidupan terutama orang orang kaya. Ia sebagai pertumbuhan kehidupan sosial budaya manusia.
Saya sendiri sepakat kalau hidup harus sederhana, tetapi batasan hidup mewah memang perlu kita hayati dari hati kita yang paling dalam. Bagaimana sepantasnya kita hidup? Dari sini peran gereja akan terlihat. Peran para pastor dalam mengambil bagian dalam kehidupan umat. Mari kita mengambil sikap positif bagaimana hidup kita dan bagaimana peran kita dan solusi terhadap kehidupan yang mewah. Tuhan memberkati kita semua dan memberi kita kemampuan menikmati berkat rejeki dan kehidupan kita.
saya cukup setuju dengan pernyataan diatas..bahwa hidup mewah sangat diidamkan oleh hampir seluruh manusia dibumi ini.dimana kita sudah tidak asing lagi melihat manusia saling berlomba lomba untuk menunjukan kekayaan yang didapatnya tanpa melihat sisi lain dibalik keberhasilannya…masih banyaknya kaum minoritas yang tidak menikmati kehidupan yang mewah dan mungkin ada yang dirugikan akibat keegoisan manusia untuk berlomba lomba untuk memperkaya dirinya sendiri….
faktor-faktor inti yang saya ambil dipernyataan diatas antara lain
Pertama, kecemburuan sosial yang ditimbulkan kalau kekayaan itu dipergunakan dan dipamarkan secara berlebihan terutama pandangan sosial.
Kedua, pengaruh terhadap sebuah penghasilan, karena kalau orang kaya tidak memakai uangnya untuk dibelanjakan, maka kekayaan tidak memiliki multiple function atau tidak membuat orang lain ikut menikmatinya.
Ketiga, faktor kehidupan sosial ekonomi dan kebudayaan, yang tentu saja banyak berdampak positif bagi kehidupan terutama orang orang kaya. Ia sebagai pertumbuhan kehidupan sosial budaya manusia.
dari ketiga faktor tersebut yang menyebabkan manusia menjadi egois dan individualis terhadap pandangannya antar sesama manusia dan sangat berambisi besar pada dirinya sendiri tanpa memikirkan yang lainnya
saya cukup setuju dengan pernyataan diatas..bahwa hidup mewah sangat diidamkan oleh hampir seluruh manusia dibumi ini.dimana kita sudah tidak asing lagi melihat manusia saling berlomba lomba untuk menunjukan kekayaan yang didapatnya tanpa melihat sisi lain dibalik keberhasilannya…masih banyaknya kaum minoritas yang tidak menikmati kehidupan yang mewah dan mungkin ada yang dirugikan akibat keegoisan manusia untuk berlomba lomba untuk memperkaya dirinya sendiri….
faktor-faktor inti yang saya ambil dipernyataan diatas antara lain
Pertama, kecemburuan sosial yang ditimbulkan kalau kekayaan itu dipergunakan dan dipamarkan secara berlebihan terutama pandangan sosial.
Kedua, pengaruh terhadap sebuah penghasilan, karena kalau orang kaya tidak memakai uangnya untuk dibelanjakan, maka kekayaan tidak memiliki multiple function atau tidak membuat orang lain ikut menikmatinya.
Ketiga, faktor kehidupan sosial ekonomi dan kebudayaan, yang tentu saja banyak berdampak positif bagi kehidupan terutama orang orang kaya. Ia sebagai pertumbuhan kehidupan sosial budaya manusia.
dari ketiga faktor tersebut yang menyebabkan manusia menjadi egois dan individualis terhadap pandangannya antar sesama manusia dan sangat berambisi besar pada dirinya sendiri tanpa memikirkan yang lainnya
Kemewahan dibutuhkan tapi juga tidak diingini.
Kami mendarat di Singapura Rabu malam dengan pesawat Garuda, landasan di Terminal 3 Changi Airport Singapura. Kesan saya memang pantas T3 Changi mendapat penghargaan dan masuk dalam Guiness Book of Record, sebagai airport termewah di dunia. Pada saat rencana pembangunan T3 dengan super kemewahan terjadi dialog cukup alot, karena investor ragu akan keputusan pemerintah, bahkan sempat ada pembatalan lelang, tapi akhirnya jadi juga terminal termewah ini dan termahal di dunia.
Pengaruh kemewahan terhadap kehidupan manusia cukup panjang sejarahnya. Bagaimana manusia khususnya keluarga raja-raja, para orang kaya hidup di jaman Romawi. Sisa sisa sejarah masih mencatat, baik bangunan, pangan dan sandang, kemewahan pesta-pesta dan hidup foya foya.
Saat sekarang kita juga bisa lihat mobil-mobil mewah di jalan raya. Apartemen dan mal mewah, kehidupan tuan-tuan tanah, konglomerat dan pengusaha yang hidup berkelimpahan. Di sisi lain begitu banyak rakyat yang masih hidup susah. Makan susah dan tidak ada tempat tinggal. Dalam kehidupan sehari-hari kenyataan ini tidak bisa kita hindari.
Fenomena ini saya rasa terjadi saja dimana-mana. Kesenjangan dan jurang pemisah yang begitu dalam. Sadar atau tidak sadar peran Gereja sebagai jembatan tentu diperlukan sekali.
Gereja di Jakarta dan gereja di Papua sangat berbeda, tapi misi dan visi sama, yakni menyelamatkan umat manusia. Saya pernah bersama beberapa pastor terlibat dalam pembangunan sebuah gereja di Sentani Jayapura sekitar tahun 90-an dengan dana yang sangat terbatas dan swasembada umat. Saya masih ingat setiap anak sekolah, kalau berangkat pagi harus wajib membawa sebuah batu kali. Semen sangat susah saat itu jadi dinding dibuat dari susunan batu dan atap seng. Akhirnya jadi juga gerejanya, sampai sekarang gereja sudah direnovasi dan bagus.
Mewah, sampai mana batasnya? Kita kenal kaul kemiskinan untuk menghindar dari hidup mewah, tapi sampai di mana batasnya barang mewah, seperti hanbdphone, blackberry, Iphone, dan Ipad? Saya rasa ini sudah bukan barang mewah lagi. Kalau dulu ada Virtu phone, dengan harga 10,000 USD, sekarang sudah hilang. Seorang pengemis di pinggir jalan saja sudah pakai handphone. Kalau malam tahun baru, seluruh dunia membuang uang milyaran dollar untuk kembang api, terutama pesta kembang api 1 jam di Shang Hai yang menghabiskan uang besar sekali atau di Water Front dan Sydney Bridge.
Tentu ini juga bagian dari kemewahan. Pakaian wanita dan asesorisnya seperti parfume, perhiasan, dan intan berlian adalah semua kemewahan. Ini hampir sudah bisa dinikmati banyak orang karena semakin banyak orang kaya hidup di dunia ini.
Permasalahannya sekarang bagaimana sikap kita terhadap hidup MEWAH? Saya tidak tahu persis aturan main, tapi kita harus hidup sederhana, hemat dan berbagi rasa dengan saudara kita yang miskin. Bagi saudara kita yang kaya, pemikirannya untuk apa harta benda ini semua kalau tidak dinikmati? Wong mati semua tidak dibawa? Lalu apa yang perlu di hemat?
Saya melihat 3 (tiga) hal dari sisi kemewahan. Pertama, kecemburuan sosial yang ditimbulkan kalau kekayaan itu dipergunakan dan dipamarkan secara berlebihan terutama pandangan sosial. Kedua, pengaruh terhadap sebuah penghasilan, karena kalau orang kaya tidak memakai uangnya untuk dibelanjakan, maka kekayaan tidak memiliki multiple function atau tidak membuat orang lain ikut menikmatinya. Ketiga, faktor kehidupan sosial ekonomi dan kebudayaan, yang tentu saja banyak berdampak positif bagi kehidupan terutama orang orang kaya. Ia sebagai pertumbuhan kehidupan sosial budaya manusia.
Saya sendiri sepakat kalau hidup harus sederhana, tetapi batasan hidup mewah memang perlu kita hayati dari hati kita yang paling dalam. Bagaimana sepantasnya kita hidup? Dari sini peran gereja akan terlihat. Peran para pastor dalam mengambil bagian dalam kehidupan umat. Mari kita mengambil sikap positif bagaimana hidup kita dan bagaimana peran kita dan solusi terhadap kehidupan yang mewah. Tuhan memberkati kita semua dan memberi kita kemampuan menikmati berkat rejeki dan kehidupan kita.
kemewahan bukan lah segalanya…harta pun tidak akan berarti apabila kita tidak membagi 10% untuk orang yang membutuhkan.
Kemewahan adalah hal duniawi yang tidak bisa di hindarkan dan di pungkiri oleh setiap orang di dunia ini. Tetapi kemewahan juga bisa menghancurkan diri kita sendiri, contoh nya hal tersebut bisa membuat kita malas melakukan aktivitas karena di manjakan dengant eknologi yang maju.
Pengaruh kemewahan terhadap kehidupan manusia cukup panjang sejarahnya, Saat sekarang kita juga bisa lihat mobil-mobil mewah di jalan raya. Apartemen dan mal mewah, kehidupan tuan-tuan tanah, konglomerat dan pengusaha yang hidup berkelimpahan. Di sisi lain begitu banyak rakyat yang masih hidup susah. Makan susah dan tidak ada tempat tinggal. Dalam kehidupan sehari-hari kenyataan ini tidak bisa kita hindari,setiap orang pasti pengen mewah karena mewah dapat merubah kehidupan seseorang dari segala segi
kalau menurut saya pribadi, orang yang ingin menikmati kehidupan bermewah” itu sah saja..
selama uang yang ia gunakan tidak didapat dari hasil merugikan orang lain atau utang, hidup sederhana atau ingin hidup mewah itu hanya tentang pilihan masing” orang..:D
saya cukup setuju dengan pernyataan diatas..bahwa hidup mewah sangat diidamkan oleh hampir seluruh manusia dibumi ini.dimana kita sudah tidak asing lagi melihat manusia saling berlomba lomba untuk menunjukan kekayaan yang didapatnya tanpa melihat sisi lain dibalik keberhasilannya…masih banyaknya kaum minoritas yang tidak menikmati kehidupan yang mewah dan mungkin ada yang dirugikan akibat keegoisan manusia untuk berlomba lomba untuk memperkaya dirinya sendiri….
faktor-faktor inti yang saya ambil dipernyataan diatas antara lain
Pertama, kecemburuan sosial yang ditimbulkan kalau kekayaan itu dipergunakan dan dipamarkan secara berlebihan terutama pandangan sosial.
Kedua, pengaruh terhadap sebuah penghasilan, karena kalau orang kaya tidak memakai uangnya untuk dibelanjakan, maka kekayaan tidak memiliki multiple function atau tidak membuat orang lain ikut menikmatinya.
Ketiga, faktor kehidupan sosial ekonomi dan kebudayaan, yang tentu saja banyak berdampak positif bagi kehidupan terutama orang orang kaya. Ia sebagai pertumbuhan kehidupan sosial budaya manusia.
dari ketiga faktor tersebut yang menyebabkan manusia menjadi egois dan individualis terhadap pandangannya antar sesama manusia dan sangat berambisi besar pada dirinya sendiri tanpa memikirkan yang lainnya
Yang aaya ambil sari kutipan diatas adalah manusia diciptakan untuk saling tolong menolong antar umat manusia..jadi janganlah kita menjadi sombong ataupun angkuh terhadap apa yg kita capai selama ini
MEWAH siapa yang tidak menginginkan keadaan hidup yang demikian baik yang penuh dengan kenyamanan dan harta. tetapi banyak orang yang hidup mewah yang tidak merasa bahwa kehidupan nya berarti dan serba kecukupan.
mereka yang hidup dalam kemewahan tetapi tidak diimbangi dengan iman yang kuat akan terjerumus kedalam masalah duniawi, seperti seks, alkohol, narkotik dsb.
untuk itu, agar hidup kita bermakna marilah imbangi hidup kita dengan iman yang kuat, mendekatkan diri pada yang Maha Esa., serta mengucapkan syukur pada Nya maka hidup kita akan terasa indah meskipun tidak hidup dalam kemewahan.
saya sependapat dengak artikel ini kalau hidup emang harus sederhana, tetapi sebaiknya jangan terlalu sederhana, ada saatnya kita untuk menikmati lebih apa yang sudah kita miliki dan peroleh, dan akan lebih baik lagi misalnya kita nikmati bersama dengan orang yang kurang mampu. jika kita punya harta berlebih maka berbagi lah, karena itu tidak akan membuat kita jatuh miskin, dan bisa saja tuhan malah menambah rejeki buat kita.
mewah bukan hanya berarti kaya raya, terkadang hidup mewah cukup untuk tidur, makan dan jalan-jalan untuk sebagian orang. karna kalau kita bicara hidup mewah. mewah ini tergantung pada level kita. dimana level posisi keuangan kita. dan yang paling penting dalam hidup adalh bukan hidup mewah tapi hidup bahagia. bukan mewah. karna hidup mewah berarti kita bisa hidup bahagia, akan tetapi orang bahagia pasti hidup mewah.
kemewahan merupakan sebuah berkah rejeki dari Tuhan yang Maha Kuasa,,, di samping itu, orang yang menikmati kemewahan, harusnya bisa saling berbagi dengan yang lain dan harus merasa bersyukur
kemewahan menurut saya bukan ditunjukkan dengan menggunakan perhiasan atau pakaian mewah atau gadget yang terbaru, menurut saya kemewahan itu terdiri dari personaliti dari diri org itu sendiri, bagaimana dia bisa memewahkan dirinya dengan cara yang luar biasa serta kondisi yang sederhana.
mewah dibutuhkan namun jg diinginkan. menurut saya mksd dr kata2 ini adalah mewah itu dibutuhkan dikarenakan untuk memenuhi kebutuhan jasmani kita. seperti fasilitas/barangbarang mahal. untuk menjaga gengsi. namun mewah jg tidak diinginkan karena dengan mewah banyak hal buruk pula yg dapat terjadi. sebagai cth org kaya peluang terkena kejahatan kriminalitasnya lebih tinggi dibandingkan org yg berkecukupan. banyak org kaya yg tidak tenang hidupnya dikarenakan adanya masalah di perusahaannya. masalah dengan lingkungan sekitar, dll.
Thanks
Reynold
Iya saya rasa juga begitu.
kemewahaan yang berlebihan malahan tidak bagus bagi kita.
Keserhanaan adalah suatu sikap yang bagus karena dengan kesederhanaan kita pasti bisa menghargai dan merasakan apa org yang kekurangan rasakan.
Mulai lah memikirkan lingkuan sekitar kita dan mulai berbagi dengan orang yang membutuhkan.
Kebaikan dan ketulusan seseorang susah di dapat jadi mulai lah membangun kebaikan dan ketulusan sesama.
Kemewahan yang kita miliki tidak lah abadi …
ini hanya titip yang maha kuasa kepada kita untuk di gunakan dengan baik.
siapa sih yang tidak mau hidup mewah dan bergelimangan harta? berapa banyak sih orang yang lebih memilih hidup sederhana dari pada hidup mewah ? dizaman yang serba canggih ini, saya yakin semakin banyak orang yang merasa gengsi dan ingin hidup mewah serta dipandang sebagai orang yang berada. berbagai carapun dilakukan agar orang tersebut bisa kelihatan mewah dan dipandang oleh orang banyak. hal inilah yang membuat banyaknya jalan pintas seperti menjual diri, menjual narkoba, dan berbagai tindakan kriminal lainnya.
seharusnya yang punya kehidupan mewah dapat berbagi sedikit kepada saudara-saudara kita yang berkekurangan,misal jadi donatur di panti panti asuhan & jompo maybe/lain sebagainya.
Kemewahan pada abad sekarang ini memang sudah bisa dimiliki oleh orang dari kalangan sedang hingga kalangan atas. Mereka yang bisa menikmati kemewahan itu mungkin tidak memikirkan kalangan bawah yang mencari makan saja sangat susah apalagi menikmati kemewahan yang biasa dinikmati oleh kalangan sedang dan atas. Kemewahan dibutuhkan namun hanya untuk kesenangan dan kehebatan teknologi semata dan hanya untuk dipamarkan supaya dibilang hebat atau kaya. Namun itu belum tentu berguna untuk orang itu. Kemewahan tidak begitu diinginkan karena tidak terlalu berguna untuk pemakainya.
“sudah kaya belum pasti sudah bahagia”. itu adalah satu kalimat yang bisa membuat kita tenang akan kekayaan. bagi kita yang terpenting adalah kebahagiaan. untuk apah kekayaan jika tidak bahagia. hidup sederhana juga tak apa-apa asal bahagia. Di dalam gereja juga diajarkan bagaimana kita tidak membeda-bedakan orang kaya dengan miskin. gereja selalu berusaha untuk menjadi jembatan bagi orang kaya dan orang miskin agar bisa bersatu di dalam Yesus.
JBU… 😀
Banyak orang menganggap kemewahan berarti benda-benda material mahal yang berhasil kita beli dengan uang yang berlimpah. Tapi seberapa banyak kita akan merasa cukup mewah dengan apa yang sanggup kita beli? Coba kita tanyakan pada orang yang memiliki segalanya, apa arti kemewahan buat dia.
Kita menyesaki diri kita dengan segala benda materi untuk memuaskan kulit luar. Kita membiarkan diri kita menjadi ruang pamer bagi mata dunia. Namun apa sebenarnya yang mengisi dalam diri kita? Apa yang sesungguhnya menjadi kemewahan utama buat jiwa kita?
Di dunia yang selalu menawari kita dengan benda-benda materi, ruang kosong menjadi benda langka yang terlupakan. Ruang kosong akhirnya menjadi kemewahan bagi jiwa kita ketika satu hari kita menemukan bahwa ruang itulah yang membuat hati kita terisi dengan cukup.
Menghasilkan ruang kosong juga menjadi seni sendiri. Seni “melepaskan” dan merasa “cukup” dengan apa yang kita miliki jauh lebih sulit dibanding seni “menumpuk” dan “mencari”. Kita menghabiskan sebagian besar dari 24 jam waktu kita untuk mencari bukannya menemukan. Tapi apa yang sesungguhnya kita cari? Apa pencarian terbesar kita? Apa yang membuat kita merasa kaya?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut memiliki jawaban yang berbeda bagi masing-masing orang. Saya pun punya jawaban saya sendiri. Bagi saya, ruang kosong selain merupakan kemewahan juga menjadi semacam sanctuary, tempat saya bisa berlindung dan pulang ke istana ingatan dan menikmati kemewahan tanpa batasan ruang dan waktu.
Kehidupan mewah sering kita jumpai di sekeliling kita, namun kita tidak harus sama seperti mereka yang bergaya hidup mewah yang tidak tahu tempatnya, yang dapat menimbulkan iri pada sesama. Kita harus bergaya hidup yang sederhana kepada sesama kita, namun dalam menghayati kehidupan kita juga boleh bergaya hidup mewah tergantung dimana kita berada karena setiap manusia juga pasti memiliki rasa untuk menjadi pusat perhatian orang.
Hidup mewah itu tidak salah karena hidup mewah itu kan bukan dosa / kejahatan. Tetapi bagaimana kita menempatkan hidup mewah itu . Kita harus bisa menyeimbangkan lingkungan juga . jangan kita memamerkan kemewahan itu kepada orang lain itu yang dosa karena perbuatan kita yang salah , Boleh hidup mewah tapi harus di barengiin sikap rendah hati . Itu yang bener
Menurut saya nilai kemewahan itu abstrak. Artinya penilaian mengenai kata mewah setiap orang itu berbeda”. Rata” apa yang telah kita miliki, lihat dan rasakan sesuatu barang mewah tidaklah kita katakan barang mewah lagi jika kita sudah memiliki, melihat dan merasakan barang mewah tersebut. Contohnya seperti ini dulu kita menganggap jika blackberry merupakan suatu barang mewah karena hanya kalangan atas yang dapat memiliki barang senilai jutaan tersebut. Tetapi karena kita telah memiliki handphone blackberry tersebut kita jadi merasa bahwa blackberry tersebut bukanlah barang mewah lagi. Standard kemewahan seseorang terus mengalami peningkatan dengan meningkatnya kehidupan sosial orang tersebut. Orang kaya merasa emas 10gr bukanlah barang mewah tetapi pengemis di jalan merasa emas 10gr adalah sesuatu barang mewah yang belum tentu mereka bisa untuk memiliki
Apapun status kehidupan sosial kita, kita memang lebih baik hidup sederhana. Karena sesuatu yang sederhana terkadang lebih bermakna dibandingkan yang berlebihan. Jika kita bisa bahagia dengan menjadi sederhana, kenapa kita harus hidup terlalu mewah. jika kita hidup sederhana dan sisanya kita membantu orang lain, maka hal itu akan ada banyak hikmahnya, daripada hidup mewah hanya untuk sendiri sedangkan di luar sana masih banyak yang mengalami penderitaan yang membutuhkan pertolongan kita. tapi, hal itu kembali lagi kepada masing-masing individu bagaimana mereka ingin menjalani kehidupan mereka.
Saya sangat setuju dengan pendapat bahwa kita hidup sebaiknya harus sederhana walaupun status kita sedang berada diatas. Menurut saya dengan sikap hidup seperti itu kepercayan dari Tuhan melalui kekayaan kita dapat dipertanggung jawabkan. Seseorang yang bersifat sederhana secara spiritual memiliki sifat ingin merasakan kebahagian dengan orang lain melalui berbagi. Ia akan selalu menyadari bahwa semua yang dititipkan melalu hartanya adalah cara Tuhan untuk melatihnya perduli dengan sekitarnya untuk menciptakan keharmonisan. sekian pendapat dari saya. GBU. 🙂
Memang tak adil rasanya jika kekayaan yang dimiliki tidak dinikmati sepenuhnya, karena pada dasarnya orang kaya pun mendapatkan kekayaannya pasti dengan susah payah. Hidup mewah sah2 saja asal tidak berfoya-foya. Karena jika harta dihambur2kan malah akan cepat habis sementara berfoya-foya sudah menjadi kebutuhan. Jadi buat apa harta yang dengan susah payah didapat jika hanya untuk dihambur2kan? Malah justru tak dapat menikmati kehidupan.
Standard kemewahan seseorang itu berbeda2, tetapi alangkah baiknya sebelum kita bermewah-mewahan tundukan kepala sejenak dan lihat orang yang nasibnya jauh lebih buruk dari kita, dan lakukan apa yang terlintas difikiran kita dan yang terasa dalam nurani kita ketika melihat mereka. Perlu diketahui bahwa didalam harta kita yang segitu banyaknya, ada hak mereka yang membutuhkan. Hidup cuma sekali, pilihlah! Akan diisi dengan kebaikan atau keegoisan. Think again! Terimakasih.
Hidup mewah bukan suatu kesalahan mau pun dosa .
tetapi kita harus bisa menempatkan diri kita dalam lingkungan kita
jangan kita lupa diri
dengan menyombongkan segala kemewahan kita kepada orang lain , hal ini dapat membuat terjadi keiirian , maupun kesombongan yang tidak sengaja terjadi .
tentu ini menjadi sebuah dosa ,
cohtohlan orang orang kaya yang hidup mewah namun berpenampilan sederhana di luar ,
ini membuat saya salut
karena orang itu dapat menempatkan diri di lingkungan 🙂
begitu jga dengan sikap rendah hati dan rendah hati itu sangat di butuhkan 🙂
hidup mewah memang dambaan setiap orang di dunia tapi bila kita hidup mewah secarar foya-foya sama saja kita membuang-buang duit dan itu perbuatan yang tidak terpuji
hidup mewah belum tentu bahagia banyak sekali orang yang menikmai hidup mewah sejak kecil namun ditinggalkan orang tua untuk pergi bekerja apakah ini yang dinamakan bahagia dalams ebuah keluarga? kebahagiaan harusnya terjalinnya kasih sayang orang tua terhadap anak bukan hanyya berfokus pada pekerjaan sehingga anak ditelantarkan kepada babysister…
saya sangat setuju dengan artikel diatas,hidup mewah semua orang menginginkannya didunia ini.dimana kita sudah tidak asing lagi melihat manusia saling berlomba lomba untuk menunjukan kekayaan yang didapatnya tanpa melihat sisi lain dibalik keberhasilannya masih banyaknya kaum minoritas yang tidak menikmati kehidupan yang mewah dan mungkin ada yang dirugikan akibat keegoisan manusia untuk berlomba lomba untuk memperkaya dirinya sendiri,maka dari itu kita harus sadar bahwa kemewahan jangan dibuat sebagai keserakahan pada diri kita.
saya sangat setuju dengan artikel diatas,hidup mewah semua orang menginginkannya didunia ini.tetapi kemewahan bukan lah segalanya…harta pun tidak akan berarti apabila kita tidak membagi 10% untuk orang yang membutuhkan.
mewah memang terlihat hebat,namun semua tak berguna jika tidak mampu untuk membagi ke sesama umat yang membutuhkan,lagi pula untuk apa hidup mewah toh mati pun rumah dan mobil mewah tidak bisa di bawa ke dalam kubur.
sudut pandang orang pun akan berbeda jika kita terlalu hidup dalam kemewahan,dan hal itu sudah pasti mempengaruhi kehidupan social kita di mata masyarakat
Kemewahan memang selalu diidamankan oleh orang-orang.. Tetapi apabila kemewahan tidak bisa dijaga dengan baik-baik, maka akan hancur juga..
Cap Go Meh melambangkan hari ke-15 dan hari terakhir dari masa perayaan Tahun Baru Imlek bagi komunitas Tionghoa di seluruh dunia. Istilah ini berasal dari dialek Hokkien dan secara harafiah berarti hari kelima belas dari bulan pertama (Cap = Sepuluh, Go = Lima, Meh = Malam). Ini berarti, masa perayaan Tahun Baru Imlek berlangsung selama lima belas hari.
Hidup mewah memang hal paling ingin dimiliki oleh setiap orang. Tetapi sering kali kemewahan menjadikan rang tersebut menjadi malas, sombong dan angkuh. Untuk itu pengendalian dirilah yang harus dilakukan pada saat kita memiliki harta yang berlebih
kemewahan. kata2 tersebut sering saya dengar dari seseorang yang hanya memikirkan harta duniawi tanpa ada pikiran tentang orang lain, karena yg ada padanya ialah hidup mewah. semakin berkembangnya jaman, semakin banyak org yang di manjakan oleh kemewahan dan kemajuan teknologi, namuun, hal itu juga tergantung dari sang pribadi masing2 orang.
04PIF_Lydia
Menurut pendapat saya, hidup mewah itu tidak masalah, asalkan tidak menimbulkan kerugian kerugian kepada orang lain. Tetapi hidup terlalu mewah juga jangan karena akan menimbulkan kesan yang negatif di mata masyarakat.
Hidup mewah boleh kita wujudkan jika mampu, tapi jangan sampai hidup mewah menguasai kita.
Uang, kemewahan, seks, dan semacamnya.
Mereka yang mendedikasikan hidupnya untuk hal-hal duniawi, mereka yang tidak peduli dengan pihak lain dan hanya mau memikirkan kepentingan pribadi.
Begitu menggiurkannya hal-hal duniawi, sehingga mereka melupakan bahwa itu semua hanya kebahagiaan sesaat.
1701293351_Andre Jonathan : di dunia sekarang ini memang banyak sekali orang kaya yang hidupnya mewah. kemewahan dan kekayaan tidak menentukan kebahagiaan seseorang karena masih banyak hal lebih penting lagi selain kemewahan yang tidak dapat dibeli dengan uang/kekayaan saja, misalnya kesehatan dan kebahagiaan. yang harus kita lakukan adalah memanfaatkan kemewahan tersebut dengan berbuat kebaikan. misalnya membantu banyak orang yang miskin dan membutuhkan. hitung-hitung kita menabung pahala. kita tidak bisa hidup sampai sekarang ini juga tanpa bantuan dari Tuhan. jadi kita harus selalu bersyukur atas apa yang kita telah peroleh saat ini.
1701342220 Anggraini
kemewahan dan kekayaan tidak menunjukkan kebahagiaan seseorang. banyak orang yang hidup mewah bergelimang harta, namun hidupnya tidak bahagia dan dia merasa kekayaannya tidak ada artinya. Kemewahan bukanlah sesuatu yang harus dibanggakan, karena sesungguhnya kita harus bisa hidup didalam kesederhanaan.
hampir semua orang ingin mempunyai tinggal dalam kemewahan. tapi belum tentu juga orang yang hidup dalam kemewahan merasakan apa yang dirasakan oleh orang yang hidup dalam kesederhanaan.
sutan hekhmatyar defasan 1701350121
semua orang ingin memiliki kemewahan, namun tidak semudah membalikkan telapak tangan, harus berusaha terlebih dahulu, namun kemewahan tidak harus dimiliki, lebih baik kebutuhan yg penting dulu dari pada kepentingan sekunder,
Banyak orang yang ingin hidup di lingkungan yang mewah. Namun pertanyaannya adalah apakah kemewahan itu dibutuhkan ? Banyak orang yang sangat senang hidup dengan gaya yang mewah namun mereka tidak sadar bahwa kemampuan mereka tidak dapat mengikuti apa yang mereka mau. Kita harus mampu mengatur gaya hidup adn kebutuhan kita. Mungkin sekarang ini memang anda memiliki harta yg banyak namun tidak menutup kemungkinan kalau besok anda akan bangkrut dan jatuh miskin. Semua orang sangat menyukai gaya hidup yang mewah tapi mereka hars sadar batas kemampuan mereka. Apasalahnya kita sekarang ini menabung dan hemat untuk masa depan yang lebih baik.
“bersakit sakit dahulu bersenang senang kemudian”
04PIM
Ini artikel yang bagus buat para orang-orang yang suka dengan kemewahan,menghambur hamburkan banyak uang untuk hal-hal tidak berguna tetapi tidak menyadari bahwa masih banyak orang-orang yang menghargai apa itu uang. Terlebih lagi jaman sekarang yang semakin canggih hampir semua orang mengikutin keluaran2 hp terbaru,berlomba2 mendapatkannya hanya karna gengsi dll.
Ternyata hidup sederhana juga tidak buruk.
hidup mewah menurut saya memang wajar dan merupakan anugerah dari tuhan tapi mewah sendiri juga tidak boleh berlebihan seperti halnya mobil mewah dengan harga milyaran, hal seperti ini tidaklah baik karena dapat membuat kesenjangan sosial yang cukup tinggi. Untuk kita sendiri yang merasa dibawah kemewahan kita tidak boleh merasa rendah, kita harus bisa belajar kenapa orang itu mendapat kemewahan. Kita harus melihat perjuangan mereka mendapatkan kemewahan itu, jadi kita tidak berpikiran negatif dulu
Saya rasa, untuk kata mewah dilihat dari bagaimana cara taraf kehidupan seseorang.. bagaimana gaya hidup seseorang untuk menilai suatu barang . Seperti contoh, jika pengemis melihat handphone blackberry germini.. tentu saja dia berkata ini adalah handphone mewah.. jika seorang anak penjabat melihat handphon yg sama.. dia pasyi mengatakan ini cuma hp biasa.. saya tidak mau.. biasa mewah terkait dengan kata gengsi bagi orang orang yang tidak selalu merasa puas.