Semoga semua sahabat dalam keadaan sehat walafiat, selamat menikmati saur buat yang puasa.
Damai sertamu selalu,
Siang hari, saya dan istri mengunjungi Lions Salvation Shop (Salvos) di Roxy Square lantai UG Blok A5 No 19-20. Suatu kegiatan sosial dengan menjual baju, pakaian, mainan anak-anak, alat-alat dapur, dan elektronik dengan program harga serba seribu rupiah selama 14 hari. Di sana kita melihat wajah-wajah senang karena bawa uang 10.000 bisa belanja di mal. Buat mereka yang kurang beruntung masih bisa menghadapi lebaran dengan pakaian yang lumayan bagus.
Salvos sudah berjalan dua tahun lebih dan sangat membutuhkan uluran tangan sahabat-sahabat buat menolong sesama. Sebelum menuju ke Salvos, saya dan istri mampir di Superindo. Istri saya belanja dan saya menghabiskan waktu dengan seorang tukang ramal (fortune teller) namanya Koh Irawan. Kami bercerita sambil melihat jari tangan, telapak sampai wajah. 30 menit berlalu, bayarnya 100.000 rupiah saja. Saya Menghabiskan waktu, hilangkan ngantuk dan enjoy untuk hal-hal yang positif.
Sebenarnya saya jadi belajar banyak di mana saja setiap fortune teller atau tukang ramal. Hampir semua mengenal Ilmu Manajemen yang baik sekali. Selain manajer yang baik juga harus tampil personality yang baik,. Mereka tersenyun dan berwibawa. Jiwa sosialnya pun tinggi karena tidak pasang tarif dan rata-rata sukarela.
Saya senang sekali berdialog dengan Koh Irawan, karena semua cerita memang baik, seperti : pesan moral, nilai spiritual dan etika sangat baik. Ada beberapa catatan yang baik untuk kita sikapi sbb :
• Menjadi orang baik, itu baik sekali tapi kalau menjadi orang “terlalu baik” itu jadinya tidak baik, karena sebenarnya sifat ego akan berbicara.
• Ilmu memang baik untuk kita pelajari, terutama ilmu manajemen (belajar di IMPM), tapi akan hilang maknanya kalau ilmu itu tidak kita ajarkan kepada orang yang kita cintai atau sayangi.
• Bekerja sosial di ladang Tuhan itu baik, tetapi akan lebih baik kalau bisa menggerakkan orang berbuat sosial (sama dong sama misi Lions Club).
Kenangan saya melayang ke sahabat saya Dr. Sismadi Partodimulyo (alm). Beliau mengatakan bahwa nama beliau diberikan 70 tahun lalu oleh orang tuanya. Sudah diramalkan karena namanya adalah singkatan dari :
SIStim MAnajemen DInamis, PARTisipasi, Objektif dan DIdik di prasetya MULYA. Yang kenal beliau tentu tahu karakter dan sikapnya yang sangat baik.
Fortune teller, hidup berdampingan dengan kita. Mereka berusaha membaca, meramal dan menterjemahkan arti mimpi. Kata Mario Teguh bahwa mimpi itu bukan tidak bisa dijangkau, tapi usaha kita yang kurang untuk menjangkaunya.
Saya rasa ada sedikit persamaan antara ramalan, prediksi dan survey. Apa lagi dalam peletakan investasi. Faktor luck masih sangat dominan. Nah, kalau faktor X di luar Llmu Manajemen masih berpengaruh bagaimana dengan ramalan.
Kalau dari sisi keagamaan tentu berpendapat lain. Ada yang bilang mistis. Ada yang bilang tahyul dan macam-macam tapi pandangan Gereja atau beberapa tokoh agama lain. Mereka mengatakan secara tegas bahwa memang hal-hal tertentu bisa diramal, lihat Nabi Yusuf, Daniel dan Yesaya. Bahkan kedatangan Kristus sudah diramalkan jauh sebelumnya.
Buat kita, tidaklah menjadi masalah bagaimana nasib bisa diramal atau tidak. Karena dengan berbuat baik, dengan rahmat Allah melalui pertolongan-Nya dan kasih karunia-Nya, kita sebenarnya bisa membaca nasib kita.
percaya atau tidak dengan ramalan atau sebagainya itu beda orang beda tanggapan, yang pasti semua sudah ada yang mengatur.
Sebenarnya tergantung dari pribadi masing-masing mau percaya atau tidak pada ramalan . Boleh saja percaya pada ramalan, tetapi jangan terlalu terpaku pada ramalan tersebut. Karena nasib dapat kita rubah sendiri kalau kita mau berusaha. Dan satu lagi hanya Tuhan yang tahu akan nasib kita. Mintalah pertolongan-Nya agar kehidupan yang kita jalani dapat sejalan dengan keinginan kita.
Kita boleh mempercayai ramalan dan boleh juga tidak mempercayainya.Semuanya bergantung lagi kepada Tuhan.
Saya tidak sepenuhnnya mempercayai ramalan. Tapi jika ramalan itu baik, ada baiknya di percaya sedikit,agar menjadi motivasi untuk hidup yang menyenangkan kedepannya.
Sebenarnya kita boleh percaya atau tidak pada ramalan.itu tergantung kita masing-masing. Boleh saja percaya pada ramalan, tetapi jangan terlalu terpaku pada ramalan tersebut. Karena nasib dan garis hidup kita sudah ditentukan oleh Tuhan.