Ciptaan manusia yang menyerupai dirinya.
Semua anak kecil perempuan pasti suka main boneka. Kalau anak laki-laki gemar otak-atik mainan. Dahulu jaman aku kecil, boneka dibuat dari kain atau kertas, tapi sudah terlihat cantik sekali. Sekarang kalau lihat barbie baru cantik. Di Eropa terkenal sekali bonekanya. Jepang juga dan bisa dipajang karena semua memiliki namanya masing masing.
Pada tahun 1990 saya berjumpa dengan seorang warga Belanda. Mamanya Shuchman, seorang keturunan Belanda dan ahli buat boneka. Mereka yang hobi mengoleksi boneka, tentu mereka akan memburu ke mana saja. Saya sendiri tidak terlalu istimewa soal boneka, tetapi karena punya cucu perempuan semua, otomatis saya harus memperhatikan boneka apa lagi yang ngtren, misalnya angry bird sampai barbie.
Boneka, termasuk bagian dari proses keberadaan mental spiritual untuk membangun jiwa seorang anak bagaimana belajar mencintai ciptaan-Nya. Boneka juga jadi bagian dari pembelajaran awal buat anak-anak.
Sebuah studi di Amerika yang dimuat dalam majalah Woman, sebuah majalah terkenal di sana, menyebutkan bahwa boneka adalah replika kehidupan manusia termasuk karakter dan sifat-sifat mendasarnya. Oleh karena itu boneka menjadi sangat penting bagi pertumbuhan jiwa seorang anak. Jadi, kita perlu berhati-hati memberikan boneka buat anak cucu kita, pilihlah boneka yang memiliki karakter baik.
Tuhan menciptakan manusia sesuai dengan wajah-Nya. Manusia menciptakan boneka sesuai wajahnya. Tuhan menciptakan manusia sesuai dengan karakter Cinta. Jadi boneka pun bagian dari cinta. Kehidupan rohani kita mengenal banyak sekali boneka, yang menjadi representasi karakter rohani kita. Tentu kita perlu menciptakan boneka rohani dalam diri kita. Kita membuat boneka-boneka cantik buat saudara-saudara kita agar saling mengenal lebih dekat.
Boneka Yesus, tidak favorite buat anak-anak, tetapi lebih menarik bagi kita. Bisa lihat di Gua Maria saat Natal. Boneka Bunda Maria juga jarang di lihat yang ada hanya patung-patung saja. Kita perlu sekali membuat boneka rohani buat sesuatu yang menyenangkan hati kita. Jujur saja bahwa jiwa kita, hati kita dan roh kita seperti seorang anak perempuan yang merindukan boneka. Kalau di Alkitab ditulis bagaikan rusa haus merindukan air.
Demikian juga rindu seorang anak perempuan akan boneka, bukan saja memenuhi keinginan, kesenangan hatinya, tetapi sekaligus menjadi sumber suka cita dalam kehidupannya.
Kemarin saya berjumpa dengan teman-tema di dalam Reuni 30 tahun sekolahku. Topik pembicaraan kami selalu cucu-cucu. Kalau awal tahun 80-an kita bicarakan istri atau suami. Tahun 90-an membicarakan anak berapa tapi kini cucu berapa. Sungguh kebahagiaan besar bagi mereka yang sudah punya cucu. Tetapi ada teman yang kawin saja belum, apalagi anak atau cucu.
Lalu, aku bilang main boneka saja. Lucu sekali semua tertawa. Seperti anak perempuan main anak-anakan dan sekolah, suster dan dokter serta macam-macam. Semua tertawa dalam jokes tersebut, tapi setelah pulang saya merenung dan membuka dan mencari notulasi tentang boneka dan tentu saja, hasilnya baik sekali.
Boneka memang suatu abstrak yang luar biasa. Senyumnya dan tawanya seperti halnya Manequin yang ingin jadi manusia.
Terima kasih Tuhan, kami diberi kemampuan menciptakan. Semoga boneka-boneka baik hati bisa kami ciptakan buat anak cucu kami melalui pancaran hati dan tindakan-tindakan kita sebagai boneka “hidup”.
boneka merupaka sesuatu figuran yang dapat melambangkan sesuatu yang penting.Patung dalam artian yang lebih luas juga merupakan sesuatu simbol.Seperti patung kuan yim yang ada di dalam agama buddha yang melambangkan kesucian dan keberuntungan oleh penganutnya