Robot

Lebih baik jadi robot daripada hidup seperti robot (Obama)

Dalam penerbangan pulang dari New York ke Jakarta, kami mampir di Tai Pei. Begitu sampai di Airport, aku dan istri langsung menuju Excecutive Lounge. Kami mencari bubur Taiwan. Enaknya bikin ngangenin. Belum ada bubur yang seenak itu di Jakarta. Demikian pula setiap kali makan di rumah makan Surabaya, saya selalu order Lontong Cap Gomeh.
Pak Jokowi, kalau naik Garuda nomor seatnya selalu 27A. Semua kegiatan kita, sepertinya maunya tetap saja, tetapi ada kalanya ingin mencoba sesuatu yang baru dan yang kita alami kadang menjadi baik kadang menjadi lebih buruk.
Pada suatu Sidang Kongres Presiden Obama menyampaikan bahwa Amerika harus berubah. Obama lupa bahwa pemilihan dirinya adalah sebuah terobosan yang berani dari rakyat Amerika. Sama halnya pemilihan Gubernur Jokowi di DKI Jakarta. Karena hidup seperti robot kurang baik atau lebih baik sekalian jadi robot saja. Karena hidup jadi robot lebih pasti, sedangkan hidup seperti robot itu tidak berpendirian sebab sangat situasional dan kondisional dan tidak mampu bekerja sendiri.
Sesungguhnya kita ini unik dan luar biasa karena Tuhan menciptakan kita dengan memberikan kebebasan luar biasa tanpa batas. Apakah mau jadi baik atau jadi buruk. Apakah jadi Pastor, Suster atau jadi penjahat kelas ringan sampai kelas berat. Siapa pun tak ada yang bisa melarang. Tapi, Tuhan tidak pernah bahkan tidak kuasa berhenti mencintai kita anak-anak-Nya.
Beberapa hari lalu, jam 4 subuh, saya sudah menuju ke Padang Golf Damai Indah, di Pantai Indah Golf. Warga Usia Lanjut (Wulan) dari Yayasan Darma Wulan Pusat akan mengadakan turnamen Piala Radius Prawiro XV. Saya jadi ketua umum turnamen ini. Kegiatan rutinnya sudah 15 tahun.
Dalam sambutan saya katakan kalau anak-anak susah itu biasa karena masih ada masa depan yang terbentang dan terbuka luas, tapi kalau orang tua susah, maka tidak ada lagi masa depan. Oleh karena itu, Wulan menawarkan suatu solusi perubahan nasib orang tua agar menjadi bahagia, berguna/bermanfaat dan bermartabat.
Di Injil dikatakan kalau masih muda kamu akan seperti burung bisa terbang ke mana-mana, tapi kalau sudah tua kamu akan diikat pinggangmu dan ditarik ke mana-mana sesuai yang narik. Ada kesempatan di Wulan untuk membuka kembali suasana hidup hari tua agar penuh persahabatan dan saling-menolong.
Hidup kita harus bisa berubah dari ketidakpastian menjadi pasti. Yesus menawarkan “Akulah Jalan Kebenaran dan hidup”. Karena kalau kita mengikuti kata Setan dan Iblis, maka kita akan hidup seperti robot. Suatu saat kita akan diatur dan ke mana kita harus pergi dan tentunya neraka menanti. Tetapi, kalau kita berani melawan segala iming-iming setan, maka kita keluar dari kehidupan seperti robot lalu menjadi hidup dan pasrah kepada Tuhan. Kita akan menjadi robot yang hanya menurut perintah Tuhan. Hidup dalam kasih-Nya dan surga menanti. Cinta kasih Tuhan menyertai kita semua.

63 thoughts on “Robot

  1. mei lina

    saya setuju dengan kata-kata “Lebih baik jadi robot dari pada hidup seperti robot”.
    Kalau hidup seperti robot, yang mengatur hidup kita adalah orang lain. Betapa tidak leluasa kalau hidup kita diatur-atur oleh orang lain. Lebih baik kita menjadi robot yang hanya menurut perintah Tuhan. Menjalani hidup dan pasrah kepada Tuhan. Akan jauh lebih baik hidup dalam kasih-Nya.

    Reply
  2. Novi Andryani

    Saya setuju dengan artikel anda. 😀
    Lebih baik kita menjadi robot yang menjalankan perintah Allah dan tahu perbedaan antara baik dan buruk.
    Dari pada hidup seperti robot, yang hanya dimaanfaat dan diatur orang lain dan mengikuti kata-kata iblis yang akan mengantarkan kita pada neraka.
    Tuhan akan memberikan yang terbaik pada kita, bila kita ada di dalam jalan Tuhan.

    Reply
  3. richardagustian

    saya setuju dengan artikel ini, bahwa lebih baik jadi robot dari pada kita hidup d perintha sama orang.
    kita juga harus selalu mendengarkan semua perintah tuhan, dan mengikuti ajaran yang benar

    Reply
  4. Mega Aprilia

    Hidup seperti roboh sungguh tidak enak, apa yang kita lakukan di atur, tidak sesuai yang kita inginkan. Ini hidup kita, kita-lah yang merencanakan apa yang akan kita lakukan, bukan orang lain.

    Obama (Presiden Amerika) dan Joko Widodo (Gubernur DKI Jakarta) terpilih, mereka merupakan terobosan dari kehidupan yang terkesan seperti robot. Kehidupan yang sama, dengan terpilih nya mereka, di harapkan adanya perubahan yang berarti, yang mengubah kehidupan seperti robot yang sebelumnya sudah ada.
    Hidup ini adalah hidup ku, akulah yang berhak menentukan arah hidup ku.

    Reply
  5. liayanti

    saya setuju sekali dengan artikel ini yang menyebutkan lebih baik jadi robot daripada hidup seperti robot.menurut saya kalau jadi robot itu tidak enak karena di perintah oleh orang lain,lebih baik kita menjadi robot yang menurut perintah tuhan itu rasanya lebih baik.karena surga menanti kita.dan cinta kasih tuhan menyertai kita semua.

    Reply
  6. linda

    lebih baik menjadi robot karena hanya ada 1 pemilik yang memerintahkan kita untuk melakukan sesuatu di bandingkan hidup seperti robot yaitu hidup tanpa kepastian dimana banyak orang yang memerintahkan kita untuk melakukan suatu hal jelas hidup seperti robot membuat kita menjadi bingung dan stress karena terlalu banyak tekanan dari berbagai pihak agar kita melakukan keinginan mereka semua. Oleh karena itu lebih baik kita menjadi robot yang hidupnya sudah di pastikan oleh pemiliknya yaitu Tuhan di bandingkan kita hidup seperti robot yang hidupnya tidak jelas arah tujuan nya karena terpengaruh oleh bisikan-bisikan iblis dan setan.

    Reply
  7. susanti_9411

    saya setuju dengan artikel di atas jika kita mengikut iblis hidup kita akan selalu di atur oleh iblis dan iblis tidak menyediakan bagi kita hal yang baik karena rencana iblis adalah membawa kita ikut bersamanya ke neraka, tidak sama dengan Tuhan, jika kita mengikuti Tuhan Ia selalu memberi kita kebaikan dan memberi kita otoritas penuh untuk menentukan jalan hidup kita yang akan kita jalani.

    Reply
  8. Renaldi Noerdjaja

    hidup seperti robot ibarat kita hidup tidak memiliki perubahan, tiada seorangpun ingin seperti itu, termasuk saya, setiap manusia sangat menginginkan perubahan yang baik ..
    Ketika saya bersama dengan Tuhan, saya merasakan hidup saya ini indah , penuh perubahan dari yang selalu terikat dengan belenggu dan sekarang pada akhirnya saya menjadi manusia yang boleh merasakan kebebasan saat ini, Thanks God 🙂

    Reply
  9. Lianeu Suci Francizca

    jika kita mengikuti setan, kita akan seperti robot. ia akan mengendalikan kita untuk melakukan kejahatan-kejahatan. ia sangat pintar mengendalikan tubuh dan jiwa kita. sebelum kita menjadi robotnya iblis, kita harus bisa melawan hasutan dari iblis dan tetap berada pada jalan yang Tuhan berikan kepada kita yang tentunya tidak menjadikan kita robot. Tuhan memberikan kita hak untuk memilih. dan kita harus menentukan pilihan yang benar

    Reply
  10. Erni Diana

    “Lebih baik jadi robot daripada hidup seperti robot”
    Saya sangat setuju dengan kata-kata ini, lebih baik kita menjadi robot dengan Tuhan sebagai pemiliknya yang dapat menuntun dan membawa kita ke jalan yang baik dan benar terlebih jalan kehidupan yang abadi yang jauh dari mara bahaya yang mengancam hidup kita, daripada kita harus hidup seperti robot yang hanya diatur-atur oleh orang yang membuat kita tidak memiliki arah dan tujuan hidup yang jelas.

    Reply
  11. mariani purnama

    dalam hidup ini kita memang memerlukan pendirian agar tidak seperti robot yg diumpamakan di artikel di atas.memang seharusnya kita hanya menjadi robotnya Tuhan dan bukan robot untuk dunia ini.

    Reply
  12. Michelle Elizabeth Jocom

    Program Wulan memang sangat membantu generasi muda, jika tidak ada program seperti itu, kemiskinan di Indonesia akan lebih banyak dari saat ini.
    Memilih menjadi robot, berarti tidak mempunyai perasaan. Kita tidak boleh menjadi robot, karena kita mempunyai akal untuk berpikir, kita bisa memilih mana yang baik dan mana yang jahat.

    Reply
  13. hendry8940

    Lebih baik menjadi robot daripada hidup seperti robot. Hidup seperti robot memang menyedihkan, bekerja tanpa henti, seperti hidup karena diprogram untuk melakukan sesuatu. Kita harus punya perasaan dalam bertindak, karena kita adalah manusia yang diberikan akal budi dan hati nurani. Itulah yang membedakan kita manusia dengan robot yang tidak mempunyai perasaan.

    Reply
  14. vieolyvia

    saya setuju sekali dengan artikel ini
    Lebih baik jadi robot daripada hidup seperti robot.
    Menjadi robot kita hanya memiliki 1 tuan sedangkan Hidup seperti robot di perintah oleh semua orang di sekitar kita

    Reply
  15. vicky chandra

    robot adalah mainan anak anak yang bagaimana anak anak itu memperlakukan robot itu sesuai keinginan nya, janganlah kita sebagai manusia hidup seperti robot yang di jika di gerakan baru mengikuti, kita seharusnya tidak perlu hidup seperti robot yang setelah di perintah baru melaksanakan tugas, kita sebaiknya hidup sesuai akal dan pikiran yang telah di berikan Tuhan kepada kita, jangan sia”-kan pemberian Tuhan kepada kita. jika anda tidak memakai akal dan pikiran yang Tuhan berikan,., maka anda adalah “ROBOT”.

    Reply
  16. daniel

    Saya setuju dengan artikel ini kita sebagai manusia tidak boleh seperti robot yang kegiatannya hanya itu itu saja,jadi kita sebagai manusia harus berinovasi dan kreasi dalam hidup ini tidak seperti robot,tetapi dalam berinovasi dan berkreasi ini kita harus meminta bimbingan tuhan karena tanpa campur tangan dari tuhan semua hal yang kita lakukan akan gagal

    Reply
  17. vicaris8997

    Kita sudah diberi kebebasan yang tidak terbatas oleh Tuhan , untuk apa kita hidup sebagai robot , sebaiknya kita hiduplah sesuai dengan yang diinginkan oleh Tuhan , dibandingkan hidup sesuai dengan keinginan orang lain.

    Reply
  18. Darwin Wijaya

    kita bukan robot, kita adalah manusia. manusia mampu berpikir dan mampu melakukan setiap kegiatan yang berbeda setiap harinya. bila kita hanya melakukan kegiatan yang itu2 saja maka kita tidak jauh berbeda dengan robot yang yang sudah di atur melalui program dalam robot tsb, maka jika itu terjadi memang lebih baik menjadi robot.

    Reply
  19. cathchand

    saya setuju dengan kutipan dari Presiden Obama yang ” Lebih baik jadi robot daripada hidup seperti robot ”
    banyak orang berspekulasi bahwa Beliau sama dengan Bush namun dengan versi yang lebih cerdas.
    kutipan beliau pun merupakan suatu tembakan kepada diri saya sendiri karena setiap harinya kita menjalani rutinitas yang begitu-begitu saja. lalu apa bedanya kita dengan robot kalau kita hidup seperti itu ?
    oleh sebab itu kita jangan lah seperti robot.

    Reply
  20. yohanesxgunawan

    terkadang kita selalu berada di zona nyaman kita dimana kita tidak mau berubah akan kegiatan kita…terkadang memang sangat nyaman dengan zona aman kita..tapi kita harus tau bahwa zona aman akan terus membuat kita menjadi bayi..mari kita belajar menerima keras’a hidup itu

    Reply
  21. dewina sari

    lebih baik hidup jadi robot karena apabila kita menjadi robot tetapi kita bisa menyelesaikan sesuatu dengan usaha kita sendiri daripada seperti robot orang yang selalu disuruh-suruh untuk menyelesaikan sesuatu pekerjaan.

    Reply
  22. lina

    Kita adalah makhluk hidup yang diciptakan Tuhan.Kita diberikan kebebasan dalam melakukan segala hal dan kita diberi hikmat akal budi dalam membedakan perbuatan baik atau buruk.Tetapi Tuhan juga menyiapkan ganjaran atas pelanggaran yang kita lakukan.

    Reply
  23. willy chrisanto

    kita bukan robot kalau robot bergerak harus ada yang mengontrol nya pakai remote control dan berpikir harus di setting pakai program. tapi kita sebagai manusia bisa berpikir dan bergerak tanpa di setting dan di gerakin pake remote control.

    Reply
  24. Eka Prillia

    “Lebih baik jadi robot dari pada hidup seperti robot” kata-kata itu sangat benar sekali, robot itu di ciptakan untuk di perintah, kita sebagai manusia memang ada saatnya untuk di perintah dam memerintah namun juga ada batasan tertentu.

    Reply
  25. Dewi Jayanti

    Manusia bukan robot, Perbedaan itu jelas terlihat dari perasaan. Manusia masih mempunyai perasaan saat sedih akan menangis, saat bahagia akan tertawa, tidak seperti robot yang tidak bisa merasakan apa”. Tapi Jadilah robot yang kuat, kokoh, dan gampang dikendalikan.

    Reply
  26. deviyurika

    sunggu tidak enak menjadi robot karena hanya stuck terhadap satu orang controller dan kita harus mematuhinya, banggalah kita menjadi manusia kita bebas berekspresi, bebas melakukan hal yang kita ingin kan dan kita dapat melakukan hal apapun yang kita mau

    Reply
  27. Dewi Susanti

    manusia dan robot jelas merupakan 2 hal yang berbeda, robot merupakan benda mati dengan kreatif dan akal dari manusia terciptalah robot yang dapat bergerak, bukan hidup!. manusia hidup dengan menghirup udara sedangkan robot dapat bergerak karena mesin. Karena hidup seperti robot kurang baik atau lebih baik sekalian jadi robot saja, saya setuju dengan kata anda yang ini. yang saya tangkap maksud dari perkataan anda adalah kehidupan manusia yang tidak ada perbedaan setiap harinya, selalu sama, datar dan tidak ada kemajuan dalam hidup dan dirinya setiap hari. Karena hidup jadi robot lebih pasti, sedangkan hidup seperti robot itu tidak berpendirian sebab sangat situasional dan kondisional dan tidak mampu bekerja sendiri.

    Reply
  28. meriana

    Saya sangat suka atau setuju dengan kata kta ini ” Karena hidup seperti robot kurang baik atau lebih baik sekalian jadi robot saja. Karena hidup jadi robot lebih pasti, sedangkan hidup seperti robot itu tidak berpendirian sebab sangat situasional dan kondisional dan tidak mampu bekerja sendiri

    Reply
  29. Weny Kurnia Dewi

    kita lebih baik jadi robot, karena robot sdah dirancang dan diciptakan untk melakukan tugas tertentu, kalau hidup seperti robot, kita sebagai manusia juga memiliki perasaan dan batas kesabaran. tidak ada manusia yg ingin hidup seperti robot

    Reply
  30. Dyah Indah Pratiwi

    Saya sangat setuju dengan artikel ini bahwa kita hidup seperti robot yang di perintah oleh Tuhan tetapi kita juga jgn seperti robot yang gampang di perintah oleh sesama kita .

    Reply
  31. steffanus sasteradinata

    saya setuju dengan pendapat anda.. jangan hidup sperti robot yang hanya bisa di atur oleh orang lain,,,

    Reply
  32. lisda

    masa depan kita itu tergantung dari kita sendiri. bukan dari orang lain. meinta masukan dari orang atau teman teman di sekitar memang perlu. tapi hanya sekedar tau saja jalan mana yang harus kita pilih untuk selanjutnya
    “hidup jadi robot lebih pasti, sedangkan hidup seperti robot itu tidak berpendirian sebab sangat situasional dan kondisional dan tidak mampu bekerja sendiri.”

    Reply
  33. serrasepti

    manusia itu ibaratnya memang seperti robot yang harus mematuhi setiap perintah tuhan, selalu taat kepadanya, dan menjauhi larangannya. tapi di sisi lain manusia juga saling bersosialisasi dengan satu sama lain jadi tidak hanya sang pencipta saja yang bisa memerintah kita, namun kita juga bisa memerintah orang di sekeliling kita karna manusia saling membutuhkan satu sama lain.

    Reply
  34. Melyana

    Tuhan memberikan banyak kemudahan salah satunya menentukan pilihan hidup dan mengaturnya sendiri bukan seperti robot yang akan terus menerus melakukan perintah seseorang dan akan di buang jika sudah rusak. Tapi Tuhan akan selalu menerima kita walau serusak apapun kita selama masih ada keinginan untuk menjadi seperti semula dan pasrah pada tuhan

    Reply
  35. charakitti

    saya setuju dengan kata-kata “Lebih baik jadi robot dari pada hidup seperti robot”.
    Kalau hidup seperti robot, yang mengatur hidup kita adalah orang lain. Betapa tidak leluasnya kalau hidup kita diatur-atur oleh orang lain tanpa ada istirahat maklah kadang orang kerjakan sampai eror . Lebih baik kita menjadi robot yang hanya menurut perintah Tuhan. Menjalani hidup dan pasrah kepada Tuhan. Akan jauh lebih baik hidup dalam kasih-Nya.

    Reply
  36. brian sisyadi

    robot disini berarti hidup dengan kekangan batin yang membilat jiwa dan raga, seperti orang yang dibawa paksa oleh seseorang yang sebenarnya ia tidak ingin dibawanya, saya setuju jika kita harus menjadi robot oleh Tuhan semata, dalam arti menjalankan semua perintahnya dan menjauhi larangannya, tanpa kesalahan seperti robot, tetapi manusia tidak ada yang sempurna, kita harus mematuhi orang lain yang kita anggap benar tetapi bukan menjadi robot, sangat berbeda dalam hal ini robot dan mematuhi, mematuhi adalah keiinginan kita sendiri untuk menjalankan kehendak orang lain yang kita anggap benar, robot adalah dimana kita harus mengikuti semua kehendak orang lain baik benar maupun salah

    Reply
  37. cynthia aileen

    Hidup seperti robot bagaikan kerbau yang dicucuk hidungnya. Selalu menuruti perintah orang yang memegang kendali dalam robot itu. Hidup seperti robot itu tidak ada perkembangan, hal itu – itu saja rutinitas mereka. Namun, lebih baik jadi robot mengandung artian mungkinkita robot, tapi hidup jiwa kita bebas, tidak tertekan, tidak diatur dibawah kendali seseorang

    Reply
  38. hedwig gerardine calvin

    Robot adalah sebuah alat mekanik yang dapat melakukan tugas fisik, baik menggunakan pengawasan dan kontrol manusia, ataupun menggunakan program yang telah didefinisikan terlebih dulu (kecerdasan buatan). Istilah robot berawal bahasa Cheko “robota” yang berarti pekerja atau kuli yang tidak mengenal lelah atau bosan. Robot biasanya digunakan untuk tugas yang berat, berbahaya, pekerjaan yang berulang dan kotor. Biasanya kebanyakan robot industri digunakan dalam bidang produksi. Penggunaan robot lainnya termasuk untuk pembersihan limbah beracun, penjelajahan bawah air dan luar angkasa, pertambangan, pekerjaan “cari dan tolong” (search and rescue), dan untuk pencarian tambang. Belakangan ini robot mulai memasuki pasaran konsumen di bidang hiburan, dan alat pembantu rumah tangga, seperti penyedot debu, dan pemotong rumput.

    Reply
  39. nemishi

    Kita diciptakan dengan akal budi dan pikiran yang paling sempurna dibanding makhluk lain. Jadi kita pasti lebih baik hidup sesuai dengan perasaan dan akal budi kita, janganlah seperti robot yang sudah di program seperti itu-itu saja. Jika disuruh mengambil sebuah keputusan, pasti manusia bisa lebih baik dibandingkan robot, karena manusia memiliki perasaan dan pikiran yang murni.

    Reply

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s