Seorang anak kecil disuruh ibunya ke pasar untuk membeli sekotak korek api. Lalu pesan ibunya, “Anak, jangan lupa korak apinya dicoba menyala atau tidak”! Sang anak jalan ke pasar. Setelah membeli korek api, lalu dicobalah semuanya. Anak itu pun pulang dan memberikan kepada ibunya. “Bunda, semua korek api sudah saya coba dan menyala semuanya, ” katanya bersemangat. Sang ibu hanya tersenyum saja, dan mengatakan : “Ananda, kamu luar biasa, kelak dunia akan menjadi milikmu, karena hari ini engkau telah melakukan hal-hal yang memberi kamu pengetahuan yang besar dan tidak bisa dimengerti manusia,”
Sebagai manusia biasa, kita akan tertawa melihat tindakan bodoh sang anak, karena apalah artinya, apalah gunanya korek api yang sudah terbakar. Itu sama seperti sampah yang dibuang saja. Tetapi, kadang-kadang kita tidak melihat bahwa ada suatu pengalaman iman yang jauh lebih besar dari kesalahan itu.
Setiap kesalahan yang kita buat sama seperti sang anak tersebut. Akhirnya akan dicampakkan seperti korek api. Namun, sang ibu melihat lain, ada istilah “O, Felix Culpa”. Suatu kesalahan yang kita buat akan menjadi terang buat langkah kita berikutnya. Kesalahan atau dosa yang menguntungkan. Aneh kedengarannya. Itu mustahil, namun Kuasa dan Rahmat Allah bisa membalikkan kenyataan itu. Santo Paulus, yang dulu bernama Saulus, beliau sebelumnya adalah seorang pembunuh yang kejam, perampok dan penjahat kelas kakap, tapi akhirnya justru ia dipakai Tuhan menjadi penyelamat dunia dengan tulisan dan pewartaannya tentang Yesus.
Jika kita membuat sebuah kesalahan, penyesalan memang datang diakhir perbuatan, tetapi ingatlah bahwa bukan penyesalan yang mengakhiri sebuah kesalahan, tapi Cinta Kasih akan memenuhi segala kesalahan itu, untuk mendekatkan kita kepada Tuhan kita. Dengan demikian dunia di perbaiki, dengan adanya karya kesalahan.
Kalau kita melihat sebuah pesawat terbang sekarang, inilah sebuah karya kesalahan, karena berapa banyak trial and error yang dilakukan para ahli sampai pesawat ini bisa terbang, bukan membalik tangan terus langsung jadi.
Syukur kepada Tuhan karena kita diberikan berkat dalam kesalahan untuk membangun dunia, dan bukan menjadi sampah atau barang tak berguna.
Tuhan memberkati, melindungi dan menjaga kita walau sekalipun salah tindakan, walau keliru dalam ucapan, namun semuanya justru membuat kita penuh suka cita