Selamat pagi indah,
Jam 5.00 sore kemarin saya menerima kabar seorang sahabat saya LOK teman SMA Katolik Frateran Surabaya lulusan 1976, tiba-tiba meninggal dunia karena syaraf otaknya mendadak putus. Hanya 2 hari saja dirawat di RS RKZ Surabaya, tapi Tuhan memanggilnya lebih cepat. Selamat jalan LOK. Selamat berpisah sampai jumpa di kaki bukit di mana sangkakala dinyanyikan. Semoga Tuhan memberikan damai dan tenang dalam istirahat kekal dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan penghiburan oleh Roh Kudus.
Perpisahan bisa terjadi kapan saja dalam kehidupan kita manusia dan tidak tahu kapan terjadinya. Seperti anak kita mau sekolah ke luar negeri, kita berpisah namun ada waktu kita bisa jumpa lagi, atau pindah kota, pindah kerja dan keluar negeri. Ada saat pisah, ada saat berjumpa. Namun perpisahan akibat meninggal membuat kita sedih karena kita tidak bisa berjumpa lagi dalam bentuk fisik. Kendati pun kita percaya bahwa suatu saat nanti kita akan berjumpa bersama di rumah Bapa. Waktu berbedalah yang memisahkan kita.
Jujur kata semua orang takut mati. Kita pasti penuh kegelisahan apalagi di saat sakit dan ketahuan tidak ada harapan kesembuhan. Di saat demikian maka hanya Roh Kudus yang bisa menguatkan kita, menghibur dan mendampingi kita.
Sewaktu anak-anakku masih SD saya sepintas pernah membaca Pelajaran Agama, ada pertanyaan demikian : “Mengapa kita harus mengunjungi orang meninggal dan berdoa di sana?” Jawabannya sungguh baik sekali : “Supaya kita kelak matinya penuh ketenangan!”
Perpisahan dalam fisik membuat kita sedih, tetapi perpisahan dalam Iman kepercayaan yang kuat, indah adanya. Egoismelah yang sering memaksa kita terus menerus meneteskan air mata kesedihan. Di lain pihak, Yesus mengerti apa yang kita alami. Yesus berusaha menghapus setiap tetes airmata yang kita alami.
Perpisahan, pasti terjadi dalam kehidupan insan manusia. Tentu semua harus bisa siap untuk menghadapinya. Kita semua perlu mempersiapkan dIri melalui kehidupan kita masing-masing. Ada yang terus menerus berdoa. Ada orang lain yang menguatkan kita. Ada yang membaca Alkitab dan memberi pertolongan kepada sesama saudara yang membutuhkan. Ada yang berusaha mengenal cinta sesama semasa masih hidup. Ada pula yang mencari kesempatan untuk saling menolong.
Berbahagialah orang yang mendengar sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya. Sabda-Mu adalah Jalan, Kebenaran dan Hidup kami.
Mari kita terus saling mendoakan, saling menguatkan, saling memberikan perhatian agar Tuhan mengasihi kita semua dengan Kasih Karunia-NYA.
“Setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan”
Kalimat tersebut tidak dapat dihindarkan lagi oleh kita sebagai umat manusia.
Kematian adalah perpisahan yang sangat menyakitkan untuk kita, karena tidak dapat bertemu lagi dengan orang yang kita sayangi.
Tetapi jangan terpuruk dalam situasi tersebut. Percayalah bahwa orang yang kita sayangi , berada di dunia lain yang tidak diketahui manusia, dan berada di sisi Tuhan.
Di akhir sebuah pertemuan pasti ada nya perpisahan, namun tak selamanya perpisahan menjadi hal yang buruk atau menyedihkan , bisa saja perpisahan menjadi awal dari sebuah pertemuan yang baru.
Setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan dan setiap perpisahan pasti menyisakan luka dan kepedihan. Perpisahan mampu membuat seseorang bangkit menjalani hidup, karena perpisahan itu sebuah kepastian sehingga sebelum perpisahan itu datang maka gunakanlah masa bersamamu itu dengan penuh kenangan bahagia. Perpisahan akan membawa kebahagian jika kita menganggapnya sebagai pelajaran hidup, tapi dia akan menjadi perusak pribadi jika perpisahan diartikan menjadi kemurungan dan kesedihan.